Re: [iagi-net-l] Data, PND - NDC
Pak Awang, Saya setuju dengan anda masalah release data ini. Memang harus demikian. Tetapi yang penting ialah harus ada waktu tertentu kapan data menjadi public domain. Pemerintah harus mengeluarkan suatu 'Law enforcement' yang tegas kapan data dapat di release. Selama ini saya mendapatkan data misalnya dari PND tidak mendapat kesukaran. Mereka yang memerlukan data harus sudah siap dengan daerah mana atau block mana yang ingin didapat. Lagi pula keperluannya apa? Suatu hal yang sangat penting ialah cara menyimpan data di penyimpan data (PND, misalnya) harus sangat baik. Saya tidak tahu keadaannya sekarang. Waktu itu tahun 1992-1994 itu saya memerlukan data gayaberat untuk kompilasi peta Bouguer Indonesia, ketemu dengan data yang kurang memadai misalnya tape lengket, penyusunannya tidak teratur. Mudah-mudahan sekarang sudah baik. Catalogue data yang tersimpan di pusat hendaknya diberikan kepada publik. Kalau memerlukan data sebaiknya secara digital (electronik). Tidak perlu datang di pusat data. Para petugas di penyimpan data harus well informed ngerti macam data. Perlu pendidikan khusus lagi pula ada incentive. Ini hal lain masih masalah data. Pengalaman dan pengetahuan saya di luar, data itu tidak pernah ada masalah. Pemerintah mengatur dengan tegas bahwa data yang di dapat dari suatu survai oleh swasta setelah waktu tertentu (3 tahun) harus diserahkan kepada pemilik daerah kerja. Konsekuensinya ialah pemilik daerah kerja harus memiliki suatu database yang baik dan katakan canggih. Terserah kepada pemilik ini data akan dijual atau diapakan. Melalui suatu newsletter atau media cetak lain pemilik mengumumkan bahwa dia punya data ini dan itu dan jual. Tentunya bentuk data (raw atau processed data) dinyatakan dalam pengumuman itu. Kalau ada database di pusat pemerintahan itu hanya bersifat daftar saja. Misalnya instansi ini punya data ini atau apa saja. Kalau orang memerlukan data suruh saja menghubungi instansi yang bersangkutan. Jadi pemerintah tidak perlu banyak mikir. Disini akan terjadi suatu network yang sangat serasi. Bisakah ini terjadi dengan bangsa kita yang masih seperti sekarang mentalnya? Kalau mau bisa saja. Memang ini suatu mimpi yang mudah-mudahan dapat terlaksana. - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, October 21, 2005 11:43 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Data, PND - NDC Pemerintah tentu harus melindungi perolehan dan penggunaan data oleh suatu Kontraktor sebab Pemerintah pun terikat oleh kontraknya dengan Kontraktor. Data betul milik Pemerintah tetapi penggunaannya harus diatur. Data di suatu blok ya memang hanya digunakan oleh Kontraktor pemilik blok. Kalau ia mau membagi datanya untuk kepentingan mengundang investor berbagi risiko, ada aturannya sendiri, yaitu dengan mekanisme access to data room. Kontraktor bersangkutan akan mengusulkan ini ke Pemerintah. Pemerintah setelah mengevaluasinya akan menyetujuinya dengan waktu access terbatas (3-6 bulan, dan bisa diperpanjang, plus confidentiality agreement). Urusan takut atau tidak takut adalah urusan pribadi demi pribadi atau oknum demi oknum. Yang jelas, semua ada aturan mainnya. Coba cermati : data aktif itu tidak selamanya tertutup. Kalau kita mau mengakses data, bahkan sebelum masa kerahasiaannya habis, bisa. Ajukan saja permintaan ke Kontraktor bersangkutan.Kontraktor akan melihat, buat apa nih ? Buat ikut berinvestasi ? Kontraktor nanti akan meneruskannya ke Pemerintah. salam, awang Minarwan [EMAIL PROTECTED] wrote: KPS tidak berkenan ini sebenarnya ruginya dimana yah? Saya bingung memikirkan alasannya. Data yang diakusisi mereka bukannya di-cost recovery oleh pemerintah setelah mereka berproduksi? Kalau takut rahasia mereka diketahui (demi kepentingan bisnis), perusahaan di tempat lain kok mau saja merelakan data yang mereka ambil di-open file-kan dalam waktu 3 tahun? Atau mungkin pemerintah yang takut tidak mendapatkan pemasukan dari data yand dibukakan ini? Minarwan - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
Re: [iagi-net-l] informasi peta
Hubungi perpustakaan P3G Jl. Diponegoro 57. Telp. 022 7279673, Ibu Irma (kep. Perpustakaan). - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, October 17, 2005 11:46 AM Subject: [iagi-net-l] informasi peta Rekan rekanh Mohon informasi bagaimana cara mengetahui peta peta yang sudah diterbitkan oleh P3G Terima kasih Si Abah - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- Re: [iagi-net-l] kok susahbanget nyari geoscientist???
Masalah yang dibawa Ibu atau mbak atau bapak ini sangat menarik. Kita seharusnya concern tentang hal ini. Masak terus-menerus jadi orang kedua/ketiga atau keempatlah di perusahaan minyak di negara kita ini. perlu bicarakan di IAGI, HAGI dan hasilnya berikan kepada pemerintah. Masak tidak dibaca pendapat dari orang-orang profesional. Sekian. M. Untung - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, October 13, 2005 7:33 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- Re: [iagi-net-l] kok susahbanget nyari geoscientist??? Hehehe...ntar lewat japri aja ya Mas :-))) Ngomong2, mungkin apa yang dibilang sama Mas Ferdi itu ada benarnya juga. KPS jadi 'harus' ambil geologist yang lebih muda, mentraining mereka, karena yang pengalaman pada tidak ada di tempat. Masalahnya, sebenarnya terjadi ndak sih, transfer technology di dunia Migas? Setiap tahun kita isi RPTK, tetapi setiap yang expatnya diganti, bukannya yang 'inpat' yang naik tapi malah yang masuk 'expat' lain. Fair2an aja deh, terutama KPS dari Barat. Saya kerja di 2 oil companies, kejadiannya selalu begitu, malah untuk level team leader saja masih expat juga yang pegang. Jadi, apa memang terjadi transfer teknologi? Terus siapa yang kontrol? Yang saya lihat sih karena tidak ada geologist yang sesuai 'spec' jadinya ada alasan mereka impor. Jadi yang muda2 harus bener2 agressive supaya bisa maju. Mudah2an fenomena ini tidak ada di bidang batubara, mineral dan yang pasti tidak adalah di perusahaan negara ya. salam, Parvita H. Siregar Geologist-ENI Indonesia Atrium Mulia 3A floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11 Jakarta 12910 Indonesia Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200 Fax: (62-21) 3000-3230 mailto:[EMAIL PROTECTED] Franciscus B Sinartio To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: hoo.com Subject: Re: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- Re: [iagi-net-l] kok susah banget nyari geoscientist??? 10/10/2005 06:43 PM Please respond to iagi-net jadi kapan Ferdi dan Vita kirim CV ke Petronas. ditunggu nih. fbs --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Kok saya melihat bahwa dengan banyaknya teman -teman GG berpengalaman yang keluar negeri (malaysia, Me, beberapa ke ue), justru memberikan dampak yang positive berhubungan dengan banyaknya fresh graduate di indonesia ya..? Kalau saya lihat orang india...mereka membuat link yang baik antara orang yang bekerja di luar negeri dengan rekan - rekannya di dalam negeri dengan cara menarik sebanyak - banyaknya rekan mereka untuk bekerja di luar... Mis : kalau di mudlogging service : untuk kawasan asia ..banyak sekali expatnya yang berasal dari india Kalau saya jadi SBY nih (ngimpi kali ye..) justru teman - teman yang bekerja di luar negeri dan bisa membantu mengekspor TKI (intelektual) ke luar negeri itu saya kasih bintang jasa... Sudah bisa mencari devisa buat negara ( pasti gajinya kan juga ditransfer buat istri, anak, orang tua, pacar yang ada di di Indonesia), bisa membantu ekspor TKI (paling enggak informasi) dan sapa tahu saat sudah punya modal, bisa bikin usaha di Indonesia dan membuat lapangan kerja baru... dibandingkan dengan pengusaha hitam yang mencari keuntungan di indonesia dan kemudian memarkir dananya di luar negeri dan membiarkan Indonesia bangkrut.teman - teman GG yang sudah kerja di luar jauh lebih berguna ... masalah brain drain..menurut saya enggak usah kuatir justru dengan banyaknya cadangan hc yang belum ditemukan di Indonesia , cadangan Indonesia malah justru tersimpan dengan baik untuk anak cucu kita... biar Indonesia enggak tergantung lagi sama SDA dan mulai beralih ke SDM dan industri lain ( Jepang enggak punya SDA juga bisa maju..) Entar kalau teman - teman yang udah banyak pengalaman pada pulang kan malah bisa mencari dan memproduksi dengan lebih effesien.. Jadi buat teman - teman yang sudah kerja di luar ..tetap saja kerja diluar tapi jangan lupa markir penghasilannya di Indonesia.. Buat Mas Vicky..jadi kapan buka jalur ke Myanmar...?? Kartiko Samodro - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com) -http://fosi.iagi.or.id Komisi
Re: [iagi-net-l] Badan Geologi
Tentang Badan Geologi hubungi Dr. Irwan Bahar di Dept. ESDM Jakarta. Peneneltian untuk daerah karst di Gn. Kidul telah dilakukan sejak tahun 50- an sampai sekarang. Saya kira bor yang akan atau yang sedang dilakukan adalah usulan orang-orang geologi. Laporan tentang hal ini banyak terdapat di perpustakaan P3G. Mengenai detail tentang pemborannya tanya kepada Dept. Pekerjaan Umum. M. Untung - Original Message - From: ismail [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, October 08, 2005 9:45 PM Subject: [iagi-net-l] Badan Geologi Rasanya beberapa waktu lalu dimillis ini pernah didiskusikan ttg pembentukan Badan Geologi , Dari warung kopi saya dengar dengar rencana tsb sudah akan terbentuk yaitu adanya Badan Geologi yang akan ngurusi semua yg berbahu pergeologian dan pergeofisikaan ( geosains) dengan akan direstrukturisasinya Dirjen GSM. Mungkin ada yang tahu soal ini, Apakah Badan tsb nantinya sifatnya Nasional ( Langsung dibawah Presiden )dimana semua lembaga / istitusi pergeologian ( interdep)akan masuk ke wadah ini atau hanya yang ada di lingkungan Dept ESDM saja.( dibawah menteri ESDM ), Rasanya kok lebih baik sifatnya Nasional saja, biar terfokus dan tdk menyebar dimana-mana., toh obyek dan sumberdananya sama. Isu lain yang pernah didiskusikan disini adalah tentang adanya Pencarian air tanah dg teknologi pemboran dg diameter yang cukup besar ( 1,5 m ) dengan kedalaman 100 m lebih, yang baru dilakukan pertama kalinya.yaitu di Bribin Gn.Kidul. Dari berita di Kompas kemarin ( Jumat) ternyata pemboran tsb sudah dilaksanakan 57 % ( ada fotonya) , dimana direncanakan air tanah tsb akan dpt mengairi lebih 75.000 warga dengan kebutuhan masing masing 80 l / hari. Dilihat dari kebutuhan tsb berarti minimal debit yang dihasilkan kira kira 4300 l/menit.Ini kan merupakan pekerjaan geohidrologi yang cukup besar, kira kira berapa ya SDM yang dilibatkan untuk proyek ini dan dari perusahaan / institusi mana yang menanganinya ya dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk ngebornya, Selama ini yang dilakukan di daerah tersebut kan pengeborannya cuma beberapa inci diameternya dengan kedalaman 100 - 150 meteran. ( dengan diameter yang begitu besarnya sekarang ini bagaimana dg sistem pemompaannya )Mungkin ada yang dapat memberikan pencerahannya mungkin ada yang terlibat di proyek ini ) Ism - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- Re: [iagi-net-l] kok susah banget nyari geoscientist???
Masalah pendidikan geologi ini memang masih merupakan pekerjaan yang tak kunjung selesai. Lulusan yang begitu mbludak, tapi bukan mass production lho. Di lain fihak tempat penampungan kerja kurang. Ini yang menjadi perguncingan selama ini. Dari milis ini saya catat ada dua pikiran. 1) praktikal phragmatis, 2) idealistik yang jangka panjang. Tidak mudah untuk mengambil mana yang sesuai. Saya usulkan agar didiskusikan waktu PIT di Surabaya nanti. Buat pertemuan khusus-terbatas yang dilakukan sebelum pemilihan Ketua dan dihadliri oleh wakil (anggota IAGI) para tokoh pendidikan, industri dan Litbang. M. Untung - Original Message - From: Ben Sapiie [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, October 08, 2005 3:34 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- Re: [iagi-net-l] kok susah banget nyari geoscientist??? Mbah RDP, Wah selalu saja ada filosopi yang menarik dari anda. Betul Institusi pendidikan saat ini melihat lima tahun kedepan, tetapi harus juga flexible yang bertanggung jawab. Lha kalau kita didik orang terus menerus tapi produknya hanya 5% diserap market? saya kira kita harus peduli, supaya pendidikan tidak jadi menara gading belaka. Ya, justru itu mas, arah pendidikannya arah dimodified sesuai dengan tutuntan market mengeologikan masyarakat atau memasyarakatkan geologi saya kira sama saja...harus ada sisi lain dari pendidikan yang mengarah pada kemandirian ini...saat ini kita tidak siap untuk hal ini. Dengan perubahan zaman yang semakin edan saya kira kita harus menciptakan iklim survival dalam benak fresh graduate kita. Salam, Ben Sapiie - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, October 08, 2005 2:53 PM Subject: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- Re: [iagi-net-l] kok susah banget nyari geoscientist??? Mas Ben, Selalu saja ada pendapat yg berbeda (another side of coin). Apakah kita akan menciptakan market atau kita mengikuti market. Another side coin tadi menyatakan menciptakan market. Kasus ini muncul dari kasusnya teori marketing juga, yang sudah kuno. Karena tidak ada orang bersepatu di Afrika, apakah kita akan mebuat pabrik sepatu di afrika ? Yang satu sisi menyatakan jangan membuat pabrik disana karena buat apa bikin pabrik ngga ada yg bersepatu. Sedangkansisi koin yang lain bilang mumpung belum punya sepatu makanya kita buat pabriknya supaya dia bersepatu. Sama halnya dengan geologi, saat ini kebutuhan sedikit karena daya penyerapan sedikit. Tatapi kalau digelontorin banyak geologist bisa jadi akan menjadikan wawasan geologi masyarakat menjadi terbuka, mereka menjadi kenal dengan geologi seperti masyarakat Afrika yang akhirnya kenal dengan sepatu. Tentusaja .Kedua sisinya akan mengandung risiko. Tidak ada tindakan yg tanpa risiko. Seperti sedang berjalan di jalan raya, mau terus atau berenti. Berenti pun bisa-bisa ketabrak dari belakang :( Institusi pendidikan seharusnya melihat paling tidak untuk 5 tahun kedepan (untuk S1) karena selang masa studi. Namun siapa sih yang dapat memiliki prediksi akurat utk 5 tahun lagi ? Lima tahun lalu sayapun ga nyangka kalau minyak menjadi diatas 50USD/bbl. btw, anda sampai sabtu ini mengantongi 38% yg tertinggi di Pooling WebIAGI looh kalau Mas Ben menjadi ketum IAGI, punya kiat atau niat tertentu ttg hal ini ngga ? RDP On 10/8/05, Ben Sapiie [EMAIL PROTECTED] wrote: RDP, Ya jelas Mas, pendidikan kan nggak bisa memproduksi terus tapi nggak diserap market. Yang pertama akan terjadi mungkin penurunan minat di bidang geologi. Atau pendidikan yang akan ngarah pada Geologist ++ (S2, S3, dsb) supaya bisa bersaing di market. Tentu saja ini akan menyebabkan perubahan2 terutama dalam masalah waktu dan program. Sudah seharusnya institutsi pendidikan memikirkan hal ini, ITB? belum malahan nambah jumlah mahasiswa sekarang dengan angkatan 45nya. Salam, Ben Sapiie - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] The Greatest Indonesian Geologist
Ada lagi yang dilupakan: HMS Hartono (1975-1976)? Djayadi Hadikusumo 1979 ? Pelu sekali di check di arsip lama. M. Untung - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, September 29, 2005 2:17 PM Subject: Re: [iagi-net-l] The Greatest Indonesian Geologist Ada yang dilupakan sebagai ketua IAGI: R. Prajitno, 1962-1965 Tahun 1965-1972 Iagi dibekukan (ditidurkan) karena situasi politik. Juga tahun saya menjabat adalah 1973-1975 RPK - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, September 29, 2005 1:19 PM Subject: [iagi-net-l] The Greatest Indonesian Geologist Ketua Umum IAGI dari masa-ke-masa Soetaryo Sigit (1960 - 1961) R.P. Koeseomadinata (1971 - 1974) Sukendar Asikin (1976 - 1977) Fred Hehuwat (1977 - 1978) G.A.S Nayoan (1980 - 1981) Adjat Sudradjat (1981 - 1982) Suyitno Patmosukismo (1983 - 1984) A.E. Harsa (1985 - 1986) S. Zuhdi Pane (1987 - 1989 Purnomo Prijosoesilo (1989 - 1990) Suparka S (1991 - 1994) Abdul Wahab (1994 - 1996) Yanto R. Sumantri (1996 – 2000) Andang Bachtiar (2001 - 2005) So who's next ? RDP Tahun 1961-1971 siapa ? atau memang kosong ? - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [Fwd: [iagi-net-l] Pemilihan Ketum yang senyap ?????]
