[Forum-Pembaca-KOMPAS] Neoliberalisme Biang Kerok Globalisasi Kemiskinan dan Ketimpangan

2009-06-25 Terurut Topik andre andreas








Pendukung
Neoliberalisme = Pendukung Genosida. Neoliberalisme Memang Menjijikan!!! (Bagian
Pertama)

 

Neoliberalisme
membunuh sama kejamnya dengan Nazisme Hitler. Noeliberalisme membunuh secara
massif, perlahan dan sistimatis, sedangkan Nazisme Hitler membunuh secara
massif, cepat dan sistimatis. Keduanya hakekatnya adalah KEJAHATAN  HAM BERAT 
GENOSIDA.

 

Ketika
Neoliberalisme semakin dominan, fakta menunjukkan globalisasi kemiskinan dan
ketimpangan semakin menggila pula. Korporasi-korporasi besar dan golongan elit
telah menjadi semakin kaya raya sementara 
kaum miskin semakin terpuruk dan termiskinkan bahkan hingga menderita
kelaparan dan masalah kesehatan kronis yang mematikan. Mewabah bak pendemi.

 

Karenanya jangan
heran bahwa dalam 10 tahun masa reformasi ini (ketika penetrasi neoliberalisme
semakin meluas melalui IMF, Bank Dunia, ADB, USAID serta korporasi
multinasional,  dll) kemiskinan dan
ketimpangan semakin meluas dan mendalam. Jangan heran pula dengan kekayaan yang
dimiliki oleh elit politik dan/yang sekaligus adalah elit ekonomi, kelas
penguasa-borjuasi  yang menjadi
komprador/antek kepentingan rezim ekonomi global. 

 

Catatan tentang
Kampanye Neoliberalisme Memang Menjijikan!

 

Ketika
menjadi terbuka maka kekerasan lebih menunjukkan wajah pornografi dan dengan
itu lebih membangkitkan rasa jijik daripada rasa takut. Ini adalah
petikan dari buku Daniel Dakhidae Cendekiawan dan Kekuasaan dalam Negara Orde
Baru. Daniel menuliskan teks ini sebagai kesimpulan atas perubahan psikologis
masa ketika akhirnya secara telanjang menyaksikan kekerasan negara melalui
testimoni para aktivis korban penculikan. 

 

Dengan memetik
Daniel saya hendak mengajak sebanyak mungkin orang yang perduli untuk mendorong
lahirnya momentum perubahan psikologi publik sehingga menjadi paham tentang
neoliberalisme sebagai satu bentuk formasi kapitalisme dan rezim kekuasaan yang
mendukungnya. Lantas menjadi jijik dan muak. 

 

Dalam kasus yang
dideskripsikan oleh Daniel saya melihat bahwa momentum testimoni para aktivis
korban penculikan dan penyiksaan, telah mebangkitkan kemarahan publik yang
berkontribusi para pembesaran perlawanan hingga tumbangnya Soeharto. Dan saya
melihat ketika para capres-cawapres bersilat lidah menolak dirinya dicap
pendukung neoliberalisme atau mendaku penentang neoliberalisme, maka lahir  
kesempatan tersembunyi bahwa ini akan menjadi
senjata makan tuan. Bahwa tipu daya ini akan terbongkar, ketika janji-janji
tinggal omong kosong. Ketika rezim semakin masif menggunakan kekerasan untuk
melancarkan agenda neoliberalisme, menggunakan kekerasan untuk menghdang
perlawanan buruh, tani, nelayan, kaum miskin kota, pemuda-pelajar. Ketika
rakyat menjadi muak dan jijik, melampui rasa takutnya.

 

Mari terus
gulirkan sehebat-hebat debat dan propaganda anti-neoliberalisme di panggung
politik nasional, dan jangan ragu tudingkan jari anda pada semua elit politik
dan/sekaligus elit ekonomi yang menjadi komprador/antek kepentingan rezim
neoliberalisme/kapitalisme global. 

 

Pada akhirnya
dibolak-balik neoliberalisme dan para jenderallah yang akan menjadi pemenang
pilpres 2009 ini. 

 

 

 

 

Perjalanan
perekonomian Indonesia selama 64 tahun ini justru lebih tepat disebut sebagai
sebuah proses transisi dari kolonialisme menuju neo-kolonialisme. Proses
transisi itulah antara lain yang menjelaskan semakin terperosoknya  
perekonomian Indonesia ke dalam  penyelenggaraan agenda-agenda neoliberal……

 

Revrisond Baswir 

 

 

Tak perlu sedu
sedan itu (begitu kata chairil anwar), mari bersatu, bersarekat, berlawan,
Tegakkan Kembali Proklamasi - Merdeka 100 Persen.

 

-

 

Globalisasi
Kemiskinan dan Ketimpangan Dalam Fakta dan Angka

(angka-angka dari
berbagai sumber yang kompeten termasuk lembaga-lembaga di jantung
neoliberalisme)

 

Sumber : Edisi Indonesia Buku Does Globalizations Help
the Poor? A Special Report By The International Forum on Globalization, 2001
yang diterbitkan oleh Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas.

 

Globalisasi tampaknya kian memperbesar kemiskinan dan
ketimpangan Biaya-biaya untuk penyesuaian demi keterbukaan yang lebih besar
ditanggung sepenuhnya oleh kaum miskin, berapa pun lamanya waktu penyesuaian
itu berlangsung

 

- Bank Dunia, The Simultaneous Evolution of Growth and
Inequality, 1999

 

Pasang naik
gelombang perekonomian global akan menciptakan banyak pemenang di bidang
ekonomi tetapi tidak akan mampu ”mengangkat semua perahu”... [Pasang naik
gelombang itu] justru akan menimbulkan pertentangan, baik di dalam maupun di
luar negeri. Disamping, juga semakin memastikan munculnya kesenjangan antara
para pemenang dan yang kalah di tingkat regional yang bahkan lebih besar
daripada yang ada dewasa ini... Evolusi (globalisasi) akan semakin tidak
menentu. Ia ditandai oleh volatilitas keuangan yang kronis dan jurang pemisah
yang kian melebar di bidang ekonomi... Berbagai wilayah, negara dan kelompok
yang merasa tertinggal jauh di belakang akan menghadapi 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan Terus...

2009-06-25 Terurut Topik Asep Kurniawan
Saya pernah diskusi dengan kawan yang berprofesi sebagai guru. Ia menyatakan, 
UU Sisdiknas mengamanatkan Pemerintah untuk membuat 9 PP (koreksi saja kalau 
salah) yang menyangkut standar pendidikan nasional. Diantaranya adalah standar 
kualitas guru, fasilitas sekolah, kurikulum, dsb. Diakuinya, mestinya standar 
kelulusan murid diterapkan paling akhir, setelah standar-standar lain bisa 
dipenuhi. Yang diterapkan sekarang justru terbalik, jadi deh kepiluan muncul 
setiap akhir tahun ajaran di kalangan keluarga siswa yang tidak lulus. Memang, 
banyak problem yang muncul akibat kebijakan ini.

Salam,




Dari: didi_ambar didi_am...@yahoo.com
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 24 Juni, 2009 14:27:41
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan 
Terus...





Sya tidak setuju Soal2 UN yang distrandarisasikan u seluruh sekolah di 
Indonesia. 

Masalahnya:

1.Kualitas sekolah, baik itu SD sd SMA di Indonesia itu kan tidak 
sama.Misalnya, SMA swasta dan SMA negeri kualitasnya saja sudah berbeda. contoh 
lainnya, SMA yang berada di pelosok desa di Papua tentu akan jauh berbeda 
kualitasnya dengan SMA di jakarta.Maka jangan heran kalau banyak siswa yang 
tidak lulus.

2.Menurut saya, Jika ingin meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia tidak 
bisa secara instant langsung dipukul sama rata seperti ini.Sebelumnya perlu ada 
penyamarataan kualitas pendidikan di seluruh daerah di Indonesia. Misalnya 
dengan : Fasilitas sekolah yg lengkap,agar mempermudah siswa dlm proses 
belajarnya, Kualitas guru dan kesejahteraanya ditingkatkan, Biaya sekolah 
gratis ditingkatkan sampai tingkat SMA,infrastruktur yang kuat, dsb. Hal ini 
mungkin saja dpt terrealisasi krn anggaran pendidikan kan sudah naik 20%. 
asalkan bisa memanaj nya dengan baik.Insya Allah bisa diwujudkan.


   


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Republik Mimpi (Vonis Amir vs Vonis Djoko Tjandra)

2009-06-25 Terurut Topik Satrio Arismunandar

 
 Amir Machmud (42), terpidana kasus pemilikan
 sebutir ekstasi, divonis 4 tahun 3 bulan penjara tanpa pernah disidang
 penjatuhan hukuman di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. 
 
 (berita lengkapnya di http://cetak.
 kompas.com/ read/xml/ 2009/06/24/ 03433525/ bawa.sebutir.
 ekstasi.divonis. 4.tahun.penjara.) 
 
 Coba bandingkan dengan ini.
 
 Mahkamah Agung menjatuhkan hukuman terhadap Direktur Utama PT Era Giat Prima 
 Djoko S Tjandra dan mantan Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin, masing- 
 masing dengan pidana penjara selama dua tahun. 

Mereka terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
 tindak pidana korupsi Rp 546 miliar dalam perkara
 pengalihan hak tagih piutang (cessie) Bank Bali.


  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dan Kecanduan Rokok

2009-06-25 Terurut Topik Tunjung Utomo
Saya pernah menulis soal ini di milis ini sekitar 3 tahun yg lalu.Jika di
Indonesia perusahaan-perusahaan rokok punya bargaining dain lobbying power
yang sangat besar,bahkan juga secara ironis menguasai saham di banyak
perusahaan layanan kesehatan.Maka di AS sana industri persenjataan menempati
posisi serupa,AS tidak pernah berhasil menggolkan perubahan pada amandemen
ke-2 UUD AS (US Constitution),berkali-kali terjadi penembakan brutal di
lingkungan sekolah serta perumahan tak jg mampu menyadarkan.


On 6/24/09, Asep Kurniawan ask...@yahoo.com wrote



 Investasi dan termasuk di dalamnya belanja iklan perusahan-perusahaan rokok
 AS akan mengucur deras ke negara berkembang, termasuk Indonesia. Bersiaplah.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh, Bahasa Inggris 600 Guru RSBI Ternyata Memble!

2009-06-25 Terurut Topik - Yusri -

Y.itu mah sudah menjadi rahasia umum di dunia pendidikan.
Hal itu dikarenakan pemasangan label International school pada sekolah2 negeri 
dan sekolah swasta national plus memang terkesan dipaksakan. Mungkin tujuannya 
hanya sebagai proyek mercu suar saja.

Di daerah saya, ada satu sekolah negeri yg jadikan sekolah international. 
Padahal jangankan systemnya yg beryaraf internasional, kemampuan guru2nya dlm 
berbahasa inggrispun jauh dibawah standar. Bayangkan.mereka adalah guru2 SD 
negeri. Bukan saya mengecilkan guru SD negeri. Tp kita tahulah kemampuan 
berbahasa inggris mereka.

Belum lagi ada satu sekolah swasta national plus yg merintis ke arah sekolah 
internasional tapi kurang modal.
Karena kekurangan modal, buku math nya bukan buku asli yg berbahasa inggris. 
Tapi buku matematika berbahasa Indonesia yg diterjemahkan ke dlm bhs inggris yg 
belepotan. Hasilnya.terjadi keanehan dlm buku itu dan tentu saja yg  
dibodohi adalah para siswanya.

Kembali saya melihat, bahwa terjadi keinginan dari penguasa kita yg ingin 
meningkatkan standar pendidikan di Indonesia secara INSTANT. Tidak perduli akan 
PROSES yg harus dilalui.
Bukan label dulu yg dikejar, tapi SDM nya dan sarana pendidikannya dulu yg 
harus di tingkatkan kwalitasnya.



Regards,
YUSRI


Sent from my BlackBerry® wireless device

-Original Message-
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id

Date: Wed, 24 Jun 2009 20:13:49 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh, Bahasa Inggris 600 Guru RSBI Ternyata 
Memble!


http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/06/24/17410455/waduh.bahasa.inggris.600.guru.rsbi.ternyata.quotmemblequot...



JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan Test of English for International 
Communication (ToEIC), dari sekitar 600 guru sekolah rintisan sekolah 
berstandar internasional (RSBI) SMP, SMA, dan SMK di seluruh Indonesia, 
terungkap bahwa penguasaan bahasa Inggris guru dan kepala sekolahnya rendah.

Data tersebut diungkapkan oleh Direktur Tenaga Kependidikan Direktorat 
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas Surya 
Dharma, MPA, Ph D, di Jakarta, Selasa (23/6). Surya mengatakan, penetapan 
sebagai sekolah berstandar internasional (SBI) ternyata sering mengabaikan 
tuntutan berbahasa Inggris aktif.

Akibatnya, Surya melanjutkan, kemampuan bahasa Inggris guru dan kepala sekolah 
di sekolah rintisan SBI rendah.

Hasil tes itu menunjukkan standar bahasa Inggris guru dan kepala sekolah RSBI 
pada umumnya rendah, sebanyak 60 persennya berada pada level paling rendah 
kemampuan berbahasa, tutur Surya.


LTF 
Sumber : Antara





[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: hasil visum manohara

2009-06-25 Terurut Topik manneke budiman
Ya, seneng ama duitnya. Karena kalo cerita sinetronnya sendiri sebetulnya 
mengulagi kisah penderitaan dan penyiksaan yang konon justur membuatnya trauma. 
Nilai 100 buat Bung loekyh.
 
Cara positif menghilangkan trauma itu dengan re-conditioning, Bung. Misalnya 
kalo anak trauma sama binatang, dia mula-mula akan dikasih boneka binatang 
dulu. Lalu didekatkan
dengan bayi binatang itu yang masih lucu dan imut. Sampai si anak mendapat 
persepsi baru bahwa binatang itu aman,menyenangkan, dan tidak menakutkan. Itu 
yang namanya terapi positif!
 
Lha kalo maen sinetron yang mementaskan kembali penyiksaannya, kok malah 
dibilang hal-hal yang menyenangkan hati? Nemu dari mana lagi? Hehe.
 
manneke
 

--- On Wed, 6/24/09, loekyh loe...@hotmail.com wrote:


From: loekyh loe...@hotmail.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: hasil visum manohara
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, June 24, 2009, 2:45 AM








Kali ini saya setuju dengan pendapat bung Sohib, walaupun saya tak selalu 
setuju dg cara penyampaiannya. Memang ada orang2 yang secara alamiah 
menghilangkan trauma psikologis dg cara/terapi 'positif', maksud saya dg cara 
menyibukkan diri pada hal-hal yang menyenangkan saja shg bisa lupa pada 
kejadian masa lalu yang menimpanya. Terapi ini paling cocok diterapkan pada 
orang-orang yang pikirannya masih sangat polos, misalnya terhadap anak kecil. 
Mungkin Manohara masih terlalu polos pikirannya sampai-sampai ia tak berpikir 
jauh thd akibat yang akan diterimanya dg terlalu banyak menerima wawancara, 
tampil di infotainment, di sinetron, dsb.

Salam


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sanksi thd survey 'Ngawur'?

2009-06-25 Terurut Topik maryatimaryam
Yang seharusnya dicermati sebenarnya adalah bagaimana kita bisa tahu hasil 
survey itu ngawur/ melenceng?

Karena lembaga survey berkilahnya, itu potret pada saat dilakukan survey. 
Ketika waktu berubah, hasil berubah.
So, yang memungkinkan adalah: bagaimana lembaga survey membuka proses survey 
yang mereka lakukan, dan ini bisa di-verivikasi oleh pihak lain. Misal: data 
asli berupa kertas-kertas dari para surveyor itu bisa diakses oleh auditor. 
Kemudian bisa dilakukan random check kepada audience, apakah benar wawancara 
dilakukan dengan benar (tidak ada manipulasi pada data mentahnya). Baru dari 
situ bisa dilihat, benar atau tidak survey tersebut.

Berbicara kecurigaan lembaga survey dibayar untuk ngawur, tentunya kecurigaan 
ini tidak hanya pada kelompok SBY aja. Coba lihat sebelum pemilu legislative 
dulu, berbagai lembaga survey memberikan hasil yang berbeda-beda (kali 
tergantung siapa sponsornya yee :p). Tapi giliran membuat quick count, semua 
sama! Kenapa? Karena quick count pasti akan disandingkan dengan data actual 
(penghitungan KPU). Akibatnya, mereka kalau ngawur akan ketahuan dan 
kredibilitas mereka akan jatuh. Jadilah semuanya menampilkan data sebenarnya.

Hanya saja, ketika sekarang sebagian besar survey menunjukkan SBY di atas 50% 
(ada 1 survey mengatakan Mega-Prabowo tertinggi), pertanyaannya adalah: apakah 
semua lembaga survey tersebut dibayar kelompoknya SBY atau memang aslinya 
seperti itu (memang bener dukungan terhadap SBY lebih dari 50%) ?
Sesuatu yang sulit dijawab di era kepercayaan sulit dibangun!



MM



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Andrinof A Chaniago andri...@... 
wrote:

 Kebetulan Kode Etik Survei dan Lembaga Survei untuk lembaga-lembaga survei
 yang tergabung ke dalam Perhimpunan Survei Opini Publik (PERSEPI) baru saja
 disahkan dan sudah dilaunching di Media Center KPU minggu lalu. Tetapi, Kode
 Etik ini tentu hanya mengikat dan memberikan sanksi moral dan sosial bagi
 anggota PERSEPI saja. Sanksi paling keras adalah Dikeluarkan dari
 Perhimpunan dan pernyataan dikeluarkan itu diumumkan ke publik.
 Untuk sementara, naskah Kode Etik ini harap lihat di www.cirussg.com (maaf.
 Web PERSEPI lagi dalam rancangan).
 Salam,

 Andrinof A.Chaniago
 Ketua Umum PERSEPI


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan

2009-06-25 Terurut Topik Haniwar Syarif
kok diseluruh tulisan gak  ketemu ya kutipan Hasyim bilang  hal 
bebrbau  BankDunia  itu neo lib
   ?  :)



HS



At 01:40 PM 24-06-09, you wrote:
Si Hasyimnya aja yang o'on n muna, giliran hal-hal yang berbau-bau 
Bank dunia yang ada kaitannya dengan SBY-BOEDIONO dibilangnya 
Neolib e...giliran masalah ratio kemiskinan referensinya Bank 
Dunia piyeh toh !?

Salam hangat,
Suhaimi


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] I love the United States, with all its faults. I consider it my second country

2009-06-25 Terurut Topik Asep Kurniawan
Hmm, saya belum pernah tahu buku itu, tapi sepertinya bersandar pada teori 
konspirasi. Maaf, saya selalu mengalami kesulitan memahami teori konspirasi 
untuk menjelaskan realita. Kalau novel2 Sydney Sheldon sih saya suka. Jadi tiap 
17 Agustus kita sekaligus juga menghormati jasa Amerika ya?

Salam,




Dari: Hanief Adrian hanief...@yahoo.co.uk
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 24 Juni, 2009 15:03:54
Topik: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] I love the United States, with all its 
faults. I consider it my second country





Hmm, setelah membaca artikel yang mengawali diskusi soal ini, saya melihat dari 
kalimat awalnya saja, Sejak awal Amerika Serikat (AS) selalu menginginkan 
Indonesia dipimpin oleh seorang yang bisa menurut pada keinginannya.  begitu 
premis dari artikel tersebut. Ya saya cuma menambahkan ini sudah menjadi 
concern Amerika sejak Indonesia merdeka untuk menginginkan Indonesia dipimpin 
orang yang menurut pada AS.

Bisa dilihat di buku, Indonesia Merdeka karena Amerika, banyak sumber lain 
juga kok Kang...

Petualangan AS di Indonesia sudah panjang...


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Gerakan Bunuh KPK

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/25/03244050/gerakan.bunuh.kpk


Jakarta, Kompas - Penggiat antikorupsi, Saldi Isra, menduga adanya gerakan 
untuk membunuh Komisi Pemberantasan Korupsi bersama-sama. Hal ini dilakukan 
karena banyak pemangku kepentingan yang tak terlalu nyaman dengan keberadaan 
komisi yang gencar melawan korupsi itu.

Salah satu kejadian yang dinilai sebagai tahapan membunuh KPK adalah mencuatnya 
kasus penyadapan telepon seluler Rani dan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur Putra 
Rajawali Banjaran. Nasrudin terbunuh pada 14 Maret lalu. Ketua KPK (nonaktif) 
Antasari Azhar terseret kasus tersebut.

Polisi telah meminta keterangan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah terkait dengan 
penyadapan itu.

Saldi menilai Polri terlalu mendramatisasi persoalan tersebut. Seharusnya, 
polisi dapat menjelaskan dengan cara yang lebih halus terkait dengan 
pemeriksaan Chandra.

Menurut dia, KPK mempunyai prosedur standar operasional ketat terkait 
penyadapan. KPK tak akan menyadap jika tak memiliki constrain yang jelas.

Lagi pula, kerja penyadapan sudah menghasilkan prestasi, seperti tertangkapnya 
Hengky Samuel Daud, yang menjadi buron KPK sejak tiga tahun lalu, ujar Saldi, 
Rabu (24/6).

Perintah Antasari

Secara terpisah, Juniver Girsang, seorang penasihat hukum Antasari, menyatakan, 
kliennya meminta untuk mendeteksi telepon yang mengancam istrinya. Antasari 
tidak pernah memerintahkan penyadapan.

Deteksi itu beda dengan merekam. Pak Antasari juga tahu bedanya. Pak Antasari 
hanya mau deteksi telepon itu, apakah ada kaitannya dengan perkara, kata 
Juniver, Rabu di Jakarta.

Juniver mengakui, deteksi nomor telepon itu menggunakan alat milik KPK. Tidak 
ada rekaman, katanya. Namun, ia tak menyatakan bahwa Wakil Ketua KPK salah 
menerjemahkan permintaan Antasari.

Nomor telepon yang dikatakan meneror dan mengancam istri Antasari, Ida 
Laksmiwati, itu, menurut Juniver, tidak diketahui siapa pemiliknya sampai 
terakhir kali dideteksi.

Namun, Chandra menegaskan, dia berada di dekat Antasari saat Ketua KPK 
(nonaktif) itu memerintahkan penyadapan nomor telepon seluler kepada 
penyelidik. Karena itu, perintah penyadapan terkait teror lewat layanan pesan 
singkat (SMS) dan telepon pada istri Antasari langsung diberikan Antasari 
kepada penyelidik.

Pak Antasari langsung memberikan nomor telepon itu kepada penyelidik, bukan 
kepada saya, kata Chandra di Jakarta, Rabu. Penyadapan itu, sesuai kode etik, 
semestinya berlangsung satu bulan. (ana/vin/idr/mdn)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Negara Belum Siap Sistem Kesejahteraan Sosial

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/25/03410849/negara.belum.siap.sistem.kesejahteraan.sosial



Jakarta, Kompas - Pemerintah perlu merumuskan sistem jaminan sosial modern yang 
dapat diberlakukan bagi masyarakat yang sangat majemuk. Ikatan keindonesiaan 
kini haruslah berdasarkan dengan kesejahteraan dan keadilan. Padahal, sejauh 
ini negara belum siap dengan sistem kesejahteraan tersebut.

Demikian terungkap lewat pidato berjudul Agenda Kesejahteraan di Persimpangan 
Jalan dalam pengukuhan Bambang Shergi Laksmono sebagai guru besar tetap 
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Rabu 
(24/6). Pada hari yang sama, Ilya Revianti Sudjono Sunarwinadi dengan pidato 
Komunikasi Antarbudaya dalam Konteks Globalisasi, Informatisasi dan Perubahan 
Budaya dan MA Yunita Triwardani Winarto yang membawakan pidato berjudul Merajut 
Beragam Benih Pengetahuan Menuju Kesejahteraan dikukuhkan sebagai guru besar di 
fakultas yang sama. Sidang pengukuhan tersebut dipimpin Rektor UI Gumilar 
Rusliwa Soemantri.

Bambang Shergi yang juga Dekan FISIP UI menyampaikan, membangun kesejahteraan 
lewat sistem jaminan sosial, bantuan sosial dan beragam pelayanan sosial secara 
esensial membangun kapasitas manusia untuk berkarya secara berkelanjutan. 
Sayangnya, kita merasa cukup hanya dengan modal alam saja untuk perekonomian, 
bukan modal kualitas manusia. Pembangunan kesejahteraan dan manusia kemudian 
jadi beban, ujarnya.

Malu akui kapitalis

Dia juga mengatakan perlunya menegaskan pilihan ideologi bangsa. Ideologi 
bangsa sedang dalam tarik-menarik antara kubu yang mengedepankan pasar dan yang 
berkeinginan mengembalikan peran negara sebagai penguasa kekayaan negara dan 
alam untuk didistribusikan kepada rakyat.

Dalam kondisi saat ini, seharusnya diakui kerangka dan mekanisme pasar serta 
kapitalisme yang berlaku di masyarakat saat ini. Persoalannya kita malu 
mengakui sehingga tidak bersiap dengan sistem kesejahteraan sosial yang 
memadai, ujarnya.

Pemerintah juga masih diragukan perannya. Dia mencontohkan Program Bantuan 
Langsung Tunai (BLT) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

Program cash transfer sebagai mekanisme bantuan sosial yang efektif memang 
telah banyak dikenal. Namun, mengingat BLT dan PNPM digulirkan tepat pada saat 
menjelang pemilu legislatif April 2009 dan diberitakan bahwa program dibiayai 
dengan utang luar negeri, persoalannya menjadi berbeda.

Kebijakan mengonversi subsidi barang melalui BBM menjadi subsidi orang melalui 
BLT dapat dilihat sebagai trik ampuh untuk instrumen politik karena dinilai 
lebih populis. (INE/MAM)



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Debat capres 2 : hasil kerja SBY 20.000 rupiah

2009-06-25 Terurut Topik Haniwar Syarif

solusi nya  ada  lah

solusi  konkrit  nya adalah

merubah sistem sekarang

kok melihat solusi aja susah banget  :)


HS

Saya pikir Jawaban Budiono cukup bagus, langsung ke solusi permasalahan,kalo
dari Wiranto agak sedikit teoritis tapi agak lumayan dibanding Prabowo
kalo Prabowo kok keliatannya pokoknya hanya menyalahkan sistem sekarang
tanpa solusi
yang lebih konkrit


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Membangun Manusia Paripurna

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Herry Tjahjono
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/25/03170378/membangun.manusia.paripurna



Indonesia dikenal kaya karena berlimpahnya sumber daya alam dan sumber daya 
manusia. Ironisnya, negara dan rakyatnya tetap miskin.

Penyebabnya, ada perlakuan eksploitatif terhadap sumber daya alam dan sumber 
daya manusia (SDM). Seperti apa?

SDM sebagai liability

Selama ini SDM diperlakukan sebagai liability (kewajiban, tanggungan, 
pertanggungjawaban). Maka, Wikipedia mengartikan liabilitas sebagai segala 
hal yang menempatkan seseorang pada situasi tak menguntungkan.

Di berbagai perusahaan di Indonesia, praktik eksploitasi dengan memperlakukan 
karyawan sebagai liabilitas masih terjadi. Karyawan menjadi komponen produksi. 
Ungkapan yang dipakai adalah mendayagunakan karyawan (konotasi negatif), 
yakni bagaimana karyawan diarahkan mencapai target perusahaan. Dari sana nasib 
karyawan ditentukan tanpa mempertimbangkan faktor esensial, seperti 
pemberdayaan dan hak karyawan, karena hanya akan muncul sebagai faktor biaya.

Tragikomedi nasib TKW/TKI kita di sejumlah negara juga akibat prinsip manajemen 
pemerintah yang memperlakukan SDM (TKW/TKI) sebagai liabilitas. Meski mungkin 
bersifat tak langsung, mereka didayagunakan untuk bekerja di luar negeri 
tanpa mempertimbangkan faktor pemberdayaan, perlindungan, dan lainnya (faktor 
yang dianggap biaya). Toh, itu bisa mengurangi pengangguran sekaligus menambah 
devisa negara.

Dalam dimensi pendidikan, ujian nasional, misalnya, sama saja. Standardisasi 
lebih sebagai upaya memenuhi kepentingan pragmatis pemerintah (Departemen 
Pendidikan Nasional) tanpa memedulikan esensi pendidikan manusia, seperti 
proses aktualisasi diri siswa, keunikan individu, perbedaan irama belajar, dan 
akses pendidikan. Semua dimatikan atas nama standardisasi. Pada titik ini, 
eksploitasi peserta didik berlangsung diam-diam. Pada tahap liabilitas ini, 
kita membangun manusia produksi.

SDM sebagai aset

Faktor kedua, SDM sebagai aset. Tahap ini jauh lebih baik dibandingkan dengan 
tahap liabilitas. Namun, unsur eksploitasi— meski lebih halus—masih terkandung 
di sana. Pengertian sederhana aset adalah segala sesuatu yang punya nilai dan 
siap dikonversikan menjadi uang. Dan SDM adalah intangible asset.

Maka, proses eksploitasi diam- diam terjadi saat SDM dipertimbangkan dari sudut 
nilai ekonomis. Frase manajemen yang berlaku di sini adalah memberdayakan 
manusia (SDM). Namun, semuanya hanya diarahkan pada pemenuhan target organisasi 
(kepentingan organisasi). Maka, ketika seorang karyawan dianggap incapable, dia 
akan diberdayakan melalui berbagai pelatihan di perusahaan. Ketika anak didik 
dianggap kurang mampu memenuhi standar, ia segera diikutkan dalam berbagai 
bimbingan belajar atau kursus.

Semua hanya untuk memenuhi target jangka pendek, terbatas kepentingan 
pragmatis-situasional. Karena itu, kata pendidikan amat asing di sebuah 
perusahaan dan lebih akrab dengan pelatihan. Seandainya ada departemen 
pendidikan dan pelatihan (diklat), tetapi dalam praktik, unsur pelatihan lebih 
menonjol. Pihak sekolah dan orangtua lebih mempraktikkan prinsip persekolahan 
dibandingkan pendidikan dalam arti utuh.

Nilai ekonomis tetap menjadi pedoman. Karyawan diberdayakan agar mampu memenuhi 
target yang mengandung nilai ekonomis. Anak didik diberdayakan agar memenuhi 
standar, didasari pada pertimbangan nilai ekonomis yang bisa dihitung dari 
kemampuan memenuhi standar. Pada tahap ini, kita membangun manusia 
profesional.

Membangun manusia

Prinsip berbagai perusahaan atau organisasi bahwa SDM merupakan aset terpenting 
akhirnya gagal karena praktik eksploitasi meski tidak seliar tahap 
liabilitas. Karena itu lahir tahap ketiga yang mencoba meninggalkan prinsip 
eksploitasi dan mengacu pada Adrian Levy (RLG International), yang didasari 
pada praktik dan observasi pada berbagai great companies: People are not the 
most important assets of a company - they are the company. Everything else is 
an asset.

Pada tahap ini, prinsip manajemen yang dipakai adalah membangun manusia 
paripurna, tak sekadar manusia produksi atau manusia profesional. Ia tidak 
hanya diarahkan untuk memenuhi target, tetapi diberi hak, kesempatan memenuhi 
tujuan hidup termulia sebagai manusia. Pada tahap ini, perusahaan sudah akrab 
dengan prinsip pendidikan. Jika anak didik, ia tidak sekadar diarahkan untuk 
memenuhi standar kelulusan, tetapi juga tujuan mendasar dan mulia sebagai 
(calon) manusia dewasa. Demikian juga TKW/TKI diberi kesempatan dan didampingi 
agar menjadi TKW/TKI paripurna, TKW/TKI bermartabat.

Ringkasnya, SDM adalah perusahaan itu sendiri. Maka, sebagai aset, sumber daya 
lain wajib didayagunakan untuk membangun manusia paripurna yang sadar, punya 
hak, mau, dan mampu—bukan hanya memenuhi tujuan hidup pribadi termulia, tetapi 
juga tujuan dan nasib lingkungan, orang lain, perusahaan, sekolah, bangsa, 
bahkan dunia.

Hanya dengan membangun manusia paripurna SDM Indonesia bisa dijadikan 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] LSI: Terlalu Keras Tuduh Lembaga Survei Bagian dari Konspirasi

2009-06-25 Terurut Topik elzaindra
Kasihan orang2 seperti Ara ini dalam Tim Sukes para Capres Cawapres selalu ada 
tidak terkecuali capres dan cawapres itu sendiri menyimpan ketakutan dan 
kecemasan berlebihan karena hasil survey dari berbagai lembaga survey telah 
menggambarkan kekalahan capres cawapres yang diusungnya sementara tim sukses 
mereka sendiri baik melalui survey maupun kampanye yg dilakukan tidak mampu 
mengangkat rating capres cawapresnya untuk mengungguli kandidat lain, sehingga 
melakukan tuduhan2 konspirasi, survey yg dipesan, menyerang dgn melakukan black 
campaign, menjelekkan kandidat capres cawapres lain dst padahal setiap 
lembaga survey punya standar survey, metodologi dan data responden yg dapat 
dipertanggungjawabkan kecuali LRI yg sdh 2x berjanji akan membubarkan lembaga 
surveynya apabila hasil surveynya tidak terbukti, kita tunggu saja komitmennya 
dan pembuktian rating survey siapa capres cawapres terbaik yg dipercaya rakyat 
memimpin negeri ini 5 tahun mendatang.

Salam,



Sent from my iPhone

On Jun 25, 2009, at 3:06 AM, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id 
wrote:



Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/24/13083494%20/lsi.terlalu.keras.tuduh.lembaga.survei.bagian.dari.konspirasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Saiful 
Mujani tampaknya tersinggung dengan tuduhan anggota Timkamnas Mega-Prabowo, 
Maruarar Sirait, yang mencurigai lembaga survei menjadi bagian dari desain 
besar melegitimasi pemilu satu putaran. Saiful dan Ara sempat saling 
bersitegang dan berdiri dengan tatapan tajam satu sama lain.

Saiful dengan tegas mengatakan, hasil survei tak bisa disalahkan.. Apalagi, 
menuduh lembaga survei menjadi bagian dari konspirasi tersebut. Tim sukses itu 
seharusnya membicarakan apa yang akan dilakukan dengan hasil survei. Tidak 
perlu mencari kambing hitam, mengatakan lembaga survei memobilisasi pemilih. 
Jangan terlalu keras bahwa survei ini bagian dari desain, kata mantan Direktur 
LSI ini.

Mendengar tanggapan ini, Maruarar—yang biasa disapa Ara, langsung menyahut, 
Anda tanpa sadar dijadikan bagian dari kecurangan. Dalam film itu ada 
sutradara, aktor, ujarnya.

Itu hanya spekulasi kalau menuduh survei bagian dari konspirasi kecurangan 
pemilu. Bahaya sekali kalau banyak orang seperti Ara di negeri ini, timpalnya.

