Terima kasih Evi untuk beritanya. Perilaku ini bukan saja tidak agamais, tetapi
tidak Indonesianis. Artinya bagi Indonesia, tindakan ormas, kelompok atau
orang-orang tertentu apalagi Bupati, yang menutup atau mengancam kegiatan
keagamaan yang dilakukan warga negara Indonesia adalah pelanggaran
Dear Agni,
Terima kasih untuk berbagi cerita ini. Cerita-cerita seperti ini menjadi
pelajaran bagi kita semua untuk belajar menjadi Indonesia.
Salam,
Wielsma
From: agni malagina a_malag...@yahoo.com
To: forum kompas forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Sent:
Biasanya orang panik jadi nekat! Ironisnya kalo si panik itu membawa-bawa
lembaga jadi panik!
Mau perang Barata Yudha apa?
Salam,
Wielsma
--- On Fri, 10/30/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS]
Bung KM,
Kalau tidak ada signifikansi soal siapa yang akan jadi ketum Golkar dengan
kita, megapa pula harus dihubung-hubungkan bahkan dipersoalkan tayangan kedua
stasiun TV itu?
Saya memang waktu menyaksikan acara Kick Andy episode Lumpur Lapindo merasa ada
sesuatu pesan tertentu yang ingin
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1430 H, saudara. Semoga makin menjadi rahmat bagi
semesta kehidupan.
Minal Aidin wal Faizin
Mohon maaf lahir batin.
Jabat erat,
Wielsma DK. Baramuli and Fam.
[Non-text portions of this message have been removed]
Selamat menjalankan Ibadah Puasa kawan. Semoga menjadi berkat untuk kehidupan
semesta.
Salam,
Wielsma DK. Baramuli
[Non-text portions of this message have been removed]
Mengapa mesti jauh-jauh ke Malawi? Di Manado lauk tikus sudah lama
dikonsumsi. Bukan karena ada kemiskinan atau bencana kelaparan, tapi karena
memang daging tikus (di Manado disebut, Kawok), enak dan lezat. Ini jenis tikus
hutan yang makanannya hanya buah-buahan saja.
Selain daging tikus,
Bung manneke,
�
Setahu saya sebelum reformasi POLRI itu berada langsung dibawah Panglima TNI.
(subordinat tentara), yang�kita kenal sebagai ABRI. Setelah reformasi, Polisi
dipisahkan dari TNI dan berada langsung di bawah Presiden.
�
Salah satu implikasi dari situasi polisi sebagai bagian
Koq Bung Manneke jadi berpikiran pendek begini. Biar saja terus dibicarakan dan
biar saja proses hukum berjalan agar persoalan-persoalan seperti ini bisa
dilihat dari berbagai perspektif.
He..he..he.. menariknya dari persoalan ini adalah, semua kemudian ingin
terlihat sebagai pahlawan
Dear Bung Agus and all,
Selamat untuk Moderator dan komunitas FPK yang boleh bersama merajut
persahabatan dan masa depan bagi Indonesia yang lebih baik. Saya banyak
tertolong dengan menjadi bagian dari komunitas FPK.
Selamat ulang tahun yang ke lima untuk kita semua. Terima kasih
untuk
Ini buah dari kealpaan kita untuk menjadi bangsa Indonesia. Ternyata issues
murahan seperti ini masih juga mengguncang para elit politik di negeri ini. Ini
bukan karena bahwa berita ini isapan jempol semata, melainkan karena
agamanisasi politik sudah menjadi sangat kental dan lazim di negeri
Lagipula kenapa kalau Isteri Budiono itu Katolik. Koq Demokrat dan
konco-konconya melihat hal ini sebagai bencana. Apa memang orang harus beragama
tertentu baru layak jadi pemimpin Indonesia.
Terlepas dari adanya unsur fitnah di sini, namun respons yang berlebihan dan
mengesankan bahwa soal
Hallo ED,
Bisa gak lihatnya tidak sterotipe gitu. Cici itukan korban, masa sih musti
dikorbankan dengan stigma (pelajaran). Issue yang bergeser ke soal merebut
suami orang akan mengaburkan soal kekerasan yang dilakukan sang suami.