Menurut pengamatan saya memang IAGI sangat aktif beberapa tahun belakangan ini. Ini berkat pimpinan ADB. Di perpanjang lagi sebagai ketua? Ya tidak bisa, tidak ada di AD/ART. Lagi pula jangan seseorang terus-menerus menjabat suatu jabatan. Siapun yang terpilih sebagai ketua nanti, harus kerja keras dan dapat membagi waktu, yang hanya 24 jam sehari ini, se-efektif mungkin. Saya kira ADB nanti tidak segan-segan mengajak pengurus baru untuk memajukan IAGI dan lebih mempopulerkan geologi di tanah air kita ini. Sdr. ADB selamat atas usaha anda selama ini. M. Untung - Original Message - From: D.H. Natawidjaja [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 21, 2005 3:12 AM Subject: RE: [Fwd: [iagi-net-l] Pemilihan Ketum yang senyap ?] Kalo ADB engga bisa dipilih lagi ya? Gimana kalo beliau diangkat jadi ketum seumur-hidup? :-)) Soalnya pas banget sih ADB itu jadi ketua partai (geologi) :-) Salam, Danny -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 21, 2005 4:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [Fwd: [iagi-net-l] Pemilihan Ketum yang senyap ?] Rekans Wah yang respons cuma Ridwan niich , bagaimana yang lainnya ? Apakah mau dengan sitim gerilya ??? Chandra , bagaimana program lanjutannya ? Apakah terkesiap dengan aktifitas ADB yang sangat agresif ? Si Abah Original Message Subject: [iagi-net-l] Pemilihan Ketum yang senyap ? From:[EMAIL PROTECTED] Date:Fri, September 9, 2005 10:15 am To: iagi-net@iagi.or.id -- Rekans PIT dan MUNAS sudah sangat dekat , tinggal dua bulan lagi Pemilihan Ketum yang baru akan dilaksanakan. Sosialisasi dan kampanye para calon senyp , panitia pemilihan juga senyp , ADA APA ini ? Bagaimana Chandra ? Apa kabar Ben , Lufthi , Batara , Lobo dan Ridwan Apa tidak merasa perlu mengkampanyekan diri Anda ? Si Abah - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to:
Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa-Geologic Time Scale
Pak Maryanto, Saya menghargai anda dengan pendirian yang kuat dalam mempertahankan pendapat. Sesuatu konsep memang tidak perlu sama atau mendekati sama dengan konsep yang telah established. Walaupun demikian, perlu dan sangat perlu mempelajari konsep yang telah ada sekalipun tidak harus mengikutinya. Buat konsep baru, kalau memang perlu, yang berguna dan applicable kepada perkembangan science. Jadi, saran saya, teruskan usaha anda dengan langkah-langkah yang bersasarkan logika yang acceptable. - Original Message - From: Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, September 09, 2005 5:28 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa-Geologic Time Scale O, gitu maksudnya Mas Yosef, konsepku jauh dari logika yang sudah estabish. Ya, ya, memang banyak sekali yang melihat konsep saya ini jauh berbeda dari teori yang sudah estabish. Jauh dari logika orang umum. Telah saya amati sejarah dari jaman Yunani, semua penemu teori (baru di jamannya), juga semua yang berhadiah Nobel sejak 1900, gampangnya dalam science, adalah mereka menemukan teori yang belum pernah ada, apalagi setingkat estabish. Malah, paling hanyalah satu di antara 500 juta hingga satu milyard orang per tahun. Jadi, itu adalah 0.001 % (nol koma di ikuti banyak angka nol dan angka satu di digit ke 7 persen). Itu tidak umum, yang dimana umum perlu setidaknya 51%. Juga itu tak normal. Yang kemudian, konsepnya itu benar, dan berguna. Yang berhadiah nobel, ada syarat lagi, yakni lebih bagus dari temuan banyak sekali yang terbagus. Nah tak sengaja, konsep saya punya satu kriteria itu, berbeda dari yang telah estabish (walau tak akan dapat nobel). Yang saya kejar adalah kegunaannya. Apakah yang berbeda dengan established theory itu mesti salah? Wah, data di atas menolak hal ini, dan malah yang di cari asal memang konsepnya benar. Lumayan, sudah dapat komentar positif dari belasan atau puluhan doktor malah. Kini sudah 250'an power point data penunjang, hasil dari buku-buku baru di baca, plus ada scanner di rumah. Nah Mas Rovicky lebih maju lagi idenya, yakni perlu kaidah science (bukan theologi). Ya, itulah yang kukerjakan, dengan science itu, termasuk mulai dng kumpulkan data, analisa, misal dengan statistik, cocokkan lagi dengan data alam. Ini adalt prdiksi. Nah, selanjutnya, apakah ada yang melihat ku melalui dengan bukan science? Science method apalagi? Akan di tinggalkan orang bila tak ada gunanya. Gitu kan Mas Yosef?. Wassalam, Maryanto. -Original Message- From: Yosef Khairil Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 09, 2005 3:59 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa- Geologic Time Scale Mas Maryanto, yang saya tulis teleologis (= tele+o+logis) bukan teologis(theo+logis). Arti kedua nya sangat jauh. Teleologis bisa tidak berkaitan dengan religis sama sekali, tapi biasanya lebih ditujukan untuk suatu hal yg menjauhi logika (yg established). Yosef KA On 9/9/05, Maryanto (Maryant) [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Awang, Data publish, dari Heidrick Aulia, 1996, tentang vulkanik di Central Sumatra Basin, bisa di lihat di : http://www.geocities.com/maryanto7/Granite.age.xls Semalam saya update data dengan dari pak Katili, 1980, 1985, terlihat juga untuk di luar sumur-sumur CSB tsb, yang terlihat belum saya masukkan erornya. Saya pikir, data itu tunjukkan bahwa kemunculan granit, hampir pada sertiap masa, entah extension atau compresssion siklus 70 Ma itu. Collins, 2003, perlihatkan subduction ada sejak Ordovician setidaknya, dan kalau saya analisa, ternyata seperti yang saya pikirkan sebagai siklus 70 Ma. Yakni dari SB Kambrium hingga Cenozoik, maka compresi di seperempat awal umur, lalu extensi hingga 3/4 umurnya, lalu kompresi lagi. Lalu siklus order1, 700 Ma, terjadi Kompresi sejak Kambrium, hingga PermianTriassik, lalu extensi hingga kini. Perubahan kompresi ke extensi siklus 700 Ma, terlihat bahwa akan lebih teratur subduksi menjauh dari sumbu PermianTriasik Malysia-Bangka-Kalimantan, paralel sumbu itu. Dan subduksi sebelum PermianTriasik akan lebih sulit di kenali. Itu juga terlihat dari Pak katili 1980, 1985 itu. Yang sebernya, beliau sudah sebut gambaran subduksi menjauh sumu PermianTriasik itu, sudah sejak 1972. Atau malah sebelumnya? Mas Yosef: Wah memang jeli penglihatannya. Walaupun begitu saya belum tahu maksud kuasi-religion itu. Nah so'al religion ini, sebenarnya di barat terjadi cepat sekali muncul, dengan adanya banyak ide-ide. Yang lalu menjadi filosofi, lalu di test hipotesa dan konsepnya. Tak terasa telah kita lewati religion, ya di barat di sebut religion, mial dari kontinental drift (Wagener 1915), dan tak ada percaya hingga meninggalnya 1930an), lalu teologi geosinklin, di lanjutkan teologi plate tektonik (1968'an). Kini muncul teologi global wrench,
Re: [iagi-net-l] Kisah Selingan dari Kuala Lumpur
Dik Miko alias Mang Okim yth., Rasanya saya wajib memberi selamat atas keberhasilan mang Okim menggeluti batumulia. Sungguh suatu usaha yang luar biasa. Orang rame-rame bicara tentang sesumber (istilah pak Mulyono Purbo dari resources) energi anda menekuni yang orang lain tidak atau jarang memikirkan hal yang menarik ini. Selamat ya membawa Indonesia ke luar di mancanegara melalui batumulia. Saya pernah jalan-jalan di pasar Yaman dan ketemu warung kecil-kecil menjual batumulya. Banyak sekali macamnya. Saya tanya dari mana barang-barang ini. Ada beberapa dari Indonesia katanya. Kaget juga saya. Ternyata batumulya kita tidak kalah kok dengan yang ada di Yaman dan di Timur Tengah. Rupanya hampir sama kok. Saya tidak beli, takut ketipu. Soalnya saya awam sekali tentang batumulya ini. Sekali lagi selamat. Cintailah pekerjaan anda setara dengan menyayangi dan mencintai istri dan putra-putra, tetapi yang lebih tinggi kadar cinta ialah kepada ALLAH SWT. Wassalaam, M. Untung - Original Message - From: sujatmiko [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, August 09, 2005 1:03 AM Subject: [iagi-net-l] Kisah Selingan dari Kuala Lumpur Rekan-rekan Gemstone Lovers IAGI, Alhamdulilah, sejam yang lalu mang Okim telah kembali ke habitatnya yang asli di Bandung, bergaul dengan batumulia, entah di kamar kerja, di ruang tamu, di kolam ikan, di halaman rumah, sampai di tempat tidur. Pada awal-awal jatuh cinta ke batumulia, tak jarang mang Okim ketiduran dengan tangan menggenggam batumulia yang masih menempel di dada. Hal ini tak berbeda dengan ketika mang Okim jatuh cinta ke dunia migas di Balikpapan lebih 20 tahun yang lalu. Pernah suatu hari mang Okim curi-curi kesempatan mempelajari ladang gas Tunu yang ketika itu masih sangat dimarginalkan oleh manajemen Jakarta. Untuk manas-manasi otoritas Jakarta, ladang ini sudah berani diproklamirkan sebagai ladang tunggal terpanjang di Indonesia dengan panjang menerus lebih dari 100 kilometer dan cadangan gas hipotesis lebih dari 10 TCF ( padahal sumurnya baru sekitar 5 ). Nah, dalam keasyikan mempelajari ladang ini dan tentunya ladang-ladang Total yang lain, tak jarang mang Okim menerima telpon dari pacar di rumah : Mas, sudah lewat tengah malam niiih, kapan mau pulangnya ? Nah, itulah kalau mang Okim sudah jatuh cinta, entah di batumulia, di migas, ataupun di asrama ( eh... maksudnya asmara ). Rekan-rekan Gemstone Lovers IAGI, Mang Okim menyampaikan terimakasih tak terhingga kepada Pak Aris dan Pak Franciscus dkk di K.L. yang telah menyambut mang Okim dan Datin Ai ( GR nih yee ! ) sedemikian istimewanya, mengerahkan teman-teman , menyiapkan restoran khusus, memberikan cenderamata, sholat maghrib berjemaah, sampai ngantar mang Okim berdua ke hotel ( tiba hampir tengah malam ). Bahkan, sebelum acara dimulai, mang Okim diberi kesempatan untuk memimpin do'a sederhana yang didahului dengan menyanyi bersama lagu Aa Gymn yaitu Jagalah Hati ( . Barang siapa, Allah tujuannya, Niscaya dunia, akan melayaninya, . Namun siapa, dunia tujuannya, Niscaya kan letih, dan pasti sengsara, Diperbudak dunia, sampai akhir masa .. etc ). Acara yang tadinya direncanakan mulai pukul 7.00 malam, terpaksa ditunda karena yang dijemput mang Okim ), ternyata tidak tinggal di Hotel Holiday Villa Ampang di K.L. tetapi di Hotel Holiday Villa Subang Jaya di Selangor. Beruntunglah bahwa sopir taksi hotel , Pak Mahalinggam yang keturunan India , sedemikian cekatannya sehingga dalam keadaan la-lin macet, bisa nyampai ke Restoran Malindo dalam waktu sekitar 40 menit saja. Melihat begitu antusiasnya rekan-rekan di K.L.menyambut mang Okim, jadinya mang Okim ingat kembali ke masa-masa makmur dulu di Balikpapan , yang selalu serius menyambut tamu-tamu senior dari luar Kalimantan ( Bandung, Jakarta, Perancis, dll ). Mang Okim bahagia dan terharu bahwa kehidupan di negeri jiran yang sedemikian advance dan mempesona, tak mengikis semangat silaturachmi rekan-rekan muda IAGI di K.L. Rekan-rekan Gemstone Lovers, Itulah dulu cerita pertama dari Kuala Lumpur. Nanti kita sambung dengan cerita batumulianya, misalnya seperti yang pernah diposting oleh Pak Franciscus di milis IAGI ( mang Okim ketiban pulung, mendapat hadiah piring giok antik . terimakasih ya Pak ). Selain dari itu, mang Okim sempat pula bicara dengan Bapak Tjia Hong Djin di telpon, dan mudah-mudahan bisa jumpa beliau di Indonesia dalam bulan Agustus ini. Sekian dulu yaa, kisah awal dari K.L. Terimakasih atas reportase pendahuluan dari Pak Franciscus dan Pak Aris. Salam batumulia, mang Okim - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, August 08, 2005 10:12 AM Subject: [iagi-net-l] Laporan dari KL Potensi Batumulia Indonesia Kuala Lumpur, 5 Agustus 2005 Sering kita merasa memandang sebelah mata pada potensi batumulia di Indonesia. Selama ini jarang dijumpai tangan-tangan
[iagi-net-l] EOS, V.86, No. 25, 21 Juni 2005
Barangkali sudah membaca tulisan ini di EOS ya. Bagi yang belum bersama ini saya kutip pendahuluannya. Judul:DOES THE CORE LEAKS? Appreciable geophysical evidence has accumulated to suggest that some slabs subduct into the Earth's deep mantle and that certain mantle plumes originate in the lower mantle. Despite this progess in understanding geophysical geodynamics, debate continues on corroborating geochemical evidence. If some plumes rise from the core-mantle boundary and there is chemical interaction between the core and the mantle, it is possible that such plumes could contain a uninique fingerprint that is characteristic of the core. Unequivocal identification of a core component in a plume-derived rock could potentially settle major questions in geodynamics. This article reviews geochemical tools that would likely be sensitive to such interactions, and considers possible mechanistic causes for core-mantle interaction. Untuk selanjutnya baca tulisan lengkapnya, kalau ada waktu tentunya. Pernah mempunyai batuan berasal dari plume nggak?. Kalau ada perlu diteliti. Ini sekedar selingan ilmiah bagi geophysicists, geochemists, petrologists dan volcanologists dan pasti para pakar geodynamika. M. Untung
Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Menarik sekali uraian Kwik ini. Bagaimana geologi perlu menanggapi?. Apa betul cadangan hanya 600 juta atau sampai 2 milyar barrel. Hal-hal ini sangat mutlak perlu diantisipasi oleh IAGI dan HAGI sebagai asosiasi profesi. M. Untung - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, May 23, 2005 9:57 PM Subject: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Halaman Depan Senin, 23/05/2005 Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Keputusan tentang apa yang harus dilakukan terhadap sumur minyak di Blok Cepu yang sekarang digarap ExxonMobile (EM) antara sukar dan mudah. Orang Jawa mengatakan gampang-gampang angel. Gampang kalau bangsa ini berpijak pada landasan falsafah dan prinsip. Angel kalau bangsa ini menjerumuskan diri pada teknokrasi semata. Asal mulanya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), pemegang izin eksploitasi minyak di sumur kecil di Cepu, menjual lisensinya kepada EM. Lisensi itu sebenarnya baru berakhir pada 2010. EM lalu mengeluarkan uang sebesar US$370 juta untuk mengeksplorasi sumur tersebut. Dari hasil eksplorasi itu, EM menemukan cadangan minyak sekitar 600 juta barel. Karena cadangan itu besar, EM mengajukan usul agar kontraknya de-ngan Indonesia diperpanjang sampai 2030. Usul ini tentu disertai dengan deal bisnis yang rinci. Ketika itu, status hukum Pertamina masih berupa Perum. Menurut undang-undang yang berlaku, yang berhak mengambil keputusan adalah Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP) yang terdiri dari lima orang menteri. Tiga dari lima anggota DKPP setuju, sedangkan dua lainnya tidak setuju memperpanjang kontrak dengan EM. Karena tidak dicapai keputusan yang bulat, berdasarkan undang-undang, keputusan harus diambil oleh Presiden. Maka bola panas pindah ke tangan Presiden Megawati Soekarnoputri. EM tidak tinggal diam. Perusahaan AS itu mengerahkan semua kekuatan, termasuk pemerintahnya untuk melobi keras kepada pemerintah Indonesia. Namun bagi penulis, upaya EM sudah merupakan tekanan agar Indonesia mau memperpanjang kontrak tersebut. Di tengah lobi dan perundingan berjalan, tersiar kabar, entah kabar burung atau tidak, bahwa cadangan minyak yang sebenarnya di Blok Cepu adalah 1,2 miliar barel, bukan 600 juta barel. Belakangan beredar lagi kabar bahwa cadangan minyak di blok itu bahkan bisa mencapai 2 miliar barel. Seperti dikatakan sebelumnya, ada dua anggota DKPP yang tidak setuju. Yang satu atas dasar alasan yuridis bahwa bentuk kerja sama adalah Technical Assistance Contract (TAC), sehingga tidak bisa lantas diubah menjadi kontrak bagi hasil. Anggota lain, yang tidak setuju, adalah penulis dengan alasan yang sama sekali berbeda. Alasan sangat prinsipil Alasan penulis saat itu sangat prinsipil, yaitu bahwa sumur di Blok Cepu memiliki cadangan minyak yang besar dengan letak yang strategis, sehingga eksploitasi selanjutnya relatif mudah. Maka penulis mati-matian mempertahankan agar blok itu sepenuhnya dieksploitasi oleh Pertamina. Berbagai alasan dikemukakan untuk meyakinkan penulis agar ikut menyetujui perpanjangan kontrak dengan EM. Upaya tersebut datang dari berbagai pihak, baik Pertamina dan Lemigas maupun EM dan Duta Besar AS untuk Indonesia Ralph Boyce. Semua alasan penulis tolak. Ini karena titik tolak penulis sangat prinsipil bahwa Pertamina harus menggunakan sumur Cepu sebagai titik tolak untuk belajar mengeksploitasi minyak sendiri sepenuhnya. Kata belajar ditekankan karena penulis dihujani berbgai perhitungan rugi laba, penuh dengan angka-angka yang njlimet. Namun penulis sama sekali tidak mau melihat angka-angka tersebut. Berapa pun untung ruginya, penulis terima. Ini karena bagi penulis sudah sangat memalukan setelah 60 tahun merdeka, 92% dari minyak nasional dieksploitasi oleh kontraktor asing. Dikemukakan bahwa Pertamina tidak mungkin membiayai eksploitasi sendiri. Penulis yakinkan bahwa kalau ada cadangan minyak 600 juta barel saja, bank di seluruh dunia akan antre memberikan kredit yang khusus dipakai untuk mengeksploitasi sumur tersebut. Apalagi kalau cadangannya ternyata lebih besar lagi. Penulis lalu diyakinkan lagi dengan alasan bahwa kalau Pertamina yang mengeksploitasi sendiri, akan merugi karena belum berpengalaman dan korup. Upaya ini pun penulis tolak dengan alasan bahwa penulis sama sekali tidak berpikir tentang untung rugi. Sumur Cepu harus dijadikan modal untuk belajar mengeksploitasi sendiri. Landasan argumentasi adalah paparan direksi baru, dipimpinan Baihaki Hakim, kepada penulis selaku Menko Ekuin dalam kabinet Presiden Abdurrahman Wahid. Pendirian yang penulis pertahankan sampai sekarang merupakan pengarahan dari Presiden Wahid. Ketika itu Baihaki Hakim mengemukakan bahwa visi dan misinya adalah menjadikan Pertamina sebuah world class company yang harus mampu mengembangkan diri menjadi perusahaan multinasional seperti halnya BP, Shell, EM, dan
Re: [iagi-net-l] Ada apa dengan tanggal 26?