Ketegangan antarkeduanya ditengahi oleh moderator, Burhanuddin Muhtadi, yang 
juga peneliti senior LSI. Saiful juga menegaskan, hasil survei hanya merupakan 
potret opini publik.

Sementara Ara tetap berkeyakinan ada desain seperti yang disangkakannya. Suatu 
saat pasti terungkap, kata politisi PDI Perjuangan ini.





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berbahaya, Kekuasaan yang Terlalu Besar dan Tanpa Kontrol

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/25/0300544/berbahaya.kekuasaan.yang.terlalu.besar.dan.tanpa.kontrol.



Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (24/6), mengingatkan, 
kekuasaan yang terlalu besar, apalagi tanpa kontrol memadai, sangatlah 
berbahaya. Peringatan itu disampaikan terutama terkait dengan kedudukan Komisi 
Pemberantasan Korupsi yang menjadi seperti superbody.

Terkait KPK, saya wanti-wanti benar. Power must not go uncheck. KPK ini sudah 
powerholder yang luar biasa. Pertanggungjawabannya hanya kepada Allah. 
Hati-hati, kata Presiden saat berkunjung ke harian Kompas, Jakarta, Rabu.

Presiden diterima Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama, yang antara lain 
didampingi Chief Executive Officer Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo dan 
Pemimpin Redaksi Kompas Rikard Bagun. Presiden disertai, antara lain, Menteri 
Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, serta Menteri 
Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh.

Tak ada yang kebal

Presiden mengakui sangat peduli dengan terwujudnya pemerintahan yang bersih dan 
pemberantasan korupsi. Sebab itu, ia memesankan agar mereka yang terlibat dalam 
upaya pemberantasan korupsi, terutama KPK, benar-benar bersih.

Kalau ada kesalahan di KPK, apalagi terkait korupsi, yang malu bukan hanya 
KPK, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia. Lembaga antikorupsinya saja korupsi, 
misalnya. Bagi saya, tak ada yang kebal hukum di negeri ini, kata Yudhoyono 
lagi.

Jika ada anggota KPK atau penegak hukum yang terlibat korupsi, lanjutnya, harus 
ditindak. Memang harus begitu, katanya lagi.

Yudhoyono juga mengakui saat ini belum merasa aman terkait dengan pemberantasan 
korupsi di negeri ini. Ia memperkirakan, dibutuhkan 2-3 kali kepemimpinan lagi 
untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi.

Saya tertantang betul untuk pemberantasan korupsi. Misalnya, Hongkong butuh 
waktu 15 tahun untuk bersih dari korupsi setelah dilakukan secara agresif. Saya 
mengalkulasi, kita membutuhkan waktu yang lebih lama. Mudah-mudahan 15-20 tahun 
lagi negara kita bersih dari korupsi. Tetapi, saya dikritik, katanya.

Sejumlah kalangan menuntut negeri ini bebas dari korupsi dalam waktu setahun. 
Namun, Yudhoyono menilai hal itu mustahil dan tidak masuk akal.

Dengan segala kekurangannya, Presiden mengakui, pemberantasan korupsi kini 
menampakkan hasil, terutama dalam bidang pencegahan dan aset negara yang 
diselamatkan. Sekarang makin takut orang korupsi. Pejabat selalu tanya, ini 
boleh atau ini tidak boleh. Pencegahan berhasil, paparnya lagi.

Dia mengakui memang masih ada penegak hukum yang nakal. Sapu kotor, bersihkan. 
Kotor lagi, bersihkan lagi. Tetapi, jangan pernah berhenti, katanya. Ia yakin, 
karena gerakan antikorupsi berlangsung agresif, terstruktur, dan terbudayakan, 
suatu saat negeri ini akan bersih dari korupsi. Namun, saya tak berani 
mengatakan akan nol korupsi karena negara lain yang maju pun tidak berani, 
katanya.

Presiden menambahkan, good governance (pemerintahan yang baik) sesungguhnya 
bukan hanya bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), tetapi 
birokrasinya juga kapabel, berdedikasi, dan sepenuhnya bekerja melayani rakyat.

Nasib KPK

Yudhoyono juga menyiratkan kegalauannya akan masa depan KPK jika Rancangan 
Undang-Undang tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) tak segera 
diselesaikan pembahasannya oleh DPR. Padahal, sesuai dengan putusan Mahkamah 
Konstitusi, keberadaan Undang-Undang Pengadilan Tipikor harus disahkan sebelum 
19 Desember 2009.

Saya sudah habis-habisan mendorong DPR agar menyelesaikan RUU Pengadilan 
Tipikor. Bisa saja saya mengeluarkan perppu (peraturan pemerintah pengganti 
undang-undang). Tetapi, jika saya bolak-balik mengeluarkan perppu, yang lain 
kok seperti sembunyi, ucapnya.

Presiden mengingatkan, penerbitan perppu bukan tanpa risiko. Perppu harus 
diterbitkan karena ada hal ihwal kegentingan yang memaksa. Jika Perppu tentang 
Pengadilan Tipikor dikeluarkan saat ini, harus ada penjelasan terkait dengan 
kegentingan yang memaksa itu.

Bagaimana saya mengeluarkan perppu kalau tidak ada kegentingan yang memaksa. 
Tetapi, kalau memang tidak pengesahan, dan itu mungkin sudah terjadi pergantian 
pemerintahan, jika saya memimpin lagi, ya mesti ada. Perppu akan dikeluarkan 
manakala ada kebutuhan, papar Yudhoyono.

Peran sejarah media

Sebelum bertemu dengan jajaran Redaksi Kompas dan melihat ruang pemberitaan 
(newsroom), Yudhoyono berdialog dengan Pemimpin Umum Kompas. Ia juga 
mengharapkan media massa, terutama Kompas, tetap menjaga independensinya, 
bersikap konstruktif, partisipatif, dan kontributif bagi pemajuan masyarakat. 
Peran itu yang menjadi tolok ukur dari peran sejarah sebuah media massa.

Media massa memiliki pasang surut dan dinamika dalam menjalankan misinya. Hal 
tersebut menjadi bagian dari sejarah bangsa.

Yudhoyono juga meminta demokrasi dan kebebasan tetap dipertahankan. (tra)



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-25 Terurut Topik Suhaimi
He he he...Mas Riyanto,

Pan lumayan ato malah bersyukur ? jadi banyak dapatnya, kaya iklan beli atu 
dapat dua, he he he...

Anyway, KPU ora memperbaharui data Kangmas, do'i cuman terima data pemutahiran 
untuk kemudian diumumkan (dengan media diantaranya: Mading Kelurahan  Mading 
KPU  KPUD) sebagai DPS terus di anounce dech melalui TV  Radio agar warga 
ngecek dah terdaftar opo ndurung ? dan disini menurut UU para parpol peserta 
pemilu juga turut berkewajiban mengkoreksi DPS tsb sebelum KPU menjadikannya 
DPT, gono loh...Kangmas, dst...biar ora kepanjangan.

Selanjutnya dijadikan DPT nah...keanehan sekaligus pertanyaan saya adalah 
para parpol iku dah jalanin kewajibannya ndurung ? lah koq setelah hari 
pencontrengan baru ujug-ujug protes en nyalahin KPU,Presiden  Pemerintah, iki 
loh Mas yang aku ora deman !

Salam hangat,
Suhaimi


  - Original Message -
  From: y.briya...@yahoo.com
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 1:41 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN





  Waduh Mas Suhaimi, saya gak nyinggung2 tentang siapa yang salah. Saya cuma 
tertarik dengan poin Mas Suhaimi tentang DPT 2009 yang didasarkan pada DPT 
2004. Tapi kok masih ada hal2 aneh dan tidak masuk logika jika asumsi tadi 
benar, seperti contoh yang saya sampaikan. Artinya, KPU tetap meperbarui DPT 
2004, entah dengan menambah atau mengurangi. Atau justri Depdagri sendiri yang 
mengubah DPT 2004 sebelum dirilis ke KPU?

  riyanto

  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Wawancara dgn Soeripto PKS (soal SBY, Boediono, Islam dan tekanan asing)

2009-06-25 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Wawancara Sangat Menarik TVone dengan Soeripto SH dari PKS


http://public.kompasiana.com/2009/06/22/wawancara-sangat-menarik-tvone-dg-soerip\
to-sh-dari-pks/

 
Oleh ragile - 22 Juni 2009 - Dibaca 773 Kali -
 

Tentang ditolaknya cawapres dari PKS, pilpres putaran kedua dg aksi kekerasan, 
kemerosotan PKS, dan islamphoby Amerika dilontarkan oleh Soeripto SH yg 
menjabat Ketua majelis dewan pakar PKS pada wawancara eksklusif dg TVone pada 
program INTERPOL (interview politik) kamis malam 18-juni-2009.

 

Wawancara itu sendiri berlangsung  2-juni-2009 di kediamannya dan di gedung 
DPR. Sekedar mengingatkan bhw Soeripto lama berkecimpung di dunia inteligen 
negara, sempat masuk birokrat lalu kepincut masuk ke PKS setelah akrab di hari 
tuanya dg seorang ustadz PKS seperti diakuinya pada wawancara tsb. Sengaja saya 
tulis di sini untuk sharing dg kawan-kawan mengingat pandangan dan statement 
beliu sangat relevan disimak pada masa kampanye pilpres 2009.

 
Ditolaknya cawapres PKS: Soeripto mengatakan bahwa dalam amplop yg diserahkan 
ke SBY ada tiga nama yaitu tokoh-tokoh utama PKS untuk menjadi cawapres. PKS 
sangat terkejut ketika ditolak karena sebagai mitra koalisi dg perolehan suara 
tertinggi tentu sangat wajar memperoleh kehormatan sbg cawapres.

 

Usut punya usut katanya semua itu akibat tekanan asing yg khawatir unsur Islam 
akan menghambat demokrasi di Indonesia. Walau tidak secara implisit disebutkan 
negara mana jelas bagi saya itu adalah Amerika dan negara-negara barat di mana 
SBY punya hubungan akrab.

 
Dalam hal ini saya [penulis] kecewa dg penilaian Amerika dan intervensinya yg 
tidak menghargai bhw gelora reformasi 1998 dimotori seluruhnya oleh 
pentolan-pentolan intelektual islam yg menunjukan hasratnya yg tinggi pada 
kehidupan yg demokratis di indonesia. Jangan-jangan ini cuma alasan yg 
dibuat-buat demi kepentingan politik hegemoni Amrik plus kelangsungan projek 
korporat-korporat raksasa Amrik di nusantara. Alias demi kepentingan ekonomi 
Amrik semata terus nama Islam dipojokan dg nuansa Islamphoby yg sangat kurang 
ajar.

 
Pilpres putaran kedua: Soeripto mengatakan khawatir kalo pilres sampe ke 
putaran kedua akan terjadi aksi kekerasan. Tapi sayang tidak dijelaskan apa 
alasannya beliau khawatir. Saya [penulis] tidak sepaham karena kita sudah 
pernah adakan pilpres 2004 dg dua putaran berlangsung damai walupun kubu 
pemerintah [megawati] dikalahkan oleh kubu oposisi [SBY]. Penulis anggap 
kekawatiran beliau sangat berlebihan, atau bisa jadi beliau sedang propaganda 
pilpres satu putaran saja di TVone secara halus tapi nakut-nakuti, entahlah!

 
Kemerosotan PKS: Menanggapi derasnya keluhan dan antipati simpatisan kepada PKS 
akibat prilaku plin-plan tokoh-tokoh PKS Soeripto tampak sangat prihatin dan 
berkali-kali mengatakan akan mengevaluasi semua itu dg petinggi-petingi PKS.

 
Tekanan Islam, SBY dan Boediono: Menanggapi tekanan unsur Islam kepada SBY 
akibat penunjukkan Boediono sbg cawapres serta isu politisasi Islam Soeripto 
beranggapan bahwa seharusnya SBY menerima tekanan unsur Islam sebagai kekuatan 
[sekali lagi sebagai KEKUATAN] karena mayoritas penduduk indonesia adalah umat 
islam. Dengan kalimat lain Soeripto menjelaskan pula bahwa mestinya SBY tidak 
menolak tekanan tsb karena TEKANAN tsb bisa dijadikan KEKUATAN bagi SBY.

 
Dalam hal ini penulis tidak sependapat karena Soeripto mencampur-adukan umat 
islam seolah-olah semuanya terdiri atas santri Islam-politik. Padahal  riil 
terdiri atas beberapa kelompok yaitu kaum santri dan kaum abangan. kaum santri 
sendiri terdiri atas tiga kelompok Yaitu islam-awam  yg samasekali tidak 
terlibat organisasi islam manapun. Lalu islam-gerakan yg aktif di organisasi 
islam (misal NU, Muhammadiyah, Hizbuth Tahir). Lalu islam-politik yg aktif 
menjadi politisi di parpol berbasis Islam.

 

Kaum Islam abangan yg identik dg Nasionalis jumlahnya tiga kali lipat atau 
lebih dari pada kaum santri, itu bisa dilihat dari perolahan suara parpol islam 
pada pemilu yg secara keseluruhan hanya 30%.
Bagaimanapun saya sangat bersyukur sempat menyaksikan acara INTERPOL TVone yg 
sangat menarik  dg salah satu sesepuh sekaligus petinggi Partai Keadilan 
Sejahtera (PKS). Selanjutnya silakan anda menilai sendiri. Wassalam.
*

 

 
Ragile, 22juni2009 21:45wib

 
Tags: intervensi asing / amerika dan islamphoby, kampanye pilres 2009, pasangan 
sby-boediono jk-wiranto mega-prabowo, Soeripto SH pejabat Partai keadilan 
sejahtera (PKS), stasiun televisi TVone TV one program INTERPOL


http://public.kompasiana.com/2009/06/22/wawancara-sangat-menarik-tvone-dg-soeripto-sh-dari-pks/
















[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: hasil visum manohara

2009-06-25 Terurut Topik sonar sihombing
Sabar sekali Pak Maneke ini melayani yang ngawur bicaranya dan orang yang asal 
berpihak main mata gelap. Eh atau mata yang tak berkedip melihat Mano.
 


--- On Wed, 6/24/09, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca wrote:


From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: hasil visum manohara
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 24, 2009, 4:01 PM








Wahahaha, sohib sok pinter tapi keliru. Belajar dulu deh, hib. Trauma kaga 
ngerti, maka penjelasan pun menyesatkan. Asal njeplak. Seperti biasa, hihihi.
 
Ini saya kuliahi lagi ya. Masih gratis kok, kaya kemaren-kemaren: Kalo Mano 
trauma sama perkosaan dan penyiksaan oleh pangeran botak, maka jika perbuatan 
serupa diperankan (acted) dan dipanggungkan kembali (re-enacted) di sinetron, 
mestinya mano akan semaput sambil histeris dan kejang-kejang atau paling tidak 
jerit-jerit. Ini namanya simptom adanya trauma.
 
Kalo melihat luka-luka di tubuhnya tiap hari aja konon dia trauma, apalagi kalo 
dipajang buat sinetron, mestinya lebih traumatis lagi. Lha kok ini malah 
disambut dengan gembira? udah ngarti, hib?
 
manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Apresiasi Independensi Kompas

2009-06-25 Terurut Topik liman_pap

Saat ini, Independensi Kompas menuai hasil bagus. Integritas wartawannya 
mungkin belum tertandingi koran lainnya. Dampak positif, banyak iklan dan oplah 
meningkat karena pembaca percaya pada nilai-nilai dan akurasi pemberitaan dari 
Kompas.

Tetapi ada yang sedikit mengganjal rasa ingin tahu saya. Nampaknya sekarang 
Kompas sering melakukan 'sensor diri' yang tidak perlu. Berita seperti monolog 
Butet di KPU yg berisi kritik, sampai sekarang tidak diinformasikan dan digali 
lebih dalam apa isi kritiknya walau cuma sekilas (kecuali isi cerpen di Kompas 
Minggu 21/6-2009). Saat silahturami wartawan dengan Mega di rumah Diponegoro, 
ada pernyataan dari Mega yang menanyakan kabar wartawan Rakyat Merdeka yg 
sering mengkritiknya, tetapi Kompas tidak menyebutkan nama media massa tsb 
walaupun acaranya penuh guyon.

Mungkin Kompas menganggap pembaca sudah menonton melalui TV maupun media 
lainnya sehingga sudah tahu apa yang dimaksud. Sebagai seorang pembaca setia 
Kompas sejak 20 tahun lalu, saya ingin mendapatkan informasi yang lengkap dan 
cermat dari setiap berita, untuk pengetahuan dan menambah wawasan apalagi dari 
koran sekaliber Kompas. Apakah Kompas sedang mengalami budaya sungkan atau 
menganggap berita lengkap tidak terlalu penting untuk pembaca nya dibanding 
kode etik pers?

Saya rindu pada wartawan2 Kompas yang membongkar skandal bank Bali, yang 
mewawancarai Eddy Tansil, yang memuat kebobrokan PSSI saat ini dan yang selalu 
menganut azas 'both-sides coverage'.

Semoga wartawan-wartawan senior Kompas tidak setengah-setengah menurunkan 
ilmunya kepada para yunionya.

Wass,

Liman
--- On Wed, 6/24/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Apresiasi Independensi Kompas
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 24, 2009, 12:59 AM
















  
  http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/24/ 10455164/ 
sby.apresiasi. independensi. kompas



JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan 
apresiasinya kepada harian Kompas sebagai media yang mampu menjaga 
independensinya dalam setiap pemberitaan yang dimuat. Harian Kompas juga 
dinilai mampu menjalankan perannya di tengah-tengah masyarakat. 



Saya berharap, sebagai incumbent, harian Kompas dapat selalu menjaga peran, 
posisi, dan jati dirinya. Biar bagaimanapun, media yang lekat di hati 
masyarakat adalah media yang tetap di tengah (netral) dan menjalankan tugasnya 
dengan bertanggung jawab, ujarnya ketika berkunjung ke Kantor Harian Kompas, 
Jakarta, Rabu (24/6). 



Presiden SBY juga meminta harian Kompas untuk tetap mengawal proses demokrasi 
di Indonesia. Menurutnya, Indonesia telah berhasil menjalankan pilpres langsung 
pertama dengan sukses pada 2004. Jika Indonesia berhasil menjalankan pilpres 
2009 dan 2014, Presiden SBY mengatakan, Indonesia mampu menjalankan demokrasi 
yang matang. 



Kemudian, terkait kapasitasnya sebagai calon presiden yang akan maju pada 
Pilpres 2009, SBY mengulang kembali visi-misinya dalam tiga kata, Continuity 
and change. 



Program-program yang berhasil dijalankan selama lima tahun ini akan 
dipertahankan. Sementara itu, program-program yang belum baik akan 
ditingkatkan. Keliru jika semboyan 'Lanjutkan!' tidak disertai change dan 
improvement,  ujarnya. 




 

  




 

















  


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bravo : Kartono Mohamad Tak Lelah Berteriak

2009-06-25 Terurut Topik Setyo Budiantoro
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/25/05371343/kartono.muhammad.tak.lelah.berteriak

Kartono Muhammad Tak Lelah Berteriak
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Kamis, 25 Juni 2009 | 05:37 WIB

oleh : Try Harijono/ Evy Rachmawati

KOMPAS.com- Tulisannya kritis dan tajam. Mungkin ada pihak yang tersinggung. 
Namun, contoh-contoh di lapangan serta data-data yang dipaparkan dalam tulisan 
itu sulit dibantah. Begitulah dr Kartono Mohamad (70) menulis.

Bukan akhir-akhir ini saja ia aktif menulis. Dokter kelahiran Batang, Jawa 
Tengah 13 Juli 1939 ini sudah menulis untuk Kompas sejak 1972. Tidak kurang 
dari 234 tulisannya  dimuat di Harian Kompas.

Isi tulisannya terutama menyangkut persoalan kesehatan dalam arti luas. Selain 
persoalan kebijakan kesehatan,  pelayanan kesehatan, medis, dan obat-obatan, 
profesi dokter, etika kedokteran dan layanan rumah sakit juga diulasnya. 
Kartono mampu menjelaskan kepada pembaca, duduk persoalan dari suatu peristiwa 
secara jernih. Persoalan yang rumit, bisa dipaparkan secara sederhana sehingga 
mudah dimengerti pembaca. Begitulah Kartono.

Cita-citanya sejak awal memang ingin  meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 
secara menyeluruh. ”Menulis sangat membantu pemahaman masyarakat terhadap 
persoalan-persoalan  kesehatan,” kata Kartono.

Bukan cuma menulis artikel di media massa, Kartono juga menulis sejumlah buku 
kesehatan, termasuk aspek hukum dan etika profesi kedokteran. Dokter  lulusan 
Universitas Indonesia 1964 ini juga sempat praktek melayani kesehatan 
masyarakat. Selain itu, ia juga mengajar Etika di Fakultas Kedokteran 
Universitas Trisakti Jakarta (1992-1996), serta menjadi Redaktur Pelaksana 
Majalah Ilmu Bedah Ropanasuri, dan Pemimpin Redaksi Majalah Kedokteran Medika.

Dokter di TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Mayor ini juga aktif di 
berbagai organisasi, termasuk sempat menjadi Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter 
Indonedia (PB IDI) 1985-1988. ”Melalui organisasi, lebih mudah memperjuangkan 
cita-cita di bidang kesehatan,” kata Kartono.

Cita-citanya di bidang kesehatan antara lain memberikan perlindungan kepada 
masyarakat sejak dalam kandungan hingga orang tua (healthy people in every 
stage of life) serta memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat di 
mana pun dia berada (healthy people in healthy places), seperti yang juga 
diperjuangkan pemerintah Amerika Serikat.

”Puskesmas dulu tujuannya mulia untuk melindungi kesehatan masyarakat, tapi 
sekarang bergeser menjadi tempat pengobatan,” kata Kartono Mohamad.

Memperkuat IDI
Salah satu pencapaian bidang kesehatan yang diraih Kartono adalah membenahi 
organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ketika dia menjadi Ketua Pengurus 
Besar (PB) IDI 1985-1988. Di bawah kepemimpinannya, struktur organisasi IDI 
diperkuat sehingga  tidak sebatas perkumpulan yang dikelola secara  bergantian.

Di IDI misalnya, atas gagasannya, dibentuk Majelis Kehormatan Etik Kedokteran 
Indonesia (MKEKI). Majelis ini anggotanya dokter-dokter dari berbagai angkatan, 
berlatar belakang berbagai agama, budaya, etnis dan latar belakang keahlian. 
Majelis ini secara truktural tidak di bawah Ketua PB IDI, tetapi di bawah 
Kongres.

”Karena itu keputusannya bisa obyektif dan bahkan bisa menegur atau menindak 
tegas ketua umum organisasi bila terbukti melanggar disiplin kedokteran,” kata 
peraih penghargaan Satya Lancana Satya Dharma (1962) dan Satya Lancana Penegah 
(1970) ini.

Selain meletakkan tonggak awal upaya menegakkan etika kedokteran, Kartono juga 
menggagas pendirian Badan Pembelaan Anggota  PB IDI. ”Setiap dokter yang tengah 
menghadapi masalah terkait etika kedokteran akan mendapat pendampingan hingga 
dokter bersangkutan mendapat putusan apakah melanggar etika atau tidak secara 
adil dan obyektif,” ujarnya.

Adapun untuk melindungi kepentingan pasien, ia dan jajaran pengurus IDI membuat 
lembaga pengaduan. Hampir setiap surat keluhan dari masyarakat yang masuk ke PB 
IDI dijawab sendiri oleh Kartono. “Sebagian besar kasus yang diadukan adalah 
soal komunikasi. Masalah komunikasi antara dokter dan pasien memang masih harus 
terus ditingkatkan.  Namun bila ada dugaan pelanggaran etika kedokteran, saya 
akan mengajukan ke MKEK untuk diproses lebih lanjut,” ujarnya.

Di bawah kepemimpinan Kartono, PB IDI juga berani bersuara keras, bahkan kritis 
terhadap berbagai persoalan kesehatan dan kebijakan pemerintah di bidang 
kesehatan. Padahal, rezim Orde Baru saat itu sangat represif. Namun kritis 
Kartono yang disampaikan secara lisan maupun lewat tulisan di media massa, 
justru membawa berkah bagi pembangunan kesehatan. PB IDI sejak saat itu mulai 
didengar pendapatnya dalam pembangunan bidang kesehatan dan sejumlah persoalan 
kesehatan.

Tidak lelah

Di usia senja, semangatnya untuk memperjuangkan keadilan dan perbaikan bidang 
kesehatan terus menyala. Kini ia menjadi penasehat di Perkumpulan Keluarga 
Berencana Indonesia (PKBI), pengurus Yayasan Kesehatan Perempuan, pengurus 
Yayasan AIDS, ikut aktif dalam Koalisi 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh, Bahasa Inggris 600 Guru RSBI Ternyata Memble!

2009-06-25 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
buetoelsekali berita ini.
kebetulan anak sy di smpn rsbi.
bilingualnya yg murni sebenarnya hanya pelajaran matematika dan ipa.
namun krn di kelas gurunya speech inggrisnya sering diinterupsi oleh muridnya,
maka jadilah balik pake bhs indonesia lagi. payah deh pokoknya.
wish to reach a mountain apa daya ngomongnya belepotan ;-]

  - Original Message - 
  From: Agus Hamonangan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, June 25, 2009 3:13 AM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh, Bahasa Inggris 600 Guru RSBI Ternyata 
Memble!





  
http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/06/24/17410455/waduh.bahasa.inggris.600.guru.rsbi.ternyata.quotmemblequot...

  JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan Test of English for International 
Communication (ToEIC), dari sekitar 600 guru sekolah rintisan sekolah 
berstandar internasional (RSBI) SMP, SMA, dan SMK di seluruh Indonesia, 
terungkap bahwa penguasaan bahasa Inggris guru dan kepala sekolahnya rendah.

  Data tersebut diungkapkan oleh Direktur Tenaga Kependidikan Direktorat 
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas Surya 
Dharma, MPA, Ph D, di Jakarta, Selasa (23/6). Surya mengatakan, penetapan 
sebagai sekolah berstandar internasional (SBI) ternyata sering mengabaikan 
tuntutan berbahasa Inggris aktif.

  Akibatnya, Surya melanjutkan, kemampuan bahasa Inggris guru dan kepala 
sekolah di sekolah rintisan SBI rendah.

  Hasil tes itu menunjukkan standar bahasa Inggris guru dan kepala sekolah 
RSBI pada umumnya rendah, sebanyak 60 persennya berada pada level paling rendah 
kemampuan berbahasa, tutur Surya.

  LTF 
  Sumber : Antara



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pesan Pasar (Portopolio) Untuk Calon PemimpinNegeri

2009-06-25 Terurut Topik Yanuar Rizky
Kang Asep,

masih ingat tidak ketika Prabowo masuk milis FPK (sebelum Pileg) dengan
programnya? Kang Asep masuk menimpali pertanyaan, juga saya.. dan sampai
hari ini juga belum ada jawabannya ha..ha..ha.. Tapi, dari sisi demokrasi
dunia milis FPK hanya dia emang dari 6 Pasang itu yang berani nekat posting
:)

Waktu itu, saya nanya PS soal penjadwalan ulang utang.. argumen yang saya
bangun adalah Hutang saat ini dalam stok kita tidaklah dominan dari model
hutang G to G atau multilateral, saya kemukakan juga datanya waktu itu. Saya
tanya ke PS waktu itu cara moratorium dan rescheduling hanya akan bisa
dilakukan jika melibatkan dua pihak, bagaimana caranya untuk SUN? karena
membutuhkan investor gathering dan pemegang yang lebih beragam

Jadi, titik sentralnya dalam model hutang komersial plus-nya sekaligus
minusnya juga kalau dari sisi negosiasi..

1. Rezim menekan, kalau model G to G atau Lembaga Multilateral seperti yang
Kang Asep katakan punya resiko ikut campur dalam kebijakan, maka Market
Maker di pasar keuangan komersial (bursa global) juga akan menjadi penekan.
Tekanan dilakukan melalui rezim rating, dimana akan sulit masuk pasar
perdana SUN baru jika mengalami penurunan rating. Itulah mengapa, pemerintah
sangat menjadikan rating jadi acuan, dimana penurunan akan terjadi jika
terjadi gagal bayar dari bunga maupun pokoknya. Sisi lain, rating juga
mengacu ke likuiditas SUN tersebut di pasar.

Dampaknya: saya pernah berpendapat di media, juga di Kompas, bahwa buy back
SUN yang belum jatuh tempo di bulan April 2007 tidak perlu pemerintah
lakukan, terlebih pemerintah membentuk frame tengah kesulitan fiskal terkait
harga minyak yang naik.. dari sisi publik, akan lebih adil (rasanya) jika
hutang yang belum jatuh tempo lebih tidak urgent jika dibandingkan dengan
melindungi daya beli masyarakat yang disaat bersamaan mengalami kontraksi
harga minyak...

Pro-kontra nya kan duit terbatas, dipakai ke yang legal formal saja. Tapi,
di titik itu rating telah menjadi hantu.. Karena, Juni 2007 pemerintah
kan memang ada rencana menerbitkan SUN baru (Rupiah maupun Global), jadi di
titik ini yang lebih ditopang daya beli SUN dibandingkan daya beli
masyarakat...

Perdebatan pasti akan muncul, kalau saya mengambil sikap tidak akan buy back
karena toh saya lebih baik disiplin bayar bunga saja yang sesuai aturan
rating tidak ada alasan RI gagal bayar. Uang bayar pokoknya saya pakai tahan
harga BBM (maaf, ini kenapa saya sangat tidak suka dengan klaim SBY yang
bilang turun harga minyak prestasi, kalau saat kontraksi dia mati2xan cari
cara untuk tidak naik saya akan acungkan jempol untuk iklannya, tapi kalau
sekarang saya bilang dalam bahasa rezim pasar finansial Iklan penurunan
harga BBM sebagai prestasi adalah missleading, karena turun disaat harga
minyak dunianya pun turun

Tapi, saat itu di bulan Maret-April 2007 banyak Investment Bankers yang
menjadi Market Maker pasar obigasi menghantam kita lewat koreksi harga di
pasar sekunder (bursa) membuat masalah di likuiditas, lalu membuat framing
bahaya rating dalam artian sulit diserap SUN baruj dengan penurunan
rating... Tatkala, pemerintah terpengaruh dan Buy Back untuk mempertahankan
harga dan likuiditas dalam isme rating, maka kita harus jujur dengan cara
berbeda, baik model G to G maupun komersial mempengaruhi kebijakan
pemerintah.

Di bulan Juni 2007, saat pemerintah mengatakan sukses atas penyerapan SUN
baru.. di Kompas saya berpendapat, biaya mahal, karena kalau dihitung buy
back lalu serapan baru.. tambahan fresh money relatif tidak ada.. karena
SUN lama (yang sudah di buy back) ditukar SUN baru dengan bunga lebih
tinggi.. selisih SUN baru dikurangi SUN lama terbuyback relatif sedikit
(artinya berkorban demi rating hanya dapat tambahan fresh money baru
sedikit, bunga tinggi).

2. Bagi saya, yang perlu adalah kampanye budaya investasi lokal. Dan saya
tetap, dengan model yang sama SUN dan ORI. Tapi caranya beda, saya tak mau
didikte para Market Maker yang sok ngatur rating, padahal mereka lagi
bangkrut. Di titik daulat ini, saya kecewa kepada pemimpin yang terlalu
dengar asing dibuai2x ke publik, tanpa berani mengatakan yang ngomong
Bangkrut, hanya peduli akan kebangkrutannya... Di titik ini, suka atau
tidak atas pro-kontra figurnya, saya melihat selama jalannya kampanye ini
hanya Prabowo yang berani berkata (meski sebatas berkata, tapi dia kan sudah
berkata ha...ha..ha)

Biarlah yang lama kita urus tampa buy back dsb-nya... untuk serapan baru
kita pakai kampanye budaya investasi lokal... dititik ini ketika di Kadin
(lewat layar TiPi saya melihat) hanya JK yang bicara soal terobosan
intermediasi kredit perbankan melalui kepemilikan saham pemerintah di Bank
BUMN.. terlepas dari pro kontra Figurnya dan KepWapres.. tapi, JK sudah
menyatakan itu dalam kampanyenya ha...ha..ha

SUN dari sisi serapan, bagi saya harus jelas ke arah penyerapan lapangan
kerja dan menopang link produksi-konsumsi.. sampai hari ini saya belum
pernah dengar waktu penerbitan SUN ada public expose soal 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak Kartono Mohamad

2009-06-25 Terurut Topik Christiono Hendrawan
Selamat Pak KK,
semoga bisa selalu berkarya


-- 
---
regards,

Christiono Hendrawan
HP : 08128307722
www.birumerah.co.id



2009/6/25 Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id



 Selamat kepada Pak Kartono Mohamad atas terpilih sebagai
 Cendekiawan Berdedikasi Kompas 2009

 Salam,

 AH

 --- In 
 Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com,
 Agus Hamonangan agushamonan...@... wrote:
 
  Oleh : Try Harijono/ Evy Rachmawati
 
 
 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/25/05371343/Kartono.Muhammad.Tak.Lelah.Berteriak
 
 
 
 
  KOMPAS.com- Tulisannya kritis dan tajam. Mungkin ada pihak yang
 tersinggung. Namun, contoh-contoh di lapangan serta data-data yang
 dipaparkan dalam tulisan itu sulit dibantah. Begitulah dr Kartono Mohamad
 (70) menulis.
 
  Bukan akhir-akhir ini saja ia aktif menulis. Dokter kelahiran Batang,
 Jawa Tengah 13 Juli 1939 ini sudah menulis untuk Kompas sejak 1972. Tidak
 kurang dari 234 tulisannya dimuat di Harian Kompas.
 
  Isi tulisannya terutama menyangkut persoalan kesehatan dalam arti luas.
 Selain persoalan kebijakan kesehatan, pelayanan kesehatan, medis, dan
 obat-obatan, profesi dokter, etika kedokteran dan layanan rumah sakit juga
 diulasnya. Kartono mampu menjelaskan kepada pembaca, duduk persoalan dari
 suatu peristiwa secara jernih. Persoalan yang rumit, bisa dipaparkan secara
 sederhana sehingga mudah dimengerti pembaca. Begitulah Kartono.
 
  Cita-citanya sejak awal memang ingin meningkatkan derajat kesehatan
 masyarakat secara menyeluruh. Menulis sangat membantu pemahaman masyarakat
 terhadap persoalan-persoalan kesehatan, kata Kartono.
 
  Bukan cuma menulis artikel di media massa, Kartono juga menulis sejumlah
 buku kesehatan, termasuk aspek hukum dan etika profesi kedokteran. Dokter
 lulusan Universitas Indonesia 1964 ini juga sempat praktek melayani
 kesehatan masyarakat. Selain itu, ia juga mengajar Etika di Fakultas
 Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta (1992-1996), serta menjadi Redaktur
 Pelaksana Majalah Ilmu Bedah Ropanasuri, dan Pemimpin Redaksi Majalah
 Kedokteran Medika.
 
