[daarut-tauhiid] Taubat
Taubat By: agussyafii Suatu malam di Rumah Amalia terdengar suara mengaji. Anak-anak terdengar suara riuh ramai. Setelah menghapal Asmaul Husna, saya bercerita. Semua anak-anak sudah duduk melingkar. 'Malam ini judul ceritanya apa Kak?' tanya Eko. 'Taubat' Jawab saya padanya. Kemudian saya bercerita pada anak-anak Amalia. Dizaman dahulu kala ada orang yang bernama Malik Bin Dinar. Malik Bin Dinar memiliki kebiasaan minum-minuman keras. Ia memiliki seorang anak perempuan yang cantik dan mungil. Malik sangat menyayangi buah hatinya. Ketika berusia lima tahun, Sang buah hatinya meninggal dunia. Malik sangat terpukul dan bersedih. AIr matanya terus mengalir tak dapat menyembunyikan kepedihan dalam hatinya. Malamnya setelah kepergian putrinya yang dicintainya Malik minum-minuman keras. Ditengah tertidur malik bermimpi berada dalam satu tempat berkumpul dengan banyak orang. Seluruh makhluk berkumpul. Malik tiba-tiba dikejar-kejar oleh seekor ular yang sangat besar yang dari mulut mengeluarkan api. Tubuh Malik menggigil ketakutan. Sampai akhirnya Malik bertemu dengan putrinya yang disayangi. Putrinya menjelaskan bahwa ular yang mengejarnya itu adaah perbuatan buruknya yang suka minum-minuman keras. Disaat terbangun, Malik merasa ketakutan masih terbawa, ia menumpahkan semua minuman kerasnya dan memecahkan semua botolnya. Kemudian malik bertaubat kepada Allah SWT dan menjadi taat beribadah. Allah berkuasa untuk memberikan petunjuk kepada hambaNya agar selalu berada di jalan kebenaran. Diakhir cerita saya menjelaskan kepada anak-anak Amalia bahwa Allah SWT memiliki nama Ar-Rasyiid. Ar-Rasyiid artinya Yang Maha Pemberi petunjuk. Allah SWT Maha Pemberi Petunjuk kepada hamba-hambaNya pilihan yang bertaqwa kepadaNya, yaitu orang-orang yang mengerjakan perintahNya dan menjauhi larangan-Nya. -- Aku mengabulkan permohonan orang yang berda apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahKu dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS AL-Baqarah :186). Wassalam, agussyafii --- Tulisan ini dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Amalia Satukan Hati (SEHATI)' Hari Ahad, Tanggal 14 Februari 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan komentar anda di http://www.facebook.com/agussyafii atau http://agussyafii.blogspot.com, http://www.twitter.com/agussyafii, atau sms di 087 8777 12 431 [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Taubat
Taubat - oleh pak Teddy Suratmadji Marhaban Ramadhan! oleh Ir. H. teddy Suratmadji, MSc. Agustus 2009 Berikanlah kabar gembira kepada ummatmu, Muhammad, karena mereka akan dimasukkan kedalam sorga kata Malaikat Jibril. WA IN SAROQO? Wa in Zaana? Walaupun pernah mencuri dan pernah berzina? Tanya Nabi. WA IN SAROQO? Wa in Zaana Walaupun pernah mencuri dan pernah berzina Jawab Jibril. Surprise dengan jawaban Jibril, untuk kedua kalinya Muhammad bertanya lagi: WA IN SAROQO? Wa in Zaana? Walaupun pernah mencuri dan pernah berzina? Tanya Muhammad. WA IN SAROQO? Wa in Zaana Walaupun pernah mencuri dan pernah berzina Jawab Jibril. Masih penasaran khawatir salah tangkap, apalagi peristiwa itu sebagaimana kesaksian Aisyah berlangsung ditegalan di malam gelap gulita, serta ditengah-tengahnya suara bergemuruh pula. Untuk ketiga kalinya nista-maja-utama Muhammad bertanya lagi: WA IN SAROQO? Wa in Zaana? WA IN SAROQO! Wa in Zaana! Bagi maling dan yang affair bermain api dengan wanita idalam lain (WIL) selain isterinya atau dengan pria idaman lain (PIL) selain suaminya, sudah pasti akan berkata : Yes! Yes! Ye!! Bagaimana bisa pendosa besar masuk sorga? Taubat Sambal Sunda Menurut al-qomus, taubat adalah penyesalan atas telah dilakukannya suatu perbuatan dosa. Menurut Al-Quran, taubat Haruslah sesuai perintah-Nya yaa ayyuhalladziina aamanuu tuubuu ilalloohi taubatan nasuuhaa Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Alloh