Pak Awang, terimakasih atas koreksinya. memang yang terlempar dari matahari adalah flare yang kemudian disebut solar flares. Sebenarnya yang terlempar itu adalah sun spot tadi. Banyak kita belajar dari peristwa alam ini. Pak RDP hari ini juga merelease hal-2 yang menarik tentang solar flare serta akibatnya dengan segala macam peristiwa alam. Penelitian dasar tentang bumi kita perlu dilakukan di Indonesia, walaupun belum populer. Bumi sebagai dinamo besar yang kali ini diterima oleh para ahli. Tetapi ada kelompok lain mengatakan, tentunya melalui percobaan-2, bahwa inti bumi dalam berputar lebih cepat dari inti bumi luar sehingga terjadi pergeseran antara inti dalam dan inti luar, dan terjadilah panas dan medan listrik yang menimbulkan medan magnet. Ajaklah teman-teman Lapan, Bossha, dan fisika untuk bicara masalah-masalah dasar ini. Ilmu pengetahuan di negeri kita ini tidak berkembang bila kita tahu tentang ilmu dasar. M. Untung - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Cc: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 20, 2005 12:29 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ada apa dengan tanggal 26? Barangkali yang dimaksud Pak Untung dengan gumpalan materi panas yang keluar akibat rotasi Matahari itu adalah solar wind atau solar flares dan bukan sunspot sebab sunspot tinggal tetap di corona Matahari. Solar wind dan solar flares lah yang dilempar Matahari dari coronal holes-nya ke segenap penjuru Tata Surya saat ia berotasi atau saat aktivitas bintik-bintiknya (sun spot) meningkat. Memang periode rotasi Matahari 27 hari dan periode aktivitas sunspot-nya meningkat setiap 11 tahun. Jadi bisa dipastikan bahwa setiap perulangan periode itu ada badai magnetik di medan magnetik Bumi. Kelihatannya badai magnetik hanya menyebabkan badai elektrik di ionosfer yang akan menyebabkan gangguan penerimaan radio bergelombang pendek (SW) dan loncatan listrik di power transmission lines dan aurora di wilayah kutub. Efek positifnya, solar wind dan solar flares-lah yang telah melatih sabuk radiasi van Allen melalui latihan bombardemen dan magnetic storm disturbances sehingga akhirnya ia kuat menahan serbuan sinar kosmik - sinar bernergi tinggi yang berasal jauh dari angkasa luar di luar Tata Surya. Garis-garis gaya magnetik di Bumi yang keluar-masuk via pintu keluar-masuk kedua kutub adalah disebabkan Bumi seolah2 semacam magnet yang besar sebab intinya pun nikel dan besi (Ni-Fe). Outer core-nya yang cair membuat ia punya fluiditas tertentu yang menyebabkan gaya electromagnetik bekerja di sekeliling Bumi. Sebuah spekulasi pernah dilempar : hubungan kepunahan massa (faunal extinction) dengan periode pembalikan medan magnetik Bumi. Katanya, saat terjadi pembalikan medan magnetik Bumi, melemahlah sabuk radiasi - perisai radiasi van Allen. Nah, pada saat itulah banyak lubang di angkasa tempat hujan-hujan sinar kosmis seolah berlomba menyerbu Bumi. Maka, akhirnya punahlah sebagian besar kehidupan saat itu. Massal faunal extinction di K-T Boundary (Cretaceous to Tertiary Boundary 65 Ma) pernah dispekulasikan seperti itu. Mungkin antara astroblem komet (cosmic collision), intensified volcanic eruption, volcanic winter, dan pembalikan medan magnetik Bumi serta melemahnya perisai van Allen pada saat 65 Ma itu saling berhubungan. Kita belum tahu, apakah begitu. Seperti yang Pak Untung bilang, kita bisa saja duduk bersama dengan para ahli lain (astronomi misalnya), untuk membahas masalah2 earth and space science. Siapa tahu, ada hal baru yang bisa kita pelajari. salam, awang mohamad untung [EMAIL PROTECTED] wrote: Banyak rekan-rekan muda banyak bicara tentang tgl. 26. Kok tercatat banyak gempa pada hari itu? Setiap 27 hari biasanya ada magnetic storm atau badai magnet dalam bahasa kita. Nah karena matahari juga berotasi akan keluar dari matahari, karena gaya sentrifugal, gumpalan materi yang panas yang disebut sun spot . Sunspot ini mengganggu medan magnet bumi mengakibatkan variasi magnet harian yang tadinya smooth dan teratur menjadi kacau dengan frekuensi tinggi dengan amplitudonya besar yang disebut badai magnet tadi. Bisa sampai rimuan nT. Ini biasanya berlangsung beberapa jam. Tetapi ada kalanya sampai tiga hari. Pertanyaannya ialah adakah hubungannya dengan gempa-gempa tgl. 26 ? Apakah hanya kebetulan? Teman-teman dari astronomi barangkali mempunyai pendapat lain. M. Untung - Discover Yahoo! Stay in touch with email, IM, photo sharing more. Check it out! - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Re: [iagi-net-l] Ada apa dengan tanggal 26?
Banyak rekan-rekan muda banyak bicara tentang tgl. 26. Kok tercatat banyak gempa pada hari itu? Setiap 27 hari biasanya ada magnetic storm atau badai magnet dalam bahasa kita. Nah karena matahari juga berotasi akan keluar dari matahari, karena gaya sentrifugal, gumpalan materi yang panas yang disebut sun spot . Sunspot ini mengganggu medan magnet bumi mengakibatkan variasi magnet harian yang tadinya smooth dan teratur menjadi kacau dengan frekuensi tinggi dengan amplitudonya besar yang disebut badai magnet tadi. Bisa sampai rimuan nT. Ini biasanya berlangsung beberapa jam. Tetapi ada kalanya sampai tiga hari. Pertanyaannya ialah adakah hubungannya dengan gempa-gempa tgl. 26 ? Apakah hanya kebetulan? Teman-teman dari astronomi barangkali mempunyai pendapat lain. M. Untung - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 18, 2005 5:01 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Ada apa dengan tanggal 26? Kita pernah punya issue saat planet-planet dalam tatasurya sejajar posisinya satu sama lain maka akan ada tarikan-tarikan gravitasi antar planet yang bisa membelah planet2 berdekatan. Ini issue yang memanfaatkan posisi oposisi dan konyungsi planet-planet dan laku dijual di science fiction. Kenyatannya, tak pernah terjadi hal seperti di-issue-kan itu. Tahun 1877 Mars pernah sangat dekat dengan Bumi karena tengah menduduki posisi oposisinya antara Matahari-Bumi-Mars. Awal tahun lalu baru melawatinya lagi. Tak ada apa-apa kan yang terjadi karena oposisi itu. Gravitasi benda langit terdekat saja, Bulan, hanya menyebabkan pergeseran vertikal permukaan Bumi sekitar 60 cm, tak ada pengaruhnya sampai ke mantel Bumi yang kemudian mempengaruhi fenomena dinamika Bumi. Fenomena dinamika Bumi benar2 hanya karena gerak sirkulasi material di mantel sedang menuju keseimbangannya. Pada saat terbentuknya lebih dari 4.0 Ba (billion years ago -miliar tahun yang lalu), memang planet2 dan satelit itu saling pengaruh mempenaruhi secara masif. Misalnya Bulan, darimana ia datang ? Banyak teori dikemukakan. Hal yang membedakan batuan di Bulan dan Bumi adalah bahwa batuan/mineral di Bulan tak sedikitpun mengandung gugusan unsur pembentuk air, no hydrated minerals, di struktur kristalnya pun tak ada mineral dengan OH groups. Sebuah spekulasi bilang bahwa Bulan mungkin merupakan pecahan mantel Merkurius yang sedemikian rupa lepas dari Merkurius dan kemudian masuk ditangkap gravitasi Bumi. Ini akan menjelaskan high residual density Merkurius, low density Bulan, dan hilangnya gugus OH di lunar rocks - sebuah Matahari yang muda dan masih perkasa saat itu (4.7 Ba) tentu akan segera meniup semua uap air dari innermost solar ring-nya yang kemudian jadi Merkurius. Lalu kemudian Bulan pecah juga daripadanya. Nah, untuk memahami fenomena dinamika Bumi, lebih baik kita lebih banyak mencurahkan waktu kita yang terbatas ke mantel Bumi sendiri daripada melihat jauh ke angkasa luar. Mantel punya siklus, gerak konveksinya bisa diramalkan kapan dan ke mana naik turunnya, maka akhirnya intensitas fenomena gempa dan volkanisme diharapkan bisa didekati dengan lebih baik. Angkasa luar punya kemenarikannya sendiri dan harus diakui bahwa apa yang terjadi di bawah Bumi sana di kedalaman ribuan km di mantel dan intinya tak diketahui sebanyak kita tahu miliaran km ke luar angkasa. Suatu tantangan buat kita bukan ? salam, awang Subiyantoro, Gantok (gantoks) [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada yang tahu nggak bagaimana posisi bumi pada tgl tersebut terhadap planet-planet yang lain ?. Apakah pada tgl 26 terdapat medan magnet yang kuat di tata surya ini, sehingga lempeng benua ini terkuak karena tertarik oleh resultan medan magnet planet-planet lainnya (analog dengan gravitasi bulan yang dapat menarik air laut), akibatnya penyusupan lempeng samodra lebih cepat?, Gantok Subiyantoro, -Original Message- From: sugeng.hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 18, 2005 2:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ada apa dengan tanggal 26? Entah mengapa, gempa bumi sering terjadi pada tanggal 26. 26 Jan. 2001: di Gujarat India (7,9 skala Richter), 50.000 orang meninggal. 26 Jan. 2003: di daerah Wairarapa, New Zeland (5,6), tidak ada catatan korban. 26 Mei 2003: di Miyagi, Jepang (7,0), diberitakan 60 orang terluka. 26 Sep. 2003: di Hokkaido, Jepang (8.0), dua tewas, 300 orang terluka. 26 Nov. 2003: di Yunnan, RRC (5,0), dua orang terluka. 26 Des. 2003: di Bam, Iran (6,3) korban jiwa 40.000, terluka 30.000. 26 Des. 2004: di Aceh (8,9), kita semua sudah tahu. Namun begitu, ada juga gempa di luar tanggal 26. 31 Mei 1970: di Peru (7,9), korban70,000 orang. 28 Juli 1976: di Tangshan, RRC (7,9) korban lebih dari 240.000. jiwa. Apakah tanggal 26 ini hanya suatu kebetulan? Wassalam, sugeng *sumber Intisari - To unsubscribe, send email to: [EMAIL
Re: [iagi-net-l] Kemana mereka ?
Ini Pak Edison yang di Mobil Oil Indonesia dulu? Hebat komentar anda. Saya tidk bis komentar tentang brain drain. Sudah capai komentar. 40 tahun yl sampai sekarang sama saja. Malah mundur. Sudah ya. Selamat bekerja. M. Untung [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 11, 2005 2:34 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kemana mereka ? Saya pikir bukannya Indonesia ngak concern tentang ini, masalahnya siapa sih yang mau mikirin GG. Boro-boro mau mikirin GG, yah enakan mikirin MUNAS ABC sampe XYZ, Rapat-rapet, PILKADA-PILKADUT, yang uang nya lebih gampang diembat. Siapa sih sekarang pemimpin yang mau peduli dengan NATIONAL RESERVE, FUTURE ENERGY, dll untuk keperluan generasi yang akan datang? Kagak ade, coba siapa? Coba dong yang duduk-duduk di atas ikut nimbrung, Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun, Seabad, Sejuta tahun aja ngak ada. Gimana ya!. Yang ada cuma gontok gontokan aja di DPR Wah..sorry nih kawan-kawan, baru bangun tidur jadi ngelantur.. EGS - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Fw: RSGISForum: Informasi : Pengangkatan daratan 2.5m di selatan pulau Nias
Sesuai dengan artikel di EOS vol. 86,15,12 April oleh Sabadini dkk., 2005, memang ada uplift di baratdaya Sumatra. Dari gempa 2004 di lepas pantai Sumatra dikatakan bahwa tiggian geoid sepanjang 90 km naik setinggi 2,5 m. Ini dideteksi dari anomali gayaberat dari Gravity Space Mission. Saya kutip dari aslinya sebagai berikut: The earth's surface vertical displacement and the gravity changes are evaluated by implementing the 2004 Sumatra earthquake source within a spherical, self-gravitating elastic Earth model Jadi bagian barat pulau naik, sedangkan ke daratan turun. Untuk meyakinkan kebenaran hasil analisis ini, perlu kita ukur gayaberat dipulau-pulau sebelah barat Sumatra sampai ke pulau utama (mainland Sumatra) Buat tiga traverse. Data gayaberat sebelum gempa ada di Bandung. Dari beda nilai anomali gayaberat sebelum gempa dan setelahnya dapat dimodelkan tiggian dasar laut. Kalau dasar laut naik atau turun tentu ada perubahan tiggian mean sea level (geoid). Sedikit mengeluarkan uang tidak apa-apalah. Kan ini untuk meyakinkan atas kebenaran suatu teori. Saya yakin kita bisa melakukannya. Hasilnya tentu sangat berguna bagi dunia keilmuan di tanah air dan manca negara. Untuk Pak Heri Heryono, apakah pengamatan GPS di daerah itu masih berlangsung? Perlu disertakan pengamatan gayaberat. Sekian. Mudah-mudahan ada gunanya. M. Untung - Original Message - From: Aria Anugraha [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 04, 2005 11:24 AM Subject: [iagi-net-l] Fw: RSGISForum: Informasi : Pengangkatan daratan 2.5m di selatan pulau Nias Bapak2 dan Ibu2 sekalian. Mungkin informasi di bawah ada manfaatnya untuk para geologiawan. Saya teringan sehari setelah gempa nias ada rekan yang menanyakan kepada saya apakah benar nias terangkat dan displacementnya berapa. Berikut ini sudah terjawab. wassalam, aria - Original Message - From: Josaphat Tetuko Sri Sumantyo [EMAIL PROTECTED] To: ieci [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 04, 2005 10:52 AM Subject: RSGISForum: Informasi : Pengangkatan daratan 2.5m di selatan pulau Nias Para kolega yth. Selamat siang. Pada web foundation kami di bawah ini, silakan dilihat citra ASTER yang memperlihatkan proses pengangkatan daratan di selatan pulau Nias (125km di sebelah barat pulau Sumatera) akibat gempa teknonik pada 28 Maret 2005 yll. Hasil analisa pengangkatan daratan 2.5m disimpulkan dari perbandingan digital elevation model (DEM) aktual citra ASTER (Level 3A) yang direkam pada tanggal 13 Juli 2000 dan 6 April 2005. Anda dapat pula melihat fenomena pecahan gelombang yang semakin menjauh dari daratan pada web di bawah ini. Web terkait : http://rsrc.pandhitopanji-f.org Semoga bermanfaat. Salam. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo http://rsrc.pandhitopanji-f.org [Non-text portions of this message have been removed] Situs Inisiatif RSGISForum (data spasial untuk Aceh dsk) http://inisiatif.rsgisforum.net Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/rsgisforum-net/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.308 / Virus Database: 266.11.3 - Release Date: 5/3/2005 - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Re: [iagi-net-l] Berita duka ZA Kamili
Assalaam'ulaikum wr.wb., Kami mengucapkan berduka-cita sedalam-dalamnya atas bepergiannya selama-lamanya sdr. kita Ir. Z.A. Kamili. Innalillahi wa Innalillaihi Ro'jiiun. Telah kembali teman kita ini ke pangkuan Sang Kholik, ALLOH SWT. Saya pribadi kenal baik dengan almarhum. Di Mobil Oil Indonesia kami mendapat pekerjaan melalui almarhum penafsiran data gayaberat di Onin, Babo Block. Selamat jalan Sdr. Kamili. Semoga iman dan islamnya di tempatkan di tempat yang sempurna di sisi ALLOH SWT. Keluarga yang ditinggalkan diberi tabah atas musibah ini. Amien Ya Robbal Alamien. Wassalaam'ulaikum wr.wb. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, April 19, 2005 8:55 AM Subject: [iagi-net-l] Berita duka ZA Kamili Reka rekan anggota IAGI Innallilahi wa Inallillahirojiun. Telah berpulang ke Rachamatullah anggota IAGI : Bpk. ZA Kamili , geologist pernah bekerja di Pertamina Mobil Oil sebagai geologis. Klo tidak salah pernah bertugas di P. BBrandan , Plaju , dan Pertamina BPPKA sebelum ke Mobil Oil. Meninggal HARI Selasa jam 24.00 di Jakarta. Alamat duka :Perumahan Pertamina Tmn Cilandak E - 4 tilp. 7693925 Di makamkan hari ini di TPU Tanag Kusir setelah shalat Dzuhur. Si Abah - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba
Ungkapan yang mengandung prediksi ini sangat menarik. Sayangnya tidak dilengkapi dengan alasan-alasan yang sifatnya ilmiah dan teknik. Menurut saya dia (Prof. Cas)perlu dihubungi atau dipanggil ke Indonesia untuk menerangkan dasar-dasar rinci prediksi tersebut. Walaupun demikian kita perlu waspada dan mulai dengan langkah-langkah yang memadai. Misalnya dengan pengamatan kegempaan (seismicity) dan kemagnetan yang terus menerus. Titik amat kegempaan dan kemagnetan yang ideal ada beberapa, katakan 8 sampai 10 yang berlangsung lama, yaitu sampai 3 atau 4 tahunan. Dipasang didaerah yng yng dicurigai. Setiap hari dilakukan analisis tentang kejadian pada hari itu. Saya yakin pasti ada sesuatu yang di dapat berkenaan dengan gempa dan/atau kegiatan gunung api. Dari seminar internasional INTERNATIONAL SEMINAR on GEOMAGNETSM, GEOMAGNETIC OBSERVATIONS AND THEIR PPLICATION yang disponsori oleh BMG dan IAGA (International Association of Geomagnetism and Aeronomy) di NAM CENTER, Jakarta, tgl. 1-3 Desember 2004 oleh Jann-Yeng Liu, seismologist dan geophysicist dibahas masalah ini dengan judul Seismo-Geomagnetic Anomalies monitored by magnetometers. Percobaan dilakukan di Taiwan. Terdapat hubungan langsung antara annual change rates dari medan magnet total dengan kejadian gempa. Gempa yang tercatat biasanya 6,0 SR. Magnetometer yang digunakan ialah magnetoter yang biasa kita pakai untuk eksplorasi dengan ketelitian 0,1 nT (Geometrics, Model G856). Mengapa tdak kita coba. Tidak mahal. Ini ialah bagian penting dari mitigasi. Untuk lebih jelas hubungi Jann-Yeng Liu dari Insstitute of Space Science. E-mail: [EMAIL PROTECTED] Salam, M. Untung Original Message - From: Fatrial Bahesti [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:30 AM Subject: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba SUARA MERDEKA Sabtu, 02 April 2005 NASIONAL Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau Toba SYDNEY - Ketika Indonesia sedang berjuang keras mengevakuasi para korban gempa di Pulau Nias, seorang pakar Australia memperingatkan bahwa wilayah Sumatera bakal diguncang letusan gunung berapi sangat dahsyat. Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu diperkirakan jauh lebih besar daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28 Maret lalu. Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash University mengatakan, letusan gunung berapi paling dahsyat itu bakal terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara. Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur patahan di bagian tengah Pulau Sumatera. Sejumlah ahli seismologi juga mengatakan, gempa besar ketiga mungkin akan mengguncang wilayah tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter pada 26 Desember dan 8,7 skala Richter pada 28 Maret lalu. Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi menewaskan jutaan orang dan menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi setelah satu ledakan pertama. Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu. Dia menambahkan ledakan tersebut merupakan ancaman terbesar bagi planet ini. Sebab, letusan hebat itu bisa menyebabkan bencana terbesar dalam sejarah modern. 'Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan itu terjadi setiap 50 atau 1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah satu letusan dahsyat itu akan mengguncang planet ini.'' Menurutnya, ledakan-ledakan hebat gunung berapi pernah terjadi di Italia, Selandia Baru, Amerika Selatan, AS, dan Indonesia. Dalam Waktu Dekat Ledakan terbesar berlangsung di Danau Toba, yang telah menciptakan kawah berdiameter 90 kilometer. Menurut Prof Cas, siklus ledakan hebat 2.000 tahunan telah tiba waktunya. Para pakar vulkanologi di seluruh dunia sedang mengamati dan menunggu terjadinya bencana besar dalam waktu dekat. Menurut Cas, ledakan besar terakhir yang secara ilmiah disebut caldera terjadi 2.000 tahun lalu di Selandia Baru. Dia mengatakan, ledakan-ledakan itu begitu kuat sehingga sejumlah besar bebatuan dan debu terlontar ke atmosfer. Ada risiko ledakan itu menimbulkan tsunami karena guncangan vulkanik melanda lautan. ''Kemungkinan korban tewas bisa mencapai ratusan ribu sampai jutaan. Ada implikasi serius terhadap iklim, cuaca, dan keberlangsungan produksi pangan,'' kata dia. Dia menambahkan, meski ada ancaman dalam waktu dekat, negara-negara sekitar tampaknya belum siap. ''Masalah terbesar adalah, banyak gunung berapi yang berpotensi meletus itu mungkin tidak dipantau dengan semestinya. Tentu saja, kita harus belajar dari bencana tsunami Desember lalu,'' kata dia. Gempa-gempa di lepas pantai Aceh barat dan Pulau Nias terjadi di sepanjang jalur patahan lepas pantai barat Sumatera. Gempa-gempa itu menciptakan tekanan seismologis yang dapat mempercepat letusan gunung berapi. Cas mengatakan, letusan vulkano hebat terjadi di Danau Toba sekitar 73.000 tahun lalu. Skala ledakannya begitu besar sehingga mengubah iklim dunia. ''Ledakan tersebut mengakibatkan tersemburnya 1.000 kilometer kubik debu
Re: [iagi-net-l] Coming Next : Gempa Mentawai : Siberut-Sipora-Pagai (???!!!)
Merujuk kepada ungkapan Pak Danny dan Pak Kusuma, saya ingin sedikit menambahkan. GPS mengukur gerak-gerak ke arah datar, bukan mengetahui apa yang ada di bawah permukaan. Pengamatan GPS yang berkesinambung (continuous) dapat mengetahui kapan lempeng terganjel atau terbendung oleh kerikil. Kalau kerikilnya kecil ya gilas saja tapi kalau besar ya terganjel. Jadi harus benar-benar dipantau gerak-gerak mendatar dari ukuran GPS. Hasil pengamatan lapangan GPS harus benar-benar di tapis (filter) mana yang bisingan (noise) mana yang signal. Pada waktu terganjel gerak mendatar berhenti atau mengendor kecepatannya dan kegempaan naik artinya sismograf menunjukkan gejala ini. La berapa dalam dari permukaan tanah dan berapa besar kerikil itu. Tentu GPS tidak bisa tahu. Lempeng-lempeng itu sangat magnetik, tetapi kerikil yang menganjel diharapkan lebih magnetik. Pada peta magnet terbitan EOS vol.86, no. 10, 8 Maret 2005, AGU (tolong dilihat terbitan ini. Kalau tidak punya saya ada. Bisa saya copi ). Daerah-daerah di mana terdapat kedalaman magnet dangkal di situlah hiposenter berasal artinya terdapat banyak kerikil. Wassalam, M. Untung - Original Message - From: D.H. Natawidjaja [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, April 01, 2005 9:40 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Coming Next : Gempa Mentawai : Siberut-Sipora-Pagai (???!!!) Ya ganjel-ganjel atau asperities itu bisa dipetakan apabila ada jaringan GPS dan/atau seismograph yang cukup. Danny -Original Message- From: Leonard Lisapaly [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 01, 2005 7:43 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Coming Next : Gempa Mentawai : Siberut-Sipora-Pagai (???!!!) Jika kita memiliki jaringan GPS yang cukup banyak, apakah lokasi ganjel-ganjel ini dapat kita tentukan ? Asumsinya, ganjel-ganjel tersebut akan menyebabkan stagnasi dalam pergerakan lempeng yang diperlihatkan dalam perubahan positioning yang lebih kecil dibandingkan daerah yang tidak ada ganjelannya. Kapan terjadinya rupture dan level pelepasan energi mungkin dapat dipelajari dari karakteristik perubahan positioning dari waktu ke waktu dan kemiringan bidang subduksi. Selanjutnya, jika lokasi ini dapat kita prediksi, kita juga dapat mungkin dapat memprediksi daerah yang mungkin terkena dampak gempa berdasarkan pola radiasi dari gempa tektonik. LL -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 31, 2005 7:40 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Coming Next : Gempa Mentawai : Siberut-Sipora-Pagai (???!!!) Untuk meramalkan di mana gempa akan terjadi lagi, maka kita harus melokalisasi di mana saja terdapat ganjel-ganjel ini serta besar kecil nya ganjel, dan akumulasi stress yang terjadi pada ganjel-ganjel ini. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi
Re: [iagi-net-l] Renungan untuk introspeksi diri kita sendiri
Di Perpustakaan P3G ada. Bahkan lengkap ada tiga peta. Telpon 022 7203205. Minta perpustakaan. M. Untung - Original Message - From: Taufik Manan [EMAIL PROTECTED] To: Alumni SMAN 3 Jakarta [EMAIL PROTECTED]; Intelektual Muda Fisika_UI [EMAIL PROTECTED]; Milis IAGI iagi-net@iagi.or.id; HFI Fisikawan Indonesia fisika_indonesia@yahoogroups.com; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 28, 2005 2:09 PM Subject: [iagi-net-l] Renungan untuk introspeksi diri kita sendiri Sahabat, Di sela kesibukan dan aktifitas rutin kita, dapat kita renungkan suatu artikel yang baik untuk introspeksi diri kita sendiri. Mohon maaf bila tidak berkenan atau pernah mendapatkannya. Wassalam. TAM Jabatan Tinggi, EQ Rendah? TIDAK semua mereka yang memiliki jabatan dan titel kesarjanaan tinggi memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Istilah kecerdasan emosional adakalanya disebut EI (emotional intelligence), EQ (emotional quotient), dan kecerdasan sosial. Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengendalikan emosinya saat menghadapi situasi yang menyenangkan maupun menyakitkan. Mantan Presiden Soeharto dan Akbar Tandjung adalah contoh orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, mampu mengendalikan emosinya dalam berkomunikasi. Ketika membaca berita mengenai kekisruhan dalam rapat antara DPR dan Kejaksaan Agung belum lama ini, pikiran saya terdorong mengingat kembali teori Daniel Goleman seputar EQ untuk menganalisa perilaku pejabat tinggi dan politisi di pentas publik. Berdasar riset panjang, Goleman menyimpulkan, kecerdasan intelektual bukan faktor dominan dalam keberhasilan seseorang, terutama dalam dunia bisnis maupun sosial. Menurut Goleman, banyak sarjana yang cerdas dan saat kuliah selalu menjadi bintang kelas, namun ketika masuk dunia kerja menjadi anak buah teman sekelasnya yang prestasi akademiknya pas-pasan. Lalu, apa kunci keberhasilan hidup? Menurut dia, lebih banyak ditentukan oleh kecerdasan emosional, yaitu aspek-aspek yang berkait dengan kepribadian, yang di dalamnya setidaknya ada empat unsur pokok. Pertama, kemampuan seseorang memahami dan memotivasi potensi dirinya. Kedua, memiliki rasa empati yang tinggi terhadap orang lain. Ketiga, senang bahkan mendorong melihat anak buah sukses, tanpa dirinya merasa terancam. Keempat, asertif, yaitu terampil menyampaikan pikiran dan perasaan dengan baik, lugas, dan jelas tanpa harus membuat orang lain tersinggung. Untuk mengukur apakah seorang pimpinan memiliki kecerdasan emosional tinggi, jangan diukur dengan titel kesarjanaan dan kepangkatannya, tetapi tanyakan pada mereka yang selalu berhubungan dengannya, entah itu sopir, satpam, pembantu rumah tangga, anak buah, keluarga, maupun teman. Dari merekalah akan terpantul citra kepribadian seorang pemimpin, terutama di saat-saat seseorang terkondisikan untuk marah. Seberapa tinggi EQ seseorang mudah terlihat saat kritis, ketika suasananya tidak menguntungkan, bahkan dalam posisi terancam. Dengan tolok ukur ini kita mendapat kesan banyak pejabat tinggi yang EQ-nya rendah meski titel akademisnya tinggi, termasuk dalam penguasaan ilmu agama. Cirinya, Pertama, jika bicara cenderung menyakiti dan menyalahkan pihak lain sehingga persoalan pokok tergeser oleh pertengkaran ego pribadi. Yang terjadi kemudian persoalan tidak selesai, bahkan bertambah. Kedua, rendahnya motivasi kinerja anak buah untuk meraih prestasi karena tidak mendapat dorongan dan apresiasi dari atasan. Pimpinan dengan EQ tinggi akan mampu memotivasi diri, lalu beresonansi pada orang-orang di sekelilingnya, terutama anak buahnya. Berdasarkan pengalaman memberi pelatihan di lingkungan birokrasi pemerintahan maupun BUMN, ditemukan indikator kuat, hanya sedikit pemimpin yang mampu memberi motivasi kerja pada anak buahnya. Banyak pemimpin menjadi sasaran caci maki anak buah sehingga potensi dan dedikasi anak buah tidak optimal untuk memajukan perusahaan. BEGITU rendahnya EQ sebagian pejabat tinggi kita, tidak mengherankan jika produktivitas rendah, bahkan banyak terjadi kebocoran anggaran. Menjelang akhir tahun, yang menjadi agenda utama adalah bagaimana menghabiskan anggaran dan membuat laporan keuangan agar tampak mulus meski hasil kinerjanya minus. Situasi ini dipertegas hasil penelitian TII yang menyatakan perilaku korupsi birokrasi dan bisnis di Jakarta sudah amat parah. Orang bukannya dipacu untuk meraih prestasi kerja, tetapi dibuat pusing dan sibuk mengenal serta memberi servis pada orang-orang yang dekat dengan pengambil keputusan. Banyak mahasiswa dan sarjana terkesan idealis saat di kampus, tetapi terhanyut begitu menjadi birokrat. Rasanya perlu dipikirkan adanya pekan orientasi sarjana sebelum wisuda. Isinya, memberi peringatan disertai data akurat bahwa setelah wisuda mereka akan memasuki dunia baru yang penuh ranjau dan lingkungan
Re: [iagi-net-l] Gn Muria PLTN
Pak Awang, Saya menghargai analisis anda. Sangat masuk akal. Seperti biasa seorang geologist bekerjanya ialah sangat kualitatif. Itu sangat bagus untuk memberikan dasar-dasar pemikiran secara filosofis. Misalnya, ungkapan gak stabil-stabil amat itu sangat kualitatif dan menggantung alias tidak tegas. Oleh karena itu, Gn. Muria ini merupakan suatu objek penelitian yang sangat menarik. Belum ada penelitian yang mendalam disini. Orang-orang yang berhasrat untuk mengambil S3 bisa di arahkan kesana. Geofisika (magnetotellurik, elektromagnet, magnet dan gayaberat), petrologi, geokimia dan seismicity bisa diterapkan untuk mendapatkan hasil yang kuantitatif. Bukankah geologi kini menuju ke analisis kuantitatif? Maaf ya, sedikit mengganggu. M. Untung - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 24, 2005 4:25 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Muria PLTN Yah..gak stabil-stabil amat lah, walaupun episentrum di situ 400 km dalamnya, tapi Muria muncul di situ karena ada sesar mendatar sinistral besar yang memotong persis Gn. Muria yang jalur sesarnya sejak dari Meratus sampai Kebumen (Sesar Muria-Kebumen). Ini sesar tua, sekitar latest Cretaceous-Paleogen. Tetapi sewaktu2 masih mungkin re-activated, mungkin bukan oleh goyangan gempa, tetapi oleh penerobosan magma yang menjadikan sesar ini sebagai konduit. Buktinya : Muria dan sesar ini juga telah jadi konduit buat panas magma naik dan membakar semua reservoir karbonat di sekitarnya, sehingga CO2 sumur2 di wilayah ini sangat tinggi. Muria adalah contoh back-arc volcanism klasik di Jawa, dan semua back-arc volkanism di Jawa dari Gn Karang di Banten utara sampai Ringgit Beser di ujung Jawa Timur naik ke permukaan potassic magma-nya karena sesar. Yang masih harus diwaspadai juga adalah bisa jadi bahwa Muria merupakan perpotongan dari dua volcanic lineament. Gunung potassic di sebelah Muria, Lasem, mengindikasi ke arah situ. Dan, tak jauh dari Muria juga, sesar besar RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala) memulai perjalanannya. Ini sistem yang lebih aktif (sebab bisa jadi punya propagasi gaya ke collision Australia-Timor) dibanding Muria-Kebumen. Agak beruntung, massa kerak di Muria adalah Karimunjawa Arch yang granitik. Lumayan stabil, tapi seismotektonik-nya tetap harus diseriusi. Jadi, buat goyangan gempa, masih butuh beberapa syarat yang agak susah buat menyatakannya labil, tapi bahwa sesar Muria-Kebumen pernah jadi konduit magma dan intrusi, ya, beberapa kasus menunjukkan hal itu dengan kuat. Jadi seismo-tektonik dan volkanologi-nya lebih baik dicermati dulu dengan rencana pembangunan PLTN. Muria : tak stabil-stabil amat, tak labil-labil amat.. Salam, awang Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] wrote: Di kalimantan mungkin pasar listriknya dianggap kecil atau nggak signifikan dan Kalimantan belum masuk interkoneksi listrik Jawa-Bali. Kalau di pulau Jawa-Bali, ya Muriah itulah yang konon dianggap paling stabil. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 24 February 2005 3:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Muria PLTN kenapa enggak bangun di kalimantan saja ya kan secara geologi lebih stabil... nah kalau di jawa bikin mikro hydro kan banyak sungai yang bisa dipakai mengerakkan turbin / dengan energi geothermal saja.(tapi jangan ples KKN ) Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 ismail 24/02/2005 03:35 PM Please respond to iagi-net To: cc: Subject: [iagi-net-l] Gn Muria PLTN Dilereng utara Gn Muria Jateng tepatnya dipinggir pantai desa Bondo Kab.Jepara akan didirikan Pembangkit Listrik Nuklir (PLTN). PLTN ini akan memenuhi listrik di Jawa yang meningkat terus dan diharapkan mengurangi ketergantungan terhadap BBM.( kalau PLTN ini berkapasitas 6000 MW maka kalau 2,5 liter BBM bisa menghasilkan 1kwh, maka berapa juta liter bisa dihemat pertahunnya ).Menurut kepala Batan ( lembaga yg berkompeten dg urusan Nuklir) dikatakan bahwa secara geologis ( bahaya geologis : gempa dan volkanik) tidak ada masalah, mengingat Gn Muria tsb telah tidur alias mati sejak 3000 tahun lalu ( Republika 23 Feb ). Pada waktu presentasi ttg gempa dan Tsunami di Jakarta beberapa waktu lalu pak MT. Zen mengatakan bahwa pada gempa bumi yg harus diwaspadai adanya seismic gap ( Kompas minggu lalu ). Dengan asumsi yg sama apakah mungkin juga di Gn.Api khususnya di Gn.Muria ini juga harus diwaspadai adanya volkanik gap ( seperti halnya di gempa tadi). kalau memang demikian apakah tidak berbahaya kalau mbangun instalasi yg cukup vital dan berbahaya tsb didaerah itu ? mengingat bangunan PLTN yg hanya bocor dikit saja, bisa membahayakan apa saja , bahkan bisa bertahun tahun dampaknya belum hilang.Disisi lain tidurnya Gn,Muria ini sudah lama, mungkin waktunya bangun sudah dekat.(paling
[iagi-net-l] bacaan dari EOS
EOS V.86, No.1, 4 Januari 2005 terbitan AGU mengatakan: Did the 26 December 2004 Sumatra, Indonesia, Earthquake Disrupt the Earth's rotation as the mass media have said? Jawabannya: The answer to this question is a definite yes. Artikel pendek ini sangat menarik. Masalah ini pernah ditayangkan di milist ini beberapa waktu lalu oleh rekan-rekan yang peduli (RDP, Maryanto, dll). Penulis artikel tersebut mengatakan bahwa setiap benda yang bergerak akan melibatkan mass transport . Ini tergantung dari ukuran benda yang bergerak tadi. Oleh karena itu pertanyaan yang seharusnya ialah: Apakah gempa besar Sumatra ini mengganggu perputaran bumi cukup besar yang secara teknik dapat diamati? Ini yang menjadi topik penelitian bagi para ilmuwan untuk digarap. Silahkan baca artikel tersebut. Beberapa waktu yang lalu saya pernah mengusulkan agar BMG mengamati perubahan kemagnetan di setasiun magnet di Tangerang atau yang ada di Medan. Barangkali kita bisa bicara setelah ada hasil pengamatan ini. Penulis artikel diatas ialah:B.R.Chao, Space Geodesy Branch, NASA Goddard Space Flight Center, Greenbelt, Md. dan R.S. Gross, Space Geodetic Science and Applications Group, Jet Propulsion Laboratory, California Institute of Technology, Pasadena
