Dear IAGI Netters,
Terlampir berita dari suratkabar Kompas Sabtu yang lalu...
Hal yang menarik dalam berita ini adalah pernyataan :
` penelitian ini membuktikan bahwa Sulawesi dulunya adalah tujuh pulau
terpisah.
. Ditemukannya hubungan erat antara .Semenanjung Sulawesi Selatan
Pak Fajar,
Tidak disebutkan di artikel yang dikutip ketujuh pulau asal Sulawesi itu.
Katakanlah : 1. South Arm of Sulawesi (Semenanjung Sulawesi Selatan disebut
penulisnya), 2. Southeast Arm (Semenanjung Sulawesi Tenggara), 3. East Arm, 4.
Northern Arm, 5. Buton-Muna, 6. Kep. Banggai
Saya masih menyimpan tanggapan seniman Sardono W.Kusumo tentang maraknya
pembakaran buku di republik ini, ucapannya dikutip dibawah (dalam Detik.com
10 Mei 2001 ):
Sedangkan untuk buku-buku karya sastra, menurut Sardono, tidak gampang
menilai mana buku yang bermuatan komunis atau tidak. Hal
Kepada rekan-rekan yang merayakannya kami dengan segala kerendahan hati
mengucapkan:
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1426 H. MOHON MAAF LAHIR BATHIN
Yustinus Suyatno Yuwono (Yatno)
Geologi-ITB
-
To unsubscribe, send
Sekedar nambahi mbak,
Dept GL-ITB menawarkan kita kok unt ikut seminar itu termasuk unt membeli
bukunya, dan kita membeli kok. Jadinya ada 4 dosen yg mau dibiayai
departemen ke seminar itu, termasuk pak Bandono. Mungkin beliau lupa
nyontreng pilihan unt beli buku, atau tdk tahu kalau ada di antara
Wellcome to digital era !
Saya rasa hampir semua temen-temen yg pernah mengenyam pendidikan di LN
banyak mendapat kesempatan untuk akses mencari, membaca, bahkan
mendownload (tapi tidak menyebarkan :) untuk online magazine, journal,
library, termasuk organisasi profesi SEG, AAPG, SEPM dll. Juga
Setuju dengan Batara, perbedaan (pendapat, faham, suku, agama, dll.) adalah
anugerah yang harus disyukuri. Perbedaan pendapat menjalankan pikiran. Bila
semua sudah sepakat, maka tak ada tantangan-tantangan dan perdebatan-perdebatan
lagi yang harus dicari kebenarannya.
Dalam dunia ilmu,
AAPG Explorer bulan Nopember (? kalo gak salah ingat) mengiklankan
biaya akses ke produk digital AAPG dengan biaya US$12,500 (per
tahun???).
Ini kalau dikalikan Rp 10.000,00 jadi sama dengan Rp 125.000.000..
Apa sanggup? (Maap nih saya pesimis duluan, soalnya kita kan paling
pelit kalo disuruh
kalau misalnya kita download paper dari kantor , terus kita burn ke cd dan
kita kirim ke universitas boleh enggak ya...?
nanti tinggal universitasnya siapin hardisk dan sorting sendiri paper yang
datang berdasarkan kriterianya.
kayaknya Mas Vicky pasti punya bercd-cd papertinggal ganti
9 matches
Mail list logo