dengan taubat yang baik. Pertama, mengakui kesalahan. Kedua, melafadzkan kalimat-kalimat taubat. Ketiga, kapok dan ikrar tidak mengulangi. Keempat, menunaikan kafaroh. Diantara ke 4 urutan tadi, urusan kapok inilah yang paling ribet. Untuk memahami perkapokan, ingat saja sambal pedas. Bukan sekedar pedas sambal padang dari cabai, tapi sambal super-pedas Sunda dari cabai rawit. Bagi yang suka wisata kuliner, tentu bisa membedakan derajat pedas sambal, sejenis dressing salad makanan suku bangsa yang dikenal suka melahap daun-daunan, sehingga dilepas di kebunpun, konon, bisa survive. Ketika berdosa makan sambal super pedas terbuat dari ulekan segenggam cabi rawit sampai badan berkeringat, mata berair, dan lidah serasa terbakar, maka taubatnya adalah dengan cara minum air.alih-alih kapok, setelah minum air dan rasa pedas berkurang, sambalnya dimakan lagi. Lalu minum air lagi. Lalu makan sambal lagi. Demikian seterusnya: sambal-air-sambal-air-dosa-taubat-dosa-taubat. Maka dikenallah jargon taubat sambal sunda TTS. Dengan approach yang sama, dikenal-lah terminology taubat istri melahirkan TIM. Artinya, karena melahirkan itu sakitnya bukan alang kepalang sampai melolong-lolong berteriak taubat dan minta ampun, nyatanya anaknya sampai setengah lusin, bahkan lebih. Dosa Antar Anak Adam KULLU IBNI Adama Khottoouun setiap anak Adam berbuat dosa, demikan bunyi sebuah hadits. Wa khoirul khottoo-iinat tawwaabuun dan sebaiknya-baiknya orang yang berbuat dosa adalah yang bertaubat. Ada 2 jalur taubat: jalur tol bebas hambatan dan jalur biasa. Taubat jalur tol bebas hambatan adalah taubat atas dosa yang dilakukan seorang anak Adam kepada Alloh. Misalnya ketinggalan waktu sholat, malas membacaAl-Quran, melupakan zikir, dll dosa akibat pelanggaran mahluk kepada Sang Khaliq. Taubatnya jalur tol karena bisa langsung dengan cara membaca kalimat kalimat taubat. Taubat jalur biasa adalah taubat atas Dosa Antar Anak Adam DAAA, yang masih pula terbagi dua: - Dosa lahir sesama anak Adam, yaitu dosa anak Adam kepada sesama anak Adam yang kelihatan dengan mata, misalnya memukul melukai membunuh orang, mencuri barang orang, mendzlimi orang, hutang tidak dibayar, dsb. - Dosa bathin sesama anak Adam , yaitu dosa anak Adam kepada sesama anak Adam yang tidak kelihatan mata, misalnya suudzon alias berburuk sangka kepada orang lain, sakhna alias dengki; ngerasani menjelek-jelekkan orang lain dibelakangnya dsb. Cilakanya, tidak hanya dosa lahir yang harus ditaubati (idealnya) dengan qishos; cubit balas cubit, gaplok balas gaplok, kecuali yang dicubit dan digaplok memaafkan, ternyata dosa bathin pun harus ditaubati. aduhh! Setiap senin dan Kamis beberapa pintu sorga dibuka, dan semua yang ada di langit dan dibumi diampuni, kecuali orang yang kepada saudaranya masih memiliki perasa'an sakhna diatas itu tadi. Undzuruu haadzaini hatta yashtolihaa tunggu wahai Malaikat, jangan diampuni mereka sampai hilang perasaan sakhna dari dalam hati mereka! perintah Alloh kepada Malaikat. Bayangkan, dosa batin sakhna saja, sudah demikian besar akibatnya! Saat Isra-Miraj, Nabi melihat orang yang berkuku min nuhaasin dari tembaga, dan menghancurkan mukanya sendiri sampai lebur. Yang gawat, setelah hancur-lebur, mukanya jadi lagi, untuk kembali dihancur-leburkan dengan kuku tembaga. Saat ditanya Muhammad, Jibril menjelaskan, bahwa itulah hukuman bagi orang yang suka ya-kulu lahma akhiihi memakan daging saudaranya sendiri, alias ghibah, alias ngerasani, alias
[daarut-tauhiid] Taubat Nasional Sebagai Efektifitas Reformasi