[iagi-net-l] Fw: Slw2005
Saya teruskan ke HAGI dan IAGI untuk ditanggapi. Kelihatannya menarik. M. Untung - Original Message - From: G Stein [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, December 24, 2004 6:14 PM Subject: RE: Slw2005 Dr. Mohamad Untung We are considering running a course in Jakarta and would welcome in advise or help in this matter. Regards Dr Gerald Stein PAIS Geophysical London -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 22 December 2004 05:15 To: G Stein Subject: Re: Slw2005 Dear Dr. Gerald Stein, You have held a lot of courses , mostly, in the northern hemisphere. Have you ever thought holding such courses , for example, in Indonesia? Let me know if you decide to do so. Our geophysical community is very active as hydrocarbon still plays an important role in the economy of the country. Yours sincerely, Dr. Mohamad Untung - Original Message - From: G Stein [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 21, 2004 10:08 PM Subject: Slw2005 Seasons Greetings FromDr Gerald R H Stein PAIS Geophysical Pais Seismic Lithology Workshops Public Editions 2005 This is an update on the availability of the 2005 public schedules for Seismic Lithology Workshop courses: South America: There are still places available. Buenos Aires January 19-21st 2005 Claridge Hotel Tucumán 535 - C1049AAK Buenos Aires - Argentina ww.claridge.com.ar United States: Houston Feb 23-25th 2004 Knowledge Development Center 11200 Richmond Avenue Suite 100 Houston, TX 77082 Europe: Cannes April 4-6th Carlton Hotel La Croisette Cannes South of France To reserve a place simply return this email with your name and full company Address and phone number. We will then contact you to confirm. We also provide in-house courses on request. Enquiries world-wide may be made by e-mail or telephone (44) 1920 412089. Workshop Goals a.. Characterise a Reservoir using inversion, attribute analysis and seismic petrophysics techniques. b.. Clearly explain the METHODOLOGY used to achieve reservoir characterisation. c.. De-mystify the arts of INVERSION and ATTRIBUTE ANALYSIS. d.. Consolidate understanding by practical systematic workshop exercises. Details of the course are given below. Thanks again for course feedback, and word of mouth recommendations from previous attendees. Dr Gerald R H Stein Pais Geophysical London Course Description: - Course/ Workshop Presenters: - Dr. D Marsden, Mr. A Ardali Dr. G Stein. The Seismic Lithology Workshop is a three-day course dedicated to the identification of lithology from seismic, and making particular use of established techniques: STRATIGRAPHIC INVERSION: LFC, Sparse Spike and Combined Techniques. ATTRIBUTE ANALYSIS: Clustering, PC Analysis and Classification. WELL LOG ANALYSIS: Xplots, TD Corrections, and Genetic Optimization. What this Course will show you: - a.. How to prepare data for seismic lithology prediction. b.. How to identify the pitfalls in your data. c.. How to extract a stable optimum wavelet. d.. How to apply trace inversion. (Derive acoustic impedance). e.. How to derive seismic attributes (40+ Attributes). f.. How to combine seismic attributes and acoustic impedance into hydrocarbon indicators using the latest classification methods. g.. How to create porosity cubes from Seismic and Well data, integrated using techniques based on genetic optimization. Computer workshops using our own PAIS Seismic Lithology Software System Practical workshops illustrate the main lecture topics. A modular structured approach ensures that we impart genuine understanding of the subject matter and techniques involved. All Workshop modules use a data set from the same oil field, revealing the effects of each analysis process as they are incorporated into a complete model of our test reservoir The course has had many excellent reviews from its previous attendees. Previous attendees include ExxonMobil Exploration Company, BP, Shell, ChevronTexaco, TotalFinaElf, Texaco, Marathon Oil Co., Agip, Amerada Hess, BG, Compania Mexicana de Geofisica S.A de C.V., ConocoPhillips , Deminex, Dominion EP Inc., El Paso Production, Enterprise, Fugro Geoservices, Inc, Interpretive Processing Consultants, Kerr-McGee Corporation, Landmark, Lasmo, Maersk, Nopec, Mol, Nimir, Occidental Oil Gas, Paradigm Geophysical, PDO, Petrolera Ameriven, PGS , Phillips, Pluspetrol International, Inc., Samson Resources, Schlumberger, Seitel data, Sipetrol, Statoil, Veritas DGC, Advanced Reservoir Technology, AGI Mexicana, S.A: de C.V, Anadarko, Appache Corporation, Baker Atlas, Cairn, Canadian Petroleum, CGG, CTOP and many others
[iagi-net-l] Re: [HAGI-Network] Gempa Aceh 8,5 -- the fifth largest since 1900: USGS
Menurut BMG stasiun Bandung yang sumbernya dari PGN (Pusat Gempa Nasional). Ada 2 gempa besar: 1. Tgl. 26/12/04, pkl. 07 58' 48 Episentrum 2,9 der LU, 95, 06 der.BT Kedalaman 20 km M = 6,8 Richter M surface = 8,5 2. Tgl. 26/12/04, pkl. 08, 48' 46' Episentrum 5,39 der. LU, 94,42 der BT Kedalaman 10 km M = 5,9 Richter M surface belum ada Korban: Aceh 400 orang. Tidak tahu berapa yang tewas. Sri Langka 1000 orang. Tidak tahu berapa yang tewas. India 250 orang. Tidak tahu berapa yang tewas. Thailand 60 orang. Tidak tahu berapa yang tewas. Pantai-pantai pulau Nias rusak berat, pantai Pidi dan Biruen rusak berat. Tersebut di atas berita yang saya dapat. Yang diberitakan oleh USGS (8.5) barangkali surface magnitude. Menyadari peristiwa seperti tersebut di atas, mitigasi harus benar-benar dikerjakan secara serius oleh beberapa instansi yang terkait. Pak Nanang Puspita, bagaimana teori anda. Sudah disosialisasikan dengan BMG dan para pakar gempa dan tsunami? Sebenarnya ada waktu lebih kurang 2 jam gelombang menabrak pantai Srilangka dan Pukat atau India. Sekalian untuk menguji teori anda, perlu ada kerjasama yang harmonis dengan instansi pencatat gempa. Begitu gempa dilaut terjadi, seharusnya sudah dapat diketahui gelombang pasang akan mencapai pantai ini dan itu dalam sekian waktu (menit, jam). Dengan demikian banyak kerusakan yang dapat dihindari. Ya, teori tetap teori. Theories sound good or nice, but PENERAPANNYA not easy. Tetapi saya yakin Pak Nanang, suatu hari teori anda akan mencapai kenyataan. Kerjakan terus. Selamat Bekerja. M. Untung - Original Message - From: Paulus Allo [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, December 26, 2004 4:59 PM Subject: [HAGI-Network] Gempa Aceh 8,5 -- the fifth largest since 1900: USGS USGS melaporkan kekuatan gempa sebesar 8.9 SR sedangkan menurut BMG sebesar 6.9 SR. mungkin ada yg bisa memberikan pencerahan, kenapa terjadi perbedaan seperti ini? dan yg mana yg lebih akurat? -- pta On Sun, 26 Dec 2004 17:42:26 +0800, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Aceh quake the fifth largest since 1900: USGS WASHINGTON (Reuters): The earthquake that shook southern Asia on Sunday was one of the most powerful since the start of the 20th century, according to the U.S. Geological Survey. We've just updated it to 8.9 magnitude. That makes it the fifth largest earthquake since 1900, said Julie Martinez, geophysicist for the U.S. Geological Survey's Earthquake Hazards Program in Golden, Colorado. ..(deleted) This message was sent using CBN WebMail. -- http://mailhost-alt.rz.uni-karlsruhe.de/warc/hagi.html -- - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] SubWay di jakarta ... ?
Kalau mau membantu negara dalam perencanaan yang handal hendaknya orang-orang kebumian aktif memberi saran kepada pemerintah tentang subway ini. Layak atau tidak subway dibangun di Jakarta. Berapa tebal sedimen lunak di Jkt, terutama di lintasan yang direncanakan dilewati subway tersebut. Yang saya lihat di luar (New York, Paris, Tokyo) kiri-kanan track subway batuannya ialah bedrock keras sekali. Pak gubernur barangkali telah berkonsultasi dengan pakar-pakar dunia bahwa keadaan tanah di Jkt cukup kuat untuk pembangunan subway. Walaupun demikian perlu ada counterpart teknik orang kita. Wassalam, M. Untung - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 14, 2004 9:41 AM Subject: [iagi-net-l] SubWay di jakarta ... ? Apakah subway cukup cocok utk Jakarta ? Bagaimana daya dukung tanahnya ? Bagaimana permasalahan banjir ? Pengalaman Singapore dengan rontuhnya lubang saat pembangunan subway awal tahun lalu mestinya bisa menjadi pelajaran. Saya bukan ahli geoteknik, namun kalau dilihat dari tanahnya sepertinya batuan sedimen penutup Jakarta ini berupa sedimen lunak yg mungkin membutuhkan biaya mahal utk membuat terowongan. Juga masalah banjir yg masih akan selalu menghantui Jakarta ini merupakan kendala yg perlu diperhitungkan. Temen-temen yg berkecimpung di PU (Geoteknik) barangkali dapat memberikan penjelasan ttg daya dukung alam yg memadai utk terorongan ini. Atau hal ini memang sudah dikaji secara geotekniknya ? Saya pribadi lebih cenderung memanfaatkan sustem LRT (Light Railway Transport) serta Monorail, yang selalu diatas permukaan. Seperti yg sudah ada dari Maggarai ke Kota. Dari segi keamanan sepertinya LRT lebih mudah ditangani serta seandainya terjadi banjir maka sistem transportasi ini masih akan berjalan. Ada ide ? RDP === Selasa, 14 Desember 2004 09:35 WIB JABOTABEK -- -- Presiden Dukung Pembangunan 'Subway' pada 2005 JAKARTAMIOL: Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengemukakan dirinya optimistis pembangunan proyek kereta api bawah tanah (subway) bisa dimulai 2005 karena didukung penuh oleh Pemerintah Pusat. Saya paling puas presentasi hari ini (Senin,13/12) di hadapan Presiden. Kita mendapat dukungan yang besar dan komitmen yang tinggi dari pemerintah pusat, kata Sutiyoso usai menyampaikan paparan di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta. Sutiyoso mengemukakan hal tersebut didampingi Sekda Ritola Tasmaya dan Asisten Administrasi Pembangunan Hari J Sandjojo di Balaikota. Dia menjelaskan, paparan yang berlangsung sekitar setengah jam itu mendapat tanggapan positif Presiden bahkan dirinya dijanjikan akan dipertemukan dengan para menteri terkait seperti Menteri Perhubungan maupun Menteri Pekerjaan Umum untuk membicarakan realisasi pembangunan program strategis tersebut. Menurut Sutiyoso, usai paparan presiden meminta Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi untuk menjadwalkan pertemuan dengan para menteri terkait pekan depan. Tidak tanggung-tanggung, Presiden menyiapkan waktu selama dua jam untuk membahas rencana itu minggu depan, kata Sutiyoso yang dalam paparannya menyampaikan masalah transportasi massal dan perumahan rakyat. Lebih lanjut dia menjelaskan keyakinannya bahwa subway dapat dibangun 2005 karena ada kemampuan untuk mengembalikan pinjaman lunak dari Jepang yang diperkirakan mencapai 780 juta Doldar AS atau sekitar Rp7 triliun. Gubernur juga mengemukakan pembangunan subway dimulai dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan bukan dari kawasan Jalan Fatmawati sebagaimana pernah menjadi salah satu alternatif. Itu sudah keputusan menteri setelah mempertimbangkan berbagai aspek termasuk aspek ekonomi dan aspek lainnya, katanya. Pada Juni 2004, Gubernur Sutiyoso bertemu Chief Operating Officer of Plan and Project Division of Itochu Corporation, Takanobu Furuta di Balai Kota untuk membahas proyek subway. Jalur subway tersebut direncanakan dari Lebak Bulus, Blok M, Stasiun Dukuh Atas, Monas hingga Stasiun Kota namun pembangunannya dilaksanakan secara bertahap. (Ant/O-2) - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
Re: [iagi-net-l] Badan Geologi Nasional (BGN)
Ini menanggapi program kerja ESDM soal pemntukan BGN seperti dikatakan oleh Pak RDP. Kalau program ini memang betul saya memberikan pandangan seperti berikut. Ide membentuk BGN yang berfungsi memberikan layanan publik berupa informasi geologi bagi masyarakat ... alam geologis dan perlindungan lingkungan ini sudah lama timbul, tapi tidak pernah terlaksana, karena banyak pikiran dan pendapat lain. Kita punya PPPGMB, dulu LEMIGAS yang berfungsi pengembangan tentang minyak dan gas bumi. Kita punya PPPG, DIM, Geologi Tata Lingkungan, Volkanologi dn Geologi Kelautan. Lima instansi yang terakhir ini aslinya ialah Direktorat Geologi atau dulu terkenal dengan Geological Survey of Indonesia. Suatu nama yang keren dan sangat terkenal di luar negeri. Karena pecah menjadi lima instansi kecil-kecil menjadi sedikit lemah. Membentuk suatu Badan akan menambah struktur di Departemen yang akibatnya menambah banyak tenaga, yang kira-kira tidak profesional. Banyak tenaga administrasi nanti. Akibatnya akan mengeluarkan anggaran yang berlipat. Nah, bagaimana kalau kalau lima instansi tersebut diatas ditambah dengan Lemigas diatur kembali dan di koordinir yang baik. Banyak orang yang sudah profesional akan bidangnya di instansi tersebut. Sekarang ini ada Dit. Jen Geologi dan Sumberdaya Mineral (GSDM) dan Badan Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). Sebenarnya keduanya itu yang harus berfungsi memberikan layanan sebagaimana diinginkan oleh Menteri. Sudah berfungsi demikiankah keduanya itu? Kalau belum, harus dicambuk untuk bekerja lebih terarah lagi. Atau kedunya dihapuskan untuk diganti dengan suatu Badan? Untuk itu, menanggapi ajakan Pak RDP, saya mengusulkan dengan membuat satu tanggapan yang datang dari orang-orang kebumian. Wakil-wakil dari Lembaga-lembaga geologi pemerintah, Pertamina, Swasta asing/nasional, LIPI dan perguruan tinggi negeri/swasta yang mengajar geologi/geofisika perlu memberi pandangan dan masukan yang komprehensip. Perlu diajak bicara orang senior seperti Pak Sutaryo Sigit, Pak Johannas, pak Katili, Pak Ismet dan wakil para senior yang lain. Buat suatu session khusus untuk itu pada waktu PIT IAGI di Bandung nanti. Sekian. Wassalam. M. Untung - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 22, 2004 9:00 PM Subject: [iagi-net-l] Badan Geologi Nasional (BGN) Salah satu program kerja ESDM adalah pembentukan BGN : - · pembentukan Badan Geologi Nasional (BGN), yang berfungsi memberikan layanan publik berupa informasi geologi bagi masyarakat umum dan dunia usaha, yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya alam geologis dan perlindungan lingkungan. - Adakah yg akan dilakukan IAGI sebagai satu-satunya asosiasi profesi ini ? Aku jadi inget tahun lalu ketika rapat IAGI, Pak ketum pernah meninggung soal ini, bagaimana pandangan temen temen anggota IAGI ? seperti apakah BGN itu ? bagaimana kedudukannya ? Apa untung ruginya ada BGN ? ada ide ? ide saya baru satu. Bersiap-siaplah membawa konsep utk kita bicarakan nanti wektu PIT di bdg, bagi yg ngga sempet dateng ... ya unjuk saran lewat milist ini, nanti dicoba dirangkum salam rdp -- - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Berita duka
Assalam'ulaikum wr. wb., Berita terlambat. Tiga hari yang lalu mendapat berita bahwa Bapak Soedjadi Sasrtosugito telah pulang ke Rahmatullah pada tgl. 17 Agustus 2004, setelah mendapat serangan stroke dan dirawat di rumah sakit selama satu minggu. Berita tersebut saya check kebenarannya dengan rekan-rekan senior seangkatan. Baru tadi pagi saya mendapat berita yang benar tentang kepulangannya saudara kita itu. Pak Soedjadi ialah anggota senior IAGI. Kuliah di FIPIA, sekarang ITB kemudian dilanjutkan di Australia. Almarhum ialah seorang geofisikawan. Pengabdian awal-awal kariernya di Direktorat Geologi, kemudian INCO, lama menjadi freelanch geophysicist/geologist, pernah di Geoservices. Ilmu kebumian adalah tempatnya mengabdi sampai hari-hari terakhirnya. Selamat jalan mas Djadi, kau selalu kita kenang. Semoga iman islam anda diterima oleh Allah SWT dan semoga anda mendapat tempat yang sempurna di sisiNYA. Keluarga, istri, anak dan cucu-cucu semoga diberi tabah atas cobaan dan ujian ini. Amien! Wassalam'ulaikum wr. wb., M. Untung
[iagi-net-l] Doa untuk Cak Nur
Berita yang dapat dipercaya melaui SMS ke saya ialah: Cak Nur (cendekiawan Muslim kita) waktu ini sedang dalam keadaan kritis setelah menjalani transplantasi lever. Berita tersebut mohon agar diteruskan kepada rekan-rekan yang peduli untuk mendoakan kesembuhan beliau. Terimakasih. Penerus berita, M. Untung
Re: [iagi-net-l] Indentasi Struktural Jawa Tengah (?!)
