Seperti apa yang pernah diutarakan oleh RDP bahwa untuk mengevaluasi LRLC
dibagi menjadi dua :
- yang disebabkan oleh mineral
- yang disebabkan oleh salinitas air
Masing-masing berbeda didalam memecahkan masalahnya. Apa yang diulash oleh
sdr. Nyoto adalah benar sekali dengan menggunakan CMR-SCHL
Mas Wishnu,
Ada keterangan ttg winfrog yg cukup baik di :
http://www.thales-geosolutions.com/pdf/winfrogINS_v8.pdf
rdp
Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED]
29/01/2003 03:19 PM
Please respond to fogri
To: [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:[fogri] Fw: [OilGas]
Kang Bambang,
Apakah sewaktu menghitung OGIP itu menggunakan porosity yang 5 - 7% tsb?.
Kalau ya, mungkin salah satu penyebab ketidak-cocokan perhitungan adalah
parameter porosity tsb.
Bisa ditebak, kalau bener itu Schist dkk, maka komponen porosity merupakan
dual-porosity system dan bukan
Dimas Bambang,
Kuncinya mungkin di porosity type dari basement resrvoir tsb yang ada
apakah karena fracture atau karena wheathered, atau kombinasi.
- model separo bola -- fracture porosity dominan, apakah di lognya
terlihat ?
- model kulit jeruk -- wheathering basement dominan, ketebalan
Bambang, Syafri dan yang lainnya.
saya coba menyatukan beberapa email dari anggota milis
ini.
Pertama,sebagai tambahan(dari saya), Landmark punya
ZMAP yang sangat canggih untuk hitung volume; tetapi
yang penting di sini adalah modelnya (sesuai kata
Bambang).
kalau mau bertitik berat ke data
Punten.
Numpang pendapat. Saya amat mendukung saran Frans untuk mengoptimalkan data
3D seismik. Kombinasi beberapa attribute akan dapat menggambarkan volume
dengan nilai attribute tertentu yang korelatif dengan porosity dari sumur.
Jadi barang kali bentuknya bukan bola terpancung atau kulit jeruk
Loh, saya kan belajarnya dari Pak Bas,
kapan bisa kasih panel discussion lagi Pak?
kita tunggu ulasan dari Landmark, Elnusa, Schlumberger
dan yang lainnya.
fbs
--- Basuki Puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote:
Punten.
Numpang pendapat. Saya amat mendukung saran Frans
untuk mengoptimalkan data
Wuaduhhh...suhu turun gunung juga akhirnya
Thanks buat semuanya yang telah membantu meringankan pikiranku.
Tadinya, ini maunya lho...juga mau mengoptimumkan pemakaian 3D-nya.
Masalahnya, sampai 2.5 second, acquisition foot printnya masih cetho melo
melo (very obvious). Beberapa atribut dasar