Taubat Nasional Sebagai Efektifitas Reformasi sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com Seorang pengusaha yang berusaha bermain fair mengeluh karena ia susah sekali menemukan orang yang bisa diajak bermain fair, baik di lingkungan usahanya maupun di lingkungan birokrasi. Perdebatan sengit di parlemen juga dipandang dagelan karena memang banyak orang berkata baik tetapi dibalik itu ada agenda lain yang tidak fair (kalimat al haqq urida biha al bathil). Masyarakat awam juga tidak percaya kepada pengumunan bebas biaya masuk sekolah anaknya, karena prakteknya tetap bayar. Orangpun banyak yang hilang harapannya memperoleh keadilan melalui pengadilan, karena mafia hukum ditengarai sudah bersistem dalam sistem hukum kita dari penyidik, penuntut, pembela dan hakim, hingga tukang ketik di mahkamah Agung. Negeri kita dewasa ini benar-benar terpuruk dalam lembah dosa nasional sehingga memperoleh predikat negeri terkorup, terburuk pelaksanaan sistem hukumnya, dan marak anarki dari jalanan hingga Senayan. Masihkah bangsa ini punya waktu untuk bertaubat, atau tinggal pasrah menunggu detik-detik tenggelamanya bangsa ini. Syahdan, seorang kepala negara pada masa daulah umayyah, bernama Umar bin Abdil Aziz, meski hanya menduduki tahta dalam waktu yang sangat singkat (717-720M) tetapi berhasil membawa rakyatnya, khususnya para pejabat pemerintahannya pada taubat sosial politik. Umar menerima suksesi kepemimpinan daulah Umayyah dari pamannya, Sulaiman melalui wasiat dekrit, karena Umar sendiri sebenarnya tidak tertarik untuk menduduki kursi kekhalifahan. Mengapa? karena beliau tahu negara sedang diliputi oleh suasana nepotisme yang sangat kental dimana asset negara dikuasai oleh kerabat kerajaan, permainan politik dan ekonomi berjalan tidak fair dan masyarakat memendam kekecewaan tersembunyi. Umar melakukan kasak-kusuk agar jangan sampai suksesi jatuh kepada dirinya, karena beliau sadar betul betapa berat mengemban tugas sebagai kepala negara dari negara yang sedang dalam keadaan krisis. Ketika ternyata dekrit jatuh kepadanya, Umar menangis tersedu-sedu dan mengatakan kepada isterinya bahwa ia terkena musibah karena harus memikul tanggungjawab yang sangat berat (bukan malah syukuran). Apa yang dilakukan Umar bin Abd. Aziz sungguh mengesankan, karena hanya dalam waktu singkat bisa mengubah perilaku sosial politik rakyatnya, satu prestasi yang kemudian oleh sejarah, beliau disejajarkan dengan khalifah empat, khulafa Rasyidin... Beliau mereformasi pemerintahannya dengan mulai dari diri sendiri. Beliau serahkan seluruh harta pribadinya dan isterinya kepada negara, dan selanjutnya ia hidup dengan gaji yang terpantau oleh bendahara negara. Semua tradisi istimewa kerajaan dihapus dan Khalifah/Raja hidup sangat sederhana dan transparan. Suatu hari, karena anaknya membutuhkan uang, beliau minta tolong kepada bendahara negara agar mengeluarkan gaji bulan depan untuk anaknya itu, tetapi kemudian beliau mengurungkan niatnya setelah bendahara negara menjawab; Apakah baginda menjamin bahwa bulan depan baginda masih hidup? Umar juga menghapus semua simbol-simbol yang menfasilitasi konflik politik dengan lawan-lawan politiknya, seperti kelompok ahl al bait. Dengan pola hidup sederhana yang dicontohkan oleh orang nomor satu, maka tanpa TAP, tanpa Kepres, tanpa UU, aparat dibawahnya, suka atau tidak suka mengikutinya. Rakyat luas dengan sangat antausias menyongsong reformasi ini. Hanya kelompok mapan yang terdiri dari kerabat kerajaanlah yang tidak menyukai perubahan ini, karena mereka sudah terbiasa menikmati fasilitas negara. Mungkinkah bangsa Indonesia melakukannya? bisa kalau mau. Pemimpin Negara sangat mungkin melakukannya seperti yang dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz. Jka reformasi dimulai dengan perilaku pribadi pemimpin. Kita harus menggunakan sifat paternalisme bangsa ini sebagai kekuatan mengubah bangsa. Memang langkah itu sangat ektrim, tetapi laiknya mengobati penyakit, keputusan besar dan berat semisal amputasi, berpacu dengan nasib pasien, hidup atau mati. Keterlambatan terapi ektrim kepada bangsa, dikhawatirkan kita kalah dalam berpacu dengan waktu, karena TAP, Amandemen, UU dan segala macam yang konvensional nampaknya akan dikalahkan oleh kesumpekan batin masyarakat yang bisa meledak menjadi revolusi sosial. Kita tidak dapat membayangkan harga yang harus kita bayar dari revolusi sosial, dan taubat nasuha yang ektrim dari orang nomor satu adalah yang paling efisien dan efektip untuk menggerakkan taubat nasional yang berarti efektif pula dalam mereformasi bangsa ini. Insya Allah. Wallohu a`lam. sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com Salam Cinta, agussyafii Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui [EMAIL PROTECTED] atau http://mubarok-institute.blogspot.com
[daarut-tauhiid] TAUBAT
Taubat (bagian ke-1): Definisi, Urgensi, dan Buah-Buah Taubat Al-Ikhwan.net Abu Nu'man Mubarok 1. Definisi - Menurut bahasa: Kembali - Menurut istilah: Kembali mendekat pada Allah setelah menjauh dari-Nya. Hakikat taubat adalah: Menyesal terhadap apa yang telah terjadi, meninggalkan perbuatan tersebut saat ini juga, dan ber-azam yang kuat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut dimasa yang akan datang. 2. Urgensi Taubat - Banyak yang tidak tahu akan hakikat taubat, syarat, dan adab-adabnya. Oleh karena itu banyak yang bertaubat hanya dengan lisan saja, sedangkan hati mereka kosong. Para ulama mengatakan: Taubatnya para pembohong adalah taubat dengan ujung lidah mereka, mereka mengatakan: Saya mohon ampun dan bertaubat pada Alloh. Tapi mereka tidak berhenti melakukan maksiat. - Allah memerintahkan untuk bertaubat. Allah mengulang perintah tersebut 87 kali. Allah juga memerintahkan Rasulullah untuk bertaubat. Allah berfirman: Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung (QS. 24:31). Dalam ayat yang lain Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya (QS. 66: 8 ). Rasulullah bersabda: Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah sesungguhnya saya bertaubat kepada Allah dalam sehari 100 kali (HR. Muslim). - Siapa yang tidak bertaubat kepada Allah berarti dzalim terhadap dirinya. Allah berfirman: Barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (QS. 49:11). - Taubat adalah ibadah yang paling utama. Allah berfirman: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri (QS. 2: 222). Dalam sebuah hadist dikatakan: Demi Allah, Allah lebih bergembira dari pada seorang mumin dst. 3. Buah-Buah Taubat - Taubat itu jalan menuju keberuntungan. Allah berfirman: Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung (QS. 24:31). Ibnul Qoyyim berkata: Janganlah mengharapkan keberuntungan kecuali orang-orang yang bertaubat. - Malaikat berdoa untuk orang-orang yang bertaubat. Allah berfirman: (Malaikat-malaikat) yang memikul `Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala (QS. 40:7). - Mendapat kemudahan hidup dan rizki yang luas. Allah berfirman: dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan (QS. 11:3). Dan firman Allah: Dan (dia berkata): Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa (QS. 11:52). Dan Allah berfirman: maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun - niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada-mu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. - Penghapus kesalahan dan pengampun dosa. Dalam hadis qudsi, Rasulullah bersabda: Wahai anak adam, sesungguhnya engkau telah berdoa pada-Ku dan mengharap pada-Ku, Aku telah ampunkan dosa-dosamu dan Aku tak menghiraukan. Wahai anak adam, andaikan dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau meminta ampunan pada-Ku, Aku akan mengampunimu, dan Aku tidak menghiraukan. Wahai anak Adam, andaikan kamu datang pada-Ku dengan kesalahan sebesar Bumi, kemudian engkau tidak pernah mensekutukan pada-Ku dengan suatu apapun, Aku akan datang padamu dengan ampunan sebesar bumi pula. Dan Rasulullah bersabda: Orang yang bertaubat dari kesalahan bagaikan orang yang tidak punya dosa. Dalam hadis yang lain: Taubat itu menghapuskan dosa-dosa yang lalu. - Hati menjadi bersih dan bersinar. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya seorang mumin jika melakukan perbuatan dosa, maka akan terjadi titik hitam di dalam kalbunya, jika dia bertaubat dan minta ampun pada Allah, kembali cemerlang hatinya, jika dosanya bertambah, bertambah pula titik hitam tersebut, hingga menutupi hatinya. Itulah ar-ron yang disebut oleh Alloh dalam firman-Nya: Sekali-kali tidak (demikian) sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka (HR. Tirmidzi). - Dicintai Allah. Allah berfirman: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Taubat (bagian ke-2): Syarat-Syarat Taubat
[daarut-tauhiid] Taubat (bagian ke-1): Definisi, Urgensi, dan Buah-Buah Taubat
Taubat (bagian ke-1): Definisi, Urgensi, dan Buah-Buah Taubat Al-Ikhwan.net | 15 October 2006 | 22 Ramadhan 1427 H | Hits: 1,658 Abu Nu'man Mubarok 1. Definisi - Menurut bahasa: Kembali - Menurut istilah: Kembali mendekat pada Allah setelah menjauh dari-Nya. Hakikat taubat adalah: Menyesal terhadap apa yang telah terjadi, meninggalkan perbuatan tersebut saat ini juga, dan ber-azam yang kuat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut dimasa yang akan datang. 2. Urgensi Taubat - Banyak yang tidak tahu akan hakikat taubat, syarat, dan adab-adabnya. Oleh karena itu banyak yang bertaubat hanya dengan lisan saja, sedangkan hati mereka kosong. Para ulama mengatakan: Taubatnya para pembohong adalah taubat dengan ujung lidah mereka, mereka mengatakan: Saya mohon ampun dan bertaubat pada Alloh. Tapi mereka tidak berhenti melakukan maksiat. - Allah memerintahkan untuk bertaubat. Allah mengulang perintah tersebut 87 kali. Allah juga memerintahkan Rasulullah untuk bertaubat. Allah berfirman: Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung (QS. 24:31). Dalam ayat yang lain Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya (QS. 66: 8 ). Rasulullah bersabda: Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah sesungguhnya saya bertaubat kepada Allah dalam sehari 100 kali (HR. Muslim). - Siapa yang tidak bertaubat kepada Allah berarti dzalim terhadap dirinya. Allah berfirman: Barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (QS. 49:11). - Taubat adalah ibadah yang paling utama. Allah berfirman: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri (QS. 2: 222). Dalam sebuah hadist dikatakan: Demi Allah, Allah lebih bergembira dari pada seorang mumin dst. 3. Buah-Buah Taubat - Taubat itu jalan menuju keberuntungan. Allah berfirman: Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung (QS. 24:31). Ibnul Qoyyim berkata: Janganlah mengharapkan keberuntungan kecuali orang-orang yang bertaubat. - Malaikat berdoa untuk orang-orang yang bertaubat. Allah berfirman: (Malaikat-malaikat) yang memikul `Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala (QS. 40:7). - Mendapat kemudahan hidup dan rizki yang luas. Allah berfirman: dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan (QS. 11:3). Dan firman Allah: Dan (dia berkata): Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa (QS. 11:52). Dan Allah berfirman: maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun - niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada-mu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. - Penghapus kesalahan dan pengampun dosa. Dalam hadis qudsi, Rasulullah bersabda: Wahai anak adam, sesungguhnya engkau telah berdoa pada-Ku dan mengharap pada-Ku, Aku telah ampunkan dosa-dosamu dan Aku tak menghiraukan. Wahai anak adam, andaikan dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau meminta ampunan pada-Ku, Aku akan mengampunimu, dan Aku tidak menghiraukan. Wahai anak Adam, andaikan kamu datang pada-Ku dengan kesalahan sebesar Bumi, kemudian engkau tidak pernah mensekutukan pada-Ku dengan suatu apapun, Aku akan datang padamu dengan ampunan sebesar bumi pula. Dan Rasulullah bersabda: Orang yang bertaubat dari kesalahan bagaikan orang yang tidak punya dosa. Dalam hadis yang lain: Taubat itu menghapuskan dosa-dosa yang lalu. - Hati menjadi bersih dan bersinar. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya seorang mumin jika melakukan perbuatan dosa, maka akan terjadi titik hitam di dalam kalbunya, jika dia bertaubat dan minta ampun pada Allah, kembali cemerlang hatinya, jika dosanya bertambah, bertambah pula titik hitam tersebut, hingga menutupi hatinya. Itulah ar-ron yang disebut oleh Alloh dalam firman-Nya: Sekali-kali tidak (demikian)
[daarut-tauhiid] Taubat (bagian ke-3): Macam-Macam Dosa dan Jalan Menuju Taubat
Taubat (bagian ke-3): Macam-Macam Dosa dan Jalan Menuju Taubat Al-Ikhwan.net | 5 November 2006 | 13 Syawal 1427 H | Hits: 2,450 Abu Nu'man Mubarok Macam-Macam Dosa 1. Dosa Besar. Yaitu dosa yang disertai ancaman hukuman di dunia, atau ancaman hukuman di akhirat. Abu Tholib Al-Makki berkata: Dosa besar itu ada 17 macam: - 4 macam di hati, yaitu: 1. Syirik. 2. Terus menerus berbuat maksiat. 3. Putus asa. 4. Merasa aman dari siksa Allah. - 4 macam pada lisan, yaitu: 1. Kesaksian palsu. 2. Menuduh berbuat zina pada wanita baik-baik. 3. Sumpah palsu. 4. mengamalkan sihir. - 3 macam di perut. 1. Minum Khamer. 2. memakan harta anak yatim. 3. memakan riba. - 2 macam di kemaluan. 1. zina. 2. Homo seksual. - 2 macam di tangan. 1. membunuh. 2. mencuri. - 1 di kaki, yaitu lari dalam peperangan - 1 di seluruh badan, yaitu durhaka terhadap orang tua. 2. Dosa kecil. Yaitu dosa-dosa yang tidak tersebut diatas. 3. Dosa kecil yang menjadi besar ·Dilakukan terus menerus. Rasulullah bersabda: tidak ada dosa kecil apabila dilakukan dengan terus menerus dan tidak ada dosa besar apabila disertai dengan istighfar. Allah juga berfirman: Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS. Ali Imran [3]: 135) ·Menganggap remeh akan dosa. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya seorang mumin dalam melihat dosanya, bagaikan seorang yang berada di puncak gunung, yang selalu khawatir tergelincir jatuh. Adapun orang fasik dalam melihat dosanya, bagaikan seseorang yang dihinggapi lalat dihidungnya, maka dia usir begitu saja. (HR. Bukhori Muslim) ·Bergembira dengan dosanya. Allah berfirman: Dan apabila dikatakan kepadanya: Bertakwalah kepada Allah, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya. (QS. Al Baqarah [2]: 206) ·Merasa aman dari makar Allah. Allah berfirman: Apakah tiada kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri: Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu? Cukuplah bagi mereka neraka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. Al Mujadilah [58]: 7) ·Terang-terangan dalam berbuat maksiat. Rasulullah bersabda: Semua ummatku akan diampunkan dosanya kecuali orang yang mujaharah (terang-terangan dalam berbuat dosa) dan yang termasuk mujaharah adalah: Seorang yang melakukan perbuatan dosa di malam hari, kemudian hingga pagi hari Allah telah menutupi dosa tersebut, kemudian dia berkata: wahai fulan semalam saya berbuat ini dan berbuat itu. Padahal Allah telah menutupi dosa tersebut semalaman, tapi di pagi hari dia buka tutup Allah tersebut. (HR. Bukhori Muslim) ·Yang melakukan perbuatan dosa itu adalah seorang yang menjadi teladan. Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang memberi contoh di dalam Islam dengan contoh yang jelek, dia akan mendapat dosanya dan dosa orang yang mengikutinya setelah dia tanpa dikurangi dosa tersebut sedikitpun. (HR. Muslim) Jalan Menuju Taubat 1. Mengetahui hakikat taubat. Hakikat taubat adalah: Menyesal, meninggalkan kemaksiatan tersebut dan berazam untuk tidak mengulanginya lagi. Sahal bin Abdillah berkata: Tanda-tanda orang yang bertaubat adalah: Dosanya telah menyibukkan dia dari makan dan minum-nya. Seperti kisah tiga sahabat yang tertinggal perang. 