  Dokter di TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Mayor ini juga aktif
 di berbagai organisasi, termasuk sempat menjadi Ketua Pengurus Besar Ikatan
 Dokter Indonedia (PB IDI) 1985-1988. Melalui organisasi, lebih mudah
 memperjuangkan cita-cita di bidang kesehatan, kata Kartono.
 
  Cita-citanya di bidang kesehatan antara lain memberikan perlindungan
 kepada masyarakat sejak dalam kandungan hingga orang tua (healthy people in
 every stage of life) serta memberikan perlindungan kesehatan kepada
 masyarakat di mana pun dia berada (healthy people in healthy places),
 seperti yang juga diperjuangkan pemerintah Amerika Serikat.
 
  Puskesmas dulu tujuannya mulia untuk melindungi kesehatan masyarakat,
 tapi sekarang bergeser menjadi tempat pengobatan, kata Kartono Mohamad.
 
  Memperkuat IDI
  Salah satu pencapaian bidang kesehatan yang diraih Kartono adalah
 membenahi organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ketika dia menjadi Ketua
 Pengurus Besar (PB) IDI 1985-1988. Di bawah kepemimpinannya, struktur
 organisasi IDI diperkuat sehingga tidak sebatas perkumpulan yang dikelola
 secara bergantian.
 
  Di IDI misalnya, atas gagasannya, dibentuk Majelis Kehormatan Etik
 Kedokteran Indonesia (MKEKI). Majelis ini anggotanya dokter-dokter dari
 berbagai angkatan, berlatar belakang berbagai agama, budaya, etnis dan latar
 belakang keahlian. Majelis ini secara truktural tidak di bawah Ketua PB IDI,
 tetapi di bawah Kongres.
 
  Karena itu keputusannya bisa obyektif dan bahkan bisa menegur atau
 menindak tegas ketua umum organisasi bila terbukti melanggar disiplin
 kedokteran, kata peraih penghargaan Satya Lancana Satya Dharma (1962) dan
 Satya Lancana Penegah (1970) ini.
 
  Selain meletakkan tonggak awal upaya menegakkan etika kedokteran, Kartono
 juga menggagas pendirian Badan Pembelaan Anggota PB IDI. Setiap dokter yang
 tengah menghadapi masalah terkait etika kedokteran akan mendapat
 pendampingan hingga dokter bersangkutan mendapat putusan apakah melanggar
 etika atau tidak secara adil dan obyektif, ujarnya.
 
  Adapun untuk melindungi kepentingan pasien, ia dan jajaran pengurus IDI
 membuat lembaga pengaduan. Hampir setiap surat keluhan dari masyarakat yang
 masuk ke PB IDI dijawab sendiri oleh Kartono. Sebagian besar kasus yang
 diadukan adalah soal komunikasi. Masalah komunikasi antara dokter dan pasien
 memang masih harus terus ditingkatkan. Namun bila ada dugaan pelanggaran
 etika kedokteran, saya akan mengajukan ke MKEK untuk diproses lebih lanjut,
 ujarnya.
 
  Di bawah kepemimpinan Kartono, PB IDI juga berani bersuara keras, bahkan
 kritis terhadap berbagai persoalan kesehatan dan kebijakan pemerintah di
 bidang kesehatan. Padahal, rezim Orde Baru saat itu sangat represif. Namun
 kritis Kartono yang disampaikan secara lisan maupun lewat tulisan di media
 massa, justru membawa berkah bagi pembangunan kesehatan. PB IDI sejak saat
 itu mulai didengar 

Kisruh DPT - Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-25 Terurut Topik A Nizami
Kalau berdasarkan DPT 2004, berarti yang memilih di tahun 2004 bisa memilih di 
tahun 2009. Kenyatannya ada yang tidak bisa memilih.

Kalau berdasarkan KTP, berarti yang punya KTP bisa
memilih di tahun 2009. Kenyatannya ada yang tidak bisa memilih.

Ternyata ada anak umur 10 tahun di KK yang justru dapat panggilan memilih.

Kelihatannya Depdagri mengambil data pemilih dari Kartu Keluarga.
Tapi kenapa Suami dan Istri bisa kehilangan hak pilih, sementara anak 10 tahun 
justru dapat hak pilih.

Siapa yang salah?
Siapa yang tanggung-jawab?
Adakah upaya untuk memperbaiki DPT?



===

Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

http://media-islam.or.id

--- Pada Sel, 23/6/09, y.briya...@yahoo.com y.briya...@yahoo.com menulis:

Dari: y.briya...@yahoo.com y.briya...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 23 Juni, 2009, 11:41 PM






  Waduh Mas Suhaimi, saya gak nyinggung2 tentang siapa yang salah. Saya 
cuma tertarik dengan poin Mas Suhaimi tentang DPT 2009 yang didasarkan pada DPT 
2004. Tapi kok masih ada hal2 aneh dan tidak masuk logika jika asumsi tadi 
benar, seperti contoh yang saya sampaikan. Artinya, KPU tetap meperbarui DPT 
2004, entah dengan menambah atau mengurangi. Atau justri Depdagri sendiri yang 
mengubah  DPT 2004 sebelum dirilis ke KPU?



riyanto



Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak Kartono Mohamad

2009-06-25 Terurut Topik Razif Halik
Saya ikut senang karena pertimbangan KOMPAS pada penilaiannya, tidak 
ikut menyertakan pertimbangan moralitas yang lazim ada dimasyarakat 
selagi masa muda seseorang
Tidak seperti media Amrik akhir2 ini yang meributkan senator negara 
bagian South Carolina yang mempunyai affair. Pers Perancis juga tidak 
meributkan moralitas menyangkut nilai libido presiden2nya.

salam  sorry, Opung


Haniwar Syarif wrote:


 selamat sobat ku KM !

 sol

 HS

 At 08:10 AM 25-06-09, you wrote:
 Selamat kepada Pak Kartono Mohamad atas terpilih sebagai
 Cendekiawan Berdedikasi Kompas 2009
 
 
 
 Salam,
 
 AH
 
 
 
 --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
 mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com, Agus Hamonangan
 agushamonan...@... wrote:
  
   Oleh : Try Harijono/ Evy Rachmawati
  
  
  
 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/25/05371343/Kartono.Muhammad.Tak.Lelah.Berteriak
  
 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/25/05371343/Kartono.Muhammad.Tak.Lelah.Berteriak
  
  
  
  
   KOMPAS.com- Tulisannya kritis dan tajam. Mungkin ada pihak yang
  tersinggung. Namun, contoh-contoh di lapangan serta data-data yang
  dipaparkan dalam tulisan itu sulit dibantah. Begitulah dr Kartono
  Mohamad (70) menulis.
  
   Bukan akhir-akhir ini saja ia aktif menulis. Dokter kelahiran
  Batang, Jawa Tengah 13 Juli 1939 ini sudah menulis untuk Kompas
  sejak 1972. Tidak kurang dari 234 tulisannya dimuat di Harian Kompas.
  
   Isi tulisannya terutama menyangkut persoalan kesehatan dalam arti
  luas. Selain persoalan kebijakan kesehatan, pelayanan kesehatan,
  medis, dan obat-obatan, profesi dokter, etika kedokteran dan
  layanan rumah sakit juga diulasnya. Kartono mampu menjelaskan
  kepada pembaca, duduk persoalan dari suatu peristiwa secara jernih.
  Persoalan yang rumit, bisa dipaparkan secara sederhana sehingga
  mudah dimengerti pembaca. Begitulah Kartono.
  
   Cita-citanya sejak awal memang ingin meningkatkan derajat
  kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Menulis sangat membantu
  pemahaman masyarakat terhadap persoalan-persoalan kesehatan, kata 
 Kartono.
  
   Bukan cuma menulis artikel di media massa, Kartono juga menulis
  sejumlah buku kesehatan, termasuk aspek hukum dan etika profesi
  kedokteran. Dokter lulusan Universitas Indonesia 1964 ini juga
  sempat praktek melayani kesehatan masyarakat. Selain itu, ia juga
  mengajar Etika di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta
  (1992-1996), serta menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Ilmu Bedah
  Ropanasuri, dan Pemimpin Redaksi Majalah Kedokteran Medika.
  
   Dokter di TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Mayor ini
  juga aktif di berbagai organisasi, termasuk sempat menjadi Ketua
  Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonedia (PB IDI) 1985-1988. Melalui
  organisasi, lebih mudah memperjuangkan cita-cita di bidang
  kesehatan, kata Kartono.
  
   Cita-citanya di bidang kesehatan antara lain memberikan
  perlindungan kepada masyarakat sejak dalam kandungan hingga orang
  tua (healthy people in every stage of life) serta memberikan
  perlindungan kesehatan kepada masyarakat di mana pun dia berada
  (healthy people in healthy places), seperti yang juga diperjuangkan
  pemerintah Amerika Serikat.
  
   Puskesmas dulu tujuannya mulia untuk melindungi kesehatan
  masyarakat, tapi sekarang bergeser menjadi tempat pengobatan, kata
  Kartono Mohamad.
  
   Memperkuat IDI
   Salah satu pencapaian bidang kesehatan yang diraih Kartono adalah
  membenahi organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ketika dia
  menjadi Ketua Pengurus Besar (PB) IDI 1985-1988. Di bawah
  kepemimpinannya, struktur organisasi IDI diperkuat sehingga tidak
  sebatas perkumpulan yang dikelola secara bergantian.
  
   Di IDI misalnya, atas gagasannya, dibentuk Majelis Kehormatan
  Etik Kedokteran Indonesia (MKEKI). Majelis ini anggotanya
  dokter-dokter dari berbagai angkatan, berlatar belakang berbagai
  agama, budaya, etnis dan latar belakang keahlian. Majelis ini
  secara truktural tidak di bawah Ketua PB IDI, tetapi di bawah Kongres.
  
   Karena itu keputusannya bisa obyektif dan bahkan bisa menegur
  atau menindak tegas ketua umum organisasi bila terbukti melanggar
  disiplin kedokteran, kata peraih penghargaan Satya Lancana Satya
  Dharma (1962) dan Satya Lancana Penegah (1970) ini.
  
   Selain meletakkan tonggak awal upaya menegakkan etika kedokteran,
  Kartono juga menggagas pendirian Badan Pembelaan Anggota PB IDI.
  Setiap dokter yang tengah menghadapi masalah terkait etika
  kedokteran akan mendapat pendampingan hingga dokter bersangkutan
  mendapat putusan apakah melanggar etika atau tidak secara adil dan
  obyektif, ujarnya.
  
   Adapun untuk melindungi kepentingan pasien, ia dan jajaran
  pengurus IDI membuat lembaga pengaduan. Hampir setiap surat keluhan
  dari masyarakat yang masuk ke PB IDI dijawab sendiri oleh Kartono.
  Sebagian besar kasus yang diadukan adalah soal komunikasi. Masalah
  komunikasi antara dokter dan pasien memang masih harus terus
  ditingkatkan. 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan Terus...

2009-06-25 Terurut Topik Hendra Farhadiansyah
Semakin banyak generasi muda Indonesia yang stress dan depresi karena terbebani 
dengan ujian nasional. Melihat realita sekarang, anak yang berprestasi di 
kelasnya tidak lulus sekolah karena nilai ujian nasionalnya tidak memenuhi 
nilai standar yang ditentukan oleh pemerintah, dan dia harus mengikuti ujian 
lagi ditahun depan. Jika anak tersebut iman dan mentalnya kuat bisa menerima 
hasil dan kenyataan tersebut, tapi jika anak itu iman dan mentalnya tidak siap 
menerima hasil UN nya maka yang terjadi adalah Stress dan depresi.  Adapun 
sebaliknya ada anak yang prestasinya di bawah rata-rata kelas tapi dia dapat 
lulus sekolah karena hasil ujian Nasionalnya memenuhi standar. Dilematis sekali 
melihat kondisi seperti ini, karena tidaklah adil apabila anak dinyatakan lulus 
sekolah hanya dengan sebuah Ujian nasional saja. Apakah Para pakar Pendidikan 
dan pakar psikologi tidak mengkaji kembali mengenai Ujian Nasional yang sudah 
berjalan sekarang ini



  - Original Message - 
  From: didi_ambar 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 2:27 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional 
Jalan Terus...





  Sya tidak setuju Soal2 UN yang distrandarisasikan u seluruh sekolah di 
Indonesia. 

  Masalahnya:

  1.Kualitas sekolah, baik itu SD sd SMA di Indonesia itu kan tidak 
sama.Misalnya, SMA swasta dan SMA negeri kualitasnya saja sudah berbeda. contoh 
lainnya, SMA yang berada di pelosok desa di Papua tentu akan jauh berbeda 
kualitasnya dengan SMA di jakarta.Maka jangan heran kalau banyak siswa yang 
tidak lulus.

  2.Menurut saya, Jika ingin meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia 
tidak bisa secara instant langsung dipukul sama rata seperti ini.Sebelumnya 
perlu ada penyamarataan kualitas pendidikan di seluruh daerah di Indonesia. 
Misalnya dengan : Fasilitas sekolah yg lengkap,agar mempermudah siswa dlm 
proses belajarnya, Kualitas guru dan kesejahteraanya ditingkatkan, Biaya 
sekolah gratis ditingkatkan sampai tingkat SMA,infrastruktur yang kuat, dsb. 
Hal ini mungkin saja dpt terrealisasi krn anggaran pendidikan kan sudah naik 
20%. asalkan bisa memanaj nya dengan baik.Insya Allah bisa diwujudkan.



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Cincin Rp 1,9 Miliar untuk Anggota DPR

2009-06-25 Terurut Topik Hendra Farhadiansyah
Kasian banget kalo anggota DPR ga di kasih apa2...padahal mereka dah ngeharapin 
dari jauh2 hari...Kalo menurut saya kasih aja Piagam Penghargaan yang isinya 
terima kasih atas kerja keras dan DARMA BAKTINYA he...he..
 
  - Original Message - 
  From: Joena Permata 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 4:44 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Cincin Rp 1,9 Miliar untuk Anggota DPR





  Saya setuju dengan bung Joseph dan  bung Tabrani, anggota DPR tidak perlu 
dikasih apa2 karena Gaji mereka sudah berlebihan demikian juga dengan fasilitas 
yang mereka dapatkan, masih banyak rakyat yang menderita.
  Lagipula ide darimana seh? tega2nya ngasih kenang2an sampe besar begitu, coba 
dengan dana yang sebesar itu dibuatkan sekolah untuk anak2 yang tidak mampu 
atau RSS ( rumah sangat sederhana ) untuk pemulung , pembersih jalan atau 
penjaga kereta atau siapalah yang betul2 membutuhakan, jadi tidak ada lagi yang 
tinggal dikolong jembatan atau digerobak2.

  tabik
  ajpw


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak Kartono Mohamad

2009-06-25 Terurut Topik jacky kussoy
Sebuah kabar yang menyenangkan. Selamat ya Pak


sorry one liner


--- Pada Kam, 25/6/09, Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak  Kartono Mohamad
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 25 Juni, 2009, 8:12 AM



  selamat sobat  ku KM  !



sol



HS



At 08:10 AM 25-06-09, you wrote:

Selamat kepada Pak  Kartono Mohamad atas terpilih sebagai

Cendekiawan Berdedikasi Kompas 2009







Salam,



AH







--- In Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, Agus Hamonangan

agushamonangan@ ... wrote:

 

  Oleh : Try Harijono/ Evy Rachmawati

 

 

 http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/25/ 05371343/ Kartono.Muhammad 
 .Tak.Lelah. Berteriak

 

 

 

 

  KOMPAS.com- Tulisannya kritis dan tajam. Mungkin ada pihak yang

 tersinggung. Namun, contoh-contoh di lapangan serta data-data yang

 dipaparkan dalam tulisan itu sulit dibantah. Begitulah dr Kartono

 Mohamad (70) menulis.

 

  Bukan akhir-akhir ini saja ia aktif menulis. Dokter kelahiran

 Batang, Jawa Tengah 13 Juli 1939 ini sudah menulis untuk Kompas

 sejak 1972. Tidak kurang dari 234 tulisannya  dimuat di Harian Kompas.

 

  Isi tulisannya terutama menyangkut persoalan kesehatan dalam arti

 luas. Selain persoalan kebijakan kesehatan,  pelayanan kesehatan,

 medis, dan obat-obatan, profesi dokter, etika kedokteran dan

 layanan rumah sakit juga diulasnya. Kartono mampu menjelaskan

 kepada pembaca, duduk persoalan dari suatu peristiwa secara jernih.

 Persoalan yang rumit, bisa dipaparkan secara sederhana sehingga

 mudah dimengerti pembaca. Begitulah Kartono.

 

  Cita-citanya sejak awal memang ingin  meningkatkan derajat

 kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Menulis sangat membantu

 pemahaman masyarakat terhadap persoalan-persoalan  kesehatan, kata Kartono.

 

  Bukan cuma menulis artikel di media massa, Kartono juga menulis

 sejumlah buku kesehatan, termasuk aspek hukum dan etika profesi

 kedokteran. Dokter  lulusan Universitas Indonesia 1964 ini juga

 sempat praktek melayani kesehatan masyarakat. Selain itu, ia juga

 mengajar Etika di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta

 (1992-1996), serta menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Ilmu Bedah

 Ropanasuri, dan Pemimpin Redaksi Majalah Kedokteran Medika.

 

  Dokter di TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Mayor ini

 juga aktif di berbagai organisasi, termasuk sempat menjadi Ketua

 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonedia (PB IDI) 1985-1988. Melalui

 organisasi, lebih mudah memperjuangkan cita-cita di bidang

 kesehatan, kata Kartono.

 

  Cita-citanya di bidang kesehatan antara lain memberikan

 perlindungan kepada masyarakat sejak dalam kandungan hingga orang

 tua (healthy people in every stage of life) serta memberikan

 perlindungan kesehatan kepada masyarakat di mana pun dia berada

 (healthy people in healthy places), seperti yang juga diperjuangkan

 pemerintah Amerika Serikat.

 

  Puskesmas dulu tujuannya mulia untuk melindungi kesehatan

 masyarakat, tapi sekarang bergeser menjadi tempat pengobatan, kata

 Kartono Mohamad.

 

  Memperkuat IDI

  Salah satu pencapaian bidang kesehatan yang diraih Kartono adalah

 membenahi organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ketika dia

 menjadi Ketua Pengurus Besar (PB) IDI 1985-1988. Di bawah

 kepemimpinannya, struktur organisasi IDI diperkuat sehingga  tidak

 sebatas perkumpulan yang dikelola secara  bergantian.

 

  Di IDI misalnya, atas gagasannya, dibentuk Majelis Kehormatan

 Etik Kedokteran Indonesia (MKEKI). Majelis ini anggotanya

 dokter-dokter dari berbagai angkatan, berlatar belakang berbagai

 agama, budaya, etnis dan latar belakang keahlian. Majelis ini

 secara truktural tidak di bawah Ketua PB IDI, tetapi di bawah Kongres.

 

  Karena itu keputusannya bisa obyektif dan bahkan bisa menegur

 atau menindak tegas ketua umum organisasi bila terbukti melanggar

 disiplin kedokteran, kata peraih penghargaan Satya Lancana Satya

 Dharma (1962) dan Satya Lancana Penegah (1970) ini.

 

  Selain meletakkan tonggak awal upaya menegakkan etika kedokteran,

 Kartono juga menggagas pendirian Badan Pembelaan Anggota  PB IDI.

 Setiap dokter yang tengah menghadapi masalah terkait etika

 kedokteran akan mendapat pendampingan hingga dokter bersangkutan

 mendapat putusan apakah melanggar etika atau tidak secara adil dan

 obyektif, ujarnya.

 

  Adapun untuk melindungi kepentingan pasien, ia dan jajaran

 pengurus IDI membuat lembaga pengaduan. Hampir setiap surat keluhan

 dari masyarakat yang masuk ke PB IDI dijawab sendiri oleh Kartono.

 Sebagian besar kasus yang diadukan adalah soal komunikasi. Masalah

 komunikasi antara dokter dan pasien memang masih harus terus

 ditingkatkan.  Namun bila ada dugaan pelanggaran etika kedokteran,

 saya akan mengajukan ke MKEK untuk diproses lebih lanjut, ujarnya.

 

  Di bawah kepemimpinan Kartono, PB IDI juga berani bersuara keras,

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sepeda Motor Bakal Bisa Melaju di Jalan Tol

2009-06-25 Terurut Topik Anggoro
ngayal dulu akh...lagi asik naek motor di tol...kecepatan standar antara 70
s/d 80 kpj.jarak dengan motor di depan ideal 8 metermendadak helm
motor di depan lepas karena tidak diikatapa yang terjadi??

ngayal lagidengan kecepatan yang sama seperti diatas, tiba2 motor di
depan bannya bocor sehingga oleng.. apa yang terjadi?? hilang keseimbangan
atau nuntun motornya nyari tukang tambal ban...lha deretan motor di
belakangnya piye??

ngayal lagi akh.musim hujan.motor di depan gas poll dan tidak bisa
menguasai keadaan sehingga tergelincir...apa efeknya untuk pengendara di
belakang??

sebenarnya isu kendaraan roda dua akan diijinkan masuk tol sudah lama,
sekitar tahun 2006 saya pernah diberi bocoran pPDG motor built up kalo di
tahun 2010 akan diijinkan masuk tol, *tapi* hanya yang bermesin mi nimal 750
cc alias hanya moge saja...sudahlah, ndak usah masuk tol juga kita
pengendara roda dua dah adem ayem


2009/6/24 Asep Kurniawan ask...@yahoo.com




 Harus diakui, masih banyak pengguna jalan yang bersikap seenaknya.
 Pengendara motor seringkali seenaknya naik ke trotoar atau berjalan melawan
 arus kendaraan. Pengendara mobil seringkali terlihat parkir di atas trotoar
 atau parkir di tempat yang jelas2 dilarang stop/parkir atau di dekat lampu
 lalu lintas. Kendaraan umum seringkali berhenti seenaknya di tengah jalan
 untuk menurunkan/menaikkan penumpang. Para pejalan kaki seringkali memaksa
 menyeberang saat lampu lalu lintas untuk kendaraan masih berwarna hijau.

 Daripada ribut, mending member FPK menginisiasi gerakan tertib lalu lintas.
 Perspektifnya bukan semata penegakan disiplin, tetapi menghormati hak orang
 lain: Jika berkendara atau parkir di atas trotoar, berarti kita sudah
 mengambil hak pejalan kaki. Jika menyeberang jalan saat lampu untuk
 kendaraan masih hijau atau tidak di jembatan penyeberangan, maka kita sudah
 mengambil hak para pengendara kendaraan. Dst. Caranya bisa lewat stiker, pin
 atau media lain yang dibuat dengan kata-kata dan desain kreatif.

 Salam,


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Debat capres 2 : hasil kerja SBY 20.000 rupiah

2009-06-25 Terurut Topik bungaran
Ketika dulu diperkuliahan tidak pernah kami diperbolehkan buka buku apalagi 
menyontek. Malahan semua kertas utk hitung2 turut dikumpulkan. Pakai 
kalkulator saja tidak diperbolehkan apalagi menyontek. Ini pengalaman ketika 
menghadapi perkuliahan. Ketika ujian Mekanika, Arsitektur, Kimia, Matematik, 
Mesin, Analisa numerik, Fisika dan lain-lain tidak pernah kami diperkenankan 
untuk buka buku. Tapi ini pengalaman saya. Mungkin ada sedikit perbedaan dengan 
pengalaman bapak ketika duduk diperkuliahan.

Kembali lagi soal debat.Apakah dalam ssebuah debat dibutuhkan kertas contekan 
? Saya kira tidak perlu. Debat berbeda dengan berpidato.
Jika suasananya berpidato, mungkin dibutuhkan catatan kecil sebagai 
penggambaran apa yang hendak disampaikan. A

Apalagi debat untuk calon presiden. Menurut pendapatku tidak dibutuhkan kertas 
contekan. Soalnya seluruh pertanyaan yang disampaikan oleh moderator merupakan 
pertanyaan umum. Jadi tidak dibutuhkan kertas contekan.
Yang sangat dibutuhkan adalah,bagaimana para capres dan cawapres bisa 
menterjemahkan pertanyaan moderator untuk disampaikan ke pemilih.

Jadi semua calon presiden dan calon wakil presiden mempersiapkan dirinya 
sebaik-baiknya dalam berdebat. Jika calon presiden dan calon waki presiden cuma 
membaca teks lebih baik tidak usah mengikuti perdebatan atau mencalonkan diri 
sebagai calon presiden dan wakil presiden.
Kembali lagi soal data, ketika debat kedua, moderator memperlihatkan berbagai 
data dalam tampilan video untuk menvisualisasikan pertanyaan moderator.

Jadi menurutku debat capres dan cawapresnya sebaiknya ditiadakan saja.



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Tunjung Utomo tjthelea...@... 
wrote:

 Aneh,kok malah yg dipermasalahkan contekannya.Tampaknya itulah masalah
 anda.

 Yang pertama tidak semua ujian tidak boleh mencontek,kalau anda kuliah di
 jurusan/fakultas teknik contohnya,maka justru 70% ujian adalah bersifat open
 book alias wajib mencontek.Kenapa demikian,karena yg ditekankan dalam ujian
 tersebut adalah kemampuan menganalisa satu persoalan lalu memilih satu atau
 beberapa rumus dan formula dari contekan yg anda bawa untuk bisa digunakan
 menyelesaikan persoalan tersebut,bukan kemampuan hafalan.Pun begitu tidak
 berarti kita tidak perlu belajar dalam menghadapi ujian itu,karena rumus
 serta formula yg ada didalam literatur sangat banyak hingga hampir mustahil
 dihafal,kita belajar untuk memahami rumus mana digunakan dalam situasi
 apa,kalau anda tidak belajar membawa contekan sebanyak apapun tidak ada
 gunanya.

 Jika kita lihat apa yg dilakukan Boediono,membawa 'contekan' itu justru
 menunjukkan aksioma dasar seorang yang lama berkecimpung di dunia
 akademik.Ia menyiapkan beberapa data penting yang sekiranya diperlukan untuk
 dapat memberikan jawaban yang tepat dari satu pertanyaan yg membutuhkan
 jawaban panjang.

 Lebih dari itu,saya tidak bisa menyalahkan Boediono,Wiranto atau Prabowo
 yang seolah cuma berpidato bersama-sama dalam sebuah acara bertajuk
 Debat,setting acara yang bancilah yang patut disalahkan.Timetable acara
 terlalu kaku dan diselingi terlalu banyak jeda iklan,dan yg lebih mendasar
 lagi adalah mindset penyelenggara bahwa debat itu buruk menjadi akar
 membosankannya acara.




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono : Laju sang Monetaris untuk RI 2

2009-06-25 Terurut Topik didi_ambar
Karir Doktor Boediono, lelaki kelahiran Blitar, Jawa Timur pada 25 Februari 
1943, yang dijuluki `pemadam kebakaran' itu layaknya bola salju.

Selepas reformasi yang menurunkan kepemimpinan Presiden Soeharto, laju karir 
pria kalem dengan aksen jawa yang cukup kental ini terus meroket.

Berawal dari pengajar di Universitas Gadjah Mada, terus menggelinding menuju 
calon wakil presiden di republik ini mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono dalam 
pemilu presiden pada 8 Juli mendatang.

Pria yang menjabat Gubernur Bank Indonesia sebelum mengundurkan diri untuk 
berkompetisi dalam pemilihan presiden itu tampaknya memang telah menjadi 
pilihan mati SBY.

Meski partai koalisi Demokrat seperti PKS, PPP, PAN dan PKB sempat 
mempertanyakan, dan sempat menunda kontrak politiknya, namun SBY tetap nekat 
memilih menjadikan sang `pemadam kebakaran' menjadi wakil presidennya.

Sehingga kini, pria kalem yang seringkali dinilai mampu meredam `panasnya' 
suasana ekonomi kini diuji juga untuk mendinginkan suasana politik yang akan 
dihadapi. Sebab menjadi menjadi wakil presiden merupakan jabatan yang sangat 
politis dimana tidak hanya berhubungan dengan birokrasi tapi juga berhubungan 
dengan partai-partai politik.

Karir Boediono

Dosen dan menjadi pengajar merupakan batu pijakan dalam karirnya, hingga dia 
tak bisa melupakannya. Meski pria yang menyukai masakan Jawa Timuran tersebut 
memperoleh jabatan tinggi namun ia tetap menggeluti dunia pendidikan dan 
mengabdikan dirinya untuk mengajar. Seolah-olah dunia pendidikan merupakan 
jabatan abadi yang diembannya.

Dalam dunia akademis, tentu saja Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM sangat 
dikenal. Buku-buku yang ditulisnya seperti pengantar ekonomi makro menjadi buku 
wajib para mahasiswa fakultas ekonomi di Indonesia hampir dari dua dekade lalu 
hingga saat ini.

Pria dengan berkacamata itu melakukan pengembaraan intelektualnya di luar 
negeri. Setelah menyelesaikan gelar pendidikan S1 (Bachelor of Economics 
(Hons)) dari Universitas Western Australia pada tahun 1967, pria yang dikenal 
pintar tersebut melanjutkan gelar Master of Economics diperoleh dari 
Universitas Monash pada 1972.

Kemudian pada tahun 1979, ia mendapatkan gelar S3 (Ph.D) dalam bidang ekonomi 
dari salah satu sekolah ekonomi terkemuka Wharton School, Universitas 
Pennsylvania AS.

Di Birokrasi, hampir semua jabatan menteri negara untuk urusan perekonomian 
pernah dipegangnya. Boediono semasa pemerintah Orde Baru (1988-1993) menjabat 
sebagai Deputi Ketua Bidang Fiskal dan Moneter Badan Perencanaan Pembangunan 
Nasional (Bappenas). Pada 1993-1998, ia diangkat menjadi direktur (sekarang 
setingkat Deputi Gubernur) di Bank Indonesia.

Ketika kepemimpinan Orde Baru runtuh, karirnya semakin justru cemerlang. Pada 
masa kepemimpinan Presiden BJ Habibie, Boediono dipilih menjadi Menteri Negara 
Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Reformasi 
Pembangunan (1998-1999).

Pada masa pemerintahan Megawati, Boediono dipercaya untuk menduduki menteri 
keuangan dalam Kabinet Gotong Royong (2001-2004).

Ketika, SBY menang dalam pemilihan presiden 2004 mengalahkan Megawati, 
dikabarkan, Boediono kembali dipercaya untuk memegang menteri di jajaran 
perekonomian, namun ia menolaknya.

Namun demikian, namanya kembali ke panggung pemerintahan ketika Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada 5 Desember 
2005 dan memintanya menjabat sebagai menteri di Kabinet Indonesia Bersatu yang 
kali ini tidak ia tolak.

Presiden menempatkan Boediono menjadi Menteri Koordinator Perekonomian 
menggantikan Aburizal Bakrie yang digeser menjadi Menteri Koordinator 
Kesejahteraan Rakyat.

Reputasi Boediono ketika menjalankan tugas di era Megawati konon yang menjadi 
daya tariknya. BussinessWeek, majalah asal AS terbitan McGraw-Hill, mengatakan 
pria kelahiran Blitar Jawa Timur tersebut telah membuat Indonesia kembali 
kepada jalan pertumbuhan ekonomi.

Kinerja Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut, 
menurut BussinessWeek kala itu, telah membuat rupiah mampu menguat, 
meningkatkan cadangan devisa, menurunkan tingkat pelarian modal, dan memacu 
pertumbuhan ekonomi menjadi empat persen.

Terima kasih pada Boediono, negara ini (Indonesia) tidak lagi berada dalam 
jalur krisis dan memiliki kesempatan untuk menyembuhkan penyakit yang kronis, 
tulis BussinesWeek dalam reviewnya kepada Boediono Juni 2003, ketika memberikan 
penghargaan sebagai salah satu menteri keuangan terbaik Asia atau Bintang Asia.

Kepercayaan SBY semakin kuat ketika pasar bereaksi positif ketika Boediono baru 
saja diangkat menjadi menteri perekonomian layaknya tangan-tangan tak terlihat.

Indeks kala itu menguat 19,926 poin dan rupiah menguat ke level di bawah 
Rp10.000 per dolar AS. Beberapa media menyebutkan hal itu merupakan respon 
kepercayaan pasar atas reputasi Boediono.

Tidak hanya itu, kepercayaan SBY terhadap pria yang juga dikenal sebagai 
mister paket (karena sering 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak Kartono Mohamad

2009-06-25 Terurut Topik Santi Pudjo
 
Selamat untuk Pak Kartono ...
Sukses terus ya pak!
 
Salam,
Santi Pudjo.


--- On Wed, 6/24/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:


From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak Kartono Mohamad
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 24, 2009, 8:10 PM








Selamat kepada Pak Kartono Mohamad atas terpilih sebagai
Cendekiawan Berdedikasi Kompas 2009

Salam,

AH 

--- In Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, Agus Hamonangan 
agushamonangan@ ... wrote:

 Oleh : Try Harijono/ Evy Rachmawati
 
 http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/25/ 05371343/ Kartono.Muhammad 
 .Tak.Lelah. Berteriak
 
 
 
 
 KOMPAS.com- Tulisannya kritis dan tajam. Mungkin ada pihak yang tersinggung. 
 Namun, contoh-contoh di lapangan serta data-data yang dipaparkan dalam 
 tulisan itu sulit dibantah. Begitulah dr Kartono Mohamad (70) menulis.
 
 Bukan akhir-akhir ini saja ia aktif menulis. Dokter kelahiran Batang, Jawa 
 Tengah 13 Juli 1939 ini sudah menulis untuk Kompas sejak 1972. Tidak kurang 
 dari 234 tulisannya dimuat di Harian Kompas.
 
 Isi tulisannya terutama menyangkut persoalan kesehatan dalam arti luas. 
 Selain persoalan kebijakan kesehatan, pelayanan kesehatan, medis, dan 
 obat-obatan, profesi dokter, etika kedokteran dan layanan rumah sakit juga 
 diulasnya. Kartono mampu menjelaskan kepada pembaca, duduk persoalan dari 
 suatu peristiwa secara jernih. Persoalan yang rumit, bisa dipaparkan secara 
 sederhana sehingga mudah dimengerti pembaca. Begitulah Kartono.
 
 Cita-citanya sejak awal memang ingin meningkatkan derajat kesehatan 
 masyarakat secara menyeluruh. Menulis sangat membantu pemahaman masyarakat 
 terhadap persoalan-persoalan kesehatan, kata Kartono.
 
 Bukan cuma menulis artikel di media massa, Kartono juga menulis sejumlah buku 
 kesehatan, termasuk aspek hukum dan etika profesi kedokteran. Dokter lulusan 
 Universitas Indonesia 1964 ini juga sempat praktek melayani kesehatan 
 masyarakat. Selain itu, ia juga mengajar Etika di Fakultas Kedokteran 
 Universitas Trisakti Jakarta (1992-1996), serta menjadi Redaktur Pelaksana 
 Majalah Ilmu Bedah Ropanasuri, dan Pemimpin Redaksi Majalah Kedokteran Medika.
 