Kelihatannya orang ramai mebicarakan struktur Jawa Tengah. Padahal orang dulu (lama) telah banyak bekerja di Jawa ini. Dengan berkembangnya ilmu ini maka keluarlah analisis baru. Baik sekali ini. Yang tua bisa belajar dari yang muda. Jadi go ahead. Saya ikut membaca. Belum bisa atau tidak bisa memberi komentar. pembicaraan yang ramai lainnya ialah sungai bawah tanah. Inipun telah banyak orang menelitinya dan menanalisnya. Keduanya ini dapat digunakan sebagi bahan penelitian yang mendalam . M. Untung - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 22, 2004 3:31 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Indentasi Struktural Jawa Tengah (?!) Pak Rudhy, Dalam pemikiran saya, suture Paternoster vs Schwaner (bagian original Sundaland) adalah Meratus ophiolite. Berdasarkan ini pula maka akan berimplikasi bahwa emplacement ofiolit di Ciletuh-Luk Ulo akan berbeda dengan emplacement di Meratus. Yang satu via subduction melalui mekanisme scrapping off kerak samudra di trench (Ciletuh-Luk Ulo); maka yang satu via collision melalui mekanisme obduction. Ini selanjutnya akan berimplikasi pula ke memutus hubungan antara Ciletuh-Luk Ulo ke Meratus. Meratus bukan fosil subduction seperti Ciletuh-Luk Ulo. Ia suture (fosil collision). Zona sesar RMK (Rembang-Madura-Kangean) berarah barat-timur patut dicurigai memilih lokasinya ketika terjadi di weak zone tepi selatan microplate Paternoster-Kangean/Sakala. Ini sinistral fault yang aktif sejak Mid-Late Miocene, seiring dengan banyak collision terjadi di timur Sulawesi yang vergensi-nya (arah struktur) ke barat, maka RMK menjadi sinistral. Apakah ia sempat membentuk pull-apart basin, harus dicari dulu di trace sesarnya apakah ada releasing bends berkembang. Kelihatannya tidak ada. Ia hanya sempat menenggelamkan Central Deep di baratlaut Madura (yang menjadi proven kitchen) melalui mekanisme extension fracture dalam sistem strain ellipsoid sinistral. Salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang, Mungkin yang dimaksud pak awang accreated Original Sunda Land dengan Paternoster-Sakala Microplate itu adalah Suture Zone yang merupakan product dari Collision antara kedua microplate diatas, sehingga di jawatimur pola sesarnya E-W yang merupakan hasil Rift-Pull apart basin ??? Terimakasih atas infonya, sayang sekali kalau Lundin tidak jadi ngebor pak awang ?? Salam, Rudhy - Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 100MB free storage! - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Berita duka: Bp. Adi Suprapto ex-VICO Geologist telah berpulang ke rahmatullah
Kami sekeluarga menghaturkan belasungkawa atas wafatnya Bpk. Adi Suprapto. Semoga diterima iman dan islamnya. Keluarga yang ditinggalkan semoga diberi tabah. Almarhum mengajar juga di UNPAK, Bogor. Selamat jalan Pak Adi. M Untung keluarga - Original Message - From: ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 02, 2004 9:14 PM Subject: [iagi-net-l] Berita duka: Bp. Adi Suprapto ex-VICO Geologist telah berpulang ke rahmatullah Hari ini, 2 April 2004 jam 5 sore Bapak Adi Suprapto, anggota IAGI, ex-VICO Geologist Telah meninggal dunia di RSCM Jakarta. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun Jenazah akan dikebumikan esok hari 3 April 2004 Diberangkatkan dari rumah duka Di Kompleks Arco Sawangan Bogor. Semoga dilapangkan jalannya, dan keluarga yang ditinggalkan dikuatkan oleh-Nya ADB - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Profesor termuda Nelson Tansu - pengalaman Houston
Sampai dengan tahun 1999 di Australia gelar full professor untuk geofisika hanya 2 (dua ) orang, yaitu prefessor Vozof dari McQuairy University dan professor David Boyd dari University of Adelaide. Lain-lainya (banyak) yang baru associate professor dan sudah boleh untuk jadi promotor atau supervisor untuk Ph.D program. Jadi seleksi sangat ketat untuk memangku jabatan professor. M. Untung - Original Message - From: Koesoema [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 18, 2004 5:46 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Profesor termuda Nelson Tansu - pengalaman Houston Amien Rais itu pernah jadi dosen di UGM, karena dia masuk dan mendirikan PAN maka dia itu harus mengundurkan diri sebagai dosen UGM, tetapi sempat dikukuhkan sebagai guru besar untuk 1 jam. Silahkan coba saja pasang gelar Prof. Abah Yanto, apakah nanti ditangkap polisi tidak. Kalau ditangkap tanya dia mana undang-undangnya dan pasal berapa bahwa yang berhak menyandang gelar professor itu hanya guru besar. Kalau untuk perguruan swasta prosedurnya saya kira sama, tetapi lewat Kopertis, karena menurut peraturannya dosen-dosen di swasta juga mengikuti jenjang Assistan, Lektor dsb. Tolong tanyakan kepada mereka yang di UniversitasTrisakti, apa benar tidak yang saya katakan itu. Yang lucu kan universitas swasta harus mengikuti peraturan DpDiknas, kalau tidak salah yang disebut PP 10, sedangkan universitas BHMN bisa menentukan jenjang kepangkatannya sendiri. Wassalam RPK Wassalam - Original Message - From: Yanto R. Sumantri [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 18, 2004 2:33 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Profesor termuda Nelson Tansu - pengalaman Houston Kalau yang diterangkan Pak Kusuma itu kan untuk PNS ,kalau untuk swasta bagaimana ya ? Kalau tidak salah pak Amien rasi itu kan bukan PNS , apa ada peratuaran lain yang mengaturnya ? Nah kalau yang namanya Prof.Dr.Djedjem yang berpraktek di jalan Minagkabau (Pasar Rumput) untuk mengubah wajah anda menjadi lebih mancung dan bibir lebih sexy itu dapat dari mana Ya ? (benen bener saya ingin tahu lho , bukan tendenius). Apa ada sanksi kalau saya menamakan diri Prof Dr. Abah Yanto R.Sumantri an melakukan praktek paranormal . Si Abah. Koesoema wrote: Di Indonesia jabatan professor (istilah resminya gurubesar) itu dikaitkan dengan golongan dan pangkat pegawai negeri sipil (PNS). Jabatan staf pengajar (dosen) itu disebut jabatan fungsional. Jaman saya jabatan staf pengajar itu mulai dengan Asisten Ahli Muda, Asisten Ahli Madya, Asisten Ahli Kepala (Pangkat Gol IIIa s/d IIId), Lektor Muda, Lektor Madya, Lektor, Lektor Kepala, Gurubesar Madya (IVd, setingkat jabatan Gubernur), Gurubesar (IVe, setingkat dengan jabatan Sekjen). Hanya jabatan Gurubesar Kepala yang tidak ada. Biasanya kalau dengan S-1 mulai dengan Gol IIIa, assisten ahli. Jika mendapatkan S-2 atau S-3, tidak langsung naik atau loncat jabatan, tetapi ijazah S-2/S-3 dinilai kum-nya, untuk naik jabatan/pangkat berikutnya. Nilai kum dari ijazah S-3 itu sangat tinggi, sehingga kalau dipakai naik jabatan dari Assisten Ahli menjadi Asisten Ahli Muda, nilai kum-nya banyak mubazir. Makanya banyak yang mengambil S-3 jika jabatannya sudah mendekati Gurubesar. Untuk kenaikan tingkat itu biasanya 4 tahun, kecuali jika berprestasi bisa mendapatkan kenaikan tingkat luar biasa dalam 2 tahun. Bisa dihitung sendiri lah dengan banyaknya jenjang ini bahwa sulit untuk bisa jadi professor sebelum berumur 50 tahun, bahkan kebanyakannya jadi professor itu hanya beberapa tahun sebelum pensiun, sekitar umur 60-han. Tetapi sekarang ini saya dengar jenjang-jenjang ini sudah disederhanakan, dan jabatan gurubesar madya sudah dihapus, begitu pula lektor muda, madya dsb. Makanya selama ini seseorang dari industri mau menjadi professor itu sulit karena harus dilakukan korelasi dengan kepangkatan PNS, kecuali menjadi Gurubesar Luarbiasa yang statusnya part-time untuk 1 tahun, yang dapat diperpanjang setiap tahun (itupun dengan Surat Keputusan Menteri DikNas). Status saya juga sekarang ini sesudah pensiun adalah gurubesar luarbiasa, sama dengan statusnya Prof Pulunggono alm. Dengan berubahnya status ITB menjadi BHMN, maka jabatan Gurubesar tidak lagi dikaitkan dengan pangkal/gol PNS (teorinya begitu, bahkan semua dosen di ITB nantinya bukan lagi pegawai negeri, tetapi statusnya seperti di BUMN, seperti BNI, atau Pertamina dsb), bahkan jenjangnya juga dapat menentukan sendiri atau disederhanakan. Untuk ini pernah diusulkan jenjang jabatan ini menjadi Instructor, Assitant Professor, Associate Professor, dan Professor seperti di USA (di Inggris dan negara commonwealth istilah yang dipakai Assitant Reader, Reader, Lecturer, Professor, kalau tidak salah). Tetapi di lain pihak ITB harus menggajihnya sendiri (bukan dari kas negara) yang
[iagi-net-l] Fw: [HAGI-Network] Kutub magnet utara
Saya forwardkan comment saya tentang kutub magmet dlam hubungannya dengan magnet purba. - Original Message - From: mohamad untung [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 11, 2004 2:40 PM Subject: [HAGI-Network] Kutub magnet utara Kutub Magnet Utara (KMU) atau North Magnetic Pole (NMP) berpindah-pindah terus mengelilingi poros bumi. Ini adalah polar wandering. Peneliti sangat aktif mendeteksi perpindahan KMU ini (EOS, V. 83, 2002). Pada tahun 2001 KMU terletak di lintang utara 81, 30 dan bujur barat 111, 7 derajat setelah berangkat ke utara pada tahun 1904 dari lintang utara 70,4 dan bujur barat 96,3 di selatan sejauh l.k. 1100 km. Setiap posisi KMU ini menentukan perubahan arah garis-garis gaya magnet bumi yang pada gilirannya menentukan polarisasi benda-benda magnet yang terimbas olehnya. Jadi jika suatu ketika kita mengukur polarisasi batuan dengan arah X, sedangkan kita mengetahui arah medan magnet sekarang ialah Y, maka sudut antara X dan Y memberi tahu kapan batuan itu membeku. Tentu ini harus dibantu dengan penentuan umur absolut. Posisi KMU purba dapat ditentukan dengan cara ini, demikian juga rotasi suatu kawasan dapat digambarkan. Kedudukan Kalimantan sejak Trias ditentukan dengan cara ini (Wahyu Sunata dan Hendra Wahyono, 1987. Demikian juga pergerakan Papua dari Australia sejak 80 juta tahun yang lalu sampai 10 juta tahun yang lalu ( Powell dan Johnson, 1980). Selain itu, bagi mereka yang melakukan pengamatan atau eksplorasi magnet, posisi KMU ini berkaitan sekali dengan sudut Inklinasi (I) an Deklnasi (D) yang adalah faktor penting dalam melakukan pemodelan benda yang kita cari. Demikian sedikit tentang kemagnetan purba. M. Untung -- http://mailhost.rz.uni-karlsruhe.de/warc/hagi.html -- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Gambar Paleocene Plate-tectonics of Java
Sedikit klarifikasi tentang anomali Bouguer. Dari anomali ini saja seseorang tidak dapat mengatakan bahwa di bawah suatu kawasan ada microcontinent. Kita hanya dapat menafsirkan struktur saja, tidak macam benda atau batuan. Untuk itu perlu data bor atau singkapan. M. Untung - Original Message - From: Koesoema [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 10, 2004 5:09 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Gambar Paleocene Plate-tectonics of Java Sebetulnya boleh saja mengusulkan penjelasan untuk sesuatu yang datanya tidak lengkap, tetapi itu namanya HYPOTHESIS Saya kira sulit untuk mengakali adanya microcontinent di bawah Jawa timur, kalau kita mau meliha peta bouger gravity map pulau Jawa yang diterbitkan P3G, kecuali untuk sekitar Jogya-Surakarta, masih ada room for a micro-continent. Struktur rumit di cekungan Jawa Timur Utara, saya kira tida perlu meng-invoke micro-continent di bawah seluruh Jawa timur, cukup disebabkan differential movements dari fragmental continental margin dari Sunda. Wassalam RPK - Original Message - From: Benyamin Sapiie [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 09, 2004 1:41 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Gambar Paleocene Plate-tectonics of Java Betul sekali sulit sekali kalaubelum ada data lengkap. Tapi fakta geologi yang ada pada memerlukan penjelasan yang lebih unconventional karena beberapa struktur paleogen di Jawa Timur yang tidak bisa dijelaskan secara konventional geology saat ini. Masih banyak room untuk argumen komposisi magamatic di Jawa karena data masih belum komplit. Yang jelas saya pikir kita harus selalu terbuka untuk pemikiran geologi yang berbeda sebagai alternatif yang ada, selama bobot scientificnya sama-2 tidak pasti. Salam, Ben Sapiie - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 09, 2004 12:21 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Gambar Paleocene Plate-tectonics of Java Saat ini, untuk saya, sulit memahami ada East Java Microplate (continent ?) di bawah Jawa (Jawa Tengah Jawa Timur ?). Belum ada bukti langsung ada pre-Tertiary (bahkan pre-Cretaceous) continental microplate di bawah Jawa baik dari data gayaberat, outcrop, apalagi sumur. Paternoster sudah jelas micro-continent, Kangean meragukan tapi sangat mungkin, untuk East Java saat ini tak ada buktinya. Untuk menerangkan pembelokan volcanic arc dari Late Cretaceous yang swing ke TL (volvanic arc mana di Meratus yang mau disejajarkan dengan Jatibarang, Laut Jawa, dan Garba Mts ? Apakah Alino Arc-Manununggul volcaniclastic, atau Langi volcanics di SW Sulawesi ?), katakanlah itu benar, maka memang terjadi swing menjadi B-T saat Oligo-Miosen Arc ada di selatan Jawa. Nah, kelihatannya, perubahan trend ini terjadi karena ada penyumbatan proto Jawa oleh East Java Microplate. Tapi, apa benar begitu ? Kita melihat trend-trend volcanic arc itu dalam present position of Java. Bagaimana posisi Ja wa di Late Cretaceous-Paleogen dan saat pre-rotation. Lalu, apakah Kalimantan-nya rotated atau tidak (ada dua school of thoughts tentang rotasi Kalimantan ini). Sulit untuk merekonstruksi ini selama data belum lengkap. Paleomagnetism Jawa sudah beberapa tahun diketahui, tetapi kelihatannya belum menggiring ke pemahaman yang lebih baik tentang tektonik di SE Sundaland ini. Butir kuarsa Eosen tak harus selalu ditafsirkan dari kontinen, sangat mungkin dari produk volkanik juga, yang selama ini di under-estimate. Bila di bawah Jawa Timur onshore ada East Java Microplate (continent), maka tidak mungkin ada keseragaman komposisi volkanik baik untuk Oligo-Miosen Arc, Late Miocene-Recent volcanic arc di Jawa dari sejak Gunung Karang di Banten sampai Gunung Raung di Jatim, semuanya calc-alkaline andesitic; mestinya semua gunungapi di Jawa Tengah-Jatim berkomposisi potasic-ultrapotasic sangat alkaline sebab magma partial meltingnya telah melewati kerak mikrokontinen yang sangat tebal. Dari segi distribusi jalur volkanik pun, terlihat bahwa tak ada gangguan berarti pada penekukan zona Wadati-Benioff di bawah Jateng dan Jatim, artinya tak ada masif kerak yang menghalangi subduction Indian oceanic crust. Kesan saya, Jawa adalah contoh ideal subduction dengan ofiolit fosil subduction-nya dari scrapped off oceanic crust, bukan obducted ophiolite dua mikro-kontinen yang collided. Sejauh data menunjukkan... Salam, Awang Benyamin Sapiie [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga mempunyai pendapat yangs ama bahwa Muria ada diatas continental crust. Saya pikir Luh-Ulo justru suture yang melibatkan microkontinen dengan nama East Java Microplate (baca paper kami di IPA 2003). Masih banyak yang harus dikonfiormasi tentantg penentuan umur ofiolit. Metodanya sendiri bisa sangat diperdebatkan (Pak Soeyono suka mengatakan umur absolute bisa
