Cuplikan berita dari Kompas tgl. 1 Mei 2007.
Sekedar penasaran...apakah untuk melakukan riset
paleoseismologi, sejauh ini kita tidak bisa
melakukannya sendiri?
Dalam kerja sama dengan AS ini komposisi ilmuwan
Indonesia hanya 1/4 atau 25% dari total jumlah ilmuwan
yang terlibat, padahal posisi
Mas Nur dan rekan-rekan ysh,
Saya perkirakan ini mungkin banyak terkait
dengan sumber pendanaan, yang dalam hal ini
kemungkinan besar sebagian besar dari US.
Harap dimaklumi, pemerintah kita memang
belum menempatkan riset kebencanaan
dalam perioritas satu-digit ..:-)
Best wishes,
Hasan
Setuju dengan Mas Hasan.
Matematikanya, positif kali negatif, menjadi negatif. Tak mampu ilmu,
dan tak mampu dana, ya tetap hasilnya menjadi tak mampu (penelitian).
Nah rumus lain, negatif kali negatif, hasilnya positif. Kita coba
terapkan :
tak mampu ilmu kali tak mampu dana, kok hasilnya
Telah sejak lama Indonesia diminati para ahli geologi. Hal ini tak lepas
dari keindahan Nusantara sebagai gugusan kepulauan di wilayah
khatulistiwa, seperti kata Multatuli (1860) : ...een gordel van smaragd
die zich slingert rond de evenaar... (sabuk zamrud yang berjajar
sepanjang khatulistiwa)
4 matches
Mail list logo