 Dokter di TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Mayor ini juga aktif di 
 berbagai organisasi, termasuk sempat menjadi Ketua Pengurus Besar Ikatan 
 Dokter Indonedia (PB IDI) 1985-1988. Melalui organisasi, lebih mudah 
 memperjuangkan cita-cita di bidang kesehatan, kata Kartono.
 
 Cita-citanya di bidang kesehatan antara lain memberikan perlindungan kepada 
 masyarakat sejak dalam kandungan hingga orang tua (healthy people in every 
 stage of life) serta memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat di 
 mana pun dia berada (healthy people in healthy places), seperti yang juga 
 diperjuangkan pemerintah Amerika Serikat.
 
 Puskesmas dulu tujuannya mulia untuk melindungi kesehatan masyarakat, tapi 
 sekarang bergeser menjadi tempat pengobatan, kata Kartono Mohamad.
 
 Memperkuat IDI
 Salah satu pencapaian bidang kesehatan yang diraih Kartono adalah membenahi 
 organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ketika dia menjadi Ketua Pengurus 
 Besar (PB) IDI 1985-1988. Di bawah kepemimpinannya, struktur organisasi IDI 
 diperkuat sehingga tidak sebatas perkumpulan yang dikelola secara bergantian.
 
 Di IDI misalnya, atas gagasannya, dibentuk Majelis Kehormatan Etik Kedokteran 
 Indonesia (MKEKI). Majelis ini anggotanya dokter-dokter dari berbagai 
 angkatan, berlatar belakang berbagai agama, budaya, etnis dan latar belakang 
 keahlian. Majelis ini secara truktural tidak di bawah Ketua PB IDI, tetapi di 
 bawah Kongres.
 
 Karena itu keputusannya bisa obyektif dan bahkan bisa menegur atau menindak 
 tegas ketua umum organisasi bila terbukti melanggar disiplin kedokteran, 
 kata peraih penghargaan Satya Lancana Satya Dharma (1962) dan Satya Lancana 
 Penegah (1970) ini.
 
 Selain meletakkan tonggak awal upaya menegakkan etika kedokteran, Kartono 
 juga menggagas pendirian Badan Pembelaan Anggota PB IDI. Setiap dokter yang 
 tengah menghadapi masalah terkait etika kedokteran akan mendapat pendampingan 
 hingga dokter bersangkutan mendapat putusan apakah melanggar etika atau tidak 
 secara adil dan obyektif, ujarnya.
 
 Adapun untuk melindungi kepentingan pasien, ia dan jajaran pengurus IDI 
 membuat lembaga pengaduan. Hampir setiap surat keluhan dari masyarakat yang 
 masuk ke PB IDI dijawab sendiri oleh Kartono. Sebagian besar kasus yang 
 diadukan adalah soal komunikasi. Masalah komunikasi antara dokter dan pasien 
 memang masih harus terus ditingkatkan. Namun bila ada dugaan pelanggaran 
 etika kedokteran, saya akan mengajukan ke MKEK untuk diproses lebih lanjut, 
 ujarnya.
 
 Di bawah kepemimpinan Kartono, PB IDI juga berani bersuara keras, bahkan 
 kritis terhadap berbagai persoalan kesehatan dan kebijakan pemerintah di 
 bidang kesehatan. Padahal, rezim Orde Baru saat itu sangat represif. Namun 
 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak Kartono Mohamad

2009-06-25 Terurut Topik y . briyanto
Selamat Pak KM...semoga terus berbagi ilmu dan kekritisannya bagi kami...

sol

riyanto

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id

Date: Thu, 25 Jun 2009 01:10:42 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak  Kartono Mohamad


Selamat kepada Pak  Kartono Mohamad atas terpilih sebagai
Cendekiawan Berdedikasi Kompas 2009



Salam,

AH



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Oleh : Try Harijono/ Evy Rachmawati

 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/25/05371343/Kartono.Muhammad.Tak.Lelah.Berteriak




 KOMPAS.com- Tulisannya kritis dan tajam. Mungkin ada pihak yang tersinggung. 
 Namun, contoh-contoh di lapangan serta data-data yang dipaparkan dalam 
 tulisan itu sulit dibantah. Begitulah dr Kartono Mohamad (70) menulis.

 Bukan akhir-akhir ini saja ia aktif menulis. Dokter kelahiran Batang, Jawa 
 Tengah 13 Juli 1939 ini sudah menulis untuk Kompas sejak 1972. Tidak kurang 
 dari 234 tulisannya  dimuat di Harian Kompas.

 Isi tulisannya terutama menyangkut persoalan kesehatan dalam arti luas. 
 Selain persoalan kebijakan kesehatan,  pelayanan kesehatan, medis, dan 
 obat-obatan, profesi dokter, etika kedokteran dan layanan rumah sakit juga 
 diulasnya. Kartono mampu menjelaskan kepada pembaca, duduk persoalan dari 
 suatu peristiwa secara jernih. Persoalan yang rumit, bisa dipaparkan secara 
 sederhana sehingga mudah dimengerti pembaca. Begitulah Kartono.

 Cita-citanya sejak awal memang ingin  meningkatkan derajat kesehatan 
 masyarakat secara menyeluruh. Menulis sangat membantu pemahaman masyarakat 
 terhadap persoalan-persoalan  kesehatan, kata Kartono.

 Bukan cuma menulis artikel di media massa, Kartono juga menulis sejumlah buku 
 kesehatan, termasuk aspek hukum dan etika profesi kedokteran. Dokter  lulusan 
 Universitas Indonesia 1964 ini juga sempat praktek melayani kesehatan 
 masyarakat. Selain itu, ia juga mengajar Etika di Fakultas Kedokteran 
 Universitas Trisakti Jakarta (1992-1996), serta menjadi Redaktur Pelaksana 
 Majalah Ilmu Bedah Ropanasuri, dan Pemimpin Redaksi Majalah Kedokteran Medika.

 Dokter di TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Mayor ini juga aktif di 
 berbagai organisasi, termasuk sempat menjadi Ketua Pengurus Besar Ikatan 
 Dokter Indonedia (PB IDI) 1985-1988. Melalui organisasi, lebih mudah 
 memperjuangkan cita-cita di bidang kesehatan, kata Kartono.

 Cita-citanya di bidang kesehatan antara lain memberikan perlindungan kepada 
 masyarakat sejak dalam kandungan hingga orang tua (healthy people in every 
 stage of life) serta memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat di 
 mana pun dia berada (healthy people in healthy places), seperti yang juga 
 diperjuangkan pemerintah Amerika Serikat.

 Puskesmas dulu tujuannya mulia untuk melindungi kesehatan masyarakat, tapi 
 sekarang bergeser menjadi tempat pengobatan, kata Kartono Mohamad.

 Memperkuat IDI
 Salah satu pencapaian bidang kesehatan yang diraih Kartono adalah membenahi 
 organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ketika dia menjadi Ketua Pengurus 
 Besar (PB) IDI 1985-1988. Di bawah kepemimpinannya, struktur organisasi IDI 
 diperkuat sehingga  tidak sebatas perkumpulan yang dikelola secara  
 bergantian.

 Di IDI misalnya, atas gagasannya, dibentuk Majelis Kehormatan Etik Kedokteran 
 Indonesia (MKEKI). Majelis ini anggotanya dokter-dokter dari berbagai 
 angkatan, berlatar belakang berbagai agama, budaya, etnis dan latar belakang 
 keahlian. Majelis ini secara truktural tidak di bawah Ketua PB IDI, tetapi di 
 bawah Kongres.

 Karena itu keputusannya bisa obyektif dan bahkan bisa menegur atau menindak 
 tegas ketua umum organisasi bila terbukti melanggar disiplin kedokteran, 
 kata peraih penghargaan Satya Lancana Satya Dharma (1962) dan Satya Lancana 
 Penegah (1970) ini.

 Selain meletakkan tonggak awal upaya menegakkan etika kedokteran, Kartono 
 juga menggagas pendirian Badan Pembelaan Anggota  PB IDI. Setiap dokter yang 
 tengah menghadapi masalah terkait etika kedokteran akan mendapat pendampingan 
 hingga dokter bersangkutan mendapat putusan apakah melanggar etika atau tidak 
 secara adil dan obyektif, ujarnya.

 Adapun untuk melindungi kepentingan pasien, ia dan jajaran pengurus IDI 
 membuat lembaga pengaduan. Hampir setiap surat keluhan dari masyarakat yang 
 masuk ke PB IDI dijawab sendiri oleh Kartono. Sebagian besar kasus yang 
 diadukan adalah soal komunikasi. Masalah komunikasi antara dokter dan pasien 
 memang masih harus terus ditingkatkan.  Namun bila ada dugaan pelanggaran 
 etika kedokteran, saya akan mengajukan ke MKEK untuk diproses lebih lanjut, 
 ujarnya.

 Di bawah kepemimpinan Kartono, PB IDI juga berani bersuara keras, bahkan 
 kritis terhadap berbagai persoalan kesehatan dan kebijakan pemerintah di 
 bidang kesehatan. Padahal, rezim Orde Baru saat itu sangat represif. Namun 
 kritis 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Muter, Es Puter, Mano dan kita yang muter

2009-06-25 Terurut Topik Lasma siregar

Muter, Es Puter, Mano dan kita yang muter.

(Antara muter-muter, Es Puter, Mano dan kita
yang berputer muncullah drama buat ditonton.
Seandainya dunia ini panggung ketoprak,
maka kita semua ikut berputer dalam partisipasi,
Such is life! - bukan dari Shakespeare)

Kini kisah derita-nya Mano sudah dipersiapkan buat layar tv
siapa tahu juga layar putih nantinya

Seandainya dibuat film, sutradara - Garin Nugroho
sebagai Mano - dirinya sendiri
Ibu - Christine Hakim
Prince from Kelantan, Malaysia - Who?
FBI agent - Chuck Norris
Music - Oma dan Inul dkk
dan sebagainya...
 

Semestinya begitu pulang ke Indonesia, Mano dan Ibu langsung
lapor Polisi, Pengadilan, cari RS dan pengacara buat membahas
masalahnya.
Herannya mereka malah sibuk di depan camera, berbagai media 
dan berita, hingga Mano (menurut media asing) menjadi
satu diantara seratus wanita Indonesia yang terkenal atau
Very Interesting Person (VIP)

Sementara itu mereka juga sibuk menyalahkan orang lain termasuk
KBRI dan Dubes Indonesia di Malaysia.
Apakah yang dilakukannya setelah visum?

Kini diam-diam Mano sudah jadi bintang dan kita tinggal tunggu
kapan tanggal main pertunjukannya...
Seharusnya kan mereka ini menyelesaikan dulu masalah keluarganya,
keadilan dan kebenaran atas apa yang terjadi di Istana Kelantan,
Malaysia?

Ini penting sekali buat kredibilitas mereka, harga diri kita
sebagai bangsa dan kehormatan manusia (HAM).
Just Do It, bukan Jas dan Duit yang dicari dear Mano and Mum!

Kalau Pangeran Kelantan ini bisa dituntut di pengadilan (dimana saja)
lantas di hukum penjara, didenda, bayar ganti rugi dan sebagainya,
orang di Malaysia kan bakal berpikir 3 kali sebelum berbuat!
Sehingga tak terjadi Mano-Mano yang lain

Kalau Mano dan Ibu tak mau serius, siapa sih di Malaysia yang mau
menanggapi kita secara benar-benar!
Mereka bakal bilang Apa kataku, orang Indon kan begitulah rupanya?
Jangan salahkan mereka deh!

Nampaknya lebih penting jadi bintang di langit, bukan main Mak!
Moral nampaknya sudah tenggelam dalam lumpur dunia materialistik
yang semakin materialistik.
Sisanya cuma deru campur debu, who cares?

Salam dan nikmatilah Es Puter
:=))
Las




  Access Yahoo!7 Mail on your mobile. Anytime. Anywhere.
Show me how: http://au.mobile.yahoo.com/mail


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kartono Mohamad Tak Lelah Berteriak

2009-06-25 Terurut Topik rima salim
Dan saya juga berterima kasih sekali kepada beliau yang sudah membantu (sangat 
membantu) pemantauan Komnas HAM baru-baru ini. Beliau bersedia langsung diajak 
berdiskusi tanpa banyak prosedur, tanpa pamrih apapun. Susah nyari orang 
sekelas beliau dengan prinsip seperti beliau saat ini.
 
Rima

--- On Thu, 6/25/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:


From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kartono Muhammad Tak Lelah Berteriak
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 25, 2009, 7:57 AM








Oleh : Try Harijono/ Evy Rachmawati

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/25/ 05371343/ Kartono.Muhammad 
.Tak.Lelah. Berteriak

KOMPAS.com- Tulisannya kritis dan tajam. Mungkin ada pihak yang tersinggung. 
Namun, contoh-contoh di lapangan serta data-data yang dipaparkan dalam tulisan 
itu sulit dibantah. Begitulah dr Kartono Mohamad (70) menulis.

Bukan akhir-akhir ini saja ia aktif menulis. Dokter kelahiran Batang, Jawa 
Tengah 13 Juli 1939 ini sudah menulis untuk Kompas sejak 1972. Tidak kurang 
dari 234 tulisannya dimuat di Harian Kompas.

Isi tulisannya terutama menyangkut persoalan kesehatan dalam arti luas. Selain 
persoalan kebijakan kesehatan, pelayanan kesehatan, medis, dan obat-obatan, 
profesi dokter, etika kedokteran dan layanan rumah sakit juga diulasnya. 
Kartono mampu menjelaskan kepada pembaca, duduk persoalan dari suatu peristiwa 
secara jernih. Persoalan yang rumit, bisa dipaparkan secara sederhana sehingga 
mudah dimengerti pembaca. Begitulah Kartono.

Cita-citanya sejak awal memang ingin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 
secara menyeluruh. Menulis sangat membantu pemahaman masyarakat terhadap 
persoalan-persoalan kesehatan, kata Kartono.

Bukan cuma menulis artikel di media massa, Kartono juga menulis sejumlah buku 
kesehatan, termasuk aspek hukum dan etika profesi kedokteran. Dokter lulusan 
Universitas Indonesia 1964 ini juga sempat praktek melayani kesehatan 
masyarakat. Selain itu, ia juga mengajar Etika di Fakultas Kedokteran 
Universitas Trisakti Jakarta (1992-1996), serta menjadi Redaktur Pelaksana 
Majalah Ilmu Bedah Ropanasuri, dan Pemimpin Redaksi Majalah Kedokteran Medika.

Dokter di TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Mayor ini juga aktif di 
berbagai organisasi, termasuk sempat menjadi Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter 
Indonedia (PB IDI) 1985-1988. Melalui organisasi, lebih mudah memperjuangkan 
cita-cita di bidang kesehatan, kata Kartono.

Cita-citanya di bidang kesehatan antara lain memberikan perlindungan kepada 
masyarakat sejak dalam kandungan hingga orang tua (healthy people in every 
stage of life) serta memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat di 
mana pun dia berada (healthy people in healthy places), seperti yang juga 
diperjuangkan pemerintah Amerika Serikat.

Puskesmas dulu tujuannya mulia untuk melindungi kesehatan masyarakat, tapi 
sekarang bergeser menjadi tempat pengobatan, kata Kartono Mohamad.

Memperkuat IDI
Salah satu pencapaian bidang kesehatan yang diraih Kartono adalah membenahi 
organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ketika dia menjadi Ketua Pengurus 
Besar (PB) IDI 1985-1988. Di bawah kepemimpinannya, struktur organisasi IDI 
diperkuat sehingga tidak sebatas perkumpulan yang dikelola secara bergantian.

Di IDI misalnya, atas gagasannya, dibentuk Majelis Kehormatan Etik Kedokteran 
Indonesia (MKEKI). Majelis ini anggotanya dokter-dokter dari berbagai angkatan, 
berlatar belakang berbagai agama, budaya, etnis dan latar belakang keahlian. 
Majelis ini secara truktural tidak di bawah Ketua PB IDI, tetapi di bawah 
Kongres.

Karena itu keputusannya bisa obyektif dan bahkan bisa menegur atau menindak 
tegas ketua umum organisasi bila terbukti melanggar disiplin kedokteran, kata 
peraih penghargaan Satya Lancana Satya Dharma (1962) dan Satya Lancana Penegah 
(1970) ini.

Selain meletakkan tonggak awal upaya menegakkan etika kedokteran, Kartono juga 
menggagas pendirian Badan Pembelaan Anggota PB IDI. Setiap dokter yang tengah 
menghadapi masalah terkait etika kedokteran akan mendapat pendampingan hingga 
dokter bersangkutan mendapat putusan apakah melanggar etika atau tidak secara 
adil dan obyektif, ujarnya.

Adapun untuk melindungi kepentingan pasien, ia dan jajaran pengurus IDI membuat 
lembaga pengaduan. Hampir setiap surat keluhan dari masyarakat yang masuk ke PB 
IDI dijawab sendiri oleh Kartono. Sebagian besar kasus yang diadukan adalah 
soal komunikasi. Masalah komunikasi antara dokter dan pasien memang masih harus 
terus ditingkatkan. Namun bila ada dugaan pelanggaran etika kedokteran, saya 
akan mengajukan ke MKEK untuk diproses lebih lanjut, ujarnya.

Di bawah kepemimpinan Kartono, PB IDI juga berani bersuara keras, bahkan kritis 
terhadap berbagai persoalan kesehatan dan kebijakan pemerintah di bidang 
kesehatan. Padahal, rezim Orde Baru saat itu sangat represif. Namun kritis 
Kartono yang disampaikan secara lisan maupun lewat tulisan di 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan Terus...

2009-06-25 Terurut Topik - Yusri -
Begini, Pak
Diknas sudah membuat kisi2 ttg materi sekolah utk tiap jenjang sekolah yg 
disebut KURIKULUM NASIONAL.
Sementara...di Indonesia ada bbrp system yg dianut oleh sekolah. 
1. Sekolah negeri : tentu sj akan berdasarkan kurikulum nasional.
2. Sekolah swasta biasa : berbasis kurikulum nasional persis dgn sekolah negeri 
dlm penerapannya tp berbeda dlm fasilitas yg disediakan.
3. Sekolah swasta nasional plus.
Sekolah ini berdasarkan kurikulum nasional tp dikembangkan dgn berbagai system 
dari luar negeri. Tp tidak bisa mengeluarkan sertifikat/ijasah bertaraf/lgsg bs 
diterima scr Internasional.
4. Sekolah Internasional berbasis kurikulum nasional. Sekolah ini memakai 
system belajar mengajar berbasis kurikulum nasional tp bisa mengeluarkan ijasah 
internasional.
5. Sekolah Internasional murni. Sekolah ini, tidak mengacu pd kurikulum 
nasional. Murni mengacu pd system negara yg menjadi kiblat pendidikan mrk. 
Ada yg ke Amerika, inggris, Singapure atau Australia.

No 1-4 akan mengikuti peraturan diknas dlm materi kurikulum termasuk UN. Tapi 
no 5 sama sekali tidak akan mengikuti UN. 

Nahmasalahnya skrg adalahdiknas hy memberikan kisi2 kurikulum nasional 
sj. Tp dlm pelaksanaannya, tiap sekolah dibebaskan melakukan pengembangan2 
materi. Baik dlm system belajar mengajar atau dari segi fasilitasnya.
Akhirnya.di point inilah byk terjadi perbedaan yg mencolok.
Misalnyasekolah yg menekankan satu agama tertentu, maka akan menambahkan 
materi agama tsb mgkn dgn porsi yg lebih byk daripada sklh umum, dsb.

Akhirnya.tetaaap.nilai UN itu tidak bisa dijadikan standar masuk ke 
jenjang sekolah berikutnya. 
Mis nilai UN SMPN hy sebagai nilai patokan sj..SMAN mana yg bisa dipilih. 
Krn tiap SMAN mempunya nilai minimal murid yg bs diterima.
Jadi.Kerusuhan bukan saja terjadi saat menjelang, saat pengumuman UN 
saja. Tapi juga terjadi saat menebak2 SMAN mana yg bisa dipilih. Krn SMAN itu 
akan mengumumkan nilai minimal terlebih dahulu, sblm nilai siswa didapat dari 
ujian akhir. 

Oleh karena itu.saya menyekolahkan anak2 saya di sekolah Internasional yg 
berbasis kurikulum nasional. Selain system yg dijalankannya lebih jelas dan 
pasti, juga saya tidak mau stres utk suatu hal yg sebenarnya bisa dihindari.


Regards,
YUSRI


Sent from my BlackBerry® wireless device

-Original Message-
From: Asep Kurniawan ask...@yahoo.com

Date: Wed, 24 Jun 2009 17:57:34 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional 
Jalan Terus...


Memang aneh. Barangkali Pak Hakiki mendaftarkan anaknya ke sekolah unggulan 
atau malah yang berstandar internasional? Seringkali sekolah dengan status 
begini membuat persyaratan tambahan. Ini yang saya ngga tau, apakah hal begini 
diperkenankan oleh aturan atau tidak.

Salam,





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak Kartono Mohamad

2009-06-25 Terurut Topik rima salim
Kompas gak salah milih
KM memang orang yang tepat
 
rima


--- On Thu, 6/25/09, Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id wrote:


From: Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak Kartono Mohamad
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 25, 2009, 8:12 AM








selamat sobat ku KM !

sol

HS


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sanksi thd survey 'Ngawur'?

2009-06-25 Terurut Topik loekyh
Terimakasih bung Adrinof, semoga PERSEPSI akan berjaya. Ttp apa salahnya 
mengumumkan (keakuratan) hasil survey semua lembaga survey (tak harus anggota 
PERSEPSI) disandingkan dengan hasil penghitungan KPU? Ini bisa menjadi sanksi 
moral bagi lembaga-lembaga survey yang hasil surveynya oleh masyarakat 
diketahui 'kepleset'. Yang diumumkan kan fakta, bukan karangan. 

Btw, lembaga-lembaga survey apa saja yang menjadi anggota PERSEPSI?

Salam

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Andrinof A Chaniago andri...@... 
wrote:

 Kebetulan Kode Etik Survei dan Lembaga Survei untuk lembaga-lembaga survei
 yang tergabung ke dalam Perhimpunan Survei Opini Publik (PERSEPI) baru saja
 disahkan dan sudah dilaunching di Media Center KPU minggu lalu. Tetapi, Kode
 Etik ini tentu hanya mengikat dan memberikan sanksi moral dan sosial bagi
 anggota PERSEPI saja. Sanksi paling keras adalah Dikeluarkan dari
 Perhimpunan dan pernyataan dikeluarkan itu diumumkan ke publik.
 Untuk sementara, naskah Kode Etik ini harap lihat di www.cirussg.com (maaf.
 Web PERSEPI lagi dalam rancangan).
 Salam,
 
 Andrinof A.Chaniago
 Ketua Umum PERSEPI




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sepeda Motor Bakal Bisa Melaju di Jalan Tol

2009-06-25 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Ronal Baharudin Hutagaol,
 
Soal penggunaan Sepeda Motor di Indonesia ini memang kompleks.
Kalau anda mampu memacu Sepeda Motor sampai kecepatan 110 KM/ jam tapi tetap 
aman, baik untuk anda maupun bagi pengendara lainnya, ya gak masalah.
Itu artinya anda sudah sangat menyadari bahwa keselamatan dalam berkendaraan, 
baik bagi anda maupun bagi pengendara lainnya memang sangat penting.
 
Persoalan dilapangan pada kenyataannya tidak sesederhana itu.
Banyak pengendara sepeda motor di jalan raya yang tidak memperhitungkan 
keselamatan dirinya, apalagi keselamatan pengendara lain.
Banyak dari pengendara Sepeda Motor yang keselamatannya sepenuhnya hanya 
mengandalkan pada nasib baik agar tidak mengelami kecelakaan, baik yang 
mencelakakan dirinya maupun mencelakakan orang lain, dengan cara memotong jalur 
kendaraan lain secara mendadak pada kecepatan tinggi, menyelip diantara 
kendaraan besar pada kecepatan sedang di jalan macet, dan sebagainya.
Kalau penumpang Sepeda Motor cuma sendirian sih masih mendingan.
Dari kebanyakan yang ngawur itu, banyak yang memboncengkan 2 anak kecil + istri 
yang kadang sedang hamil, baik saat mengantarkan mereka ke sekolah maupun saat 
piknik dihari libur.
Untuk membuktikannya, anda bisa saksikan pemandangan ini di pagi hari atau 
dihari libur.
 
Aparat keamanan yang dalam hal ini Kepolisian, seringkali mengalami dilematis 
bila ingin menertibkan pelanggaran tersebut.
Bila di tindak tegas, kok gak manusiawi, tapi kalau dibiarkan berpotensi menuai 
kecelakaan.
Diberikannya fasilitas jalur Sepeda Motor di Jembatan Suramadu, banyak dari 
pengendara Sepeda Motor yang memuat dengan 4 orang (Ayah, Ibu, 2 orang anak 
balita) dan sulit untuk di cegah oleh pihak yang berwenang.
Dalam hal ini pihak petugas harus bisa bertindak tegas.
Tapi kalau keselamatan para pengedara Sepeda Motor sangat tergantung dari 
ketegasan para petugas, rasanya akan sangat sulit mengatasi kecelakaan, bila 
para pengendara selalu berupaya untuk mencari peluang agar bisa melanggar 
peraturan tersebut.
 
Jadi menurut saya, selama pengendara Sepeda Motor masih belum tertib, sebaiknya 
fasilitas jalan Tol khusus untuk Sepeda Motor ditunda sampai secara psikologis 
masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas tersebut tanpa menimbulkan kecelakaan, 
baik bagi dirinya maupun pengendara lain.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 24/6/09, Ronal Baharuddin Hutagaol ron...@gmail.com menulis:


Dari: Ronal Baharuddin Hutagaol ron...@gmail.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sepeda Motor Bakal Bisa Melaju di Jalan Tol
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 24 Juni, 2009, 2:48 AM








Tidak juga pak...

Saya dari Cipanas lewat cianjur menuju padalarang kan treknya lurus dan 
jalannya juga bagus. Saya memacu motor saya rata 80km/jam terkadang kalau 
kosong sampe 110km/jam tidak ada masalah tuh. Tahap2nya banyak dalam memacu 
kendaraan tersebut. Oh iya, saya menggunakan kecepatan tersebut juga bukan 
dengan Bodoh, tapi sudah diperkirakan, nah kalau malam saya mana berani memacu 
sepeda diatas 70km/jam

Sekarang sih tergantung masing2 aja, kita sudah bayar pajak bahkan pemerintah 
sudah menggalakkan NPWP. Jadi yang bangun JALAN TOL itu juga termasuk pajak 
yang saya setorkan lewat Pajak Motor dan NPWP dan seharusnya mendapatkan 
kesempatan yang sama.

Diskriminasi pengendara motor hingga saat ini terus dibesar2kan oleh pengendara 
mobil. Masalah ada motor boncengan dan anaknya di depan sebenernya kalau dicari 
siapa yang salah, ya harusnya aparat penegak hukum dong dan juga penggalakan 
kesadaran diri pengguna kendaraan, kemudian emangnya ada berapa sih yang 
begitu. Dari 6jutaan pengendara motor, paling tidak sampe 1%-nya

RBH


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pesan Pasar (Portopolio) Untuk Calon PemimpinNegeri

2009-06-25 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
mas asep, klo berkenan sy ikutan nimbrung neh.
pertama kali yg hrs dipahami adalah fakta, kemudian solusi, baik politis maupun 
ekonomi.
menurut perubahan besaran apbn thn 2009, defisit yg ditetapkan pemerintah 
adalah sebesar
2,5 persen dari pdb atau sekitar 132 triliun.
defisit sebesar itu akan dibiayai oleh 3 sumber ;
1. dari silpa sebesar 51,3 triliun.
2. dari sun sebesar 54,7 trilun.
3. dari stand by loan 5,5 miliar dollar.
dan jika situasi global makin menekan apbn, langkah berikutnya adalah memotong 
anggaran
kementrian/lembaga/instansi etc yg tdk urgen.
kenapa urutannya adalah seperti itu semata mata adalah pertimbangan politis, 
krn segala
bentuk perubahan anggaran hrs ditentukan bersama dpr, yg tentu saja ini 
menjadikan
variabel ekonomi menjadi teredusir dlm pengambilan keputusan.
sekarang coba kita tengok sisi ekonomisnya, bunga sun sekarang berkisar 12,5 
persen, 
jauh lebih tinngi dari bi rate. sekarang bandingkan dng suku bunga terbaru bank 
dunia yg
hanya libor + 0,70 persen utk pinjaman kurang dr 10thn. dihitung dari sisi 
ekonomi, secara
cost of fund termasuk memperhitungkan variabel costnya,  lebih rendah pinjaman 
luar negeri.
kenapa beberapa pihak menyatakan utang luar negeri merugikan adalah adanya 
faktor politis
yg juga masih debatable tergantung negoisasinya. ditambah lagi musim pemilu 
gini makin
riuh sbg bahan kampanye.
mengenai posisi indonesia dlm mengakses pinajaman luar negeri, menurut bank 
dunia masih
dlm kategori relatively aman krn maksimal rasio utang luar negeri adalah 35 
persen dari pdb,
sedangkan indonesia berkisar 33 persen.
ttg sun yg dimiliki oleh asing faktor resiko mungkin telah dijelaskan oleh om 
yanur, dan hanya
sy tambahkan sedikit resikonya adalah gonjang ganjing kurs seperti saat ini shg 
indonesia 
berhasil memperoleh predikat mempunyai mata uang paling volatil di dunia ;-]


  - Original Message - 
  From: Asep Kurniawan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 6:07 PM
  Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pesan Pasar (Portopolio) Untuk Calon 
PemimpinNegeri





  Bung Yanuar, ini logika awam saya.

  Ada banyak kritik utang G to G terlalu mengikat Indonesia dengan sejumlah 
persyaratan. Yang paling ironis, karena persyaratan itu ternyata mebuat 
sebagian utang yang kita dapat lewat G to G itu melayang kembali ke negara 
asal. Saya tidak tahu hitung2an detailnya, tetapi barangkali kita memang rugi 
walau bunga yang dikenakan kecil. Selain itu, Indonesia katanya sudah 
dinayatakan bukan tergolong negara miskin lagi, sehingga mulai kesulitan 
mengakses utang dengan bunga rendah dari negara atau lembaga donor.

  Nah, atas dua alasan itu, dalam kondisi anggaran negara yang masih defisit, 
tampaknya beralih ke pasar komersial dengan menerbitkan SUN, ORI, dan jenis 
lain obligasi pemerintah menjadi pilihan rasional. Dengan dana yang diperoleh 
dari penjualan SUN, negara mempunyai kebebasan untuk menggunakannya tanpa harus 
dibatasi oleh persyaratan dan resiko dana melayang kembali ke negara asal. Soal 
pembeli yang mayoritas ternyata warga asing, saya belum melihat itu sebagai 
masalah. Kenyataan ini lebih menunjukkan kurangnya minat atau kurangnya daya 
beli WNI. Lepas dari itu, utang komersial saya kira hukumnya sama, baik 
pembelinya asing atau WNI. Persoalannya tinggal pengelolaan dan pengawasan yang 
baik di dalam negeri sendiri: Pemerintah, DPR, BPK, dsb.

  Di tengah hiruk pikuk isu utang, tampaknya pilihan untuk beralih ke pasar 
komersial adalah pilihan rasional. Siapapun yang menang dalam pilpres nanti, 
sepertinya akan menempuh kebijakan yang sama untuk menutup defisit anggaran, 
setidaknya dalam jangka pendek.

  Salam,



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan Terus...

2009-06-25 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Kelihatannya UN itu di design oleh PAN tapi didukung penuh oleh JK.
Golkar pada dasarnya menolak UN, tapi karena JK mendukung penuh UN, jadinya 
Golkar di DPR gak berani bersuara.
PD, SBY serta partai dan tokoh politik lainnya tidak terlalu jelas sikapnya 
terhadap UN, sehingga UN yang banyak diprotes oleh para pakar pendidikan karena 
dikhawatirkan menghancurkan sistem pendidikan kita, ya bisa berjalan dengan 
aman sampai sekarang.
 
Jadi siapa yang harus bertanggung jawab bila sistem pendidikan kita hancur 
akibat UN yang terlalu dipaksakan???
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 24/6/09, arief rahman m.ariefrah...@gmail.com menulis:


Dari: arief rahman m.ariefrah...@gmail.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan 
Terus...
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 24 Juni, 2009, 5:33 AM








jadi berharap saja JK nggak terpilih.. karena dia lah aktor di balik
pelaksanaan UN

--
Muhammad Arief Rahman, S.Pd.
Pengajar Bidang Studi Bahasa dan Sastra
SMP Labschool Jakarta
HP : 021 93 201
ref_rahmanovic@ yahoo.com
re...@plasa. com
muhammadariefrahman @lycos.com
mynameisref@ hotmail.com


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan

2009-06-25 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Suhaimi,
 
Ini bukan soal Neolib atau Kerakyatan atau Kebangsaan, tetapi soal pernyataan 
pemerintah bahwa seorang pekerja dengan 2 anak + 1 istri dengan pendapatan Rp. 
200 ribu/ bulan dianggap tidak miskin, itu adalah persoalan yang sangat serius.
Seharusnya pemerintah SBY bisa membantu menguraikan, bagaimana dengan 
penghasilan Rp. 200 ribu/ bulan bisa hidup, baik untuk makan, bayar sekolah 
anak, sewa rumah dan sebagainya.
Jika pemerintah juga gagal memberikan uraian penggunaan uang tersebut, artinya 
pemerintah sedang melakukan Kebohongan Publik.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


--- Pada Rab, 24/6/09, Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id menulis:


Dari: Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 24 Juni, 2009, 6:40 AM








Si Hasyimnya aja yang o'on n muna, giliran hal-hal yang berbau-bau Bank dunia 
yang ada kaitannya dengan SBY-BOEDIONO dibilangnya Neolib e...giliran 
masalah ratio kemiskinan referensinya Bank Dunia piyeh toh !?

Salam hangat,
Suhaimi


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iran, Pemilu yang memilu dan memalukan.....

2009-06-25 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
berita terbaru, hossen mousavi sudah mengakui kemenangan ahmadinejad.
nasionalisme di iran ternyata berhasil mengatasi anasir2 dari luar.
dan setidaknya masih ada negara solid yg bisa mengimbangi hegemoni global.
what next is in indonesia...no commentlah.


  - Original Message - 
  From: Asep Kurniawan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 4:47 PM
  Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iran, Pemilu yang memilu dan 
memalukan.





  Fatal sekali Pak Adyanto. Salah data, ya salah analisis. Ahmadinejad justru 
capres yang sejak awal sangat kanan dan lebih didukung oleh para mullah dan 
kelompok konservatif di tahun 2005 sampai sekarang. Rafsanjani justru adalah 
tokoh yang dikenal moderat, walaupun ia adalah seorang mullah.

  Jadi Ahmadinejad tak pernah bergeser ke kanan, karena sejak awal memang 
sudah di kanan. Riset kecil di google atau wikipedia terlebih dulu sebelum 
menulis, barangkali bisa mengurangi kesalahan data.