Re: [iagi-net-l] tempo doeloe
Bagi rekan-rekan yang belum pernah melihat arsip laporan para geologiwan Belanda silahkan datang di perpustakaan P3G. Rapi dengan tulisan tangan yang masih sangat jelas untuk dibaca. Seket lapangan sangat teliti sampai detail sekali. Contoh batuan lapangan pun tersimpan sangat rapi. Memang jaman berubah. Dulu tahun 20-30 -an kondisinya menghendaki demikian. Kini dengan teknologi sangat canggih orang terpaku bekerja di depan komputer. Dengan data seadanya orang dapat menyulapnya menjadi informasi yang aduhai. Tentang kebenarannya harus dicheck di lapangan. {Pada umumnya tidak sangat benar). Yang penting semangat dan ketekunannya serta dedikasinya terhadap ilmu itu yang kita tiru. Kalau itu ada Insya Allah hasil kerja kita pasti akan sempurna. - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 02, 2004 1:45 PM Subject: Re: [iagi-net-l] tempo doeloe Keakuratan peta-peta Belanda memang tidak usah diragukan lagi, itu harus diwarisi oleh kita, bangsa yang pernah dijajahnya. Tetapi, sebaiknya, kekaguman kita hendaknya tidak berhenti di peta geologi. Coba bukalah lembaran-lembaran arsip lama laporan geologi Belanda yang memuat foto-foto survey oleh Duyfjes atau Hetzel atau Koolhoven atau Koperberg atau Molengraaf, dll. maka kita akan berkesimpulan : pantas petanya bagus sebab logistik lapangan pun sangat terjamin. Puluhan sampai ratusan koeli dikerahkan, termasuk yang membawa tandu kalau-kalau sang geoloog kelelahan. Kalau mereka sampai masuk jauh ke pedalaman Kalimantan, Sumatra, dan Papua yang pada saat itu masih banyak suku pengayaunya (ada disebutkan di salah satu geologische rapport W.C.B. Koolhoven di Kal Teng) itu karena banyaknya koeli yang mendukung mereka. Tidak ada geoloog yang berangkat sendirian, coba periksa dengan teliti laporan biaya mereka. Saya masih menyimpan beberapa arsip jaarboek (yearbook) tahun 30an u! ntuk beberepa ekspedisi geologi Dienst van Het Mijnwezen. Bagaimanapun, tidak bisa kita pungkiri bahwa mereka memang hebat, dan sangat terorganisasi baik. Salam, Awang zaim [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga punya pengalaman menarik tentang akurasi data Belanda. Tahun 1999 saya dengan Frank Huffman dari Univ. Texas at Austin (UTA) melakukan penelitian geologi lapangan sepanjang daerah Pegunungan Kendeng dengan rujukan menggunakan peta geologi dari Duyfjes (1936 dan 1938), melacak penyebaran formasi-formasi Kalibeng, Pucangan, Kabuh dan Notopuro. Hasilnya, singkapan batuan ditempat-tempat yang belum terganggu oleh pembangunan pemerintah kita seperti dam, waduk dlsb, data penyebaran batuan/formasi, jurus dan kemiringan lapisan yang ada di peta si Bule tersebut, sangat akurat dengan kenyataan lapangan, dan sangat tepat baik lokasi bahkan sampai besarnya jurus dan kemiringan lapisannya. Bukan ma. Wassalam, Yahdi Zaim Departemen Teknik Geologi FIKTM - ITB - Original Message - From: Shofiyuddin To: Sent: Tuesday, March 02, 2004 12:57 PM Subject: RE: [iagi-net-l] tempo doeloe Sekedar berbagi cerita. Saya pernah menggunakan peta geology (Blue Print) Belanda untuk mencari sumur sumur tua di daerah Sumatra Selatan, 2 hari ekspedisi. Detail yang tergambar dengan rapih dan sempurna, semisal rembesan minyak dan gas. Sampai sekarang zonasi reservoirnya nya masih menggunakan korelasi si belanda punya, termasuk nama field dan sumurnya... sudah bisa ditebakkan field nya? -Original Message- From: Witan O.A [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 02, 2004 9:19 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] tempo doeloe Saya juga pernah ke tempat penyimpanan data Shell di De Hague, untuk cari sumur2 jaman Walanda yang terdapat di blok TAC kami. Ternyata laporannya sangat lengkap dan masih dalam keadaan cukup baik padahal dibuat antara tahun 1923 s/d 1935. Mungkin yang harus kita tiru dari mereka adalah sistim arsip mereka yg rapih dan preservation data tsb. Witan -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 02, 2004 9:01 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] tempo doeloe Buat rekan-rekan yang dulu sempat melihat-lihat peta asli (kalkir) buatan Belanda (Dienst van Het Mijnwezen - Dinas Pertambangan) yang masih tersimpan dengan baik di P3G Bandung tentu merasa kagum dengan kerapihan, keakuratan dan kedetailan pembuatan peta. Sebenarnya yang menggambarnya kebanyakan jurugambar-jurugambar orang Indonesia hanya di bawah pengawasan superketat orang-orang Belanda. Saya dulu pernah ngobrol dengan seorang ex jurugambar itu (saat itu sudah 60 tahunan umurnya), dan dikatakan bahwa mereka bekerja dengan suka sebab semuanya dijamin, tinggal kerja saja yang benar, jangan bekerja dengan pikiran ke mana-mana. Mengenai pengawasan, memang superketat, semua digambar manual, dan katanya untuk menulis huruf miring (italic), itu kemiringannya harus sama dan akan diukur dengan busur derajat. Kalau
Re: [iagi-net-l] Berita Duka: Ibu Karmiyuni Wafat
Innalillahi Wa Ina lillahi Roji'un. Telah kembali seorang mahluk Allah ke pangkuanNYA. Kami sekeluarga ikut berduka cita sedalam-dalamnya atas kepergian salah seorang rekan geologiwati yang pernah aktif di Direktorat Geologi pada awal tahun enampuluhan. Semoga arwah almarhumah mendapat tempat yang layak di sisi Sang Maha Pencipta dan amal islamnya diterima oleh Allah SWT. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amien! M. Untung - Original Message - From: Koesoema [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, January 10, 2004 2:21 PM Subject: [iagi-net-l] Berita Duka: Ibu Karmiyuni Wafat INNALILLAHI WA INA LILLAHI ROJI'UN Pada harin sektar jam 13.45 WIB telah wafat di Vancouver,BC Canada Ny. KARMIYUNI NIXON-PRATIGNYO dalam usia 69 tah Beliau adalah ahli geologi wanita Indonesia yang pertama, yang mengikuti pendidikan sampai sarjana muda pada Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas di Bandung (1955-1958), sekarang Department Geologi FIKTM ITB, kemudian menyelesaikannya di McGill University Montreal Canada (Hons. B.Sc.) pada tahun 1960 Beliau sempat kembali di Indonesia dan bekerja pada Direktorat Geologi, Dept Pertambangan (sekarang P3G) sebagai paleontologist dan sempat menghasilkan suatu publikasi. Namun setelah kembali ke Canada beliau menekuni bidang lain, a.l. Food Technology. Kami sebagai teman seangkatan (Angkatan 55) mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamya, dan berdo'a semoga arwah beliau diterima disisi Allah SWT sesuai dengan amal ibadahnya. Amien Wassalam R.P.Koesoemadinata - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Membeli data geology / perminyakan Indonesia di Amerika
Data paling tidak ada tiga macam. 1) raw data, 2) processed data dan 3) interpreted data. Raw data mestinya untuk sementara waktu sebaiknya tertutup. Mengapa demikian? Sebab, jangan sampai data yang sedang diolah terjual. Memang itu tidak boleh bocor, sekali lagi untuk sementara. Processed data, setelah beres pengolahannya boleh dijual. Demikian juga interpreted data boleh saja dijual untuk tujuan penelitian maupun komersiel. Contoh. Peta anomali magnet udara dan juga gayaberat di Australia dijual bebas, demikian juga digital datanya. Bukannya raw datanya, walaupun nantinya kalau sudah tidak diperlukan boleh dijual. Kalau menjual digital data perlu disebut digitisasinya berapa grid size. Makanya kita (negara kita) ini harus memiliki pusat data (data centre) yang memadai dan terpercaya. Jangan sampai data kita awut-awutan. Nyimpennya di mana-mana. Ini kewajiban HAGI untuk mendesak kepada pemerintah agar benar-benar dilaksanakan Data Centre Kebumian yang terpercaya ini. Sekarang saya dengar katanya sudah ada Pusat Data. Tetapi sampai dimana program kerjanya dsb. Lebih baik HAGI terlibatlah. M. Untung - Original Message - From: Maryanto [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 03, 2003 11:55 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Membeli data geology / perminyakan Indonesia di Amerika Saya senang bila memang ada arah pada keterbukaan data. Bagaimana keterbukaan data perminyakan di AS, atau dimana yang terbuka ? Setahuku, data well setelah hanya 2 th. Bagaimana seismik ? Apa kerugian dengan keterbukaan data ? Perundangan memang jelas masih menyaratkan ketertutupan. Data tak boleh keluar negri tanpa ijin BPMigas. Harga data barangkali terdapat pada penjualan data pada penawaran daerah baru. Ada yang lain ? Berapa harga data waktu pengambilan waktu masuk penawaran daerah baru ? Keterbukaan akan menghasilkan kebebasan penelitian. Hal ini bisa meningkatkan harga jual suatu daerah. Setiap institusi, konsultan, akan lebih bisa menganalisa daerah yang belum di explor, atau daerah yang pelu explor lanjutan. Dengan ini saya harapkan ke-bagusan (juga kejelekan) daerah akan lebih bisa di-asses, dan lalu malah temukan ladang-ladang baru buat menambah cadangan Indonesia. Perhitungan rugi dipenjulan data tadi dibanding keuntungan ditemukan cadangan baru, bisa mulai dihitung, dan lalu pilih mana yang lebih menguntungkan. Kumimpikan keterbukaan akan lebih untung. Keterbukan data di AS jadikan explor yang sangat intensif. Bule disini bandingkan bahwa cadangan belum ditemukan dibanding reserve yang ada : AS 10 %, Indonesia 50 %, Tim-teng 50 %, dst. Betatapapun begitu, saya tak lihat dia tunjukkan data yang dipakai tuk statistik itu wong gag ada yang bisa tentukan besarnya cadangan yang belum ditemukan kok. Dat lain, misalnya intensifnya area yang di explor, barangkali ilhami penghitungan tadi. Yuk-yuk explor lagi yuk... Salam, Maryanto. -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 03, 2003 11:21 Pagi To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Membeli data geology / perminyakan Indonesia di Amerika Kalau melihat gejala serta trend global saat ini, rasanya sulit mempertahankan policy closed file. Keterbukaan selalu saja dituntut dimana saja. Nah kalau mau melihat secara strategis (jangka panjang) barangkali policynya yg musti 'mengikuti' perkembangan jaman (sebelum jauuh ketinggalan). Rasanya tidak mungkin mempertahankan kebijakan file tertutup lagi utk data-data dasar ini. Bahkan data 'secret'nya CIA saja sudah banyak yg dibuka setelah sekian tahun. Kecuali kita punya power lain untuk menjaga kebijakan ini. Kebijakan tertutup closed file policy ini mungkin diberlakukan utk jangka waktu tertentu saja (1-2 tahun) tentunya berbeda tergantung jenis datanya (wel log berbeda dengan seismic dll). Setelah itu data ini menjadi terbuka tetapi masih dikelola Negara (cq migas). Dan nantinya setelah sekian tahun (5-10 tahun menjadi public domain (??). Utk saat ini mungkin Migas ( an. negara) dapat menayakan (menegur) pihak universitas tsb ttg data yg dimilikinya dan kalau bisa utk tidak menyebarkan data tsb sehubungan dengan kebijakan Indonesia. Tapi aku ya ndak yakin akan diperhatikan oleh uni tsb (Utah) :( Solusi yg mudah ya skalian ajah dibuat terbuka .. ka ... -- open policy. ?? tertutup hanya utk 2 tahun saja) ... Emang sepertinya data sebagai nilai proprietary menjadi tak berharga. Namun barangkali dengan cara ini para penjual pasar gelap malah jadi ndak bisa mendapatkan untung (sukur-sukur malah banyak yg tahu dan tertarik dengan Indonesia :). Dan seandainya toh data tersebut dianalisa dan diketahui isinya ... mungkin hasil olah pikir ini yg mempunyai nilai dan dapat dijual belikan sebagai sebuah hasil kajiannya ... sdangkan nantinya barangkali bentuk investasi yg masuk ke Indonesia sudah bukan lagi urusan pengadaan data tapi bener-bener usaha
Re: [iagi-net-l] mimpi yang perlu dipertimbangkan
Assalam'ulaikum wr. wb., Pak Andang, Terimakasih atas tanggapannya atas pikiran gila ini. Pendapat boleh kan? Saya memberikan saluut kepada Pak Andang atas usaha yang keras untuk memajukan IAGI. Banyak sekali kegiatan yang sangat positif selama pimpinan Pak Andang. Tidak perlu bingung atas usulan saya itu. Itu hanya suatu pikiran yang tentu saja ingin memajukan ilmu kebumian di Indonesia. Sekarang belum waktunya untuk melakukan perubahan itu. Barangkali 5 tahun lagi di kala perubahan atau kemajuan dalam penerapan teknologi untuk ilmu geologi telah dirasakan oleh sebagian besar dari orang-orang yang berkecimpung dalam ilmu kebumian, baru orang akan sadar bahwa perlu ada perubahan. Tentang nama tidak penting. Apa saja boleh. Tapi tekanan pada subyek geologi, bukan orang atau pakarnya. Kalau di Amerika seperti Geological Society of America. Jadi arahnya ke ilmiah sekali atau pure science. Kemudian yang terapan ke mana? Ya, buatlah baru seperti AAPG untuk hidrokarbon dan yang lain berkecimpung dalam eksplorasi mineral logam dan non-logam, air, batubara, dsb. Kedua yang terakhir ini mengarah kepada pengembangan metode eksplorasi dan penerapannya untuk kasus-kasus tertentu. Menurut saya tidak perlu dibawa ke Rakernas-Munas IAGI. Wong itu hanya pikiran yang kalau ditanggapi mestinya dengan pikiran juga, bukan action nyata. Tentang HAGI telah saya uraikan kepada Pak Syaiful atas tanggapannya dalam milist ini juga. Bisa ditengok kok. Selamat menuaikan ibadah puasa. Semoga diberi sehat-sehat saja. Punten, ya. Wassalam'ulaikum wr. wb., M. Untung - Original Message - From: ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, November 02, 2003 3:12 PM Subject: Re: [iagi-net-l] mimpi yang perlu dipertimbangkan Assalamualaikum wr. wb. Ide yang cukup menarik dari pak Untung,. Tapi, terus terang saya agak bingung ketika membaca detail dari tulisan mimpi tersebut Untuk lebih memperjelas, saya ingin meminta klarifikasi sekali lagi atas ide-pokok perubahan keorganisasian yang diimpikan tersebut. Apakah kira-kira dalam bahasa lainnya begini, Pak?: 1. IAGI dirubah namanya menjadi Ikatan Geologi dan Geofisika Indonesia (menghilangkan kata Ahli, karena diharapkan lebih berorientasi pada subyek ke-ilmuan daripada profesi anggotanya); sehingga kegiatannya bukan hanya sekedar menekuni bagian-bagian dasar dari ilmu kebumian, tapi juga aspek penerapan dan teknologi yang berkaitan dengan ilmu kebumian tersebut (yang mungkin dalam hal ini diwakili oleh adanya subyek geofisika dalam perubahan nama tersebut) 2. Sementara HAGI tetap, yaitu memakai nama HAGI (Himpunan Ahli Geofisika Indonesia); karena HAGI dibutuhkan untuk menekuni dan bergerak dibidang eksplorasi. Perlu konsentrasi dan energi yang luar biasa besarnya untuk mempelajari, mengembangkan, dan merebut penguasaan atas metoda eksplorasi kebumian di Indonesia yang notabene saat ini dikuasai oleh asing (sehingga eksistensi HAGI dengan tetap memakai nama HAGI menjadi sangat crucial). Apabila ide/mimpi Pak Untung memang seperti itu, wah, itu benar-benar revolusioner, lho pak. Dari segi organisasi, saya yang kebetulan sekarang didapuk jadi Ketua IAGI, perlu juga untuk mempertimbangkan mimpi-mimpi seperti ini. Apabila memang banyak aspirasi anggota yang menginginkan revolusi seperti itu, mau-tidak-mau, kami di PP-IAGI musti membahasnya dalam rapat-rapat BOC (Board of Chairman), minta pertimbangan Dewan Penasehat, dan kalau perlu meng-agendakan-nya untuk dibahas dalam RAKERNAS-MUNAS IAGI. Jadi, Pak Untung, ... mohon klarifikasinya tentang esensi dari ide/mimpinya: apakah benar seperti 2 butir yang saya resumekan kembali diatas? Dan saya persilakan anggota IAGI lainnya menanggapi / ber-opini tentang hal tersebut. Andang Bachtiar Ketua Umum IAGI - Original Message - From: mohamad untung [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 30, 2003 1:23 PM Subject: [iagi-net-l] mimpi yang perlu dipertimbangkan Assalam'ulaikum wr. wb., Sdr-2 Sekalian, Dalam bulan Ramadhan ini orang suka tinggal dimesjid lama-lama. Timbul suatu pikiran seperti dibawah ini. Melihat perkembangan IAGI yang boleh dikatakan pesat dan menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi kebumian baik di dalam mupun di luar negeri, saya mengusulkan seperti berikut. IAGI menekuni bagian-bagian dasar dari ilmu kebumian seperti halnya, kalau di Amerika, AMERICAN GEOPHYSICAL UNION. Mengapa demikian? Sekarang sudah kelihatan IAGI menuju ke intinya ilmu kebumian. Kalau disetujui, nama IAGI dirubah, yaitu Ikatan Geologi dan Geofisika Indonesia ( Indonesian Geological and Geophysical Union). Jadi subjeknya yang ditekankan bukan orangnya. Kalau hal-hal yang mencakup geokimia bagaimana? Ini sudah tercakup dalam geologi. Saya pikir dengan perubahan ini ilmu kebumian di Indonesia akan maju lebih pesat. HAGI bagaimana? HAGI