Dan kita akan lupa ingatan bahwa sebenarnya sumber persoalan
Saya setuju dengan anda berdua. Ketegasan Cici akan mendorong perempuan
lainnya belajar untuk tidak melihat takdir mereka sebagai istri. Apalagi untuk
laki-laki brengsek. Mestinya si Suhebi (?) itu langsung dipenjara karena
kejahatannya; lagi pula potensial membahayakan hidup Cici.
Salam
Gak ada etika apapun yang dilanggar. Pernyataan Bara itu out of context. Itu
berlaku jika pada saat pengambilan keputusan JK melakukan hal lain yang tidak
disepakati oleh Presiden (dan itu tidak mungkin dan tidak pernah terjadi selama
ini kan?)
Keputusan sudah terjadi, peristiwa sudah
Setuju dengan Yuliati,
Pemerintah dan KPU diongkosi rakyat! Sudah tugas mereka untuk membuat DPT yang
valid. Kalau tidak, mereka harus bertanggung jawab atas kelalaian ini, biar
setiap orang belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya.
Saya akan menerima kenyataan tidak terdaftarnya saya
Mereka sudah biasa main lumpur. Jadi tidak masalah untuk lumpur Situ Gintung.
Malah ini mungkin dianggap sebagai kesempatan promosi untuk mendapatkan
kekuasaan kembali. Negeri ini makin pengab terbenam dalam lumpur?
Salam,
Wielsma
--- On Mon, 3/30/09, tjuk kasturi sukiadi
Mantab bung!
Hiduplah Indonesia Raya.
Salam,
Wielsma
--- On Thu, 3/5/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sosialisme, Jiwa Konstitusi Kita
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday,
Bung Mula,
Menurut anda, Effendy Simbolon patut dilempari apa untuk peran yang dilakoninya
dipanggung politik berhadapan dengan Pertamina yang dipimpin oleh Karen?
Salam,
Wielsma
--- On Mon, 3/2/09, Mula Harahap mulahara...@yahoo.com wrote:
From: Mula Harahap mulahara...@yahoo.com
Subject:
Makanya Bung jangan terlalu mengidealkan PKS. Akhirnya anda merana sendiri kan?
Bagi PKS inikan masalah Perebutan Kekuasaan Semata (PKS), jadi ngapain buat
iklan yang pake intelektualitas? Apalagi seperti yang anda inginkan.
He..he..he.. cape dech!
Salam,
Wielsma DK. Baramuli
--- On Fri,
Ha..ha..ha.. bung Victor,
Jajaran Kejagung memang begitu percaya diri, mereka pikir rakyat Indonesia
masih mengidap amnesia sejarah dan belagak pilon untuk angkat orang yang
jelas-jelas telah menjadi bagian dari tindakan korupsi itu.
Kayaknya reformasi di tubuh kejaksaan macet total ya? Jagung
Indonesia a new state of old societies kata Geertz. Kita masih sibuk dengan
identitas primordial dan sebahagian besar energi terkuras untuk
menangani hal-hal di level kuantitatif (yang terbanyak) dan sangat abai
terhadap hal-hal yang berlevel kualitatif (yang terbaik).
Masak sih musti
Saya mencermati adanya faktor agama yang turut memberi energi bagi munculnya
kekerasan dalam masyarakat.
Masalahnya, kita sering mengabaikan faktor tersebut, karena yang namanya agama
sudah pasti suci kekerasan. Apa iya ya?
Salam,
Wielsma DK. Baramuli
--- On Tue, 11/4/08, Agus Hamonangan
Selamat berbahagia untuk Wisnu dan Stanni. Kapan ya, ucapan yang sama ditujukan
ke Bung Agus? Supaya afdol gitu, gak hanya mengucapkan ke teman-teman anggota
FPK, tetapi juga bisa menerima ucapan dari teman-teman, he..he.he.. selamat
berjuang Mod.
Salam,
Wielsma DK. Baramuli
--- On Mon,
Mbak Jajang,
Bung Agus itu hanya meneruskan berita dari Kompas. Tetapi memang orang ini
(Balkan Kaplale), suka marah-marah dan merasa dia paling Indonesia (secara
moral) dari yang lain. Mudah-mudahan Indonesia tidak mengalami Balkanisasi
akibat ulah Ketua Balkan ini.
Lagi pula apa
He..he..he.. tidak ada masalah dengan respons Bung Manneke. Dia tidak sedang
bersilat lidah, melainkan bersilat beneran, dan jurusnya mengalir merespons
jurus dari lawanya.
Menjadi fans Manneke seperti Satria misalnya sah-sah saja, namun tidak perlulah
harus mengatur cara berdiskusi Manneke.
Setuju dengan Bung Manneke bahwa yang menolak RUUP ini adalah�orang yang
intelek, namun tidak itu saja, karena kalau cuma itu saja masih kelihatan
sejajar�dengan mereka yang mendukung RUUP ini.�
�
Yang lebih dari para penolak RUUP yang intelek itu adalah intelektualitas
mereka sangat
Selamat Idul Fitri 1429 H Saudaraku,
Semakin Fitri dihari ini demi hari esok yang lebih baik bagi kita semua sebagai
sesama FPK dan sebagai sesama bangsa Indonesia.
Jabat erat dan mohon maaf lahir dan batin,
Wielsma DK. Baramuli dan keluarga
[Non-text portions of this message
Perilaku barbarian seperti ini harus dihukum. Sekalian hukum juga polisi (Jamal
Alkatiri) yang membiarkan bahkan memprovokasi kejahatan itu terjadi.
Pelecehan luar biasa terhadap hukum. Di institusi hukum, dan di depan aparat
hukum orang dengan seenaknya sendiri melakukan pelanggaran hukum.
Dear all,
�
Itulah masalahnya. Dikhotomi ini terjadi karena kelompok agamais masih terus
memaksakan kehendaknya (berjuang, istilah mereka) �agar Indonesia
menjadi�negara berdasarkan agama. Energi bangsa ini terkuras habis untuk
masalah ideologis ini. Secara historis, minimal ada tiga
Dear all,
Polarisasi ini terjadi lebih disebabkan agama belum rela meninggalkan
dominasinya. Agama yang dengan klem restu dari langit merasa lebih pantas
mengendalikan masyarakat. Dan ini bukan saja merupakan akibat praktis dari
agama sebagai salah satu sumber nilai dalam masyarakat, melainkan
Ya, musti ada tindakan hukum terhadap mereka yang menggunakan cara-cara
menyenangkan dirinya dengan pemberian yang bisa membuat orang lain mau
melakukan apa saja untuk medapatkannya.
Ini bentuk penistaan manusia, yang berada dalam posisi lemah dan
miskin. Pemberi zakat ini harus bertanggung
Hallo Nong,
Thanks untuk berbagi tentang buku ini.
Ketika kita masuk wilayah�agama, sulit untuk� bersantai di dalamnya. Sebab,
agama selaku institusi butuh ketaatan formal dari anggotanya.�
�
Beriman memang bisa santai, namun ironisnya beriman tidak bisa tidak
selalu�harus jatuh� ke
Hallo Bung Agus,
Saya kira komunitas FPK wajib mendukung bung Agus Hamonangan menghadapi masalah
ini, sebab masalah ini sudah jadi masalah komunitas. Bagaimana teman-teman?
Salam,
Wielsma DK. Baramuli
Bung Manneke,
Saya pikir yang pertama itu yang benar. Mereka hanya dipake sebagai
vote-getter. Ideologi PKS masih seperti yang dulu. Jadi memang sami mawon.
�
Wieslma
--- On Wed, 8/20/08, manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: manneke budiman [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Forum Pembaca
Hallo all,
Kali ini kita harus buktikan bahwa Pendeta yang melakukan pelecehan seksual itu
harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Kasus ini terjadi
tahun 2007, dan sepertinya lembaga turut terlibat melindungi perbuatan ybs.
sehingga tidak ada tindakan hukum dari Gereja
Namanya MUI, gimana tidak berkuasa? MUI kan didirikan untuk meneguhkan
kekuasaan secara spiritual. Tidak beralasan untuk mengveto MUI. Suka atau tidak
suka anda harus patuh pada fatwa yang sudah dikeluarkannya.