  Salam,


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Presdien Ego dan Ego Calon Presiden

2009-06-25 Terurut Topik msitombuk
Semua merasa terbaik, semua merasa paling cocok dipilih oleh masyarakat, Bahwa  
ternyata  semua kandidat  memaparkan visi dan misi mereka  yang semuanya  
mengambang (Swing)tidak dalam tataran Praksis dan bahkan sebuah kebohongan 
(karena tidak ada yang terbukti mampu mensejahterakan rakyat). Debat Capres dan 
Cawapres yang sudah berlangsung dianggap garing meskipun para moderator adalah 
Putra-putra terbaik bangsa yang diharapkan memberikan tantangan (challange) 
bagi Kandidat, ternyata tidaklah jaminan untuk dapat melihat perdebatan yang 
menarik bahkan semua Kandidat  seakan-akan malu-malu.
Presiden ego  tampil dalam jargon politik saya yang paling berhasil, harga 
minyak dan sembako dibawah sekian koma (maksudnya koma setelah sekian lama 
dibohongi), saya mendamaikan dan mengakhiri konflik, lebih baik anda pulang 
saja ( maksudnya berlomba mendapat nobel perdamaian, dan mari kita LANJUTKAN 
perjuangan kita dengan pemerintahan yang bersih (bersih dari para lawan 
politik, sehingga kita leluasa), saya melihat tak ada satupun lawan yang mampu 
dengan legowo mengakui kesuksesan  lawan politiknya meski sekecil apapun itu di 
slogan kamapanyenya, tak ada satupun kandidat yang mampu melihat dengan rendah 
hati menerima kritikan. Semua pencitraan yang sebenarnya telah diketahui oleh 
rakyat. 
Lembaga survei dengan ego dapat dibayar, dan tak ada satupun lembaga survei 
melihat apakah masyarakat memilih secara bersama-sama dengan ikhlas tanpa 
melihat benefit bagi dirinya. Semua mengharapkan imbalan yang pantas, bahkan 
Tim Sukses mengatakan secara sukarela mau mendukung dengan mati-matian para 
Calonnya, padahal Calon itu belum tentu memikirkan mereka, tetap terus berharap 
untuk dipermudah duduk dalam kekuasan nantinya.
Apakah Indonesia akan dipimpin oleh Presiden Ego? Sedangkan dalam kampanye Para 
Calon sudah menunjukkan ego. Bagaimana bila ego itu berdampak baik kepada 
masyarakat? tak ada satupun yang mengetahui. Semoga siappun presidennya, tanah 
tumpah darahku adalah Indonesia!! 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] KRITIK Mematikan Cara madura

2009-06-25 Terurut Topik Adhie Massardi

Suramadu, Suara Madura



Oleh Adhie M Massardi



MADURA dalam geopolitik nasional bukan sekedar satu di antara 17.508
pulau milik Republik Indonesia. Makanya meskipun berabad-abad jadi
subordinat kekuasaan di Jawa (Timur), Madura tetap eksis dengan etnis
dan kulturnya yang khas, yang sering juga dijadikan simbol “intelektual
tradisional”.



Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan KH Hasyim Asy’ari dan intelektual
Muslim (tradisional) pada 1926, adalah gagasan lanjutan tokoh-tokoh
Islam Madura, antara lain Syaichona Cholil, salah satu guru kakeknya
Gus Dur itu. Itu sebabnya “jagoan” NU sering jadi “bukan siapa-siapa”
di hadapan tokoh tertentu Madura. 



Dalam pengertian positifnya, Madura bagi kaum Nahdliyin bisa disamakan
dengan Sisilia bagi kaum “Mafiawiyah” Italia. Sebab di Madura juga ada
kiai tak terkenal tapi berkualitas “Don” dan sangat dihormati kaum
Nahdliyin.



Sebenarnya bukan hanya Nahdliyin yang menganggap Madura “Sisilianya”
kaum tradisionalis, dengan cara berpikirnya yang sering bisa mematahkan
argumentasi kaum modernis. Bahkan dalam salah satu anekdot, Presiden BJ
Habibie yang “profesor doktor” itu pernah jadi tampak bodoh ketika
bertandang ke Madura.



Konon, kata sahibul anekdot, BJ Habibie gembira disambut luar biasa di
Madura. Di sepanjang jalan, berjajar umbul-umbul sangat tinggi. Sambil
melihat ke ujung atas umbul-umbul, Habibie bertanya pada pejabat lokal:
“Berapa meter tinggi umbul-umbul ini?”



Si pejabat lokal memanggil asisten dan disuruh mengukur. Si asisten
sontak mengambil meteran dan memanjat tiang umbul-umbul. Belum mencapai
setengahnya tiang itu sudah doyong hingga si asisten nyaris jatuh.
Presiden Habibie segera menyuruh si pemanjat turun. Ia lalu mengajari
bagaimana cara mudah mengukur tinggi. “Kamu cabut umbul-umbulnya,
rebahkan di tanah, tarik meteran dari ujung yang satu ke ujung lainnya.
Ini tidak akan membahayakan,” jelas BJ Habibie.



Si Madura tentu saja tidak bisa mencerna jalan pikiran presidennya.
“Bapak ini gimana to? Tadi tanya tingginya, kan? Kalau tinggi itu dari
bawah ke atas. Kalau direbahkan, itu namanya panjang. Seperti manusia,
kalau masih hidup yang diukur tingginya, kalau sudah mati, sudah
direbahkan, yang diukur panjangnya…!”



Kita tahu apa yang ingin disampaikan oleh anekdot “profesor versus
orang Madura” ini. Penjelasan cerdas tentang logika elite yang sering
nggak nyambung dengan logika rakyat.



Presiden Yudhoyono juga pernah menuai anekdot serupa ketika menjelaskan
letak geografis Indonesia yang berada di antara dua lempengan rawan
benturan (Indo Australia dan Pasifik) untuk “menangkis” isu yang
mengidentikan dirinya dengan bencana alam. 



Katanya, seperti dikutip situs Presiden RI (Jangan Hubungkan dengan
Takhayul, 20/7/06), “Saya meminta rakyat Indonesia untuk bisa memahami
semua kejadian bencana alam gempa bumi disertai tsunami secara
rasional. Jangan panik, tetap tenang, dan jangan mengait-ngaitkan
dengan yang tidak-tidak. 



Lalu apa kata orang Madura dalam anekdotnya? “Lho, Pak SBY kok nggak
bilang-bilang ya mindahin Indonesia ke atas lempengan Indo Australia
dan Pasifik…?” Pertanyaan ini muncul karena sebelumnya kan jarang ada
bencana. Begitulah. Madura memang punya gaya. 



Maka ketika jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura
diresmikan Presiden Yudhoyono (10/6) tapi menimbulkan kontroversi
karena dicanangkan oleh (Presiden) Megawati (20/8/03), orang Madura pun
bersikap. Mereka selesaikan sengketa “politik pilpres” itu dengan
“mengambil” beberapa sekrup jembatan!



Karuan saja semua orang terperanjat. Kita semua lalu berteriak:
“Jembatan Suramadu itu milik rakyat, dibiayai oleh uang rakyat. Tugas
kita semua untuk menjaganya!” Dan para capres pun tak ada lagi yang
berani mengklaim jembatan Suramadu. Madura punya cara! •



EDISI 52 - 24 s/d 30 JUNI 2009



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan

2009-06-25 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Kalau angka itu ternyata dari BPS, maka sudah tidak ada lagi di negri ini yang 
bisa dipercaya.
Bayangkan dengan penghasilan Rp. 200 ribu per bulan di tahun 2009 ini untuk 
menghidupi 2 anak dan 1 istri dibilang tidak miskin
Untuk makan saja sudah gak cukup, apalagi untuk bayar sekolah dan sebagainya.
Kok ya kebangetan betul yang buat kriteria miskin dan tidak miskin tersebut..
 
Karena saat ini Presidennya SBY, ya Presidenlah pihak yang paling bertanggung 
jawab soal manipulasi angka ini.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 24/6/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com menulis:


Dari: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 24 Juni, 2009, 7:29 AM


Masalahnya anda percaya sama angka yang dikemukakan Hasyim yang sudah jelas 
keberpihakannya atau angka BPS yang seharusnya independen? Kalau angka BPS 
salah, siapa lagi yang bisa dipercaya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan Terus...

2009-06-25 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Lha IT KPU yang dirancang oleh para pakar BPPT kita saja berantakan gak karuan, 
bagaimana lagi kualitasnya bila yang merancang oleh bukan pakarnya???
Seharusnya ada penyelidikan yang mendalam soal kegagalan IT KPU yang telah 
menelan biaya ratusan milyar rupiah, termasuk juga IT untuk PSB Online dan IT 
lainnya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak dan pengadaannya atas 
biaya Uang Rakyat, apakah kegagalan tersebut memang karena kualitas para 
pakar IT di Indonesia masih dibawah standard, atau sebetulnya memang ada 
manipulasi dalam pelaksanaannya, sehingga sistemnya tidak bisa berfungsi sesuai 
spesifikasi yang telah ditentukan.
 
Kalau tidak ada penelitian yang mendalam, masyarakat kita akan cenderung apatis 
bila harus berhadapan dengan IT, karena tidak yakin bahwa para pakar IT kita 
memiliki kualifikasi yang memadai dalam merancang suatu sistem berbasis IT.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 24/6/09, bargowo bargowo.digd...@yahoo.com menulis:


Dari: bargowo bargowo.digd...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan 
Terus...
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 24 Juni, 2009, 7:33 AM








Dunia pendidikan masih amburadul... ..
Di Surabaya  yang tahun ini  dicoba  menggunakan  cara  PSB  ON  LINE  ( Yang 
katanya sebagai barometer percobaan PSB ON LINE di Indonesia  )  yang dimulai  
hari  Senin 22 Juni 2009  , GAGAL  TOTAL  .

Dua hari setelah dibuka cara PSB On Line , Komputer ngadat tdk bisa diakses . 
Sebagian berhasil tetapi itu hanya sebentar kemudian seharian sudah Eror.. 
Setelah ditunggu hingga dua hari tetap tdk bisa diakses ...Maka oleh Diknas 
JaTim ( Bpk Suyudi ) mengumumkan kembali daftar secara Manual. dengan menunjuk 
beberapa loket pendaftaran terutama yg berbasis Internasional  dibeberapa SMP 
dan SMA .

Dengan perubahan ini membuat orang tua dan guru menjadi kelabakan . Mereka 
harus secepatnya mempersiapkan persyaratan yg dibutuhkan kalau daftar secara 
manual ,. Sementara yg sdh berhasil daftar secara ON LINE dinyatakan tidak 
berlaku lagi dan harus ikut daftar secara manual.

merubah PSB OnlIne juga membutuhkan dana yg tdk sedikit . Tetapi lagi2 SDM kita 
masih sangat memprihatinkan , ( Saya jadi ingat kegagalan IT pada pemilu caleg 
yg lalu ) .

Pertanyaannya sekarang adalah ...seperti inikah Indonesia , Dunia pendidikan 
saja sudah gak mampu nyiapkan alat IT yg bagus + SDM bagaimana hasil anak 
didiknya ?

salam prihatin
Bargowo
Suroboyo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RUHUT mengaku diformat Tim Sangkur SBY

2009-06-25 Terurut Topik Adhie Massardi
Kalau benar pengakuan Rujut,
memang jadi MENGERIKAN
bagaimana orang yang mengampanyekan kesantunan
tap menyiapkan TIM BAYONET alias TIM SANGKUR
untuk merobek-robek lawan.

Saya gak habis pikir.
jadi ingat film Godfather
yang pada santun dalam pergaualn
tapi sangar kepada lawan-lawannya...!

--- On Sun, 6/21/09, Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id wrote:

From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ruhut mengaku diformat Tim Sangkur SBY
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 21, 2009, 9:33 PM






  Bung Suhaimi,

 

Saya masih yakin kalau asumsi saya soal pernyataan Ruhut Sitompul di Tribun 
Timur, Makasar benar adanya, karena sampai hari ini belum ada komplain dari Tim 
Sukses SBY maupun dari Ruhut Sitompul atas dimuatnya berita tersebut.

Harian Tribun Timur di Makasar dengan oplah 40.000 eksemplar ini merupakan 
jaringan Koran Daerah yang dikelola oleh  Kelompok Kompas Gramedia (KKG), 
kerjasama dengan Bosowa, yang tersebar mulai dari Aceh sampai Papua (yang baru 
saja di resmikan adalah Tribun Lampung).

Melalui Presda Network, yang merupakan Kantor Berita Koran Daerah milik KKG, 
berita tersebut juga dimuat oleh Koran Daerah KKG lainnya yang berada di basis 
- basis muslim, yang umumnya para santrinya sangat menghormati para kyainya 
yang berasal dari etnis Arab.

 

Jika hasil wawancara tersebut ternyata palsu, sebaiknya Tim Sukses SBY segera 
melakukan klarifikasi terhadap pernyataan Ruhut Sitompul tersebut.

Yang saya khawatirkan, pernyataan tersebut akan menjadi amunisi kemarahan dan 
kekecewaan bagi pihak yang tidak puas dengan hasil Pilpres 2009, sehingga 
berpotensi membakar Indonesia seperti yang terjadi di Iran.

 

Salam,

 

Adyanto Aditomo



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: hasil visum manohara

2009-06-25 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung jaka santika,
 
Kalau Public Figure jadi TKW dan TKI di luar negri tentunya bukan jadi PRT, 
tetapi sesuai profesi yang selama ini sudah digeluti di Indonesia, cuma kali 
ini tempatnya di Luar Negri.
Maksudnya tentu saja ingin menunjukkan kepada Dunia Internasional bahwa 
kualitas TKW atau TKI kita bukan cuma cocok jadi PRT, tetapi job profesional 
lainnya juga.
Dengan demikian tidak akan ada persaingan dengan para TKW yang ingin jadi PRT 
di negara tetangga.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 24/6/09, Jaka Santika jakasant...@yahoo.com menulis:


Dari: Jaka Santika jakasant...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: hasil visum manohara
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 24 Juni, 2009, 9:24 AM


Pertanyaan saya: Apakah Public Figure yang ada di Indonesia masih butuh cari 
nafkah di LN sebagai TKI/TKW ?
Lantas TKI/TKW yang masih butuh cari nafkah di LN mau dikemanain?


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-25 Terurut Topik Suhaimi
Pak'e Haniwar Syarif,

1. Kalo ada yang bisa membuktikan secara Kongkrit bahwa SBY secara 
sistimatis terlibat atas kesemrautan DPT pada pileg 2009 ini, maka pasti saya 
berikut keluarga ku tidak akan pilih SBY pada pilpres 8 Juli nanti. 
2. Setuju Pak'e, kami kalangan pekerja pabrik juga diajarkan bagai mana cara 
menganalisi suatu masalah, misale dengan menggunakan metodelogi seven tool 
atawa teori tulang ikan dengan why why why why why (5x) ampe ketemu akar 
masalahnya baru dech tarik kesimpulan guna membuat action plan yang berisikan : 
Temporary countermeasure; Permanent countermeasure dan Preventive action.  
3. Sopo seh Pak'e sing abu-abu itu ? kalo saya seh kayanya dah jelas dech ! 
saya pengagum Bung Karno, tapi pan tidak lah serta merta pula kudu mengagumi 
Mega toh !

Salam hangat,
Suhaimi

  - Original Message - 
  From: Haniwar Syarif 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 12:44 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN





  semua juga tahu Suhaimi pintar :)

  orang spt aku cuma bisa bawa photo Bung kannro ..:)

  cuma kalau ketika ada output beda

  waktu dulu sekolah

  belajar narik kesimpulan dlm ma metodologi penelitian

  diajari

  kalau ada beda hasil

  yg di cari variable yg beda lah yg enyebabkannya

  dan kalau faktor variabel Golkar dan PDIP nya sama dul;u dan skrng 
  , ya mestinya variable lain penyebabnya... nah itu lho yg sy 
  sebut dlm bodonya saya

  tapi ya susah berdebat dgn ornag yg pintar spt Suhaimi :)

  tapi masalah utamanya memang sy berpihak jelas pd no 1 ,, gak abu 
  abu ..suka angkat bender aBungKarno doang

  persis spt sobat Godlip yg juga jelas kepemihakannya :(

  bukan yg ngedukungX tapi gak ngaku :)

  HS

  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan

2009-06-25 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
tdk cuma jembrana, banyak kota lain yg sudah menggratiskan minimal biaya
pendidikan dasar sd dan smp, setau sy kota surabaya juga sudah. 
dari sisi ekonomi pendanaan pendidikan ditentukan oleh pusat dan daerah, sesuai 
amanat
otonomi daerah. pemerintah pusat mengalokasikan dana yg sama utk semua 
daerah dlm bentuk bos, masing2 utk sd di kabupaten 397.000/murid/tahun,
sd di kota 400.000/murid/tahun. utk smp kabupaten 570.000/murid/tahun dan
smp kota 575.000/murid/tahun. pemerintah pusat juga menyediakan buku gratis
lewat bse.
kekurangan biaya sepenuhnya ditanggung pemerintah daerah lewat keputusan
politik bersama dprd setempat. biasanya kalo pemda komit akan ada dana lain
semisal bopda yg skemanya mirip bos. dan biasanya pula pemda yg komit adalah
yg mempunyai keberpihakan pd rakyat. tentu saja lain ladang lain buayanya,
lain daerah lain pula korupsinya ;-]


  - Original Message - 
  From: Asep Kurniawan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 2:55 PM
  Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pemerintah SBY Manipulasi Angka 
Kemiskinan





  Soal sekolah, pertanyaan yang selalu mengganggu pikiran saya:
  Mengapa di Jembrana Bali sekolah bisa benar-benar gratis dari SD-SMA? Padahal 
daerah ini mendapat dana BOS, DAU, dll anggaran yang terkait pendidikan dalam 
proporsi yang sama dengan daerah lain? Jika kita perdalam, siapa saja 
sebenarnya pihak yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan? 
Berapa besar porsi pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan? Mengapa 
Jembrana bisa, tapi daerah lain tidak?



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iran, Pemilu yang memilu dan memalukan.....

2009-06-25 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Asep Kurniawan,
 
Saya memang bukan ahli Timur Tengah, sehingga apa yang saya tulis bisa saja 
salah.
Dari beberapa tulisan yang menjadi referensi saya, antara lain yang ditulis 
oleh Mustafa Abdul Rahman yang dimuat di harian Kompas, Minggu 21 Juni 2009 
halaman 5, yang menyatakan bahwa kemenangan Ahmadinejad pada pemilu 2005 tidak 
terlepas dari dukungan pendukung Khatami yang seorang reformis dan juga para 
Mahasiswa yang reformis.
Khatami telah memerintah Iran selama 2 periode 1997 - 2001 dan 2001 - 2005.
Khatami gagal menjalankan program reformasinya karena mendapat hambatan dari 
kubu konservativ .
Setahu saya kaum Mullah itu pada dasarnya kelompok kanan, hanya saja beberapa 
kali kelompok kanan ini melakukan koalisi pelangi dengan kelompok Reformis, 
dimana kelompok Reformis ini terdiri dari Kelompok Islam Kiri, Sisa - sisa kaum 
Islam nasionalis dan mahasiswa.
Hanya saja pada th. 1990'an, kelompok Islam Kiri menggalang gerakan reformasi 
melawan hegemoni kaum Mullah.
 
Ada yang bisa mengkoreksi tulisan saya ini???
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 24/6/09, Asep Kurniawan ask...@yahoo.com menulis:


Dari: Asep Kurniawan ask...@yahoo.com
Topik: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iran, Pemilu yang memilu dan memalukan..
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 24 Juni, 2009, 9:47 AM


Fatal sekali Pak Adyanto. Salah data, ya salah analisis. Ahmadinejad justru 
capres yang sejak awal sangat kanan dan lebih didukung oleh para mullah dan 
kelompok konservatif di tahun 2005 sampai sekarang. Rafsanjani justru adalah 
tokoh yang dikenal moderat, walaupun ia adalah seorang mullah.

Jadi Ahmadinejad tak pernah bergeser ke kanan, karena sejak awal memang sudah 
di kanan. Riset kecil di google atau wikipedia terlebih dulu sebelum menulis, 
barangkali bisa mengurangi kesalahan data.

Salam,


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rizal Mallarangeng: Prabowo Jual Ketakutan, Kecemasan, dan Keluhan

2009-06-25 Terurut Topik djajaprana
Celli betul-betul jeli dan cerdas. Jepang tidak punya SDA tapi punya otak, 
kreativitas, hati dan kerja keras. Indonesia yang punya  kebanggaan tinggal SDA 
tersisa, tak begitu penting. Apakah strategi gebyar citranya Celli mencerdaskan 
khalayak atau mensiasati khalayak?

Soal keluhan, kecemasan dan ketakutan sudah tersirat dari bujukan satu kali 
putaran. Dari mukjizat pencitraan dan siasat survey bisa membangun tradisi 
calon tunggal. Untuk setiap periode; cukup melanjutkan kata-kata 
wasiatkarena rakyat banyak menghendaki...maka

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
 
 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/24/13361298%20/rizal.mallarangeng.prabowo.jual.ketakutan.kecemasan.dan.keluhan
...Padahal, Jepang tidak punya SDA tapi punya otak, kreativitas, hati, dan 
kerja keras. SDA penting tapi bukan yang terpenting...
.jualannya keluhan, kecemasan, dan ketakutan...



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan Terus...

2009-06-25 Terurut Topik Hakiki Akbari
anak saya memang masuk sekolah RSBI, disana selain test juga dimintai raport, 
piagam penghargaan prestasi, wawancara bahasa inggris.  itu mah saya ngerti.
Tapi yang masuk kelas reguler  (sekolah non RSBI) pun melalui test lagi (jatah 
penilaian 50%), disamping UN (30%) , dan prestasi (20%). tahun lalu masih hanya 
menggunakan UN saja. tahun ini ya kaya begini.

di perguruan tinggi pun UN  keliatannya kurang dilirik ya.. dengan banyak jalur 
selain SNMPTN.
jadi UN rupanya tidak sehebat yang didengungkan, hanya pemerintah saja yang 
berkepentingan dengan UN. Pihak instansi yg lebi tinggi mah kayanya ga doyan 
tuh ama UN.





From: Asep Kurniawan ask...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 24, 2009 4:57:34 PM
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional 
Jalan Terus...





Memang aneh. Barangkali Pak Hakiki mendaftarkan anaknya ke sekolah unggulan 
atau malah yang berstandar internasional? Seringkali sekolah dengan status 
begini membuat persyaratan tambahan. Ini yang saya ngga tau, apakah hal begini 
diperkenankan oleh aturan atau tidak.

Salam,


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tim Mega-Prabowo Curigai Grand Design Pemilu Satu Putaran

2009-06-25 Terurut Topik Hakiki Akbari
coba kita lupakan dulu  pemilu presiden tahun ini... yang notabene memberikan 
peluang untuk terjadinya 2 putaran sebagaimana 2004.

Tapi kira2, sebenarnya adanya peluang untuk 2 putaran ini memang bermanfaaat 
atau tidak? atau hanya mengakomodasi peserta pilpres saja?  bagaimana misalnya 
dari 3 capres, maka yang paling banyak lah yang dijadikan juara. gitu? bisa ga? 
ga ya? maksudnya, gimana kalau aturan yang memberi peluang 2 putaran itu yang 
dihapuskan.. 
jangan ngambek dulu.. ini mah cuma nanya..
HQQ



 




From: Vandelasca billimeis...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 24, 2009 2:05:22 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tim Mega-Prabowo Curigai Grand Design 
Pemilu Satu Putaran

Buat pasangan Capres-Cawapres yang menggembar-gemborkan pemilu satu putaran,
apalagi dengan alasan hemat biaya. Legowolah dengan mengundurkan diri,
dengan demikian cita-cita mulia kalian demi nusa bangsa bisa tercapai.




Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Debat Capres Cawapres sama saja...Garing.

2009-06-25 Terurut Topik agung sukerti
Ya Bp. Tanto kita semua berharap ada perubahan dari debat 1  2.

Sebagai orang awam dan kebanyakan masy kita orang yang awam akan jumlah APBN, 
20% dr APBN unt anggaran pendidikan dsb, 
kenapa dari ketiga Capres  Cawapers tdk ada yang memberikan gambaran secara 
gambalng spt misal,

By pendidikan unt. satu orang siswa dr tingkatan SD - SMA berapa Rp. kemudian 
estimasi jml siswa seluruh Indonesia, kebutuhan unt. pengadaan sekolah dan 
atributnya serta pemeliharaan berapa shg diperoleh by unt. pendidikan totalnya 
berapa apakah 20% tsb sudah bisa mencakup itu semua? kalau hanya prosentase 
yang diberikan kpd kita semua itu di awang? jadilah spt sekarang, katanya SPP 
gratis, buku2 gratis, tapi kenyataannya orang tua murid masih saja harus 
mebayar segala macam, lantas apa saja yang gratis? masak hanya buku bos yang 
gratis sedang by lainnya malah meningkat, anak saya yg masuk sekolah swasta 
tetap saja hrs bayar SPP, pendidikan tinggi apalagi bisa ditanyakan orang tua 
mahasiswa yg hrs membyr puluhan hingga ratusan juta rupiah unt. bisa anaknya 
masuk PG. fyi, fak Kedokteran by masuknya hingga 250 juta lho :D bgm by berobat 
ke Dokter tdk mahal klo by menjd dokternya spt itu...

Perluasan lap, pekerjaan, berapa investasi dan dana lagi yg hrs dikeluarkan 
unt. itu? dlm bidang apa saja? siap saja investornya? bgm memberdayakan 
investor dlm negeri unt menggalakan usaha?
Menjadikan petani sebagai pemilik lahan pertanian. berpa lahan yg akan dibuka 
lg dan di daerah mana? brp tenaga yg akan diserap disana?

Asumsi- asumsi serta gambaran spt itu mungkin yg kami butuhkan shg bisa 
mendapatkan gambaran yg lebih konkret bukan berkhayal2 dan membuat kita tambah 
bingung, bukannya mencerdaskan rakyat malah mbuat bingung :-(

salam,
Agung


--- Pada Rab, 24/6/09, tanto.suroto tanto.sur...@yahoo.com menulis:

Dari: tanto.suroto tanto.sur...@yahoo.com
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Debat Capres Cawapres sama saja...Garing.
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 24 Juni, 2009, 2:26 AM
















  
  Apa yang menarik dari debat cawapres di SCTV kemarin? menurut saya tidak 
ada yang menarik. Harapan rakyat termasuk saya untuk mendapatkan pembelajaran 
politik melalui debat ternyata sia-sia. Setelah beberapa hari yang lalu debat 
capres pada 18 Juni tanpa menghasilkan apa-apa bahkan banyak media yang 
menyebutkan debat tanggal 18 juni merupakan debat tanya perdebatan. Mana ada, 
debat capres ko diawali dengan pertanyaan tertutup (Setujuhkan Anda 
bla...bla... bla...) sangat pasti jawabanya setuju atau tidak setuju. 



Saya pikir, debat cawapres akan lebih baik dari debat capres tapi ternyata 
hasilnya sama saja alias sami mawon, Garing. Contoh, ketika moderator 
menayangkan visual mengenai anak-anak Papua yang sedang belajar berhitung angka 
tujuh. Mereka (anak-anak Papua) belajar menggunakan alat kayu sebagai media 
berhitung kemudian menggunakan papan tulis dari media tanah untuk menulis 
angka 7. Lalu muncullah gambar visual dengan kehidupan diperkotaan, dst. 
Setelah itu moderator bertanya, bagaimana cara agar tidak terjadi ketimpangan? 
Dari jawaban ketiga cawapres semuanya normatif bahkan mengawang-awang, tidak 
ada subtansinya sama sekali. (Padahal saya sangat miris khususnya ketika 
melihat bagaimana serba terbatasnya anak-anak Papua belajar). Bagi ketiga 
pendukung silahkan saja Anda menganggap Prabowo, Boediono, atau Wiranto sangat 
baik dalam berdebat kemarin toh itulah hak Anda untuk memilih. 

  

Saya tidak menyalahkan siapa-siap, toh ini adalah debat pertama yang 
diselenggarakan KPU. Jadi sangat wajar kalau hasilnya pun NOL BESAR dan belum 
bisa menjadi sebuah pengharapan akan munculnya pemimpin revolusioner. Yang saya 
sangat sesalkan adalah adanya aturan yang mengatur tentang tata cara debat yang 
menurut saya tidak perlu untuk diatur. Untuk masalah SARA, itu saja yang tidak 
boleh disinggung dalam materi debat, tapi kalau untuk pertanyaan dari moderator 
apakah itu juga harus diatur? Kemudian ada materi debat yang harus disetujui 
(tepatnya disepakati) oleh ketiga tim sukses(calon presiden). Apalah artinya 
debat kalau temanya saja harus disepakati oleh ketiga calon. Ini berarti bisa 
saja si calon A menolak materi debat karena MEMANG tidak menguasai materinya. 
Jadi jangan harap bisa mendapatkan pembelajaran politik dari perdebatan 
capres-cawapres bila masih banyak yang DISEPAKATI ketiga capres cawapres 
melalui tim suksenya masing-masing.



Justru saya lebih tertarik ketika menyaksikan debat para tim sukses di TV One 
setelah debat cawapres usai. Ada Andi Mallarangeng, Indra J Pialang, Effendy 
Gozali, Aria Bima dan lain-lain. Mereka semua beradu argumen bahkan tingkat 
emosi mereka pun meninggi meskipun argumen yang dikemukakan itu-itu saja bahkan 
diluar tema Jati Diri Bangsa. 



Saya berharap 25 Juni nanti, debat capres bisa menghasilkan tontonan yang 
menarik tidak lagi Garing seperti yang sudah-sudah apalagi teman debat nanti 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja

2009-06-25 Terurut Topik Joseph D Santos
Memang seharusnya begitu. Sebutan pepatah katanya gimana ya, lupa jadinya.
Jadi Kita Ga perlu lah memuji diri sendiri dengan menceritakan hasil jerih
payah Kita Dan menjelekkan orang lain. Tak baik itu. JAdi malu lho. si A
bunyi bla 1x si be nyautin Bla 2x wah parah deh.
 
---Original Message---
 
From: Adyanto Aditomo
Date: 6/25/2009 2:40:32 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja
 



Bung Hakiki Akbari,
 
Inilah konsekuensi dari dihapusnya pendidikan Budi Pekerti di bumi pertiwi
kita.
Akibat pecah kongsi, maka segala cara digunakan untuk menjatuhkan
kredibilitas lawannya, gak perduli itu melanggar moral dan etika atau tidak.
Padahal mereka itu kan para Pemimpin Politik kita yang seharusnya memberikan
keteladanan kepada masyarakat luas.
Kalau sudah begini, saya kok khawatir kerusuhan Pemilu Iran akan merembet ke
Indonesia, karena semua pihak yang sedang bersaing untuk memenangkan Pilpres
2009, sudah menghalallkan segala cara dalam upayanya memenangkan
persaingan tersebut.
Itulah kalau moral dan etika sudah tidak menjadi prioritas lagi dalam
bertindak.
Hanya moral, moral dan sekali lagi moral yang dapat menyelamatkan bangsa ini
dari kekacauan dan kehancuran.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tim Mega-Prabowo Curigai Grand Design Pemilu Satu Putaran

2009-06-25 Terurut Topik Joseph D Santos
Kalo yakin satu putaran... Apa bedanya dengan jaman Pak Harto dulu?? Yang
jadi ya itu lagi itu lagi. Wah bahaya neeeh, demokrasi yang model mana
itu??? Apalagi Ada opini yang menggiring publik untuk mengarah ke satu
putaran, jadi apa nantinya??? Bangkrut??

---Original Message---

From: Vandelasca
Date: 6/25/2009 2:41:42 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tim Mega-Prabowo Curigai Grand Design
Pemilu Satu Putaran

Buat pasangan Capres-Cawapres yang menggembar-gemborkan pemilu satu putaran,
apalagi dengan alasan hemat biaya. Legowolah dengan mengundurkan diri,
dengan demikian cita-cita mulia kalian demi nusa bangsa bisa tercapai.




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tanpa Rokok, Masyarakat di Negara Maju Panjang Umur

2009-06-25 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
lagi2 indonesia konsisten menolak fctc lewat pernyataan fahmi idris kemaren.
alasannya krn deperin dan depkeu sudah punya rodmap s/d thn 2020.
jadi klop deh, ide2 bagus harus menyesuaikan dulu dng kondisi bangsa, ide2  
buruk
monggo2 saja masuk, bebas kok. it,s free rider country.

  - Original Message - 
  From: Kiki Soewarso 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 11:48 AM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tanpa Rokok, Masyarakat di Negara Maju 
Panjang Umur





  sangat menyedihkan memang

  Gak usah jauh-jauh, kita tertinggal 20 tahun dibanding tetangga kita Malaysia 
dan Thailand dalam Pengendalian Tembakau. Tak heran kalau industri rokok asing 
sangat gencar menancapkan kukunya di Indonesia yang lemah regulasinya dibanding 
negara lain.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh, Bahasa Inggris 600 Guru RSBI Ternyata Memble!

2009-06-25 Terurut Topik Hakiki Akbari
sungguh ironis..
inilah gambaran pelaksanaan program ala indonesia. bikin program dulu, jalankan 
langsung, persiapan mah sambil jalan aja, lama2 juga ketemu kelemahan2nya yang 
baru kemudian diperbaiki nanti.
padahal sudah banyak sekolah yang bernafsu banget pengen bikin RSBI dan SBI. 
masalahnya mungkin karena ada bantuan dari pemerintah yang lumayan aduhai 
jumlahnya, dan lagi bebas memungut biaya pendidikan, ga tergantung BOS lagi.  
sedangkan persiapannya masih mentah sekali, terutama di penguasaan bahasa 
inggris dan IT
lebih ironis lagi.. ialah bahwa murid sekolah jauh lebih menguasai bahasa 
inggris dari gurunya.
lebih ironis lagi.. ialah bahwa murid sekolah jauh lebih menguasai bahasa 
inggris dibanding bahasa daerah
lebih ironis lagi ..seberapa banyak dari kita yang benar2 menguasai bahasa 
inggris berkat belajar bahasa inggris di  sekolah?
HQQ




From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, June 25, 2009 3:13:49 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh, Bahasa Inggris 600 Guru RSBI Ternyata 
Memble!





http://edukasi. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/24/ 17410455/ waduh.bahasa. 
inggris.600. guru.rsbi. ternyata. quotmemblequot. ..

JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan Test of English for International 
Communication (ToEIC), dari sekitar 600 guru sekolah rintisan sekolah 
berstandar internasional (RSBI) SMP, SMA, dan SMK di seluruh Indonesia, 
terungkap bahwa penguasaan bahasa Inggris guru dan kepala sekolahnya rendah.