Re: [iagi-net-l] mimpi yang perlu dipertimbangkan
Pak Syaful, Asslam'ulaikum wr.wb., Untuk menjawab pertanyaan Pak Syaiful saya persilahkan tengok Glossary of Geology and Related Sciences, hal. 121 (Geology) dan hal. 121 (Geophysics). Juga baca McGraw-Hill Encyclopedia of Science and Technology 6, GAB-HYS, hal. 147(Geology) dan 180(Geophysics). Lihat juga buku Sumner,1969, Geophysics, Geologic structures and Tectonics, terbitan WMC Brown Company Publishers. Dari bacaan itu pak Syaiful dapat mengambil kesimpulan. Saya tidak ambil pusing atas keterangan dari buku itu. Yang penting ialah pekerjaan geofisika itu menyangkut akusisi data (tentu dengan alat), pengolahan data (banyak mathematika dan geofisika), instrumentasi (memerlukan pengetahuan tentang fisika dan segala yang berhubungan) dan penafsiran (memerlukan data geologi). Ini semua memerlukan suatu ilmu tersendiri. Tujuan mendirikan HAGI ialah untuk mengembangkan dan memperdalam ilmu dan teknik geofisika di Indonesia. Saya juga membalas pertanyaan Bu Dyah juga dalam milist ini. Kalau ada waktu baca saja. Sekian. Selamat Berpuasa dan Selamat bekerja. Wassalam'ulakum wr.wb., M. Untung - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 30, 2003 12:46 PM Subject: Re: [iagi-net-l] mimpi yang perlu dipertimbangkan Wah, jadi ingin tanya nih, semoga pak Untung yang sudah lama malang-melintang di IAGI dan malah ikut mendirikan HAGI, mau berbagi cerita. Siapa tahu cerita beliau ada kaitannya dengan pemikiran hasil nggloso di masjid sekarang ini. Ini pertanyaannya pak, bagaimana sejarahnya sehingga waktu itu ada pemikiran untuk melahirkan HAGI? Banyak klasifikasi, salah satunya menganut bahwa geofisika itu sebagaimana cabang ilmu lainnya seperti geokimia, geologi batubara, dll, adalah cabangnya geologi. Sekali lagi, cabang ilmu geologi. Jadi mestinya bisa diwujudkan adanya komisi geofisika (seperti adanya komisi sedimentologi atau lebih populer dg sebutan FOSI; adanya komisi batubara, adanya komisi pertambangan, dsb). Jadi bagaimana ceritanya ya? Terimakasih dan salam, Syaiful mohamad untung [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED], Himpunan Ahli Geofisika Indonesia in.net.id\(HAGI\) [EMAIL PROTECTED] cc: 10/30/03 01:23 PMSubject: [iagi-net-l] mimpi yang perlu dipertimbangkan Please respond to iagi-net Assalam'ulaikum wr. wb., Sdr-2 Sekalian, Dalam bulan Ramadhan ini orang suka tinggal dimesjid lama-lama. Timbul suatu pikiran seperti dibawah ini. Melihat perkembangan IAGI yang boleh dikatakan pesat dan menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi kebumian baik di dalam mupun di luar negeri, saya mengusulkan seperti berikut. IAGI menekuni bagian-bagian dasar dari ilmu kebumian seperti halnya, kalau di Amerika, AMERICAN GEOPHYSICAL UNION. Mengapa demikian? Sekarang sudah kelihatan IAGI menuju ke intinya ilmu kebumian. Kalau disetujui, nama IAGI dirubah, yaitu Ikatan Geologi dan Geofisika Indonesia ( Indonesian Geological and Geophysical Union). Jadi subjeknya yang ditekankan bukan orangnya. Kalau hal-hal yang mencakup geokimia bagaimana? Ini sudah tercakup dalam geologi. Saya pikir dengan perubahan ini ilmu kebumian di Indonesia akan maju lebih pesat. HAGI bagaimana? HAGI tetap, tetapi menekuni atau bergerak dalam bidang eksplorasi. Pengembangan metode eksplorasi geofisika adalah sangat didambakan di Indonesia. Eksplorasi ini meliputi hidrokarbon, mineral, batubara, air, panasbumi dan arkeologi. Untuk konsentrasi ke bidang ini sudah barang tentu memerlukan energi yang luar biasa besar. Bukankah metode eksplorasi kini dikuasai oleh asing? Hampir 100% metode eksplorasi ini berkecimpung dalam geofisika. Siapa lagi kalau bukan para geofisikawan Indonesia yang akan menangani itu? Metode eksplorasi ini menyangkut semua aspek, yaitu akusisi data, pengolahan data dan penafsiran. Hal tersebut diatas hanya sebuah pemikiran. Boleh ditanggapi boleh tidak. Syukur-syukur ada yang berpikiran sama. Para senior IAGI mungkin kaget membaca ini. Dengan lama-lama dzikir di masjid ternyata tidak ketiduran tapi pikiran jalan juga. Konsekuensinya yang mungkin berat ialah merubah AD/ART. Wassalam'ulaikum wr.wb. M. Untung Anggota senior IAGI dan salah seorang pendiri HAGI - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA
Re: [iagi-net-l] mimpi yang perlu dipertimbangkan
Bu Dyah, Terimakasih atas tanggapannya. Agak sulit menjawab pertanyaan ini. Saya tidak ingin memberi semangat kepada geologist ataupun geophysicist. Wong semuanya semangatnya sudah tinggi, kok. Kalau geologist sudah jelas arahnya. Geophysicist di Indonesia dan juga di negara manapun, asalnya dari mana-mana. Ada yang dari math., fisika, geologi, geografi dan mereka yang cukup pengetahuannya dalam math. dan fisika dan dalam Mipa secara umum. Pada kala menekuni dan memahami pekerjaan geofisika, mereka berkembang masing-masing sesuai dengan dasar pendidikannya. Mereka yang asalnya dari math. dan fisika, setelah mengetahui dasar falsafah geofisika, akan condong kepada pengembangan metode. Larinya ke metode eksplorasi dan juga ke ilmu dasar. Misalnya kemagnetan bumi, gravitasi bumi, mula-buka terjadinya alam semesta dan bumi kita ini, mekanisme gempa bumi.. Mereka yang asalnya dari geologi, menerapkan metode yang ada. Penerapan ini jangan dianggap remeh. Harus mengerti benar tentang dasar-dasar metode tadi. Banyak kasus hasil dari penerapan ini. Lihat saja majalah GEOPHYSICS dan EXPLORATION GEOPHYSICS Dalam beberapa makalah oleh geologiwan kan banyak menggunakan data geofisika yang sudah jadi. Sampai dengan data jadi tadi yang menggarap kan geofisikawan. Demikian juga geofisikawan yang melakukan penafsiran datanya, dia juga menggunakan data geologi yang sudah jadi yang digarap oleh para geologiwan. Bu Dyah, saya setuju sekali dengan ungkapannya, kita harus maju bersama-sama. Sekian saja. Mudah2an jawaban ini cukup memadai, walaupun belum tentu memuaskan. M. Untung - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 30, 2003 1:35 PM Subject: Re: [iagi-net-l] mimpi yang perlu dipertimbangkan Pak Untung, Apakah pendapat pak Untung ini bermaksud untuk mengobarkan semangat para geologist Indonesia untuk lebih maju? Bukankah banyak dari para geofisikawan kita yang kampungnya berasal dari kota geologist.. mengapa kita tidak berrgerak saja untuk IAGI maupu HAGI bersama-sama, dan kita akan semakin kaya.. salam, Dyah A. Wulandari mohamad untung [EMAIL PROTECTED] on 10/30/2003 01:23:24 PM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED], Himpunan Ahli Geofisika Indonesia \(HAGI\) [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: Dyah Wulandari/MAX) Subject: [iagi-net-l] mimpi yang perlu dipertimbangkan Assalam'ulaikum wr. wb., Sdr-2 Sekalian, Dalam bulan Ramadhan ini orang suka tinggal dimesjid lama-lama. Timbul suatu pikiran seperti dibawah ini. Melihat perkembangan IAGI yang boleh dikatakan pesat dan menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi kebumian baik di dalam mupun di luar negeri, saya mengusulkan seperti berikut. IAGI menekuni bagian-bagian dasar dari ilmu kebumian seperti halnya, kalau di Amerika, AMERICAN GEOPHYSICAL UNION. Mengapa demikian? Sekarang sudah kelihatan IAGI menuju ke intinya ilmu kebumian. Kalau disetujui, nama IAGI dirubah, yaitu Ikatan Geologi dan Geofisika Indonesia ( Indonesian Geological and Geophysical Union). Jadi subjeknya yang ditekankan bukan orangnya. Kalau hal-hal yang mencakup geokimia bagaimana? Ini sudah tercakup dalam geologi. Saya pikir dengan perubahan ini ilmu kebumian di Indonesia akan maju lebih pesat. HAGI bagaimana? HAGI tetap, tetapi menekuni atau bergerak dalam bidang eksplorasi. Pengembangan metode eksplorasi geofisika adalah sangat didambakan di Indonesia. Eksplorasi ini meliputi hidrokarbon, mineral, batubara, air, panasbumi dan arkeologi. Untuk konsentrasi ke bidang ini sudah barang tentu memerlukan energi yang luar biasa besar. Bukankah metode eksplorasi kini dikuasai oleh asing? Hampir 100% metode eksplorasi ini berkecimpung dalam geofisika. Siapa lagi kalau bukan para geofisikawan Indonesia yang akan menangani itu? Metode eksplorasi ini menyangkut semua aspek, yaitu akusisi data, pengolahan data dan penafsiran. Hal tersebut diatas hanya sebuah pemikiran. Boleh ditanggapi boleh tidak. Syukur-syukur ada yang berpikiran sama. Para senior IAGI mungkin kaget membaca ini. Dengan lama-lama dzikir di masjid ternyata tidak ketiduran tapi pikiran jalan juga. Konsekuensinya yang mungkin berat ialah merubah AD/ART. Wassalam'ulaikum wr.wb. M. Untung Anggota senior IAGI dan salah seorang pendiri HAGI - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED
[iagi-net-l] mimpi yang perlu dipertimbangkan
Assalam'ulaikum wr. wb., Sdr-2 Sekalian, Dalam bulan Ramadhan ini orang suka tinggal dimesjid lama-lama. Timbul suatu pikiran seperti dibawah ini. Melihat perkembangan IAGI yang boleh dikatakan pesat dan menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi kebumian baik di dalam mupun di luar negeri, saya mengusulkan seperti berikut. IAGI menekuni bagian-bagian dasar dari ilmu kebumian seperti halnya, kalau di Amerika, AMERICAN GEOPHYSICAL UNION. Mengapa demikian? Sekarang sudah kelihatan IAGI menuju ke intinya ilmu kebumian. Kalau disetujui, nama IAGI dirubah, yaitu Ikatan Geologi dan Geofisika Indonesia ( Indonesian Geological and Geophysical Union). Jadi subjeknya yang ditekankan bukan orangnya. Kalau hal-hal yang mencakup geokimia bagaimana? Ini sudah tercakup dalam geologi. Saya pikir dengan perubahan ini ilmu kebumian di Indonesia akan maju lebih pesat. HAGI bagaimana? HAGI tetap, tetapi menekuni atau bergerak dalam bidang eksplorasi. Pengembangan metode eksplorasi geofisika adalah sangat didambakan di Indonesia. Eksplorasi ini meliputi hidrokarbon, mineral, batubara, air, panasbumi dan arkeologi. Untuk konsentrasi ke bidang ini sudah barang tentu memerlukan energi yang luar biasa besar. Bukankah metode eksplorasi kini dikuasai oleh asing? Hampir 100% metode eksplorasi ini berkecimpung dalam geofisika. Siapa lagi kalau bukan para geofisikawan Indonesia yang akan menangani itu? Metode eksplorasi ini menyangkut semua aspek, yaitu akusisi data, pengolahan data dan penafsiran. Hal tersebut diatas hanya sebuah pemikiran. Boleh ditanggapi boleh tidak. Syukur-syukur ada yang berpikiran sama. Para senior IAGI mungkin kaget membaca ini. Dengan lama-lama dzikir di masjid ternyata tidak ketiduran tapi pikiran jalan juga. Konsekuensinya yang mungkin berat ialah merubah AD/ART. Wassalam'ulaikum wr.wb. M. Untung Anggota senior IAGI dan salah seorang pendiri HAGI
[iagi-net-l] Ramadhan
Bulan Ramadhon ini semoga memberi berkah kepada kita semua. Kita mohon kepada Alloh Yang Maha Besar dan Maha Kuasa agar kita dimudahkan untuk membersihkan diri dari segala kekhilafan selama ini. Bagi yang menjalani ibdah puasa saya ucapkan elamat menjalaninya. Semoga diberi sehat dan dapat melaksanakan ibadah ini dengan sempurna. Amien Ya Robbil alamin. M. Untung
[iagi-net-l] Kemagnetan di Mars
THE Leading Edge Agustus 2003, V.22, No. 8 memuat tulisan-tulisan menarik mengenai Mars, saudara paling dekat bumi kita. Ada 7 article dalam edisi itu. Dari kemagnetan, air, mineral, hidrokarbon di laporkan dalam tulisan itu. Mars Global Surveyor (MGS) banyak mengumpulkan data dari Mars, antara lain kemagnetan dan pertanyaan apakah ada air atu tidak di planet tersebut. MGS mendekati permukaan Mars sejauh 120 km. Relative dekat. Hasilnya MGS mendeteksi kemagnetan tegak (vertical component)di Mars sangat besar, yaitu 1500 nT. Di bumi, survai magnet udara (airborne magnetic survey) terbang paling tinggi ialah 500 m dari permukaan tanah. Tidak ada kemagnetan sebesar di Mars itu. Kelihatannya soil (kalau ada) semua mengadung mineral magnet. Hasil lebih jauh ialah ada reversals (pembalikan magnet), ini berarti ada tektonik lempeng di Mars (?). Mars sangat dingin, air tidak kelihatan ada. Mungkin membeku di bawah permukaan.Yang ada CO2. Sampai sekarang orang masih mencari kemungkinan ada air mengalir. Ditemukan dua lembah. Pertanyaannya apa yang membuat lembah tersebut. Mestinya kan air, kata mereka. Wallahu Alam. Air kan sumber kehidupan. Katanya mereka mungkin 6 tahun lagi akan mendarat di Mars.Siapa mau ikut? Menarik lo. Medan magnet Mars? Apa itu? La wong untuk menerangkan terjadinya medan magnet bumi saja sampai sekarang masih belum ada yang pas. Silahkan baca article tersebut untuk selingan. M. Untung
Re: [iagi-net-l] FW: Makalah JCJ2003
Paper yang dahulu (beberpa bulan yang lalu) dikirimkan melalui e-mail (website HAGI belum jadi) kabarnya bagaimana? Antara lalin paper yang ditulis oleh Eddy Mirnanda dkk dari P3G. Abstract berjudul: Penampilan Geofisika laut Cina Selatan. (Geophysical Expression of the South China Sea). Minta berita. Terimakasih. M. Untung - Original Message - From: Allo, Paulus T [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, September 01, 2003 3:39 PM Subject: [iagi-net-l] FW: Makalah JCJ2003 Once upon a time Leonard Lisapaly wrote : Dear all, Bersama ini saya informasikan bahwa terhitung tgl. 1 Sept 2003 makalah dan poster yang diterima mulai ditampilkan di website. Mohon kesabarannya untuk paper lengkap. Makalah yang tidak tercantum diundang untuk menampilkannya dalam poster session. Mohon diteruskan kepada yang lain. Website-nya : http://jcj2003.iagi.or.id Rgds LL - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -