[ekonomi-nasional] Siaran Pers KAU - Menteri Keuangan Jangan Mempersulit Penanganan Darurat Bencana

2006-05-27 Terurut Topik Ardi St. Majo Endah
*Siaran Pers* * * K A U Koalisi Anti Utang *www.kau.or.id, [EMAIL PROTECTED] * *Contact person: Kusfiardi (Koordinator Nasional KAU) Cellphone: 0811837389 * * * *Jakarta** 28 Mei 2006* *Menteri Keuangan Jangan Mempersulit Penanganan Darurat Bencana* Koalisi Anti Utang mendesak Menteri

[ekonomi-nasional] Siaran Pers KAU - Presiden Bank Dunia menjerumuskan Indonesia kedalam jerat utang

2006-04-15 Terurut Topik Ardi St. Majo Endah
*Press Statement* ** *Contact: Kusfiardi, Koordinator Nasional* *Hp: **+62811837389** * *Email to; [EMAIL PROTECTED] *cc: [EMAIL PROTECTED] * Jakarta, 16 April 2006 * * Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz; *menjerumuskan Indonesia kedalam jerat utang* P enilaian Presiden Bank

Re: [ekonomi-nasional] Re: Commodity basket Re: Akibat Mental yang Terjajah

2005-09-01 Terurut Topik Ardi St. Majo Endah
- From: Ardi St. Majo Endah [EMAIL PROTECTED] To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 01, 2005 12:26 PM Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: Commodity basket Re: Akibat Mental yang Terjajah bung, saya sekedar mengingatkan saja bahwa biaya siluman itu adalah

Re: [ekonomi-nasional] Re: Commodity basket Re: Akibat Mental yang Terjajah

2005-08-31 Terurut Topik Ardi St. Majo Endah
bung, saya sekedar mengingatkan saja bahwa biaya siluman itu adalah mitos yang melemahkan semangat dan keyakinan kita untuk mewujudkan kemandirian bangsa. sama halnya dengan korupsi, hanya dipakai untuk meliberalisasi dan mengkomersialisasi barang-barang publik. tekad membangun dan mewjudkan

Re: [ekonomi-nasional] Memperkuat Rupiah ? IMF: Hapus Subsidi BBM

2005-08-29 Terurut Topik Ardi St. Majo Endah
Pernyataan IMF ini memberikan sinyalemen yang mengindikasikan keterlibatannya dalam keterpurukan nilai tukar rupiah thd USD. Dugaan ini tidak berlebihan, karena IMF dan Bank Dunia termasuk ADB, adalah juga pemain di pasar uang maupun pasar modal. Lembaga keuangan multilateral ini mengandalkan

Re: [ekonomi-nasional] Dolar Tembus Level Rp 10.000

2005-08-23 Terurut Topik Ardi St. Majo Endah
statement atau melakukan press conference atas nama milis ekonomi nasional.. opsi terbuka lainnya adalah: milis ekonomi nasional menyelenggarakan seminar nasional dengan tajuk mengamankan rupiah dari aksi perjudian pelaku pasar derivatif bagaimana tanggapannya...? --- Ardi St. Majo Endah [EMAIL

[ekonomi-nasional] penderitaan rakyat akan ditingkatkan bertahap...!

2005-08-12 Terurut Topik Ardi St. Majo Endah
EKONOMI BISNIS Jum'at, 12 Agustus 2005 Kenaikan Harga BBM Bertahap Perhitungan Anggaran Selesai 4 Bulan JAKARTA (Media): Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan dilakukan secara bertahap. Lonjakan harga minyak yang sempat menyentuh level US$65,30 per barel pada perdagangan

Re: Subsidi Rp 55 Trilyun untuk Para Bankir - RE: [ekonomi-nasional] DPR Minta gaji naik gede banget berlawanan dng Umar Bin Khotob

2005-08-10 Terurut Topik Ardi St. Majo Endah
@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Ardi St. Majo Endah Sent: 10 Agustus 2005 10:00 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: Re: [ekonomi-nasional] DPR Minta gaji naik gede banget berlawanan dng Umar Bin Khotob pak ahmadi, soal gaji ini, ada kelompok lain

Re: [ekonomi-nasional] DPR Minta gaji naik gede banget berlawanan dng Umar Bin Khotob

2005-08-09 Terurut Topik Ardi St. Majo Endah
pak ahmadi, soal gaji ini, ada kelompok lain yang menurut saya luput dari perhatian kita. sejak 1998 dalam APBN ada alokasi belanja rutin untuk pembayaran bunga utang dalam negeri. Alokasi belanja ini dibayarkan kepada bank penerima obligasi rekap mohon periksa informasi dibawah ini.

Re: [ekonomi-nasional] DPR Minta gaji naik gede banget berlawanan dng Umar Bin Khotob

2005-08-09 Terurut Topik Ardi St. Majo Endah
angka dalam tabel adalah dalam milyar rupiah On 8/10/05, Ardi St. Majo Endah [EMAIL PROTECTED] wrote: pak ahmadi, soal gaji ini, ada kelompok lain yang menurut saya luput dari perhatian kita. sejak 1998 dalam APBN ada alokasi belanja rutin untuk pembayaran bunga utang dalam negeri