Data tersebut diungkapkan oleh Direktur Tenaga Kependidikan Direktorat 
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas Surya 
Dharma, MPA, Ph D, di Jakarta, Selasa (23/6). Surya mengatakan, penetapan 
sebagai sekolah berstandar internasional (SBI) ternyata sering mengabaikan 
tuntutan berbahasa Inggris aktif.

Akibatnya, Surya melanjutkan, kemampuan bahasa Inggris guru dan kepala sekolah 
di sekolah rintisan SBI rendah.

Hasil tes itu menunjukkan standar bahasa Inggris guru dan kepala sekolah RSBI 
pada umumnya rendah, sebanyak 60 persennya berada pada level paling rendah 
kemampuan berbahasa, tutur Surya.

LTF 
Sumber : Antara





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono Neolib???

2009-06-25 Terurut Topik simson gintings

Mengenai pendapat anda dlm butir 2, tepatnya email itu punya orang lain, saya 
kira perlu dikoreksi. Untuk itu saya kutip pendapat  ketua Yayasan Mubyarto, 
Noer Sutrisno, sbgmn dimuat di harian Jawa Pos 6 Juni 2009 : 

Khusus mengenai Boediono yang sempat dikaitkan dengan buku Ekonomi Pancasila 
yang menjadi ''cetak biru'' ekonomi kerakyatan di Indonesia, Noer Sutrisno, 
ketua Mubyarto Institute berkata, masyarakat harus lebih kritis. Buku yang 
diterbitkan tahun 1981 itu memang memuat nama Boediono di dalamnya, tapi 
sebagai editor. Profesor Mubyarto adalah orang yang lebih konsisten menjalankan 
dan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan. 

Memang, ide awal sistem ekonomi kerakyatan bukan dicetuskan Pak Muby 
(Mubyarto, red) tapi oleh Emil Salim. Tapi yang secara konsisten mengembangkan 
ekonomi kerakyatan adalah Mubyarto,'' paparnya yang pernah menjadi asisten 
Mubyarto dari tahun 1974-1976. Karena itu, peran Boediono dalam penyusunan buku 
Ekonomi Pancasila hendaknya tidak perlu terlalu dibesar-besarkan.

sumber : http://jawapos.com/radar/index.php?act=detailrid=94114

Tindakan mencantelkan nama Boediono dengan Pak Mubyarto saya kira bukanlah 
perbuatan yg baik, malah mencoreng nama baik Boediono sendiri. Barangkali 
maksudnya utk menyanggah tuduhan neolib yg dialamatkan kepada Boediono tapi 
caranya tdk terpuji, ada unsur manipulasi kebenaran.

Semakin hari semakin harum saja nama Pak Mubyarto. Berikanlah apa yg menjadi 
hak Pak Mubyarto.


sg




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, didi_ambar didi_am...@... 
wrote:

 Orang banyak dibingungkan dengan simpang-siurnya informasi yang ada di  media 
 massa cetak maupun elektronik, karena informasi yang ada di media yang 
 umumnya bersifat mengambang (hanya memberitakan kulit-kulitnya). 
 
 Kecenderungan menampilkan informasi yang setengah-setengah, tidak lengkap 
 ataupun mengambang adalah ciri khas pemberitaan media zaman sekarang. 
 
 Para pembaca berita yang merupakan konsumen daripada media modern, hendaknya 
 bersikap bijaksana dalam menyikapi berita-berita media ini. Berita-berita di 
 media sangat berguna sebagai pengetahuan awal mengenai sesuatu hal. 
 Terlepas dari pro kontra sesuatu hal di media, yang penting akhirnya adalah 
 dilakukannya proses check dan recheck sesudah informasi awal ini didapat 
 (dari media). 
 Sampai saat ini media massa masih hangat memperbincangkan Isu2 Neolib yang 
 kerap dialamatkan kepada Boediono.Informasi yang disampaikan pun saya rasa 
 relatif masih mengambang. Disinilah proses chek dan rechek perlu dilakukan. 
 Jangan sampai informasi yang tak lengkap itu kita telan bulat2.
 
 Berikut beberapa data yg saya kutip u me-Check dan Recheck Isu2 tersebut.
 
 1.Semua itu berawal ketika Boediono menjabat sebagai Menteri di zman 
 pemerintahan sebelum SBY.Ketika itu beliau mengambil tindakan  
 kontroversial yg hanya dikarenakan Beliau menjalankan mandat konstitusi 
 (setelah amandemen) dan kebijakan dari atasan.Jadi Neolib itu bukan karena 
 dianut Budiono, tapi siapa yang memimpinnya. 
 
 2.Boediono ialah ekonom yg mempunyai pemikiran strategis tentang
 ekonomi rakyat. Bersama Mubyarto dia menyusun pemikiran dasar tentang
 ekonomi Pancasila, dan sebagai pejabat BI di masa lalu Boediono juga yang 
 merancang aturan untuk pendirian BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang 
 menjangkau rakyat tanpa asset. Bahkan ide awalnya dulu BPR itu didirikan 
 untuk rakyat yang tidak punya aset untuk agunan. Pemikiran ekonomi rakyatnya 
 lebih radikal.
 
 3. Prof. Dr. Boediono
 Ekonom Bertangan Dingin
 Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping SBY, Capres Partai Demokrat, ini 
 seorang ekonom profesional bertangan dingin. Tangan dingin Guru Besar 
 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada dan Doktor Ekonomi Bisnis lulusan 
 Wharton School University of Pennsylvania, AS 1979, ini terbukti selama 
 menjabat Menteri Keuangan pada pemerintahan Megawati, Menko Perekonomian 
 Kabinet Indonesia Bersatu (resuffle Senin (5/12/2005), maupun sebagai 
 Gubernur Bank Indonesia.
 
 Selama menjabat Menkeu Kabinet Gotong-Royong, ini berhasil membenahi bidang 
 fiskal, masalah kurs, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi. Bersama dalam The 
 Dream Team dan Bank Indonesia, Master of Economics, Monash University, 
 Melbourne, Australia (1972), itu berhasil menstabilkan kurs rupiah pada 
 kisaran Rp 9000-an per dolar AS. Begitu pula dengan suku bunga berada dalam 
 posisi yang cukup baik merangsang kegiatan bisnis, sehingga pertumbuhan 
 ekonomi menaik secara signifikan. 
 http://tokohindonesia.com/ensiklopedi/b/boediono/biografi/index.shtm
 
 Menurut saya Boediono orang yg tepat u mengarsiteki ekonomi bangsa 
 
 4. Ketika berbagai aktivis menentang ADB di Bali beberapa waktu lalu, mana 
 orang-orang dari partai politik . Padahal ADB itu wujud nyata dari 
 neoliberalisme, bahkan karena begitu tunduknya menteri keuangan kepada 
 ADB,sampai-sampai memberi tambahan modal sangat besar, dan lupa rakyat yang 
 sedang menderita kelaparan dan kurang gizi. Di 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] PILPRES 1X - SIAPA TAKUT ???

2009-06-25 Terurut Topik Achmad Jauzi
Kenapa para capres selain incumbent tidak ada yang berani pilpres satu putaran? 
Kenapa pula para capres (lagi-lagi selain incumbent) sangat tidak percaya diri 
dan yakin bahwa jika pilpres satu putaran yang menang adalah incumbent???

Apakah di benak para capres (selain incumbent), ada keyakinan bahwa jika salah 
satu dari mereka kalah di babak pertama, maka yang kalah akan mati-matian 
mendukung yang 'masih hidup' sehingga akan berhasil menumbangkan incumbent???

Gak tahu juga kalau ada pemikiran seperti itu...Tapi menurut survey saya yang 
(seperti biasa) sama sekali tidak ilmiah...Pilpres satu atau dua putaran akan 
menghasilkan pemenang pasangan yang sama...Logika bodohnya adalah para 
golputers tidak akan memilih di putaran pertama...Pada putaran kedua juga 
mereka tetep akan golput siapapun yang maju ke babak kedua...

Para pendukung incumbent akan kembali mendukung incumbent di babak kedua 
(seandainya harus ada babak kedua)...

Nah, para pendukung calon non incumbent ini yang akan memegangk kendali babak 
kedua...Saya melihat kecil kemungkinannya pendukung capres non incumbent yang 
kalah di babak pertama akan otomatis mendukung capres non incumbent yang masih 
tersisa karena platform perjuangan mereka berbeda...Yang ada mereka akan 
cenderung golput di babak kedua...Jika terjadi koalisi antara yang kalah dan 
yang masih hidup untuk memenangkan babak kedua...Saya pastikan akan ada 
kerumitan dalam menyusun deal untuk profit sharing...Bagi pemilih non 
incumbent yang kritis besar kemungkinan konflik bagi-bagi jabatan ini akan 
membuat mereka muak dan memilih golput

Jadi kesimpulannyaSatu putaran atau dua putaran pemenangnya sama saj...






  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Petisi : Situs Pancasila Bagi Sel No. 5 Banceuy, Bandung

2009-06-25 Terurut Topik Pandji R Hadinoto, PKPI




PETISI
: SITUS PANCASILA Bagi SEL No. 5, BANCEUY – BANDUNG 

Mencermati situasi dan
kondisi lokasi mantan Sel No. 5 LP Banceuy di kota Bandung yang kini terlihat
kumuh dan kotor [Napak Tilas Perhimpunan Manasiswa Bandung, 21 Juni 2009],
seakan mengundang gelitik sebagai anak bangsa untuk unjuk keprihatinan
mengingat bahwa di lokasi itulah Bung Karno ketika muda, berjoang dihadapan
Hakim Pengadilan Negeri Hindia Belanda, kini gedung Indonesia Menggugat pada
tahun 1929-1930.

Bilamana diperhatikan, maka
pada pidato Bung Karno 1 Juni 1945 tentang Pancasila diutarakan bahwa (1) 
“Puluhan
tahun dadaku telah menggelora dengan prinsip-prinsip itu”, dan (2) “saya
berjuang sejak tahun 1918 sampai tahun 1945 sekarang ini untuk Weltanschauung
(bahasa Jerman, visi tentang dunia, tentang kehidupan antar bangsa)”.

Demikian pula bilamana
mempertimbangkan amanat Bung Karno di Kongres Rakyat Jawa Timur 24 September
1955 di Surabaya “Dengan terharu aku menerima title Doctor Honoris Causa yang
dihadiahkan kepadaku oleh Universitas Gajah Mada, tetapi aku tolak dengan tegas
ucapan Profesor Notonegoro, bahwa aku adalah pencipta Pancasila. Aku bukan
pencipta Pancasila. Pancasila diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri. Aku
hanya menggali Pancasila daripada buminya bangsa Indonesia. Pancasila terbenam
di dalam bumi bangsa Indonesia 350 tahun lamanya, aku gali kembali dan aku
sembahkan Pancasila ini di atas persada bangsa Indonesia kembali”.

Sementara itu praduga
koinsidensi kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang menempatkan Bung Karno di
Sel Banceuy No. 5 itu dapat dinilai tersendiri sebagai pertanda adanya
“invisible hand” yang mengatur sedemikian rupa.

Sehingga adalah tidak
berkelebihan bahwa sangat dapat diprakirakan Bung Karno saat menyiapkan pleidoi
Indonesia Menggugat juga memikirkan dan berdialog sendiri tentang jiwa atau
ingridien daripada Pancasila yang 5 itu di Sel No. 5 Banceuy itu.

Bilamana warga kota Bandung
khususnya dan warga Negara Indonesia tidak berkeberatan, maka usulan status
Situs Pancasila bagi Sel No. 5 Banceuy di Bandung akan berdampak meningkatkan
“leverage” situs perjoangan Bung Karno 1929-1930 tersebut, sehingga dengan
demikian, para wakil rakyat di DPRD Kotamadya Bandung, DPRD Propinsi Jawa Barat
dan DPR RI serta para pimpinan Lembaga Tinggi Daerah dan Lembaga Tinggi Negara
dapat menetapkan anggaran yang lebih patut bagi pemeliharaan dan pemberdayaan
kesejarahan Situs Pancasila di Sel No. 5 Banceuy termaksud guna menghormati
salah satu Bapak Pendiri Bangsa yang juga sang Proklmator Indonesia Merdeka 17
Agustus 1945.

Jakarta Selatan, 25 Juni
2009

Majelis Benteng Pancasila,

Pandji R Hadinoto / www.jakarta45.wordpress.com / majeli...@yahoo.com / HP : 
08179834545

 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rizal Mallarangeng: Prabowo Jual Ketakutan, Kecemasan, dan Keluhan

2009-06-25 Terurut Topik halim hd
boleh juga kritikannya celli kepada prabowo.
tapi, numpang nanya: apakah selama ini celli
pakai otak, atau otak-atik?

--- On Wed, 6/24/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rizal Mallarangeng: Prabowo Jual Ketakutan, 
Kecemasan, dan Keluhan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 24, 2009, 1:07 PM
















  
  Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/24/ 13361298% 20/rizal. 
mallarangeng. prabowo.jual. ketakutan. kecemasan. dan.keluhan



JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Rizal 
Mallarangeng, mengeluarkan kritik tajam atas performa calon wakil presiden PDI 
Perjuangan-Gerindra , Prabowo Subianto, pada Debat Cawapres, kemarin. Pria yang 
akrab disapa Celli ini mengatakan, dari awal sampai akhir, Prabowo lebih banyak 
mengutarakan keluhan-keluhan atas kondisi bangsa.



Pak Prabowo itu banyak mengeluh, begitu juga Pak Wiranto. Pak Boediono 
memberikan harapan. Dasar yang disampaikan Pak Prabowo adalah keluhan dengan 
teori yang salah. Terlalu banyak bicara sumber daya alam, seolah-olah kemajuan 
suatu bangsa adalah sumber daya alam, kata Celli kepada wartawan, di Jakarta, 
Rabu (24/6). Rizal menjawab pertanyaan wartawan, apa evaluasi atas pelaksanaan 
debat malam tadi.



Ia juga mengkritik analogi Prabowo dengan negara Jepang. Dia (Prabowo) 
menyinggung Jepang. Padahal, Jepang tidak punya SDA tapi punya otak, 
kreativitas, hati, dan kerja keras. SDA penting tapi bukan yang terpenting, 
ujarnya.



Buat kami, Prabowo itu jualannya keluhan, kecemasan, dan ketakutan, kata 
Rizal.




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: hasil visum manohara

2009-06-25 Terurut Topik Harya Setyaka
Pak Godlip,

Kalau mau mempersoalkan moral, mulai lah dari si Ibu Deasy membesarkan anak
nya.

Dengan hasil visum, sepertinya sudah bisa disimpulkan adanya kekerasan
fisik/penganiayaan terhadap Manohara.
Karena terjadi penganiayaan, maka harus diusut secara pidana.
Dari Pangeran Kelantan kan bisa gugat cerai dan secara perdata mendapatkan
harta gono-gini.

Bukankah media juga mendapat keuntungan dari Manohara-vaganza ini? memang
nya media tidak ada biaya produksi?


Mau main sinetron itu sah-sah saja. Tapi kalau ada yg tidak simpati, ya sah
juga.



Salam,
-K-


2009/6/23 Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com

 Kalau gitu yang tidak bermoral lebih tepatnya adalah producer filmnya.
 Moral apa yang anda harapkan dari seorang anak yang masih di bawah umur yang
 diiming-imingi uang yang tidak sedikit? Kapan lagi dia berharap bisa
 mendapatkan uang sebesar itu. Si Pangeran Kelantan sudah tidak mungkin bisa
 diharapkan lagi kan?
 Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Obama dan Kecanduan Rokok

2009-06-25 Terurut Topik Valentina Sri Wijiyati
Bersiap apa, Bung Asep?
Bersiap untuk menggadaikan kesehatan rakyat ---termasuk anak dan yang muda--- 
untuk mempertebal kantong mereka? Bersiap untuk dimiskinkan? Bersiap untuk 
semakin jauh dari kemerdekaan dan kedaulatan?
Hehehe, cuma ingin tahu...

Salam,
Wiji


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Asep Kurniawan ask...@... wrote:

 Investasi dan termasuk di dalamnya belanja iklan perusahan-perusahaan rokok 
 AS akan mengucur deras ke negara berkembang, termasuk Indonesia. Bersiaplah.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] hasil visum manohara

2009-06-25 Terurut Topik Harya Setyaka
Bu Imanda,

Lho kok jadi mempertanyakan ke-absah-an visum?
Dokter itu ada sumpah profesi nya.. dan RSCM itu Rumah Sakit utama di
Indonesia.
Apa juga meragukan profesionalitas Dokter Indonesia ?
Spekulasi ini terlalu jauh.

salam,
-K-







 -Original Message-
 From:... imanda amalia™ ... imandama...@gmail.com

 Date: Mon, 22 Jun 2009 02:46:51
 To: FPKforum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] hasil visum manohara


 Setuju pak ED !
 Nasib para TKW itu lebih memilukan dan lebih perlu d perhatikan daripada
 mikirin seleb kagetan kaya mano dan ibunya !

 Untuk hasil visum ??
 Mmm  Aga meragukan hasilnya. Sy jga masih ingat tantangan pihak
 kerajaan Kelantan, agar mano melakukan visum d tempat yang independen, sbb
 tau lah  Dsini apa siy yg ga bsa dbayar ?? Hasil juga bsa dsesuaikan dgn
 kemauan tgantung bsarnya uang ! So ... Dari awal sdh ada pencitraan bhwa
 mano d perkosa dsb ya ... Visumnya bunyinya bgtu.
 Kaya pak ED bilang, seakan - akan penonton itu tak berakal dan mau pcaya
 bgtu aja dgn pemaparan mano dan ibunya !
 Whatever lah !
 Aneh bin ajaib ... Ibu dan anak ini ...

 Mereka boleh menipu dunia dan seisinya !
 Tapi tanggung jawab terhadap Tuhan ga bisa d lepaskan bgtu aja !
 Ya kan bu deasy ! Ga usah pake jilbab sbg pemanis dech ...
 Muak saya liatnya !
 Kalo dugem dan ga dliput tv juga ga pake kan !!!

 Regards,

 imanda amalia™


 Happiness Is Real when It Shared

 Sent from my |Cutie|Black|Berry|®
 powered by  INDOSAT

[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Adakah yang mengawal RUU Ketenagalistrikan?

2009-06-25 Terurut Topik firdaus cahyadi
Dear All,
Bulan Juli 2009 ini, jika tidak aral melintang DPR akan mengesahkan RUU 
Ketenagalistrikan.Media banyak membahas persolan tarif regional yang ada dalam 
aturan RUU tersebut. Hari ini (25/6), salah satu media nasional menuliskan 
bahwa tariff regional ini akan menarik bagi investor swasta untuk berinvestasi 
di sector ketenagalistrikan. 

Artinya, begitu UU ini disahkan dengan sendirinya dominasi Perusahaan Listrik 
Negara (PLN) akan terkurangi. Jika sudah demikian maka harga listrik pun 
berlahan-lahan namun pasti akan diserahkan ke mekanisme pasar secara total. 

Selanjutnya akan terjadi liberalisasi di sektor ketenagalistrikan Indonesia. 
Terlebih sebelumnya, pada tahun 2002,  Mahkamah Konstitusi memtuskan bahwa UU 
Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan bertentangan dengan Pasal 33 
Undang-Undang Dasar 1945. Jika melihat sejarahnya, maka RUU Ketenagalistrikan 
yang baru ini sepertinya hanya menggantikan UU Nomor 20 Tahun 2002 tersebut.

Nah, pertanyaan berikutnya adalah, adakah diantara kawan2 terutama yang dari 
kelompok masyarakat sipil yang mengawal RUU ini? 







  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DEBAT CAPRES: Cerita mimpi Pemimpin VS Fakta Penderitaan Rakyat

2009-06-25 Terurut Topik Suhaimi
Waaduh ! ini seh dah KDRM namanye ! (Kekerasan dalam Ruang Milis) he he he...

Tenang aje Pak'e Manneke Budiman (Presiden Republik Impian) saya selaku ketua 
BIN Republik Impian akan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu guna 
menjaga keselamatan dan kehormatan Presiden beserta keluarga dan wakil Presiden 
beserta keluarga dan juga seluruh mantan Presiden dan mantan wakil Presiden 
berikut anak-cucu dan cicitnya.

Republik Impian, 25 Juni 2009.
Menhankam Pangab, e...salah Ketua BIN 
General Suranto, e...salah Jendral Suhaimi 



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak Kartono Mohamad

2009-06-25 Terurut Topik Jansen H. Sinamo
Selamat buat Pak KM.
Semoga cita-citanya terwujud.
Cita-cita kita juga.

JHS



  - Original Message - 
  From: Haniwar Syarif 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, June 25, 2009 8:12 AM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak Kartono Mohamad





  selamat sobat ku KM !

  sol

  HS

  At 08:10 AM 25-06-09, you wrote:
  Selamat kepada Pak Kartono Mohamad atas terpilih sebagai
  Cendekiawan Berdedikasi Kompas 2009
  
  
  
  Salam,
  
  AH
  
  
  
  --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
  agushamonan...@... wrote:
   
Oleh : Try Harijono/ Evy Rachmawati
   

   
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/25/05371343/Kartono.Muhammad.Tak.Lelah.Berteriak
   
   
   
   
KOMPAS.com- Tulisannya kritis dan tajam. Mungkin ada pihak yang 
   tersinggung. Namun, contoh-contoh di lapangan serta data-data yang 
   dipaparkan dalam tulisan itu sulit dibantah. Begitulah dr Kartono 
   Mohamad (70) menulis.
   
Bukan akhir-akhir ini saja ia aktif menulis. Dokter kelahiran 
   Batang, Jawa Tengah 13 Juli 1939 ini sudah menulis untuk Kompas 
   sejak 1972. Tidak kurang dari 234 tulisannya dimuat di Harian Kompas.
   
Isi tulisannya terutama menyangkut persoalan kesehatan dalam arti 
   luas. Selain persoalan kebijakan kesehatan, pelayanan kesehatan, 
   medis, dan obat-obatan, profesi dokter, etika kedokteran dan 
   layanan rumah sakit juga diulasnya. Kartono mampu menjelaskan 
   kepada pembaca, duduk persoalan dari suatu peristiwa secara jernih. 
   Persoalan yang rumit, bisa dipaparkan secara sederhana sehingga 
   mudah dimengerti pembaca. Begitulah Kartono.
   
Cita-citanya sejak awal memang ingin meningkatkan derajat 
   kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Menulis sangat membantu 
   pemahaman masyarakat terhadap persoalan-persoalan kesehatan, kata Kartono.
   
Bukan cuma menulis artikel di media massa, Kartono juga menulis 
   sejumlah buku kesehatan, termasuk aspek hukum dan etika profesi 
   kedokteran. Dokter lulusan Universitas Indonesia 1964 ini juga 
   sempat praktek melayani kesehatan masyarakat. Selain itu, ia juga 
   mengajar Etika di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta 
   (1992-1996), serta menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Ilmu Bedah 
   Ropanasuri, dan Pemimpin Redaksi Majalah Kedokteran Medika.
   
Dokter di TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Mayor ini 
   juga aktif di berbagai organisasi, termasuk sempat menjadi Ketua 
   Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonedia (PB IDI) 1985-1988. Melalui 
   organisasi, lebih mudah memperjuangkan cita-cita di bidang 
   kesehatan, kata Kartono.
   
Cita-citanya di bidang kesehatan antara lain memberikan 
   perlindungan kepada masyarakat sejak dalam kandungan hingga orang 
   tua (healthy people in every stage of life) serta memberikan 
   perlindungan kesehatan kepada masyarakat di mana pun dia berada 
   (healthy people in healthy places), seperti yang juga diperjuangkan 
   pemerintah Amerika Serikat.
   
Puskesmas dulu tujuannya mulia untuk melindungi kesehatan 
   masyarakat, tapi sekarang bergeser menjadi tempat pengobatan, kata 
   Kartono Mohamad.
   
Memperkuat IDI
Salah satu pencapaian bidang kesehatan yang diraih Kartono adalah 
   membenahi organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ketika dia 
   menjadi Ketua Pengurus Besar (PB) IDI 1985-1988. Di bawah 
   kepemimpinannya, struktur organisasi IDI diperkuat sehingga tidak 
   sebatas perkumpulan yang dikelola secara bergantian.
   
Di IDI misalnya, atas gagasannya, dibentuk Majelis Kehormatan 
   Etik Kedokteran Indonesia (MKEKI). Majelis ini anggotanya 
   dokter-dokter dari berbagai angkatan, berlatar belakang berbagai 
   agama, budaya, etnis dan latar belakang keahlian. Majelis ini 
   secara truktural tidak di bawah Ketua PB IDI, tetapi di bawah Kongres.
   
Karena itu keputusannya bisa obyektif dan bahkan bisa menegur 
   atau menindak tegas ketua umum organisasi bila terbukti melanggar 
   disiplin kedokteran, kata peraih penghargaan Satya Lancana Satya 
   Dharma (1962) dan Satya Lancana Penegah (1970) ini.
   
Selain meletakkan tonggak awal upaya menegakkan etika kedokteran, 
   Kartono juga menggagas pendirian Badan Pembelaan Anggota PB IDI. 
   Setiap dokter yang tengah menghadapi masalah terkait etika 
   kedokteran akan mendapat pendampingan hingga dokter bersangkutan 
   mendapat putusan apakah melanggar etika atau tidak secara adil dan 
   obyektif, ujarnya.
   
Adapun untuk melindungi kepentingan pasien, ia dan jajaran 
   pengurus IDI membuat lembaga pengaduan. Hampir setiap surat keluhan 
   dari masyarakat yang masuk ke PB IDI dijawab sendiri oleh Kartono. 
   Sebagian besar kasus yang diadukan adalah soal komunikasi. Masalah 
   komunikasi antara dokter dan pasien memang masih harus terus 
   ditingkatkan. Namun bila ada dugaan pelanggaran etika kedokteran, 
   saya akan mengajukan ke MKEK untuk diproses lebih lanjut, 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Dialog dengan Warga Keturunan

2009-06-25 Terurut Topik Lasma siregar

PS dialog dengan warga keturunan, maksud kata keturunan ini
disini adalah Tionghoa Indonesia.

Lantas bagaimana dengan yang lainnya, keturunan India, Arab, Papua,
Portugis, Belanda, Aussie dan sebagainya?
Mereka juga keturunan kan?
Apa kategorinya?

Di USA ada Afro America, Asian America, Latino, Native America dan
sebagainya.
Mengapa harus ada kata keturunan ini?
Cukupkan Tionghoa Indonesia, India Indonesia, Aussie Indonesia dan
sebagainya?
Penduduk juga ikut globalisasi kan?

Herannya kalau tiba giliran kawan-kawan kita yang Tionghoa selalu
dikasih embel-embel keturunan.
Yang lainnya sama sekali tidak menggunakan kata ini!
Apa maksudnya sih, apakah sisa-sia zaman ketika ada istilah pribumi
dan non pribumi?

Kita semuanya punya kakek yang punya anak (ayah kita) dan kita ini
(anaknya) adalah keturunan kakek (ayahnya ayah kita).
Apakah begitu, please explain deh!

Salam
Las

--- On Thu, 25/6/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:


From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Dialog dengan Warga Keturunan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Thursday, 25 June, 2009, 6:11 AM








Laporan wartawan KOMPAS Nina Susilo

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/24/ 20294554/ prabowo.dialog. 
dengan.warga. keturunan

SURABAYA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Prabowo Subianto meminta 
penyelenggaraan Pemilu Presiden 8 Juli mendatang berjalan tanpa kecurangan. 
Cawapres yang berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri itu juga meminta supaya 
KTP bisa digunakan masyarakat yang akan memberikan suara dalam pemilu presiden.

Kita akan menerima (hasil pemilu presiden), asal tidak ada curang. Kalau 
curang, berarti main api dengan masa depan Indonesia. Seperti kata Abraham 
Lincoln: You can fool all the people sometimes, you can fool some people for 
all time, but you cannot fool all the people for all time, tutur Prabowo yang 
berdialog dengan seribuan tokoh Tionghoa yang menamakan diri Komite Tionghoa 
Indonesia Peduli Pemilu dan tokoh Jatim lainnya di Surabaya, Rabu (24/6) petang.

Prabowo juga menyatakan sudah mendengar masih banyak kekacauan DPT. Dia 
berharap KPU bisa independen dan memperbaiki data pemilih. Selain itu, 
semestinya penggunaan KTP bisa menjadi bukti hak pilih seseorang.

















  Access Yahoo!7 Mail on your mobile. Anytime. Anywhere.
Show me how: http://au.mobile.yahoo.com/mail


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Cincin Rp 1,9 Miliar untuk Anggota DPR

2009-06-25 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Masalahnya setuju atau tidak setuju tidak akan ada pengaruh karena cincin tsb 
tetap akan dibagikan sama seperti setiap periode berakhirnya keanggotaan yang 
lalu lalu. Pada waktu itu saya ingat banyak juga yang meributkannya tetapi ya 
tetap saja dibagikan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Joena Permata ajpw.mo...@yahoo.com

Date: Wed, 24 Jun 2009 02:44:02 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Cincin Rp 1,9 Miliar untuk Anggota DPR


Saya setuju dengan bung Joseph dan  bung Tabrani, anggota DPR tidak perlu 
dikasih apa2 karena Gaji mereka sudah berlebihan demikian juga dengan fasilitas 
yang mereka dapatkan, masih banyak rakyat yang menderita.
Lagipula ide darimana seh? tega2nya ngasih kenang2an sampe besar begitu, coba 
dengan dana yang sebesar itu dibuatkan sekolah untuk anak2 yang tidak mampu 
atau RSS ( rumah sangat sederhana ) untuk pemulung , pembersih jalan atau 
penjaga kereta atau siapalah yang betul2 membutuhakan, jadi tidak ada lagi yang 
tinggal dikolong jembatan atau digerobak2.


tabik
ajpw





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Demo Buruh Migran (ratifikasi)

2009-06-25 Terurut Topik peduli buruh migran
Demo Buruh Migran

Puluhan orang dengan poster dan pakaian mayat berunjuk rasa di depan Istana 
Negara, Jakarta, Rabu (24/6).  Mereka menyuarakan tuntutan akan ratifikasi 
Kovensi Migran 1990 yang dinilai tidak berpihak kepada tenaga kerja.

Kompas, 25 Juni 2009



Silahkan kunjungi website Peduli Buruh Migran:
peduliburuhmigran.blogspot.com





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Android

2009-06-25 Terurut Topik firdaus mubarik
2009/6/22 Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id

 Mas Firdaus,


Thenkyu lae atas udangannya. kapan neh lae gengam secara resmi android. Biar
kita juga bisa icip-icip pas gatheringan. he..he




 Menikmati/ngebayangin :-)
 Tangan kanan Android, tangan kiri BlackBerry, kantong kiri iPhone dan
 kantong kanan Palm Pre :-P


Ini pasti sedang di surga, bidadari ganti jadi gadget semua.



-- 
Firdaus Mubarik
http://firdaus.web.id/


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita KIARA, 25 Juni 2009: Seharusnya Laut Memerdekakan

2009-06-25 Terurut Topik Sobat Liem
Seharusnya Laut Memerdekakan        
Rabu, 24 Juni 2009 | 03:09 WIB

Gesit Ariyanto

Seusai menggelar Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Bali, Desember 2007, 
Indonesia menggelar Konferensi Kelautan Dunia di Manado, Sulawesi Utara, 16 Mei 
2009.

Pertanyaannya, benarkah Indonesia sukses menggelar Konferensi Kelautan Dunia 
(WOC) yang dihadiri lebih dari 70 negara? Sebagai tuan rumah, sukses itu 
disertai beberapa catatan.

Secara substansi, Indonesia menambah kredit poin dalam pergaulan dunia. Sukses 
mengumpulkan sejumlah petinggi negara membahas laut terkait perubahan iklim; 
pertemuan pertama setelah Konvensi Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982.

Kebanggaan bertambah dengan disepakatinya Deklarasi Manado (MOD) dan deklarasi 
Prakarsa Segitiga Terumbu Karang (CTI) oleh enam pemimpin pemerintahan. Kurang 
sebulan, Indonesia sudah membentuk tim khusus untuk menyosialisasikan ke dunia 
internasional bahwa dimensi kelautan patut diadopsi dalam Pertemuan Para Pihak 
Ke-15 UNFCCC di Kopenhagen, Denmark, Desember 2009.

Di tengah euforia sukses sebagai tuan rumah, sejumlah pertanyaan kritis datang; 
di manakah sebenarnya posisi nelayan dan masyarakat pesisir dalam ajang 
internasional? Jawaban datang dari panitia nasional, WOC-CTI merupakan ajang 
pertemuan politis para petinggi negeri.

Jika perwakilan nelayan tidak dilibatkan, bukan berarti dilupakan. Hanya soal 
waktu saja.

Isu konservasi

Salah satu isu terpanas selama pertemuan sepekan adalah soal konservasi laut. 
Di sela-sela pertemuan, pemerintah meluncurkan kawasan konservasi perairan Laut 
Sawu seluas tiga juta hektar. Ditambah kawasan konservasi laut yang sudah ada, 
jumlahnya melampaui target Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) seluas 10 
juta ha tahun 2010.

Secara angka, melampaui target merupakan prestasi. Yang digugat masyarakat 
pesisir dan LSM pendamping adalah proses penentuan kawasan, konsep pengelolaan, 
dan rencana aksi di lapangan. Selama ini, bagi masyarakat pesisir dan nelayan, 
konservasi terkait berbagai larangan yang meminggirkan mereka. Secara turun 
temurun hidup dari sepetak kawasan tangkap, masyarakat pesisir bisa serta-merta 
kehilangan hak waris itu. Mengatasnamakan hukum, mereka diminta menyingkir dari 
kesehariannya.

Pengajar Universitas Sam Ratulangi, Manado, yang juga aktivis pendamping 
nelayan, Rignolda Djamaludin, menyebut model konservasi top down itu sebagai 
biang persoalan. Kearifan lokal masyarakat pesisir tak berarti apa pun saat 
konsep konservasi datang dari luar.

Keanehan yang sering muncul, kawasan konservasi (yang identik pelarangan 
aktivitas) ada di bekas kawasan tangkap nelayan tradisional. Artinya, mereka 
dipaksa pergi dan mencari lokasi lain. Ketika nelayan-nelayan tradisional 
kembali menangkap di kawasan lama itu, serta-merta mereka dicap pelanggar 
kawasan. ”Pada saat itulah mereka dikriminalkan,” kata Rignolda.

Sebaliknya, proses pengambilalihan hak masyarakat pesisir oleh pemerintah atau 
rekanan resmi pemerintah tidak dianggap melanggar hak asasi manusia. Bila 
ditelaah, cara-cara penetapan kawasan dan pengelolaan kawasan konservasi 
semacam itu justru melanggengkan kemiskinan nelayan tradisional dan masyarakat 
pesisir.

Di tengah kondisi itu, masyarakat Lamalera di Pulau Lembata, NTT, memilih 
menolak rencana pemerintah memasukkan kawasan lautnya ke dalam kawasan 
konservasi. Bila mereka setuju, luas kawasan konservasi Laut Sawu menjadi lebih 
luas lagi.

Juru Bicara Forum Masyarakat Peduli Tradisi Penangkapan Ikan Paus Lamalera Bona 
Beding mengatakan, masyarakat tahu risiko yang akan dihadapi. Maka, mereka 
mengirim surat resmi penolakan kepada pemerintah.

Suara dari bawah

Seperti harapan wajar masyarakat pesisir, pesan penolakan warga Lamalera jelas; 
dengarkan suara dari bawah. Mereka tak menolak konsep konservasi, tetapi 
meminta negara mendengarkan dan mencerna konsep konservasi tradisional mereka.

Apa yang terjadi di sela-sela WOC semoga tidak mewakili sikap negara, yakni 
menolak suara masyarakat pesisir. Seperti diberitakan, polisi membubarkan aksi 
massa Aliansi Manado dan menangkap dua tokohnya.

Sebanyak 15 peserta kongres dari Filipina juga digiring ke Kantor Imigrasi dan 
diusir dari Manado. Di persidangan, kedua tokoh aktivis Aliansi Manado dituding 
melawan perintah petugas yang bekerja di bawah undang-undang.

Perlu dicerna pernyataan anggota Panel Ahli Antarpemerintah tentang Perubahan 
Iklim dan Penasihat Khusus Presiden Seychelles Rolph Payet, pembahasan kelautan 
tanpa menyinggung keseharian nelayan adalah sia-sia.

Nelayan tak hidup bagi diri sendiri. Kepada mereka, gizi keluarga, yang berguna 
bagi kecerdasan manusia, disandarkan.

Sayang, justru mereka tergolong paling rentan dalam persoalan laut sekaligus 
luput dari perhatian soal kesejahteraan.

Tak hanya di negara kepulauan kecil seperti Seychelles, nasib nelayan dalam 
kerentanan. Di Indonesia, enam kali pergantian presiden, nasib nelayan tak 
bergerak; sebatas jadi obyek perhatian musim kampanye.

Laut 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sepeda Motor Bakal Bisa Melaju di Jalan Tol

2009-06-25 Terurut Topik T o T o T
Benar pak, jalur khusus motor. Tapi maksud saya
padatnya bukan srobot2an jalur gitu. Kalau sama
jalurnya ya apa guna tol, bukan?

Skrg ini tol mobil kebanyakan macetnya drpd lancarnya.
Padahal bayarnya sama aja, malah naik terus.

Nantinya kalau ada jalur motor, pasti juga sama.
Motor akan macet di jalur tol motor ini krn saking
banyaknya motor yg lewat. Belum lagi soal kesadaran
sesama pengendara motor yg msh rendah.
Wong jalan rame aja ngebut, tanpa lampu, maen
serobot jalur, lwt trotoar... Gimana tol motor?
Hehehehe...

Begitu kekawatiran saya pak.

- Original Message - 
From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 24, 2009 12:21 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sepeda Motor Bakal Bisa Melaju di Jalan 
Tol


Pengertian saya peraturan baru motor masuk tol tidak akan diberlakukan di 
semua jalan tol tetapi hanya pada jalan tol yang mempunyai jalur khusus 
seperti Suramadu. Jadi jika nanti misalnya di Jagorawi atau di Cikampek 
motor boleh masuk akan dibuatkan jalur khusus bukan di jalan tol yang saat 
ini sidah jadi atau tidak mengurangi jalur yang sekarang sudah ada.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Invitation, was Pak Godlip Pasaribu vs Pak Bungaran Simanjuntak

2009-06-25 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Saya senang dengan ide adanya pertemuan ini. Pada intinya saya tidak ada 
masalah kok dengan Pak Bungaran, hanya beda pendapat yang saya pikir wajar saja 
terjadi pada setiap orang. Rambut boleh sama hitam tetapi pendapat kan 
berbeda-beda. Saya biasa bersahabat dengan orang-orang yang berbeda pendapat. 
Let's celeberate the differences. Jadi saya tunggu sampai bulan Desember Pak 
Bungaran. 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: bungaran no_re...@yahoogroups.com

Date: Wed, 24 Jun 2009 12:58:56 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Invitation, was Pak Godlip Pasaribu vs Pak 
Bungaran Simanjuntak


Terima kasih atas undangan makan di Lapo. Tapi pada saat ini, saya tidak berada 
di Indonesia. Tidak mungkin mendapatkan cuti dengan waktu se-singkat itu.

Senang rasanya jika bisa berjumpa dengan Pak Godlip, juga dengan anggota FPK 
Kompas. Bagaimana kalau perjumpaan ditunda dulu. Bulan Desember mungkin saat 
yang tepat untuk mewujudkan tali persaudaraan. 
Setiap akhir tahun, saya mendapatkan kesempatan untuk liburan ke jakarta.  

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Out of Topic
 
 Sejak awal FPK berdiri pertengahan 2004, hubungan pak Godlip dan pak Bungaran 
 sudah panas. Untuk itulah saya pribadi mengundang khusus kepada Pak Godlip 
 dan pak Bungaran lunch di Lapo, hari Jumat 26 Juni 2009, siapa tahu 
 perseteruan yang hampir berjalan 5 tahun dapat cair.
 
 
 Mohon maaf, undangan tertutup bagi yang lain.
 
 Horas!
 
 
 Salam,
 
 AH

[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa?

2009-06-25 Terurut Topik pudimartini
Debat Cawapres yad
akan dimoderatori oleh Fahmi Idris.
Apakah ini cukup fair mengingat
FI berasal dari salah satu kubu.

Bagaimana KPU?


[Forum-Pembaca-KOMPAS] TEMAN-TEMAN ILUNI FHUI DAN FIB UI KAPAN KITA BERKUMPUL

2009-06-25 Terurut Topik dasman djamaluddin




TEMAN-TEMAN ILUNI FHUI DAN FIB UI KAPAN KITA BERKUMPUL ?

Sesekali tidak ada salahnya kita bernostalgia. Saya hanya ingin
mengajak teman-teman alumni FHUI dan FIB-UI berkumpul membicarakan masa depan
bangsa dan negara menjelang Pilpres mendatang. 
Pemikiran-pemikiran seperti apa yang dapat kita berikan ?  Ya, sudah lama 
sekali kita tidak berdialog.
Siapa yang memulai ? Terakhir saya hadir pada 10 Juli 2008. Sudah lama sekali.
Di bawah ini ada salinan rangkuman tulisan adik-adik kita dari FHUI pada waktu
itu, hanya sekedar untuk mengingatkan.

“‘Bila tua nanti kita telah
hidup masing-masing ingatlah hari ini”, demikian potongan lirik dari lagu
berjudul ‘ingatlah hari ini’ dari Project Pop. Ternyata lirik tersebut dapat
dinyanyikan untuk para alumni FH UI yang kembali berkumpul dalam suatu acara
bertajuk “warming up party” di Bugs Café, Pondok Indah (10/7). Usia tak akan
menjadi hambatan dalam sebuah kenangan akan persahabatan… 



Pada Hari Kamis, 10 Juli 2008 di Bugs Café Pondok Indah telah diadakan acara
kampanye calon ketua ILUNI Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI). Acara
tersebut dihadiri oleh alumni FHUI dari berbagai angkatan. Adapun lima calon 
ketua ILUNI
FHUI yang terdaftar yaitu: 

Dasman Djamaluddin, S.H., M.H. 

Pria kelahiran Jambi, 22 September 1955 ini merupakan alumnus FH UI program
ekstensi angkatan 1995. Setelah lulus pada tahun 2003, ia melanjutan pendidikan
di FIB Ui jurusan ilmu sejarah. Dasman bekerja sebagai pimpinan redaksi majalah
Fakta dan Hukum, direktur eksekutif LPSS (Lembaga Pengkajian Sejarah
Supersemar). Sosoknya yang pendiam ternyata ramai dalam prestasi khususnya
karya berupa buku dan tulisan, salah satu bukunya yang terkenal adalah Jenderal
TNI Anumerta Jenderal Basoeki Rachmat dan Supersemar. Dasman mengatakan
perasaannya saat dicalonkan sebagai alah satu kandidat cukup berbangga bahkan
ini merupakan pencalonan ketiga kalinya untuk menjadi calon ketua ILUNI. ” Saya
tidak mempersoalkan menang atau kalah” ujar Dasman saat ditanya mengenai
kansnya sebagai pemenang diantara kelima kandidat. Singkat kata, Dasman
merupakan sosok alumni FH UI yang ingin memimpin ILUNI untuk menjadi lebih baik
lagi di kemudian hari dan ILUNI FH UI kelak dapat merangkul semua angkatan tanpa
hanya terpusat di satu angkatan. 

 

DR. Chandra Motik Yusuf, S.H., M.Sc. 

Chandra Motik
merupakan nama yang familier di telinga namun siapakah Chandra Motik? 

Ia adalah sosok wanita feminim tercantik diantara kelima kandidat tentunya
karena ia merupakan satu-satunya kandidat wanita, yang terkenal dengan
rambutnya yang indah. Chandra Motik bekerja sebagai penasehat ahli kepala staf
TNI AL bidang maritim dan hukum dan sebagai legal consultants law firm
miliknya. Chandra Motik terpilih menjadi salah satu kandidat setelah melalui
perbincangan ringan dengan para sahabatnya yang zaman mahasiswa dahulu
merupakan gank warung senggol. Dari perbincangan itu lah muncul ide untuk
mencalonkan dirinya yang datang dari para sahabat. Visi seorang Chandra Motik
terhadap ILUNI adalah bagaimana kelak ILUNI FH UI dapat menjadi wadah
berkumpulnya para alumni FH UI yang solid dan bersatu. 



Asrul Harun, S.H., M.Kn. 

Pria murah senyum yang saat warming up party datang mengenakan jas rapi
ini merupakan salah seorang alumni FH UI dari angkatan 1995. Asrul lahir di 
Medan, 23 Oktober 1948 dan kini ia berprofesi sebagai
pengusaha dan konsultan hukum di ”ASA” law firm Jakarta. Asrul berbangga hati 
karena dapat
dicalonkan sebagai salah satu kandidat calon ketua ILUNI oleh beberapa rekannya
semasa di FH UI dahulu. Sebagai calon kandidat Ketua ILUNI FH UI Asrul berpesan
pada adik-adik mahasiswa FH UI untuk berpikir positif tentang dosen walau
segalak apapun dosen itu. ”Jangan pernah berpikir tentang dosen killer, killer
itu datang dari diri kita sendiri dan jangan pernah putus sekolah hanya karena
biaya, selalu rajinlah belajar maka bantuan pasti akan datang” ujarnya di
sela-sela warming up party. 



Gandjar Laksmana Bonaprata Bondan, S.H., M.H.


Diantara kelima kandidat ketua ILUNI, Gandjar merupakan kandidat termuda.. Pria
kelahiran Pekalongan, 9 Februari 1971 yang akrab disapa bang Gandjar ini saat
warming up party datang mengenakan training dan helm sepeda di tangan setelah
menempuh perjalanan dengan menggunakan sepeda dari kampus UI menuju pondok
indah. Gandjar yang berprofesi sebagai dosen di FH UI dan pengacara, sosoknya
yang karismatik menyimpan segudang mimpi untuk ILUNI kelak. Visi seorang
Gandjar untuk ILUNI adalah agar kelak ILUNI dapat menjadi organisasi yang mampu
menjadi mitra pengembangan universitas. 



Chudry Sitompul, S.H., M.H. 

Sama halnya dengan Gandjar Laksmana, Chaudry Sitompul merupakan salah seorang
kandidat Ketua ILUNI yang berprofesi sebagai dosen di FH UI. Chudry lahir di 
Jakarta, 12 Desember 1955
dan merupakan alumni FH UI dari angkatan 1986. Sama halnya dengan kandidat
lainnya Chudry pun memiliki keinginan untuk memajukan ILUNI FH UI sebagai atu
organisasi kealumnian yang memiliki 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak Kartono Mohamad

2009-06-25 Terurut Topik kmj...@indosat.net.id
Terima kasih mas AH, semoga FPK terus berjaya sebagai tempat diskusi. 
Padahal saya kan hanya mengeluarkan uneg-uneg setiap kali nulis. Eh, 
ternyata dianggap sebagai cendekiawan. Weleh-weleh...Ya puji Tuhan, 
alhamdulillah, 
KM

Original Message
From: agushamonan...@yahoo.co.id
Date: 25/06/2009 8:10 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak  Kartono Mohamad

Selamat kepada Pak  Kartono Mohamad atas terpilih sebagai
Cendekiawan Berdedikasi Kompas 2009



Salam,

AH



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Oleh : Try Harijono/ Evy Rachmawati

 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/25/05371343/Kartono.
Muhammad.Tak.Lelah.Berteriak




 KOMPAS.com- Tulisannya kritis dan tajam. Mungkin ada pihak yang 
tersinggung. Namun, contoh-contoh di lapangan serta data-data yang 
dipaparkan dalam tulisan itu sulit dibantah. Begitulah dr Kartono 
Mohamad (70) menulis.

 Bukan akhir-akhir ini saja ia aktif menulis. Dokter kelahiran 
Batang, Jawa Tengah 13 Juli 1939 ini sudah menulis untuk Kompas sejak 
1972. Tidak kurang dari 234 tulisannya  dimuat di Harian Kompas.

 Isi tulisannya terutama menyangkut persoalan kesehatan dalam arti 
luas. Selain persoalan kebijakan kesehatan,  pelayanan kesehatan, 
medis, dan obat-obatan, profesi dokter, etika kedokteran dan layanan 
rumah sakit juga diulasnya. Kartono mampu menjelaskan kepada pembaca, 
duduk persoalan dari suatu peristiwa secara jernih. Persoalan yang 
rumit, bisa dipaparkan secara sederhana sehingga mudah dimengerti 
pembaca. Begitulah Kartono.

 Cita-citanya sejak awal memang ingin  meningkatkan derajat kesehatan 
masyarakat secara menyeluruh. Menulis sangat membantu pemahaman 
masyarakat terhadap persoalan-persoalan  kesehatan, kata Kartono.

 Bukan cuma menulis artikel di media massa, Kartono juga menulis 
sejumlah buku kesehatan, termasuk aspek hukum dan etika profesi 
kedokteran. Dokter  lulusan Universitas Indonesia 1964 ini juga sempat 
praktek melayani kesehatan masyarakat. Selain itu, ia juga mengajar 
Etika di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta (1992-1996), 
serta menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Ilmu Bedah Ropanasuri, dan 
Pemimpin Redaksi Majalah Kedokteran Medika.

 Dokter di TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Mayor ini juga 
aktif di berbagai organisasi, termasuk sempat menjadi Ketua Pengurus 
Besar Ikatan Dokter Indonedia (PB IDI) 1985-1988. Melalui organisasi, 
lebih mudah memperjuangkan cita-cita di bidang kesehatan, kata 
Kartono.

 Cita-citanya di bidang kesehatan antara lain memberikan perlindungan 
kepada masyarakat sejak dalam kandungan hingga orang tua (healthy 
people in every stage of life) serta memberikan perlindungan kesehatan 
kepada masyarakat di mana pun dia berada (healthy people in healthy 
places), seperti yang juga diperjuangkan pemerintah Amerika Serikat.

 Puskesmas dulu tujuannya mulia untuk melindungi kesehatan 
masyarakat, tapi sekarang bergeser menjadi tempat pengobatan, kata 
Kartono Mohamad.

 Memperkuat IDI
 Salah satu pencapaian bidang kesehatan yang diraih Kartono adalah 
membenahi organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ketika dia menjadi 
Ketua Pengurus Besar (PB) IDI 1985-1988. Di bawah kepemimpinannya, 
struktur organisasi IDI diperkuat sehingga  tidak sebatas perkumpulan 
yang dikelola secara  bergantian.

 Di IDI misalnya, atas gagasannya, dibentuk Majelis Kehormatan Etik 
Kedokteran Indonesia (MKEKI). Majelis ini anggotanya dokter-dokter dari 
berbagai angkatan, berlatar belakang berbagai agama, budaya, etnis dan 
latar belakang keahlian. Majelis ini secara truktural tidak di bawah 
Ketua PB IDI, tetapi di bawah Kongres.

 Karena itu keputusannya bisa obyektif dan bahkan bisa menegur atau 
menindak tegas ketua umum organisasi bila terbukti melanggar disiplin 
kedokteran, kata peraih penghargaan Satya Lancana Satya Dharma (1962) 
dan Satya Lancana Penegah (1970) ini.

 Selain meletakkan tonggak awal upaya menegakkan etika kedokteran, 
Kartono juga menggagas pendirian Badan Pembelaan Anggota  PB IDI. 
Setiap dokter yang tengah menghadapi masalah terkait etika kedokteran 
akan mendapat pendampingan hingga dokter bersangkutan mendapat putusan 
apakah melanggar etika atau tidak secara adil dan obyektif, ujarnya.

 Adapun untuk melindungi kepentingan pasien, ia dan jajaran pengurus 
IDI membuat lembaga pengaduan. Hampir setiap surat keluhan dari 
masyarakat yang masuk ke PB IDI dijawab sendiri oleh Kartono. Sebagian 
besar kasus yang diadukan adalah soal komunikasi. Masalah komunikasi 
antara dokter dan pasien memang masih harus terus ditingkatkan.  Namun 
bila ada dugaan pelanggaran etika kedokteran, saya akan mengajukan ke 
MKEK untuk diproses lebih lanjut, ujarnya.

 Di bawah kepemimpinan Kartono, PB IDI juga berani bersuara keras, 
bahkan kritis terhadap berbagai persoalan kesehatan dan kebijakan 
pemerintah di bidang kesehatan. Padahal, rezim Orde Baru saat itu 
sangat represif. 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh, Bahasa Inggris 600 Guru RSBI Ternyata Memble!

2009-06-25 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Sungguh disayangkan pada era dimana globalisasi sudah semakin melanda segala 
penjuru dunia, kok guru-guru kita masih cukup rendah keahlian-nya 
dalam berbahasa Inggris. Sebenarnya jika setiap hari dipergunakan walupun hanya 
setengah jam saja, maka lama-lama akan lebih fasih.
 
Memang masih banyak yang memprotes jika kita mempergunakan bahasa asing jika 
berbicara dengan teman-teman, tetapi semakin sering kita menggunakan-nya maka 
akan lebih bagus. Sedangkan bahasa kita sendiri, sampai kita tuapun tidak akan 
melupakan-nya. Saya tidak pernah melupakan bagaimana berbahasa Jawa kromo 
Inggil dalam keseharian percakapan saya dengan orang-orang yang harus saya 
hormati.
Dan saya juga cukup fasih dalam berbahasa Indonesia, walaupun saya juga setiap 
harinya berbicara bahasa Inggris, kadang-kadang hampir 'non-stop. Saya juga 
masih tetap mempelajari bahasa Perancis, agar selalu ingat kosa kata yang cukup 
ribet tersebut. Karena saya tidak terbiasa menghapal gender dalam 
berbahasa. Inggris tidak memerlukan gender dalam tata bahasanya.
 
Semoga para guru bahasa Inggris kita akan lebih canggih lagi dalam 
bercakap-cakap, dan menulis dengan grammar yang benar dalam bhs. Inggris. 
Agar tidak memalukan.
 
Salam,
Yuli

--- On Wed, 6/24/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:


From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh, Bahasa Inggris 600 Guru RSBI Ternyata 
Memble!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 24, 2009, 4:13 PM








http://edukasi. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/24/ 17410455/ waduh.bahasa. 
inggris.600. guru.rsbi. ternyata. quotmemblequot. ..

JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan Test of English for International 
Communication (ToEIC), dari sekitar 600 guru sekolah rintisan sekolah 
berstandar internasional (RSBI) SMP, SMA, dan SMK di seluruh Indonesia, 
terungkap bahwa penguasaan bahasa Inggris guru dan kepala sekolahnya rendah.

Data tersebut diungkapkan oleh Direktur Tenaga Kependidikan Direktorat 
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas Surya 
Dharma, MPA, Ph D, di Jakarta, Selasa (23/6). Surya mengatakan, penetapan 
sebagai sekolah berstandar internasional (SBI) ternyata sering mengabaikan 
tuntutan berbahasa Inggris aktif.

Akibatnya, Surya melanjutkan, kemampuan bahasa Inggris guru dan kepala sekolah 
di sekolah rintisan SBI rendah.

Hasil tes itu menunjukkan standar bahasa Inggris guru dan kepala sekolah RSBI 
pada umumnya rendah, sebanyak 60 persennya berada pada level paling rendah 
kemampuan berbahasa, tutur Surya.

LTF 
Sumber : Antara

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kompas Berikan Penghargaan kepada Lima Cendekiawan Berdedikasi

2009-06-25 Terurut Topik kmj...@indosat.net.id
Terima kasih Pak Manneke, kata KOMPAS saya tidak berkiprah tetapi
berteriak, he he
KM

Original Message
From: hepaest...@yahoo.ca
Date: 25/06/2009 6:23
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kompas Berikan Penghargaan kepada
Lima Cendekiawan Berdedikasi

SELAMAT BUAT PAK KM! Penghargaan ini sangat pantas dan layak diberikan
kepadanya. Selamat berkiprah terus, Pak KM.
 
manneke

--- On Wed, 6/24/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
wrote:


From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kompas Berikan Penghargaan kepada Lima
Cendekiawan Berdedikasi
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, June 24, 2009, 4:10 PM








http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/24/ 22315444/ kompas.
berikan. penghargaan. kepada.lima. cendekiawan. berdedikasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang ke-
44 yang jatuh pada hari Minggu (28/6) nanti, harian Kompas akan
memberikan penghargaan kepada lima cendekiawan yang dianggap
berdedikasi.

Mereka adalah Prof Dr Saparinah Sadli (81), Prof Emeritus Dr Ir
Sjamsoe'oed Sadjad MSc (78), Liek wilardjo (70), dr Kartono Mohamad
(70), dan Prof Maria SW Soemardjo (66). Kelimanya adalah kolumnis yang
artikelnya sering menghiasi halaman opini Kompas, dan sampai saat ini
masih terus mengabdikan dirinya pada dunia ilmiah meski usianya boleh
dibilang sudah sepuh.

Pemberian penghargaan akan dilakukan dalam sebuah acara di Hotel
Santika Jakarta, Kamis (25/6) besok. Berikut adalah gambaran singkat
tentang siapa para cendekiawan itu.

Prof Hc Liek Wilardjo
Menilai Liek Wilardjo (70) harus utuh. Hanya menilai dari pandangan
pertama bisa salah sangka karena akan terkesan kaku, nyaris tanpa
ekspresi, dan irit bicara. Namun, dengan menyimak tulisan-tulisannya di
media massa dan penuturan orang-orang yang sudah lama berinteraksi
dengan guru besar Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga ini
barulah tergambar secara lengkap sosok cendekiawan yang utuh dan
interdisipliner itu.

Spesialisasi yang ditekuni secara serius oleh ilmuwan kelahiran
Purworejo, 24 September 1939, itu adalah fisika dan matematika. Akan
tetapi, tulisan-tulisannya juga tentang filsafat ilmu, etika,
pendidikan sains, bahasa keilmuan, dan telaah lintas agama, yakni
bidang-bidang yang juga diminatinya.

Prof Maria SW Soemardjono
Usianya sudah menginjak 66 tahun, tetapi Bu Maria belum kehilangan
daya kritisnya. Bahkan untuk hal-hal kecil.

Ketika berlangsung sesi pemotretan di kebun belakang rumahnya yang
asri di Yogya, misalnya, Guru Besar Hukum Agraria UGM itu beberapa kali
mempertanyakan apa manfaat gaya dan kemudian juga segera ingin tahu
hasilnya. Memang saya begitu. Selalu bertanya apa pun, katanya.

Di usianya yang senja, Bu Maria yang pensiun tahun lalu itu masih
sangat sehat. Pikiran jernih dan mampu menanggapi berbagai permasalahan
aktual yang terjadi di negara ini. Bukan hanya masalah pertanahan yang
sudah menjadi spesialisasinya, tetapi juga info aktual terakhir tentang
persidangan Bupati Sleman yang kini dalam proses pengadilan.

Prof Dr Saparinah Sadli

Sejarah mencatat ketokohan Prof Dr Saparinah Sadli (81) dalam berbagai
peristiwa penting yang menjadi tonggak perjuangan perempuan untuk
terbebas dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi. Dia adalah
sosok ilmuwan dan pekerja hak asasi manusia yang tak pernah pensiun.

Perjalanannya yang panjang dan penuh, teguh dan kukuh, adalah
perpaduan antara `kebetulan-kebetula n yang bermakna', dorongan teman,
sahabat dan suami, serta kehendak untuk terus belajar dan bekerja.
Setiap orang selalu dalam proses menjadi, ujar Bu Sap – begitu ia
disapa.

Meski sudah sepuh, Bu Sap saat ini masih membantu Fakultas Psikologi
UI dan Program Pascasarjana Kajian Wanita UI, yang dirintisnya sejak
tahun 1989. Ia juga aktif di Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP), terus
menulis dan saat ini menjadi anggota tim peneliti tentang gender dan
kesehatan reproduksi (kespro) dalam buku pelajaran SD, SMP, dan SMA.
Hobi barunya, mencari bunga di Pasar Bunga Rawa Belong juga menjadi
bagian dari kegiatan rutinnya.

dr Kartono Mohamad
Ia seorang dokter, tetapi tulisan-tulisannya tentang banyak hal kritis
dan tajam. Mungkin ada pihak yang tersinggung. Namun, contoh-contoh di
lapangan serta data yang dipaparkan dalam tulisan itu sulit dibantah.
Begitulah dr Kartono Mohamad (70) menulis.

Dokter kelahiran Batang, Jawa Tengah, 13 Juli 1939, ini sudah menulis
untuk Kompas sejak 1972. Tidak kurang dari 234 tulisannya dimuat di
harian Kompas. Isi tulisannya terutama menyangkut persoalan kesehatan
dalam arti luas. Selain persoalan kebijakan kesehatan, pelayanan
kesehatan, medis, dan obat-obatan, profesi dokter, etika kedokteran dan
layanan rumah sakit juga diulasnya. Kartono mampu menjelaskan kepada
pembaca, duduk persoalan dari suatu peristiwa secara jernih.

Persoalan yang rumit bisa dipaparkan secara sederhana sehingga mudah
dimengerti pembaca. Begitulah Kartono. 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN

2009-06-25 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Amburadul! Amburadul dan lagi-lagi Amburadul! Sampai hari inipun saya belum 
mendapatkan surat panggilan untuk PEMILU tgl 8 Juli nanti.
 
Rekan-rekan FPK, kemana saya bisa melapor, ya? Dan jika ada nomer tilpun yang 
bisa dikontak, mohon kirimkan kepada saya, ya, untuk melaporkan hal ini?
 
Sebagai warga di salah satu RT/RW yang terdaftar dan sudah 12 tahun tinggal 
disatu alamt yang sama, kok tidak mendapatkan hak-hak saya?! Tahun 2004, juga 
harsu bersungut-sungut duduk di Kelurahan sampai dibuatkan kartu pemilihan, 
pada hari H, dimana kita semua harus melakukan pencoblosan (waktu itu). Dan 
sekarang terulang kembali, saya belum mendapatkan surat panggilan-nya untuk 
PEMILU 8 Juli.
 
Saya tunggu ya kabar dari rekan-rekan FPK. Makasih dan salam,
Yuli

--- On Wed, 6/24/09, liman PAP liman_...@yahoo.com wrote:


From: liman PAP liman_...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPU, INDRA PILIANG DAN DASMAN DJAMALUDDIN
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 24, 2009, 6:28 AM


Sepertinya pendapat kita sama. Apalagi ada iklan TV yg berisi anggota2 KPU yg 
telah membuat Pemilu Legislatif / DPT amburadul dan Debat Capres Tanpa 
Perdebatan padahal memakai uang negara. Sudah kerja tidak beres masih gila 
promosi masuk TV dan suka jalan ke luar negeri.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tanpa Rokok, Masyarakat di Negara Maju Panjang Umur

2009-06-25 Terurut Topik Samali Djono
rekan Kiki .. anda benar, bahwa beban pajak dari produsen rokok
kepemerintah itu dibebankan kemudian pada perokok / konsumen.
para produsen, distributor dlsb nya hanya pass the monkey saja.

salam,
djs





From: Kiki Soewarso kikisoewa...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, 24 June, 2009 14:04:49
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tanpa Rokok, Masyarakat di Negara Maju 
Panjang Umur





Jangan salah Pak... yang membayar pajak itu bukan produsen rokok, tapi para 
perokok yang sebagian besar adalah masyarakat miskin. Biaya kesehatan untuk 
penyakit yang diakibatkan rokok jauh lebih besar daripada penerimaan cukai 
negara yang dihasilkan dari para perokok tersebut.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan Terus...

2009-06-25 Terurut Topik Samali Djono
bapak2 sekalian ...
kalu saya nga salah nangkep. maksudnya 2 kali ujian ? satu UN dan
satu lagi ujian dari sekolah terkait ? maksudnya sekolah swasta

anak saya sekolah bukan disekolah international, sekolah swasta biasa 
setiap tahun dia membawa pulang 2 ijazah, takala di SMP maupun SMA
satu dari UN dan satu lagi dari sekolahannya
maap kalu bukan ini yang dimaksud

salam,
djs





From: Asep Kurniawan ask...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, 24 June, 2009 16:57:34
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional 
Jalan Terus...





Memang aneh. Barangkali Pak Hakiki mendaftarkan anaknya ke sekolah unggulan 
atau malah yang berstandar internasional? Seringkali sekolah dengan status 
begini membuat persyaratan tambahan. Ini yang saya ngga tau, apakah hal begini 
diperkenankan oleh aturan atau tidak.

Salam,



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Selamat kepada Pak Kartono Mohamad

2009-06-25 Terurut Topik Billy N.
halo...
Selamat untuk senior kita, ts dr.Kartono.
rgds
Billy

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan wrote:
 Selamat kepada Pak  Kartono Mohamad atas terpilih sebagai
 Cendekiawan Berdedikasi Kompas 2009



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sepeda Motor Bakal Bisa Melaju di Jalan Tol

2009-06-25 Terurut Topik Samali Djono
satuju lah kang Asep ...
mending mulai dari diri masing-masing. mungkin sangat tidak berarti
alias kecil untuk keruwetan yang sudah menjadi kebiasaan dan seolah
jadi benar
paling tidak kita sudah berbuat ... paling tidak kita sudah menberi contoh
pada anak atau cucu kita ... paling tidak, kalu tidak membaik sekarang,
mungkin nanti pada masa anak cucu kita ...  

salam,
djs




From: Asep Kurniawan ask...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, 24 June, 2009 17:17:30
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sepeda Motor Bakal Bisa Melaju di Jalan Tol






Harus diakui, masih banyak pengguna jalan yang bersikap seenaknya. Pengendara 
motor seringkali seenaknya naik ke trotoar atau berjalan melawan arus 
kendaraan. Pengendara mobil seringkali terlihat parkir di atas trotoar atau 
parkir di tempat yang jelas2 dilarang stop/parkir atau di dekat lampu lalu 
lintas. Kendaraan umum seringkali berhenti seenaknya di tengah jalan untuk 
menurunkan/menaikka n penumpang. Para pejalan kaki seringkali memaksa 
menyeberang saat lampu lalu lintas untuk kendaraan masih berwarna hijau.

Daripada ribut, mending member FPK menginisiasi gerakan tertib lalu lintas. 
Perspektifnya bukan semata penegakan disiplin, tetapi menghormati hak orang 
lain: Jika berkendara atau parkir di atas trotoar, berarti kita sudah mengambil 
hak pejalan kaki. Jika menyeberang jalan saat lampu untuk kendaraan masih hijau 
atau tidak di jembatan penyeberangan, maka kita sudah mengambil hak para 
pengendara kendaraan. Dst. Caranya bisa lewat stiker, pin atau media lain yang 
dibuat dengan kata-kata dan desain kreatif.

Salam,


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Debat capres 3: JK menyentil SBY dgn pengusaha rambut hitam

2009-06-25 Terurut Topik bungaran
Indonesia perlu kemandirian pangan dan revitalisasi desa untuk mengentaskan 
kemiskinan dan mengatasi pengangguran.  Sebagai negara besar yang memiliki 
kekayaan sumber daya alam, sangat layaklah menurut Mega jika masyarakat 
Indonesia sejahtera.   Kekayaan alam utama yang potensial menurut Megawati 
adalah sektor pertanian, kelautan, dan perikanan. Oleh karena itu diperlukan 
pembagian tata ruang tanah dan air untuk meningkatkan potensi alam itu. Kita 
ingin membangun kedaulatan bukan hanya swasembaga pangan, tapi juga kelautan, 
ujar Megawati. Kemandirian pangan bisa ditempuh antara lain dengan melakukan 
proteksi terhadap produksi dalam negeri. Selanjutnya, Megawati juga menyoroti 
soal pemberdayaan daerah. Desa harus dilakukan revitalisasi agar mampu 
mengembangkan diri dan masyarakat di dalamnya. Selama ini pengembangan terhadap 
potensi desa kurang sehingga banyak masyarakat desa berbondong-bondong ke kota. 
Akibatnya, muncul urbanisasi. Bukannya menjadi sejahtera, banyak kaum urban 
justru menjadi miskin di kota.

Sebelumnya, pada bagian awal pemaparan visi misi nya, SBY tak lupa 
mengungkapkan sejumlah keberhasilan dalam masa pemerintahannya sekarang. Ia 
mengatakan, meskipun dalam beberapa waktu lalu Indonesia mengalami imbas dari 
krisis global, namun Indonesia bisa selamat dari keterpurukan yang mendalam. 
Dan seluruh persoalan itu hanya dapat diselesaikan secara bertahap. Dengan 
keyakinan dan kerja sama seluruh daerah, 5 tahun mendatang kita bisa menurunkan 
lagi pengangguran, dan menurunkan pula kemiskinan, ujar SBY.

Menurut Kalla, kemiskinan dan penggangguran saling terkait satu sama lain. 
Kemiskinan disebabkan oleh kurangnya pendapatan. Sementara, kurangnya 
pendapatan disebabkan oleh tidak adanya pekerjaan yang layak. Solusinya adalah 
lapangan kerja dengan pendapatan yang layak. Artinya di atas UMR (upah minimum 
regional) karena kalau di bawah UMR dia tetap miskin, jelas JK.

Selanjutnya, setelah pendapatan naik, JK menekankan pentingnya menjaga agar 
masyarakat tidak mengeluarkan biaya lebih besar dari pendapatan yang 
didapatnya. Itulah gunanya pemerintah menjamin pendidikan gratis, kesehatan 
gratis, beras murah. Itu harus diberikan supaya pengeluaran masyarakat tidak 
naik, ucak JK.

Menurut JK, semua itu bisa dicapai dengan pertumbuhan ekonomi yang baik yaitu 
sekitar 8 persen. Pemerintah harus membuka ruang bagi bagi terciptanya iklim 
investasi yang baik bagi swasta dan pemerintah. Saya minta maaf, saya 
menyesalkan dan masyarakat juga menyesalkan, (pernyataan) rambut hitam tidak 
baik, karena tanpa mereka siapa buka pekerjaan di republik ini, jelas JK.

Soal ledakan penduduk, entah karena keterbatasan waktu tersebut, atau memang 
tak ada jawaban lain, SBY hanya menyebutkan bahwa program Keluarga Berencana 
memang harus kembali digalakkan. Lima tahun ke depan, kita kembali hidupkan KB 
agar pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan, kata SBY.
Impor jangan terlalu besar. Maaf ini Pak SBY, Indomie itu bisa menimbulkan 
inflasi. Sebab kalau makin banyak rakyat makan Indomie, makin banyak produksi 
dan makin banyak gunakan gandum. Gandum terlalu banyak, impor jadi tinggi, 
ucap JK. Pernyataan JK ini terkait dengan iklan SBY di stasiun televisi yang 
menggunakan jingle Indomie sebagai lagu iklan.

Menanggapi pernyataan JK, SBY yang mendapat kesempatan menjawab setelah 
Megawati pun menimpali. Capres Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono 
berpandangan keberadaan subsidi tetap diperlukan sepanjang tujuannya untuk 
membantu rakyat kecil. Subsidi BBM suatu saat bisa dikurangi, tapi sekarang 
ini belum layak dikurangi. Apalagi masih banyak saudara kita yang belum hidup 
layak.  Pandangan lebih dalam diungkapkan Jusuf Kalla. Menurut capres Partai 
Golkar ini, subsidi akan tetap diperlukan sepanjang hal tersebut masih 
diperlukan. Yang menjadi soal kita adalah mengurangi obyek subsidinya. Di mana 
obyek tertinggi? Di listrik, di minyak tanah, ungkapnya.  Minyak tanah kita 
konversi ke gas, kita bangun pembangkit-pembangkit listrik. Jadi kita 
menurunkan subsidi dengan teknologi, tidak merepotkan rakyat, tegasnya.

Pada debat capres kali ini: JK layak mendapat bintang 







[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Koreksi, Liek Wilarjo Ahli Fisika yang Juga Menulis Sosial

2009-06-25 Terurut Topik sutiono2000
Kompas ada salah cetak / tulis pada biografi Liek Wilardjo, 1975-1980 Liek 
adalah dosen pada Fakultas Teknik Elektro, bukan Dekan, krn Dekan saat itu 
adalah (alm) Ir Soemaryono.

Salam,
Sutiono Gunadi
Fak Teknik Elektro UKSW 1977-1982


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id

Date: Thu, 25 Jun 2009 01:02:50 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Liek Wilarjo Ahli Fisika yang Juga Menulis 
Sosial


Oleh Subur Tjahjono
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/25/05404582/Liek.Wilarjo.Ahli.Fisika.yang.Juga.Menulis..Sosial


KOMPAS.com-  Menilai sosok Liek Wilardjo (70) harus utuh. Hanya menilai dari 
pandangan  pertama bisa salah sangka, karena akan terkesan kaku, nyaris tanpa 
ekspresi, dan irit bicara. Namun, dengan menyimak tulisan-tulisannya di media 
massa dan penuturan orang-orang yang sudah lama berinteraksi dengan guru besar 
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga ini barulah tergambar secara 
lengkap sosok cendekiawan yang utuh dan interdisipliner itu.

Spesialisasi yang ditekuni secara serius oleh ilmuwan kelahiran Purworejo, 24 
September 1939 itu adalah fisika dan matematika. Selain itu ia  meminati bidang 
filsafat ilmu, etika, pendidikan sains, bahasa keilmuan, dan telaah lintas 
agama.

Kalau dibilang total ya total. Total dalam arti saya tidak nyambi jadi calo. 
Dagang ya tidak. Main valuta asing atau MLM (multi level marketing) tidak. 
Berpolitik juga enggak. Total dalam arti itu, kata Pak Liek—sapaan akrab Liek 
Wilardjo--ketika diwawancarai Kompas di Rumah Makan Tempo Doeloe, Kota 
Salatiga, Jawa Tengah, Senin (15/6) lalu.

Akan tetapi, menurut dia,  total pun dalam arti terbatas, baik dalam kualitas 
maupun kuantitas, terbatas juga dalam cakupan. Saya berkecimpung dalam dua 
kategori, yakni spesialisasi (fisika dan matematika) dan beberapa bidang lain 
di luar spesialisasi, yaitu filsafat ilmu, bahasa keilmuan, etika, sedikit 
telaah lintas agama, dan pendidikan sains. Di luar itu tidak terlibat, ujar 
alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada tahun 1964 itu.

Spesialisasi di bidang fisika dan matematika itu memang didukung oleh latar 
belakang pendidikan S2 tahun 1965 dan S3 tahun 1970  di Michigan State 
University, Amerika Serikat. Penghargaan doktor honoris causa tahun 1990 di 
bidang sains juga dapat menjadi ukuran bagaimana perguruan tinggi terkemuka 
seperti Vrije Universiteit, Amsterdam, Belanda, mengakui kecendekiawanannya. Ia 
dihargai karena menstandardidasi istilah-istilah fisika dan 
pandangan-pandangannya tentang ilmu yang normatif.

 Mantan Rektor UKSW Dr Sutarno (76) memberi gambaran yang lebih utuh tentang 
Pak Liek yang pernah menjadi Pembantu Rektor I UKSW ketika Sutarno menjadi 
rektor 1973-1978. Ia  apa adanya, terus terang, terkesan sombong, kurang 
diplomatis, sehingga sering menimbulkan salah paham atau antipati kalau 
melontarkan ide, tutur Sutarno.

Padahal Pak Liek banyak idenya, seperti sistem kredit semester yang 
diperkenalkan Pak Liek di UKSW tahun 1973. Sistem kredit itu juga pertama 
diterapkan di Indonesia waktu itu. Menurut saya Pak Liek itu ilmuwan yang 
mumpuni, all round (serba bisa), kata Sutarno.

Peneliti senior Lembaga Penelitian Percik di Salatiga, Dr Nico L Kana, menilai 
Pak Liek bukan tipe cendekiawan yang membutuhkan pentas dengan penonton yang 
bertepuk tangan. Pak Liek bukan sosok yang menonjol-nonjolkan diri. Meskipun 
demikian , Nico melihat sosok Pak Liek adalah cendekiawan yang selalu melihat 
segala hal secara utuh, sekalipun awalnya keahliannya adalah fisika dan 
matematika.

Salah seorang mahasiswanya di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro UKSW tahun 
1975-1981, Dr Yuliman Purwanto, membuat catatan untuk peringatan 70 tahun di 
kampusnya tahun ini. Yuliman menilai, Pak Liek telah menjadi begawan humanisme 
lewat karya, perenungan, dan tulisan-tulisannya.

Ia bukan sekadar seorang guru besar, tetapi ia memang guru bagi bangsa ini, 
ujar Yuliman, yang sekarang menjadi dosen di Universitas Dian Nuswantoro 
Semarang dan Direktur TVKU Semarang itu.

Hal itu pula yang mendorong Direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri 
Walisongo Semarang Prof Dr Ahmad Gunaryo mengundang Pak Liek mengajar Filsafat 
Ilmu di Program S3 Studi Islam IAIN Walisongo sejak tahun 2005. Di mata saya 
Pak Liek itu dedicated teacher (guru yang berdedikasi), ujar Gunaryo. Sebagai 
seorang guru, Pak Liek betul-betul mengabdi pada spesialisasi dan profesinya.

Pak Liek sendiri ketika ditanya soal pencapaiannya merasa tidak ada yang bisa 
dibanggakan dari bidang-bidang yang ditekuninya itu. Biasa-biasa saja. Tidak 
ada istimewanya. Karena itu saya tidak berniat menulis otobiografi karena tidak 
ada capaian yang perlu dibanggakan dalam hidup saya, kata Pak Liek.

Untuk mengetahui pandangan-pandangan Pak Liek tentang masalah kebangsaan, 
berikut petikan lengkap wawancaranya:


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Diputus Bebas, Prita Teriak Alhamdulillah

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan KOMPAS Pingkan E Dundu

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/25/12020820%20/diputus.bebas.prita.teriak.alhamdulillah


TANGERANG, KOMPAS.com — Majelis hakim Pengadilan Negeri Tangerang yang diketuai 
oleh Karel Tuppu, Kamis (25/6) siang, dalam putusan selanya menyatakan, 
terdakwa kasus pencemaran nama baik RS OMNI Internasional Alam Sutera, Prita 
Mulyasari, bebas.

Putusan ini menjadi tanda dikabulkan eksepsi Prita yang disampaikan pada 
persidangan terdahulu. Mendengar putusan itu, Prita yang hari ini mengenakan 
pakaian berwarna putih dengan kerudung senada bermotif bunga hitam langsung 
menengadahkan tangannya.

Sesaat kemudian, dengan suara cukup keras ia berkata, Alhamdulillah, terima 
kasih. Kemudian dengan kedua telapak tangan ia mengusap wajahnya dan kemudian 
berdiri dengan tangan masih berada di wajah.

Setelah mendengarkan pembacaan putusan itu, jaksa penuntut umum, Riadi, tetap 
menyatakan akan melanjutkan perkara tersebut. Ia kemudian meminta agar majelis 
hakim memberikan salinan putusan sela tersebut.

Sementara itu, pengacara Prita, Syamsu Anwar, yang ditemui seusai persidangan 
menyambut baik putusan hakim. Ia juga mengatakan akan melanjutkan kasus 
tersebut dalam konteks gugatan balik Prita kepada pihak RS OMNI Internasional 
terkait hak hidup kliennya yang telah terampas.

Seusai sidang, Prita langsung dibawa ke ruang administrasi pengadilan setempat.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Michael Jackson Meninggal Dunia

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Michael Jackson Meninggal Dunia?


KOMPAS.com - Mega bintang Michael Jackson dilaporkan meninggal dunia setelah 
dilarikan ke sebuah rumah sakit di Los Angeles, Kamis (25/6). Laporan tersebut 
dikeluarkan oleh Los Angeles Times dan  Associated Press sementara jaringan 
televisi CNN belum memastikan laporan kematian bintang berusia 50 tahun itu.

Menurut sumber CNN, Jackson berada dalam kondisi kritis. Brian Oxman, pengacara 
keluarga Jakson, menjelaskan mendapatkan informasi dari kakak Michael Jaskcon, 
Randy Jackson bahwa mega bintang itu tidak sadarkan diri setelah menderita 
cardiac arrest atau mendadak terhentinya kerja jantung di kediaman di Los 
Angeles barat.

Jackson dilarikan ke UCLA Medical Center setelah petugas pemadam kebakaran Los 
Angeles menerima laporan itu dari jalur telpon permohonan bantuan darurat 911. 
Menurut Kapten Steve Ruda dari dinas pemadam kebakaran Los Angeles, permohonan 
bantuan itu diajukan dari sebuah kediaman di Los Angeles barat pada pukul 12:21 
waktu Los Angeles atau 02.30 Jumat (26/6) WIB.

Mega bintang yang berasal dari Gary, Indiana ini dikenal dengan julukan King 
of Pop. Jakson merupakan anak ke-7 dari sembilan bersaudara dari sebuah 
keluarga musisi yang terkenal.

Saat ini, setiap pintu masuk menuju fasilitas gawat darurat UCLA Medical Center 
dijaga ketat oleh personel keamanan. Bahkan tidak seluruh staf rumah sakit 
mendapatkan akses masuk ke ruang itu. Beberapa orang yang tampak berada di 
ruang tunggu sekitar fasilitas gawat darurat  UCLA Medical Center tak kuasa 
menahan haru dan larut dalam kondisi duka dengan saling bertangis-tangisan.

http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/06/26/05595593/Michael.Jackson.Meninggal.Dunia



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hakim: Bebas, Prita Tak Bisa Dijerat UU ITE

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/25/12401995%20/hakim.bebas.prita.tak.bisa.dijerat.uu.ite



TANGERANG, KOMPAS.com — Putusan bebas yang dijatuhkan Majelis Hakim PN 
Tangerang atas terdakwa kasus pencemaran nama baik RS Omni Internasional, Prita 
Mulyasari, diambil karena terdakwa tak bisa dijerat dengan Undang-Undang 
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

UU ITE digunakan dua tahun lagi, artinya pada 21 April 2010 UU ITE baru 
diterapkan karena itu Prita tidak bisa dijerat dengan UU ITE, kata Ketua 
Majelis Hakim Karel Tuppu di PN Tangerang, Kamis (25/6).

Dengan demikian, hakim menilai dakwaan JPU terhadap Prita dengan dasar Pasal 45 
jo Pasal 27 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE serta Pasal 
310 dan 311 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tidak memiliki substansi dan dasar 
hukum yang jelas. ITE belum bisa diberlakukan untuk mendakwa terdakwa, JPU 
tidak bisa melakukan tindakan sewenang-wenang, kata Karel.

Menurut dia, semua dakwaan yang sampaikan JPU tidak memenuhi syarat sebagaimana 
yang tercantum dalam Pasal 143 Ayat 2 huruf b KUHAP. UU ITE belum bisa 
diterapkan dan karena itu dakwaan terhadap Prita dibatalkan demi hukum dan 
tidak ada jeratan hukuman terhadap terdakwa, katanya.

Ia mengatakan, semua keberatan pengacara terdakwa dikabulkan dan JPU bisa 
mengajukan keberatan kepada Pengadilan Tinggi (PT) Banten. Untuk itu 
persidangan terhadap Prita di PN Tangerang dihentikan, semua ditindaklanjuti di 
PT, ujar Karel.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Moge Arogan Selesai Damai? Kok Polisi Tidak Tahu

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/24/1439020/kasus.moge.arogan.selesai.damai.kok.polisi.tidak.tahu


BOGOR, KOMPAS.com — Kapolres Bogor AKBP Suntana mengatakan belum mengetahui 
adanya kesepakatan damai antara anggota konvoi motor gede (moge) dan korban 
pemukulan, Darmawan Edwin Sudibyo (51), karena hal tersebut bukan wewenang 
penyidik. 

Masalah itu bukan wewenang penyidik. Kalau terjadi kesepakatan damai di antara 
kedua belah pihak, ya silakan saja, katanya saat dihubungi di Bogor, Rabu 
(24/6), menanggapi informasi bahwa Edwin dan rombongan konvoi moge telah 
sepakat untuk damai. 

Ia mengatakan, sampai saat ini polisi baru pada tahap pemeriksaan saksi-saksi 
dan akan memanggil semua pihak yang terlibat untuk mengonfrontasi pengakuan 
mereka. Besok kami akan konfrontasi kedua belah pihak, kata Suntana. 

Konvoi moge yang dipimpin Anto Nasution tersebut sebelumnya dilaporkan oleh 
Edwin kepada polisi karena telah melakukan pemukulan terhadap dirinya di Jalan 
Raya Puncak, Kabupaten Bogor. Peristiwa pemukulan tersebut terjadi pada 24 Mei 
2009 sekitar pukul 16.00. 

Ketika itu, Edwin mengendarai mobil Nissan X-Trail dari arah Cisarua menuju 
Jakarta bersama istrinya, Dian Fara (39), yang tengah hamil lima bulan serta 
tiga anak dan ayah mertuanya. 

Korban yang saat itu tengah terjebak kemacetan di kawasan Puncak dipukul oleh 
beberapa pengendara moge karena mobilnya dianggap telah menghalangi laju konvoi 
mereka yang juga menuju Jakarta. 

Selain memukul Edwin, mereka juga menggebrak dan menendang mobil korban 
sehingga mengalami rusak, dua kaca spion terlepas, washer lampu rusak, dan 
lecet di badan mobil. 

Suntana sebelumnya juga telah menegaskan, pihaknya akan mengambil tindakan 
tegas tanpa pandang bulu terkait kasus pemukulan tersebut.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Jakob Oetama: Kompas Sehebat Sekarang Berkat Cendekiawan

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/25/11203635/Jakob.Oetama.Kompas.Sehebat.Sekarang.Berkat.Cendekiawan



JAKARTA, KOMPAS.com — Harian Kompas memberikan Anugerah Cendekiawan Berdedikasi 
kepada lima cendekiawan Indonesia.

Mereka adalah dr Kartono Mohamad (70); Prof Dr Maria SW Sumardjono, SH, MCL, 
MPA (66); Prof Emiritus Dr Ir Sjamsoe'oed Sadjad, MSc (78); Prof Liek Wilardjo, 
BSc, LCE, MSc, PhD, GCEPA, DSc (70); dan Prof Dr Saparinah Sadli (81).

Bapak dan ibu semua (penerima anugerah) di mata kami sudah menyumbangkan ilmu 
pengetahuan, pikiran kreatif lewat media massa, lewat tulisan, kata Pimpinan 
Umum Harian Kompas Jakob Oetama (78) sebelum ia memberikan Anugerah Cendekiawan 
Berdedikasi di Hotel Santika Premier, Jakarta, Kamis (25/6).

Lebih lanjut, Jakob mengatakan bahwa ilmuwan yang membagikan ilmunya melalui 
tulisan memberikan suatu kontribusi ekstra. Jika dilihat dari profesinya 
sebagai dosen dan profesor sudah optimal. Namun, masih menyisihkan waktu untuk 
menulis dan disumbangkan ke orang lain, yang salah satunya melalui Kompas. Dan 
ini mendapat tanggapan yang baik dari para pembaca, kata Jakob.

Menurutnya, harian Kompas bisa sehebat sekarang ini tidak terlepas dari 
kontribusi kelima penerima anugerah ini. Selain itu, apa yang mereka berikan 
kepada masyarakat melalui Kompas tidak sekadar ilmu yang mereka kuasai, tetapi 
juga sekaligus kesaksian hidup mereka. Melalui kesederhanaan hidup dari 
keterbatasan sebagai PNS, mereka masih bisa optimal dan total dengan 
pekerjaannya, ungkapnya.

Jakob pun menyelipkan harapan yang berakar pada kehidupan penerima anugerah. 
Berakar pada sosok pribadi dan kontribusi serta kerja keras dari bapak dan 
ibu, kami harapkan hal itu bisa menjalar kepada para ilmuwan-ilmuwan muda. 
Lewat Kompas kepada masyarakat dan kita semua, ujar Jakob.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selebaran Katolik di Kampanye JK Pecah Belah Bangsa

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/25/12331211/Selebaran.Katolik.di.Kampanye.JK.Pecah.Belah.Bangsa


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono Marzuki 
Alie, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, mengatakan, selebaran yang 
dibagi-bagikan pada kampanye tertutup capres M Jusuf Kalla di Asrama Haji Medan 
pada 24 Juni dapat memecah belah bangsa. 

Selebaran tersebut menyatakan bahwa Herawati, istri cawapres Boediono, beragama 
Katolik. Selebaran tersebut berbau SARA dan dapat memecah belah bangsa. 
Memangnya penganut agama lain tidak berhak menjadi pemimpin? Ini pelecehan 
terhadap agama orang lain, ujar Marzuki pada jumpa pers, Kamis (25/6) di Bravo 
Media Center, Jakarta. 

Marzuki melanjutkan, kejadian tersebut merupakan puncak dari serentetan 
kejadian kubu JK-Wiranto yang cenderung memojokkan kubu SBY-Boediono. Namun, 
selama ini kejadian tersebut tidak pernah diungkap ke permukaan karena 
kurangnya bukti-bukti yang kuat. Namun, kali ini kami sudah memiliki rekaman 
dan bukti-bukti lainnya, ujarnya. 

Marzuki juga meminta para kontender lain beserta tim kampanye nasionalnya tidak 
mengotori pilpres demi kepentingan-kepentingan jangka pendek. Sebaliknya, 
mereka diminta konsisten berkomitmen untuk mendukung terselenggaranya pemilu 
damai seperti yang dikumandangkan pada saat deklarasi damai di Hotel Bumi 
Karsa, 10 Juni. 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah.. Hampir Separuh BlackBerry di Indonesia Barang Ilegal

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/06/25/1401305/Wah...Hampir.Separuh.BlackBerry.di.Indonesia.Barang.Ilegal



JAKARTA, KOMPAS.com — Ponsel cerdas BlackBerry memang tengah booming di 
kalangan masyarakat Indonesia. Namun, siapa sangka jika hampir separuh dari 
BlackBerry yang beredar di Indonesia ilegal. Pengakuan ini datang dari salah 
satu operator yaitu PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL).

Manager Broadband BlackBerry  3G PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) Handono 
Warih mencatat, sedikitnya separuh BlackBerry yang beredar di pasaran adalah 
ilegal. Saat ini, BlackBerry yang sudah beredar di pasar diperkirakan mencapai 
425.000 unit.

Dari jumlah ini, 250.000 unit disalurkan secara resmi oleh tiga operator 
telekomunikasi, yakni Excelcomindo, PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Telkomsel. 
Dengan demikian, ada 175.000 unit BlackBerry yang berasal dari pasar gelap atau 
black market.

Ujungnya, Departemen Perdagangan kini akan menurunkan tim guna mengawasi 
peredaran gadget tersebut. Tim akan dibentuk segera, ujar Dirjen Perdagangan 
Dalam Negeri Depdag Subagyo, di Jakarta, Kamis (25/6).

Subagyo melanjutkan, hingga sekarang, Depdag masih melakukan pengawasan 
terhadap peredaran barang yang impor sesuai aturan Permendag No 56 Tahun 2009. 
Barang itu adalah garmen, sepatu, mainan anak, elektronik, makanan, dan 
minuman. Tapi kalau ada permintaan atau kasus tertentu seperti BlackBerry yang 
di luar ketentuan, Depdag bisa menurunkan tim untuk melakukan pengawasan di 
pasar, katanya. (Epung Saepudin/Kontan)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Beginilah Kesan Kelima Penerima Anugerah Cendekiawan Berdedikasi 2009

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/25/13085215/Beginilah.Kesan.Kelima.Penerima.Anugerah.Cendekiawan.Berdedikasi.2009


JAKARTA, KOMPAS.com - Penganugerahan Cendekiawan Berdedikasi 2009 yang kedua, 
ternyata memberikan kesan mendalam bagi kelima orang yang menerimanya. Kelima 
cendekiawan Indonesia yang berbahagia tersebut adalah dr Kartono Mohamad (70); 
Prof Dr Maria SW Soemardjono, SH, MCL, MPA (66); Prof  Emiritus Dr Ir 
Sjamsoe'oed Sadjad, MSc (78); Prof  Liek Wilardjo, BSc, LCE, MSc, PhD, GCEPA, 
DSc (70); dan Prof  Dr  Saparinah Sadli (81).

Ketika saya tahu yang memberikan anugerah ini Kompas, saya tidak berpikir 
panjang. Karena Kompas adalah obyektivitas dan kejujuran. (dua hal) yang 
langka, kata Maria memberikan kesan pertama saat pertama kali mendengar ia 
menerima anugerah ini di Hotel Santika Premier, Jakarta (25/6).

Lebih lanjut, Guru Besar Hukum Agraria Universitas Gadjah Mada (UGM) yang 
pensiun tahun lalu itu mengaku, apa yang selama ini ia lakukan hanya panggilan 
jiwa. Apa yang saya lakukan tanpa pernah terbayangkan ada yang akan memberi 
perhatian, ungkapnya.

Kesan mendalam juga dialami dr Kartono, mantan Ketua Pengurus Besar Ikatan 
Dokter Indonesia (PB IDI) periode 1985-1988. Selama ini nulis cuma untuk 
mengeluarkan uneg-uneg saja, tapi malah dimuat. Saya mulai nulis tahun 70-an, 
ungkap Kartono.

Yang menarik, tambah Kartono, ucapan selamat atas Anugerah Cendekiawan 
Berdedikasi yang diterimanya datang dari KPK jam 04.00 tadi pagi. KPK berpesan 
jangan lelah lawan korupsi. Lalu saya jawab, yang korupsi juga kuat, kata 
Kartono yang pernah menjadi dokter TNI AL dengan pangkat terakhir Mayor.

Apa yang dirasakan mereka mirip dengan spesialisasi di bidang fisika dan 
matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Jawa Tengah, Prof Liek 
Wilardjo, dan pionir dalam ilmu dan teknologi benih di Indonesia sekaligus guru 
besar di Institut Pertanian Bogor Jawa Barat Prof Emiritus Dr Ir Sjamsoe'oed 
Sadjad, dan perintis kelahiran Komisi Nasional Antikekerasan terhadap 
Perempuan, Saparinah Sadli.

Saya terharu. Terima kasih telah dihargai, kata Saparinah. Tahun lalu yang 
menerima anugerah serupa adalah MT Zen, Sayogyo, Thee Kian Wie, Soetandyo 
Wignyosoebroto, dan Satjipto Rahardjo.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Talk To CEO, Jumat, 26 Juni, 2009

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Tempat sangat terbatas, silakan reservasi: 

Lina 08889112299 atau Mevi 08889112321




Come and Join……….
 
Please join Live at Solo Lounge, Grand Sahid Jaya HOTEL or On-Air at Trijaya 
Network Nationwide.

Special Edition Talk to CEO, Live, June 26th, 5 PM – 6.30 PM
Guest: Betti Alisjahbana, Founder  CEO PT. OB International
Host: Sandiaga S. Uno
Info  RSVP: Lina 08889112299 atau Mevi 08889112321
 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Indra: Kualitas Rizal Hanya Pelontar Peluru Hampa

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/25/14042190/Indra.Kualitas.Rizal.Hanya.Pelontar.Peluru.Hampa


JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jusuf Kalla-Wiranto, 
Indra J Piliang, menuntut balik juru bicara tim SBY-Boediono, Rizal 
Mallarangeng, untuk meminta maaf. atas pernyataannya sehubungan peristiwa 
selebaran mengenai agama Herawati Boediono saat kampanye JK di Medan. 

Kami meminta saudara Rizal Mallaranggeng mencabut pernyataannya yang kurang 
sopan itu, baik secara lisan atau tulisan. Selain itu, saudara Rizal wajib 
menyatakan permohonan maaf secara lisan dan tulisan kepada Bapak Jusuf Kalla 
dan Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto, kata Indra J Piliang di Jakarta, Kamis 
(25/6).

Dalam kampanye Kalla di Asrama Haji Medan beredar selebaran fotokopi berita 
yang mengutip ucapan Habib Hussein al-Habsyi bahwa istri calon wakil presiden 
itu bukan beragama Islam. 

Pada Rabu, Rizal Mallarengeng sebagai Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono telah 
melontarkan beberapa pernyataan antara lain, Kami menuntut JK untuk 
menjelaskan peristiwa ini apakah sepengetahuan beliau untuk menyebarkan fitnah 
dan black campaign. 

Selain itu, Rizal juga melontarkan pernyataan, Jelas ada buktinya ini dengan 
sengaja dibagikan ke dalam ruangan yang ada Wapres (JK) yang saat itu sedang 
berkampanye sebagai calon presiden.

Lebih lanjut Rizal juga menegaskan, Sebagai penanggung jawab tertinggi 
kampanye, sudah seyogianya JK minta maaf pada Ibu Boediono.

Menurut Indra, penyampaian pernyataan tersebut jelas-jelas menunjukkan tidak 
adanya sikap check and recheck dari Rizal Mallarangeng. Rizal, tambah Indra, 
telah mendahului jalur-jalur hukum formal yang layak digunakan, seperti 
kepolisian dan Badan Pengawas Pemilu.

Menurut Indra, untuk membuktikan sebuah tuduhan, Rizal paling tidak harus 
mempersilakan aparat hukum untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan.

Pengabaian prosedur formal itu menunjukkan sekali lagi betapa Tim Kampanye 
Nasional SBY-Boediono berisikan orang-orang yang kualitasnya sekadar hanya 
pelontar peluru-peluru hampa, kata Indra. 

Indra juga menjelaskan bahwa tidak benar Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto telah 
menyebarkan fotokopi berita tersebut dalam kampanye resmi yang dihadiri oleh 
capres Jusuf Kalla.

Selain itu, Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto tidak dalam kapasitas memeriksa 
koran atau tabloid apa yang dibawa oleh peserta kampanye. 

Indra menjelaskan, pihaknya menyadari betapa pers memegang peranan penting 
dalam demokrasi. Karena itu, Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono selayaknya 
mengajukan keberatan kepada Habib Hussein al Habsy dan tabloid yang memuat 
pernyataannya, dalam wujud hak jawab, sebagaimana dijanjikan SBY-Boediono dalam 
setiap kampanyenya tentang pers, kata Indra.

Pernyataan Rizal tersebut jelas bermaksud merusak dan mengadu domba hubungan 
baik yang selama ini terjalin antara Pak Jusuf Kalla dengan Pak Boediono dan 
istrinya, kata Indra. 

Apalagi, tambah Indra, sebagai penganut kebebasan memeluk agama, sebagaimana 
tercantum dalam UUD 1945, maka prinsip Pak Jusuf Kalla adalah Bagimu agamamu, 
bagiku agamaku.

Jusuf Kalla dan seluruh anggota Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto, katanya, 
jelas tidak akan mencampuri urusan agama orang lain.

Apabila Saudara Rizal Mallarangeng tidak melakukan hal-hal sebagaimana di 
atas, maka Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto dengan berat hati akan menempuh 
jalur hukum yang tersedia untuk menyelesaikan masalah ini, baik terkait dengan 
sistem hukum pilpres, maupun lewat sistem pengadilan biasa, kata Indra.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Debat Mulai Menggigit

2009-06-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/26/0512069/debat.mulai.menggigit


JAKARTA, KOMPAS.com - Harapan untuk mendapatkan pertukaran ide dan gagasan 
mulai muncul dalam debat calon presiden yang berlangsung di studio MetroTV, 
Kamis (25/6) malam. Calon presiden, terutama M Jusuf Kalla, secara lugas maupun 
implisit memperlihatkan pandangan yang berbeda dari calon lain.
Secara umum, perdebatan bertema Mengentaskan Kemiskinan dan Pengangguran yang 
dipandu ekonom Aviliani ini berlangsung lebih cair ketimbang pelaksanaan debat 
sebelumnya. Aviliani, misalnya, mempersilakan para capres berjalan di sekitar 
panggung.

Jusuf Kalla pun beberapa kali keluar dari podiumnya saat menanggapi pertanyaan 
moderator. Sementara Megawati Soekarnoputri maupun Susilo Bambang Yudhoyono 
tetap bertahan di podium mereka selama perdebatan.

Saling lempar pernyataan yang menyerang pun mulai terlihat. Kalla, misalnya, 
memberikan tekanan pada soal iklan kampanye Yudhoyono yang merupakan adaptasi 
iklan produk mi instan yang ia kaitkan dengan impor gandum, soal penjaminan 
untuk proyek listrik, kinerja tim negosiasi ulang penjualan gas Tangguh, serta 
konsep bantuan langsung tunai.

Sebaliknya, SBY pun mencoba membalasnya. Misalnya, kritik Kalla yang menyatakan 
bahwa konsumsi mi instan hanya meningkatkan impor gandum dibalas SBY bahwa 
bahan mi pun bisa dicampur dengan sagu atau singkong, tidak melulu gandum.

Visi dan misi

Mengawali debat, dalam penyampaian misi dan visi tentang pengentasan kemiskinan 
dan pengangguran, Megawati menekankan pentingnya dihidupkan lagi prinsip gotong 
royong serta memberikan perhatian lebih pada keberadaan Indonesia sebagai 
negara kepulauan dengan segala kekayaan sumber daya alamnya.

Sementara Yudhoyono mengingatkan bahwa pengentasan kemiskinan dan pengangguran 
merupakan proses berlanjut. Bahkan, di negara-negara dengan pertumbuhan 
tertinggi di dunia, seperti China dan India, pun penurunan secara tajam tidak 
bisa dilakukan. Sebagai capres yang memegang posisi incumbent, SBY menuturkan 
beragam langkah dan pencapaian pemerintahan dalam lima tahun terakhir.

Dua pendekatan ditekankan capres dengan nomor urut 2 ini, yaitu mendorong 
pertumbuhan ekonomi dan intervensi pemerintah untuk membantu rakyat miskin.

Kalla memfokuskan misi pengentasan kemiskinan dengan mendongkrak sektor 
pertanian dan perniagaan. Kedua sektor ini menyerap sekitar 60 persen tenaga 
kerja di Indonesia saat ini.

Memberikan ikan dan pancing tidak cukup. Sekarang bangsa ini harus sanggup 
bikin sendiri perahu dan pancingnya. Tumbuh dengan kemampuan sendiri, bukan 
hanya kirim TKI ke luar negeri dengan banyak masalahnya, ujar JK.

JK berulang kali mengkritisi pandangan ekonomi capres SBY dan cawapresnya, 
Boediono. Menanggapi kritik yang dilontarkan JK dengan gaya rileks itu, SBY pun 
berulang kali memberikan klarifikasi.

Pada kesempatan lain, JK juga mengkritik Mega terkait dengan penetapan harga 
jual gas Tangguh yang amat rendah. Harga jual gas itu saat ini sudah 
dinegosiasikan kembali. Tetapi, entah kenapa tim Pak SBY jalannya lambat 
sekali, ujar JK yang disambut riuh penonton.

Dalam kapasitas sebagai wapres, JK sempat menginisiasi ulang harga jual gas 
Tangguh. Namun, saat ini tim negosiasi yang dipimpin menteri koordinator 
ekonomi yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Kritik juga kembali dilontarkan JK ketika menyampaikan perlunya penurunan imbal 
hasil obligasi syariah. Yield sukuk 11 persen itu terlalu tinggi, maaf Pak, 
kita sama-sama di pemerintah, tapi entah kenapa itu jadinya mahal, saya sudah 
bilang di sidang kabinet, itu terlalu mahal, ujar JK.

Diapresiasi

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Benny Soetrisno menilai, 
SBY menyampaikan pemikirannya dengan sistematis dan komprehensif, tetapi belum 
jelas bagaimana ide itu dapat dicapai. Pak SBY punya kehendak bagus, tetapi 
bagi kami belum terlihat bagaimana kehendak yang bagus itu akan dicapai, ujar 
Benny yang juga Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia.

SBY dan Megawati, menurut Benny, juga belum menawarkan langkah terobosan dalam 
penciptaan lapangan kerja. Penyampaian Megawati masih banyak pada tataran 
filosofis, ujarnya.

Sementara JK menawarkan langkah yang relatif lebih konkret. Ia menegaskan 
pentingnya Undang-Undang Ketenagakerjaan segera direvisi demi kepentingan 
tenaga kerja maupun pengusaha. JK juga menegaskan, penghentian ekspor gas 
selama kebutuhan domestik belum terpenuhi serta perlunya Bank Indonesia lebih 
agresif mendorong penurunan bunga kredit.

Jalannya debat diapresiasi oleh Koordinator Nasional Komite Pemilih Indonesia 
Jeirry Sumampouw dan Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia Ahmad 
Fauzi Ray Rangkuti. Bagi Jeirry, debat lebih cair dan rileks serta lebih hidup 
ketimbang dua kali debat sebelumnya sekalipun substansi debat belum tampak 
optimal karena tidak ada saling tanya antarcalon.

Menurut Ray, pancingan Kalla membuat situasi debat menjadi lebih menarik. Hal 
itu 

  1   2   >