�
Kalo sudah keluar fatwa bahwa merokok adalah haram, ya, merokok menjadi dosa
Mas Totot,
Apa kelahiran Agustus juga? Kapan kalo begitu? Biasanya bintang Leo itu agak
bandel dalam soal yang satu ini, soal jodoh. Bukan begitu Lae Agus?
Salam,
Wielsma DK. Baramuli
--- On Mon, 8/4/08, St. Herwinoto [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: St. Herwinoto [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re:
Pak Wielsma,
saya juga kebetulan dilahirkan bulan Agustus tanggal 1... jadi bintangnya
ya Leo juga, cuma saya kebetulan lbh cpt dpt jodoh drpd Lae Agus..hehehe
Salam,
Totot
- Original Message -
From: Wielsma Baramuli
To: Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com
Sent: Monday, August 04
Selamat Ulang Tahun Lae Agus. Terima kasih telah membangun FPK untuk
persekutuan kita. Umur panjang Tuhan memberkatimu dan seluruh keluarga.
�
Salam kasih,
Wielsma DK. Baramuli�
--- On Mon, 8/4/08, Hudan Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Hudan Hidayat [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re:
Thanks a lot infonya bung Moderator,
Selamat buat Bung Effendi Gazali dan Hikma Alatas. Selamat menempuh hidup baru,
sukses dan bahagia selalu bersama kehidupan rumah tangga anda berdua.
He..he..he.. akhirnya.
Salam,
Wielsma DK. Baramuli
--- On Mon, 7/28/08, Agus Hamonangan [EMAIL
Dear all,
Artikel dengan issue lama tetapi tidak kunjung dipahami. Bukti yang kuat bahwa
ketidakadilan gender (ketidakadilan dalam relasi perempuan dan laki-laki) sudah
sangat lumrah dilihat sebagai keadilan itu sendiri.
Affirmative Action (TKS), semacam 30 persen kuota bagi perempuan di
Namanya juga politkus! So pasti banyak tikusnya.
--- On Wed, 7/9/08, Adyanto Aditomo [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Adyanto Aditomo [EMAIL PROTECTED]
Subject: Balasan: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Golkar vs PDIP di Pansus Angket BBM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 9,
Aneh, masalah listrik dibebankan pada manusia, sehingga pekerja harus
menggunakan hari libur untuk bekerja supaya bisa memafaatkan beban listrik yang
tidak terpake. Kenapa logika aneh begini mau diadopsi oleh negara dalam bentuk
aturan?
Kenapa bukan kelebihan stok listrik itu yang dikurangi
Ternyata tidak ada hubungan yang signifikan antara negara agama dengan perilaku
yang manusiawi. Katanya kalo negara agama itu pasti semua tertib, baik, dan
adil. Artinya manusiawi lah!
Capeee dechh!
Salam,
Wielsma
--- On Wed, 7/9/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Agus
KPI mestinya lebih bekerja keras untuk menilai hal -hal yang patut dan tidak
patut dalam hal penyiaran. Pendapat saya, dalam kasus extravagansa lebih
menujukkan KPI mau cari gampang supaya kelihatan sudah bekerja.
Salam,
Wedekabe
--- On Mon, 7/7/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dear all,
Selamat Ulang Tahun ke-4 untuk milis Komunitas FPK, untuk kita semua, dan lebih
khusus untuk moderator yang telah membuat media ini ada empat tahun silam.
Selamat berbuat kebaikan bagi semua.
Salam,
Wielsma DK. Baramuli
--- On Mon, 6/30/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]
Dear all,
Selamat Ulang Tahun ke-4 untuk milis Komunitas FPK, untuk kita semua, dan lebih
khusus untuk moderator yang telah membuat media ini ada empat tahun silam.
Selamat berbuat kebaikan bagi semua.