2. Merasakan akibat dosa yang dilakukan. Ulama salaf berkata: Sungguh ketika saya maksiat pada Allah, saya bisa melihat akibat dari maksiat saya itu pada kuda dan istri saya. 3. Menghindar dari lingkungan yang jelek. Seperti dalam kisah seorang yang membunuh 100 orang. Gurunya berkata: Pergilah ke negeri sana sesungguhnya disana ada orang-orang yang menyembah Allah dengan baik, maka sembahlah Allah disana bersama mereka dan janganlah kamu kembali ke negerimu, karena negerimu adalah negeri yang jelek. 4. Membaca Al-Quran dan mentadabburinya. 5. Berdoa. Allah berfirman mengkisahkan Nabi Ibrahim: Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk
[daarut-tauhiid] Taubat (bagian ke-2): Syarat-Syarat Taubat
Taubat (bagian ke-2): Syarat-Syarat Taubat Al-Ikhwan.net | 30 October 2006 | 7 Syawal 1427 H | Hits: 1,891 Abu Nu'man Mubarok Allah berfirman: dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. At-Taubah [9]: 118 ) 1. Meninggalkan dosa tersebut. Ibnul-Qoyyim berkata: Taubat mustahil terjadi, sementara dosa tetap dilakukan. 2. Menyesal atas perbuatannya. Rasulullah bersabda: Menyesal adalah taubat. 3. Berazzam untuk tidak mengulangi lagi. Ibnu Masud berkata: Taubat yang benar adalah: Taubat dari kesalahan yang tidak akan diulangi kembali, bagaikan mustahilnya air susu kembali pada kantong susunya lagi. 4. Mengembalikan kedzaliman kepada pemiliknya, atau meminta untuk diha-lalkan. Imam Nawawi berkata: Diantara syarat taubat adalah mengembalikan kedzoliman kepada pemiliknya, atau meminta untuk dihalakan. 5. Ikhlash. Ibnu hajar berkata: Taubat tidak sah kecuali dengan ikhlash. Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya (QS. At Tahrim [66]: 8 ). Yang dimaksud taubat yang murni adalah taubat yang ikhlash. 6. Taubat dilakukan pada masa diterima-nya taubat. Masa diterimanya taubat adalah: · Sebelum saat sakarotul maut. · Sebelum Matahari terbit dari barat. Allah berfirman: Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: Sesungguhnya saya bertaubat sekarang (QS. An-Nisaa [4]: 18). Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama belum dalam sakarotul-maut (HR. Tirmidzi). Dalam hadis yang lain Rasululloh bersabda: Sesungguhnya Alloh membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang-orang yang melakukan kesalahan di siang hari. Dan Allah membentangkan Tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat orang-orang yang melakukan kesalahan pada malam hari (HR. Muslim). Dalam hadist yang lain Rasululloh bersabda: Barang siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, Allah akan menerima taubatnya (HR. Muslim). (bersambung, insya Allah) www.al-ikhwan.net - The fish are biting. Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing. [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Taubat Pembersih Qolbu
TAUBAT PEMBERSIH QOLBU Oleh: Ningrum M. http://www.dtjakarta.or.id/index.php?option=com_contenttask=viewid=55Itemid=33 Bismillahirrahmanirrahimm Suatu kehidupan sampai akhir hayat pastinya tidak akan sepi dari suasana hati terhadap suasana hati yang gembira hari ini besok sedih. Baru gembira menit berikut bisa sedih. Kenapa? Jadi sampai akhir hayat kita tidak akan berhenti bertemu dengan dua hal yang kontras. Sebentar sedih, setelah itu gembira, setelah gembira setelah itu sedih, saat ini bahagia besok kena fitnah. Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri ( Qs. Al-Baqarah:222) Bagaimana Taubat sebagai pembersih Qolbu ? Kalau qolbu kita bisa bersih dialah yang bakal membawa kita menuju kepada ketenangan, tapi kalau qolbu kita banyak polkadotnya (titik-titiknya) itu yang susah terijabah, itu yang susah bawaannya ngotot dan emosi. Yang kita inginkan adalah hati yang bersih, kalau hati kita hitam harus dibersihkan dengan taubat dan istighfar sehingga lama kelamaan hitamnya akan hilang, kita berharap dengan riyadhohnya akan tertetes jiwa Allah dalam hati kita. Bertaubatlah kepada Allah setiap waktu karena itu dianjurkan oleh Allah SWT sebagaimana firman-Nya dalam QS An-Nuur ayat 31 Bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman agar kalian beruntung. Mau menjadi untung atau rugi, kita lah yang memilih. Taubat merupakan sarana yang mengatar hamba menjadi kekasih Allah, artinya jangan berjalan selain bersama Allah. Rasulullah SAW bersabda :Kadangkala timbul perasaan dalam hatiku maka aku beristighfar memohon ampun kepada Allah 100 kali. Beda sekali dengan kita istighfar kita itu kejar setoran, maksudnya, kalau mau istighfar itu menggugurkan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kita maka istighfarnya tembakkan kepada kesalahan yang kita tuju. Mudah-mudahan istighfar kita yang 100 hanya membersihkan kesalahan kita yang hanya 10, sehingga kita surplus 90, ini namanya istighfar kita adalah berkualitas. Jadi terjawab mengapa istighfar 100 kali tapi masih jutek? karena tidak yakin Allah menghapus noda-noda yang membekas. Oleh karena itu, usahakan untuk senantiasa bertafakaur sepanjang hidupmu. Renungkan apa yang telah engkau perbuat setiap hari? Apa yang telah engkau perbuat di siang hari? jika engkau melakukannya dalam ketaatan maka bersyukurlah dan sebaliknya maka bersegeralah menuju ampunannya. Jangan menyesali diri dengan tertawa bahagia, tapi sesalilah dengan jujur, kekecewaan, penyesalan yang mendalam. Jadi kalau kita ingin dipandang oleh Allah dari Arsy'-Nya dengan penuh cinta, maka tafakurilah segala sesuatu yang salah kemudian bergegaslah untuk beristighfar. Namun kalau dia tidak menyesali maka merugilah ia. Efeknya dari ini adalah Allah akan menggantikan kesedihan dengan keceriaan, kehinaan dengan kemulyaan, kegelapan dengan cahaya dan ketertutupan dengan ketersingkapan yang ada. Inilah reward dari Allah, barang siapa yang melakukan kesalahan hendaknya dia bergegas beristighfar, bukankah ini yang kita impikan suatu kepribadian yang bercahaya sebagai muslimah, sesuatu kesedihan menjadi kesenangan, bukankah ini yang kita impikan suatu kepribadian yang penuh cahaya sehingga terbuka cahaya pikir. Allah SWT tidak akan menghitung-hitung kesalahan hamba-Nya, ia paham bahwa hambanya akan segera beristighfar, betapa pentingnya suatu instropeksi diri pada setiap waktu, bukan hanya pada saat ulang tahun. Justru dari sholat ke sholat kita harus beristighfar yang dapat menghapus kesalahan-kesalahan kita. Seorang ahli tafakur dia akan senantiasa peka terhadap kesalahannya artinya dia tidak ingin terperangkap kedalam lubang yang kedua kalinya. Tentu dia akan tegap lagi, menginginkan kasih sayang Allah. Oleh karena itu hendaknya engkau tujukan semua amal perbuatanmu untuk Allah, barang siapa amal perbuatannya jatuh kedalam dosa maka qolbunya akan menjadi gelap gulita. Kalau kita senantiasa melakukan kesalahan tetapi Allah tetap saja mengaruniakan kepada kita rizki yang berlimpah itu berarti kasih sayang Allah lebih utama dibanding murka Allah kepada kita. Jangan sekali-kali melakukan perbuatan yang tidak disukai oleh Allah SWT karena kita tidak akan pernah luput dari pengawasan dan perlindunganNya. Berbuat kesalahan itu ibarat api sementara kegelapan adalah asapnya, jadi seperti orang yang menyalakan perapian dirumah selama 70 tahun bukankah rumah tsb akan gelap. Inilah perwujudan orang-orang yang salah. Ia baru menjadi bersih dengan taubat kepada Allah, jika engkau bertaubat kepada Allah bekas-bekas salah tersebut bisa menjadi sirna. Ketahuilah bahwa taubat adalah terminal pertama, segala bentuk ibadah akan diterima Allah jika didahuli dengan niat. Kedaan hamba yang melakukan salah sama seperti periuk besi diatas api, semakin lama semakin menghitam warnanya, kalau kita ingat salah ingat priuk jangan ingat wajah cantik, tidak kelihatan nanti salahnya, walaupun dicuci ia tidak akan