Salam,
Wielsma DK. Baramuli
--- On Mon, 6/30/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]
Koreksi atas koreksi: Waktu itu Habibie Menristek. He..he..he.. Habibie memang
hari-hari bikin bingung.
Wielsma
manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
Koreksi sedikit: Ini terjadinya di bawah pemerintahan Suharto sebagai
Presiden, Mbak. Waktu itu Habibie Wapres.
manneke
Dear all,
Turut bersimpatik dengan teman-teman AKKBB para korban kebrutalan FPI.
Sebagai sesama bangsa Indonesia saya berpendapat bahwa tindakan FPI jelas-jelas
adalah kriminal dan sekaligus sebagai ekspresi kelompok yang tidak mengindahkan
prinsip-prinsip sebagai bangsa Indonesia.
Selamat jalan Bang Ali. Semangat dan daya juangmu menjadi inspirasi
bagi generasi pelanjut yang sedang memperingati 100 tahun Kebangkitan
Nasional. Semoga bangsa ini menjadi bangsa yang tetap setia pada komitmen
kebangsaannya.
Salam belasungkawa,
Wielsma
Agus Hamonangan [EMAIL
He..he..he MU juara liga Champion lagi. Gak sia-sia begadang untuk kemenangan
MU. Sedih juga sih lihat Terry yang gagal mengeksekusi pinalti yang sangat
menentukan sejarah Chelsea. Tapi begitulah!!! Bola itu bundar. Selamat
meneruskan tidurnya bung Agus.
Salam MU,
Wielsma
Agus
Saya juga mengalami persoalan yang sama. Gimana Mod? Migrasi kita?
Salam,
Wielsma
Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Miliser FPK yang berbahagia,
Yahoogroups kembali bermasalah, kali ini gagalnya posting ke milis.
Saya (Moderator FPK) termasuk yang gagal posting ke FPK,
Mantab!! Selamat datang kembali komik nasional! Mudah-mudahan kehadiran
komik-komik ini akan menstimulir kembali kearifan hidup kita sebagai orang
Indonesia.
Salam kebangkitan,
Wielsma
Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ha..ha..ha... sesama anggota FPK gak usah sungkan-sungkanlah! Selamat bergabung
kawan.
Salam...
ratna sarumpaet [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hahaha ... Kata maaf yang membuka tulisan itu membuatku terkesan sama
dengan
Yang aku kritik ya? Sebenarnya maaf ya yang mengawali tulisan
Mbak Ratna,
Mengapa musti memulai dengan kata maaf untuk menggugat realitas yang pantas
digugat? Saya setuju bahwa kita senang bersembunyi dibalik kata-kata kita
supaya kelihatan lebih sopan sehingga menghilangkan makna sesungguhnya dari apa
yang mesti kita kritik. Kebiasaan ini menjadi
Fenomena bangsa yang semakin irasional? Tapi masalahnya bukan di
irasionalitasnya. Masalah adalah irasionalitas itu sering fenomenal bagi suatu
bangsa yang mengelola kehidupan bersamanya secara otoritarian dan intimidatif.
He..he..he.. bangsa yang besar namun berjiwa kerdil dan senang
Mestinya perda itu bukan ngatur ASI nya. Kalau ini yang terjadi perempuan yang
akan jadi sasarannya. Perda itu lebih layak jika diarahkan untuk membangun
situasi yang kondusif bagi para ibu untuk memberikan ASI kepada anaknya,
termasuk di tempat kerjanya jika ia bekerja di luar rumah. Jadi gak
Koq cuma Prabowo dan Sutrisno? Wiranto dan SBY masih dipertimbangkan ya?
He..he..he..
Wedekabe
Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tega ya..
rakyat lagi susah Prabowo dan Sutrisno Bachir pamer duit .. bikin
iklan mahal yg nggak ketahuan juntrungannya.
kalau mau ngetop...
Setuju bung!
Mungkin dengan dengan cara begitu baru mereka bisa menghormati martabat
manusia perempuan.
Salam,
Wielsma
Daniel Dhakidae [EMAIL PROTECTED] wrote:
Para kolega yth.,
Pejabat yang buat aturan menggembok alat kelamin perempuan pemijat sebaiknya
ditangkap, dan
Gila..! Ada lagi istilah diskriminasi positif. Masalah kulit hitam dan putih
bukan tafsir saya tapi itu argumen anda. Lantas kalo anda pake istilah
perempuan Papua dan perempuan daerah laen apa maksud anda memperbandingkannya?
Toh ujung-ujungnya sama saja bahwa dalam pikiran anda itu ada
Lho! Yang mencap negatif itu anda sendiri koq! Jadi wajar dong saya
mempertanyakan pernyataan anda. Darimana anda dapat ukuran bahwa kualitas yang
kulit hitam itu lebih rendah dari yang kulit putih, dan hanya karena ada belas
kasihan (bahasa anda memberi keistimewaan) yang kulit hitam diterima
Golkar, Golkar! Mau curang saja koq pake dipbulikasikan. Hari geneee maseh
anggap rakyat gak tahu apa-apa?
Harya Setyaka [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalaupun Golkar menang dengan
cara curang...itu bukan keinginan Golkar...
lalu siapa??
-K-
On 3/27/08, Fuad Baradja [EMAIL
Maaf Junaiwan,
Dari mana anda dapat kesimpulan bahwa kulit hitam sama dengan tidak punya
skill?
Cara berpikir yang tanpa disadari mendukung stereotype dan diskriminasi
berdasarkan warna kulit.
Kalau toh Lion Air memang memberi keistimewaan untuk pramugari yang berkulit
hitam
Ada upaya sistematik untuk mengganti Pancasila dengan ideologi agama? Praktik
yang berseberangan dengan nilai-nilai Pancasila justru marak di PTN? Jadi wajar
dong kalo mahasiswa tidak tertarik pada Pancasila.
Salam,
Wedekabe
Agus Suhadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Asumsinya hsl
Ada keharusan eksistensial manusia untuk menghayati memikirkan Tuhan.
Penghayatan dan pemikiran mengenai Tuhan kemudian melahirkan pemahaman tentang
Tuhan. Pengalaman subyektif manusia tentang Tuhan yang melahirkan pemahaman
tentang Tuhan itu, kemudian menjadi konsep Tuhan dalam agama-agama.
Pak Suparmo,
Masalah begini koq dilihat hanya sebagai masalah kejantanan. Ini bukan
masalah jantan atau tidak jantan (istilahnya pun patriakhal banget!). Ini
masalah standar hukum yang harus diacuh. Kalo masing-masing kelompok merasa
perlu dan boleh menyusun hukumnya sendiri, maka selain
SELAMAT BERJUANG BUNG LISMAN. TRIMS INFONYA BUNG AGUS. KAMI TUNGGU ACARA KOPDAR
KOMUNITAS FPK,SEKALIGUS SYUKURAN BAGI BUNG LISMAN, HA...HA...HA...!
Salam,
Wielsma
Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tidak sia-sia pak Lisman cuap-cuap soal busway di milis FPK:-)
Pak Lisman
Ini Indonesia bung!!!
Gak penting prestasi yang penting prestise!
Wedekabe
Azmi Sirajuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
PSSI itu kan miliknya pak Nurdin Halid.
Jadi orang di PSSI takut sama pak Nurdin.
Gitu Lho,
Azmi
- Original Message
From: manneke budiman [EMAIL
Yang jelas hukuman mati melanggar hak asasi manusia! Titik.
Wedekabe
budi kerenimut [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pada dasarnya, dunia ini memerlukan keseimbangan.
Demokrasi tidak harus apriori, bersikap lunak dan pengecut pada kejatahan.
Apakah Demokrasi berarti liberalisasi? Apakah
That's right brother!
Agus Muhajir [EMAIL PROTECTED] wrote: aq dengar juga, di beberapa
negara di eropa, hukuman mati sudah tidak ada dalam undang - undang mereka.
yang ada hanya hukuman seumur hidup.
benarkah demikian...?
Wielsma Baramuli [EMAIL PROTECTED] wrote:
Yang jelas hukuman
Agama bukanlah fenomena suci semata. Agama adalah fenomena manusia, yang rawan
manipulasi. Mesti lebih realistik dalam memahami agama untuk mecegah penggunaan
agama sebagai legitimasi tindakan destruktif. Ideologi keagamaan yang
destruktif akan tumbuh subur dalam masyarakat yang memahami agama
Daftarkan nama saya: Wielsma DK. Baramuli
Tinggal di Tangerang
-
Pinpoint customers who are looking for what you sell.
[Non-text portions of this message have been removed]
Repotnya di Indonesia terlalu terbiasa membuat UU/Peraturan yang bernuansa
agama. Agak aneh memang, tetapi begitulah kenyataannya. Celakanya, aparatur
pemerintah yang seharusnya menjalankan amanat negara untuk merumuskan dan
melaksanakan hukum beradasarkan asas nasional dengan prinsip equality
Setuju bu.., bahwa masalahnya adalah ketidakmampuan membedakan persoalan.
Wedekabe
Mariana Amiruddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya udah berkali-kali posting soal ini Pak Manneke, tapi banyak yang
nggak mudeng ya? Apa sebetulnya persoalannya, apakah ketidakmampuan untuk
membedakan
He... he... he memang cocot... eh cocok! Ada yang salah dengan urat teman
kita yang satu ini. Silakan diobati dulu lah... terutama urat pikirnya yang
tidak konek dengan pokok persoalan yang sedang dipersoalkan di sini saran
saya sih berobatnya ke orang yang paham masalah gender.
Menyela ya...!
Pertanyaan saudara (atau saudari?) Syarif ni tidak ada hubungan dengan masalah
perendahan citra perempuan. Ini mengaburkan masalah pokok yang sedang dibahas.
Saya yakin kalo pertanyaan ini diajukan ke XL, dengan embel-embel harus jujur
sekalipun, pasti mereka akan jawab tidak.
SALUT DAN MENDUKUNG SEPENUHNYA SIKAP PROAKTIF MEDIA WACTH!
Salam,
Wedekabe
Titiana Adinda [EMAIL PROTECTED] wrote:
MEDIA WATCH
Jl.Bangka Raya No 43 ,Jakarta Selatan 12770
Telp: 021-7192627 Fax:021-7192523
Email: [EMAIL PROTECTED]
No : 001/E/MW/SK/IX/07
Lamp : 1 buah foto
Bung moderator,
Dapatkah dipastikan bahwa KOMPAS yang sudah merilis masalah ini terus
melakukan upaya-upaya pemantauan agar kasus ini ditangani secara benar dan
adil, terutama dari sisi korban.
Salam,
Wedekabe
Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
(seperti juga halnya ada perempuan patriarkis,
contohnya: Margareth Thatcher, Indira Gandhi).
manneke
Wielsma Baramuli [EMAIL PROTECTED] wrote:
Terima kasih bung/mbak,
Tanggapan bung/mbak Andi makin memperjelas posisi anda dalam issue ini bahwa
anda tidak sedang mempersoalkan kasus ini dari
Bung Andi,
Yang ini tidak lucu lagi, ini ngelantur namanya (setuju dengan Manneke)!
Jangan main tabrak lari dong. Jangan bikin ini persoalan perempuan dan
laki-laki perse, apalagi sekedar pesoalan statistik belaka. Ada masalah gender
dalam persolan ini. Iklan XL hanya satu titik saja dari
Ikutan komentar ya!
Ini bukan sekedar masalah terminologi, tetapi lebih pada masalah ideologi.
Kata perempuan (saya lebih senang memakai kata ini) dalam wacana gerakan
feminis Indonesia, lebih merupakan bentuk ungkapan penolakan terhadap
stereotype yang terlanjur melekat pada kata wanita.
Gitu dong...!
Kalo di dunia Kang Ouw, ada perguruan silat aliran putih dan ada perguruan
silat aliran hitam. Di dunia sastra saya kurang ngerti. Namun, dari jurus demi
jurus yang sudah dikeluarkan dalam debat di milis ini, rada-rada kelihatan
tuh!
Selamat menjalankan ibadah Puasa dan
Hai.. bung Andi,
He..he..he.. lucu juga. Tapi ini bukan soal Tukul atau Ade Ray, juga bukan
soal Jelek atau Ganteng, apalagai soal perempuan dan laki-laki secara fisik?.
Ini soal martabat manusia (perempuan) menjadi korban dari stereotype sehingga
mengalami penilaian dan perlakuan yang
Temans,
Saya mendukung keberatan saudara Toyo. Segala jenis iklan yang merendahkan
martabat perempuan harus dihapus. Perempuan terlalu sering dijadikan sekedar
sebagai komoditas dari sistem kekuasaan dan kapitalisme. Dan karena sudah
jamak, maka dianggap pantas, bahkan perlu oleh masyarakat.
Dear all,
Apakah ciri sebuah kota atau kota metropolitan harus selalu identik dengan
ketidakmanusiawian. Apakah kota atau kota metropolitan apalagi megapolitan
harus idatur dengan cara-cara menyangkali kenyataan rakyat penghuni kota itu?
Mungkinkah kita membangun kota dengan tidak
Selamat Ulang Tahun untuk The Wahid Institute. Indonesia, bahkan dunia
membutuhkan model kehidupan bersama seperti yang ditawarkan The Wahid
Institue. Sekali selamat!
Salam,
Wedekabe
Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Selamat untuk KFPM!
Sukses selalu
Salam,
Wielsma
Johan Tambotoh [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hallo Forum Pembaca Kompas..
- Tertarik dengan isu pemberdayaan masyarakat?
- Ingin terlibat dalam upaya memberdayakan masyarakat?
- Ingin bertukar pengalaman dengan fasilitator
Bung! Anda bisa dapatkan buku Inu Kencana itu di TB. Gramedia. Saya lihat di
beberapa TB Gramedia buku itu masih tersedia koq!
Ok, selamat mencari.
Salam,
wedekabe
stephanusmulyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pag Agus yth,
Numpang minta bantuan sama teman-teman Milist FPK.
Kasus-kasus seperti ini juga menunjukkan kegagalan negara melindungi rakyat.
Mesti ada sanksi yang tegas dan berat terhadap pemilik sarana atau fasilitas
umum yang mengabaikan sistem keselamatan bagi para pengguna sarana tersebut.
Harus ditolak mitos yang menciptakan mentalitas fatalisitik
Pak Kartono, masalahnya tidak sesederhana apakah Tuhan di luar atau di dalam
diri kita? Ini bukan sekedar masalah teritori dari Tuhan, melainkan masalah
konsep mengenai Tuhan. Dalam setiap agama (bahkan dalam diri setiap orang
beragama) ada konsep tentang Tuhan, dan ini adalah konsekuensi logis
topik ini. Tidak secara langsung
menyangkut masalah Gender, tapi saya ingin menambahkan sedikit
menyangkut posisi agama. Saya sependapat dengan saudara Wielsma
Baramuli, bahwa agama adalah instansi terakhir (tertinggi) yang
menentukan kebenaran, tentu dengan catatan kecil.
Catatan kecil saya sebagai
Bung Manneke!
Pendapat-pendapat seperti yang anda tanggapi di bawah ini bukan lagi sekedar
imajinasi atau tafsir, ini sudah ekspresi dari konstruksi berpikir yang
cenderung dikekalkan dan benarkan. Ini masalah paradigma. Pradigma ini dianggap
kekal dan benar kekal dan benar karena mendapat
SELAMAT UNTUK IBU MUSDA. TERUS BERJUANG BAGI KEMANUSIAAN!
Salam,
wielsma
Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Selamat kepada Ibu Musda Mulia yang juga anggota milis FPK.
Salam,
AH
==
UCAPAN SELAMAT
Dalam rangka International Women's Day, Ibu Musdah Mulia
Setuju Rin! Eko bukan hanya belum ngerti makna kata kesetaraan, koordinatif,
kemanusiaan seperti yang dikatakan Manneke, tetapi ia juga masih berpikir dalam
paradigma distortif mengenai relasi perempuan dan laki-laki.
Mudah-mudahan saja ada distorsi ini bisa diatasi Eko melalui
95 matches
Mail list logo