Balasan: Re: [keluarga-islam] Fwd: Kisah Hidup Fathimah Az Zahra r.a.

2006-12-18 Terurut Topik joseph khaidar
Topiknya belum pindah yah... 
   
  paulus hamed sabeni

Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote:
kembali lagi neh... :))
   
  ...Sesungguhnya Bani Hasyim bin Mughirah meminta izin kepadaku agar 
menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib, aku tidak mengizinkan 
mereka. Kemudian tidak aku izinkah kecuali bila Ali menceraikan putriku dan 
menikah dengan putri-putri mereka. Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku, 
meragukanku apa yang meragukannya dan menyakitiku apa yang menyakitinya.(H.R 
Ash-Shohihain)...
   
  dalam konteks hadits diatas, apa yg menyebabkan sayyidina ali dilarang untuk 
memadu fatimah?
  1. karena menikah dengan anaknya Hasyim bin Mughirah, atau...
  2. hati fatimah akan sakit bila dimadu
   
  kalau alasan no. 1, maka:
  jika dilamar selain anaknya Hasyim bin Mughirah, apakah berarti kanjeng nabi 
setuju?
  jawaban: bisa setuju, bisa tidak setuju (karena ga menyebutkan, jika dilamar 
anaknya si fulan akan disetujui)
   
  kalau alasan no. 2, maka:
  sampai kapanpun, fatimah ra ga boleh dimadu
   
  mohon pencerahannya...
   
  salam,
  ananto

 
  On 12/19/06, Kang-Nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: 

-- Forwarded message --
From: Her Budiarto  [EMAIL PROTECTED]
Date: Dec 19, 2006 6:32 AM 
Subject:  Kisah Hidup Fathimah Az Zahra r.a.


Julukannya adalah al-Batuul, yaitu wanita yang memutuskan hubungan dengan 
yang lain untuk beribadah atau tiada bandingnya dalam keutamaan ilmu, akhlaq, 
budi pekerti, kehormatan dan keturunannya. Lahir bersamaan dengan terjadinya 
peristiwa agung yang menggoncangkan Makkah, yaitu peristiwa peletakkan Hajarul 
Aswad disaat renovasi Ka`bah. 
   
  Beliau adalah anak yang paling dicintai oleh keluarganya, terutama ayahnya. 
Sebagaimana tampak dalam ucapan Rasulullah SAW ,:Fathimah adalah bagian 
dariku, aku merasa susah bila ia bersedih dan aku merasa terganggu bila ia 
diganggu.(Ibnu Abdil Barr, Al-Isti`ab). Dalam hadits lain diriwayatkan Barang 
siapa telah memarahinya berarti telah memarahiku. ( H.R.Muslim) 
   
  Ketika Fathimah beranjak dewasa, Abu Bakar dan Umar bergiliran untuk 
meminangnya namun Rasulullah SAW dengan halus menolaknya. Dan kemudoan ia 
dinikahkan Rasulullah SAW dengan Ali bin Abi Thalib ra dengan mahar berupa baju 
besi pemberian Rasul atas perintah Allah SWT . Ali bin Abi Thalib ra.bercerita 
bahwa disaat ia menikahi Fathimah, tiada yang dimilikinya kecuali kulit kambing 
yang dijadikan alas tidur pada malam hari dan diletakkan di atas onta 
pengangkut air pada siang hari. 
   
  Kemudian Rasulullah SAW membekali Fathimah dengan selembar beludru, bantal 
kulit yang berisi sabut, dua buah penggiling dan dua buah tempayan air. Saat 
itu mereka tak memiliki pembantu, maka Fathimahlah yang menarik penggiling itu 
hingga membekas ditangannya, mengambil air dengan tempat air dari kulit 
biri-biri hingga membekas dipundaknya dan menyapu rumah hingga pakaiannya 
terkotori oleh asap api. 
Manakala Ali mengetahui bahwa Rasulullah SAW memperoleh banyak pelayan, ia 
berkata kepada Fathimah agar meminta kepadanya seorang pelayan. Namun 
Rasulullah SAW tidak mengabulkannya dan sebagai gantinya beliau mengajarinya 
beberapa kalimat do`a, yaitu membaca tasbih, tahmid dan takbir, masing-masing 
10x setelah sholat dan mengajarkan untuk membaca tasbih 30x, tahmid 30x dan 
takbir 34x ketika hendak tidur. Dari pernikahan Ali dan Fathimah, Rasulullah 
SAW memperoleh 5 orang cucu, Hasan, Husein, Zainab, Ummi Kultsum dan yang satu 
meninggal ketika masih kecil. 
   
  Cinta Rasulullah SAW kepaa Fathimah terlukis dalam sebuah hadits dari 
Musawwar bin Mughromah, ia berkata Aku mendengar Nabi SAW berkata ketika 
Beliau sedang berdiri dimimbar :Sesungguhnya Bani Hasyim bin Mughirah meminta 
izin kepadaku agar menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib, aku tidak 
mengizinkan mereka. Kemudian tidak aku izinkah kecuali bila Ali menceraikan 
putriku dan menikah dengan putri-putri mereka. Sesungguhnya Fathimah adalah 
bagian dariku, meragukanku apa yang meragukannya dan menyakitiku apa yang 
menyakitinya.( H.R Ash-Shohihain) 
   
  Fathimah telah meriwayatkan hadits Nabi SAW sebanyak 18 buah. Beliau wafat 
pada usia 29 tahun dan dikebumikan di Baqi`pada selasa malam, 3 Ramadhan 11 H. 
Wallahu A`lam bish-Showab. 
(disarikan dari Shifatus Shofwah, Ibnu Jauzi:Min `Alamin Nisa', M.Ali qutfb: 
Nisa Khaula Rasul, M.Ibrahim Sulaiman). 
Oleh : 
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia 
  Bismillahirrohmanirrohiim
==
Cinta Tanah Air Bagian Dari Iman
10

--~--~-~--~~~---~--~~
  
-~--~~~~--~~--~--~--- 
 

  
  






  

 

 __
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

Balasan: Re: [keluarga-islam] Fwd: Kisah Hidup Fathimah Az Zahra r.a.

2006-12-18 Terurut Topik kang nceps
kalau dalam konteks alasan ,maka kita harus tanya langsung sama
kanjeng Rasululloh, mengenai alasan yang pastinya karena cuma beliau
yang tau langsung akar permasalahannya,

tapi kalau dalam konteks menduga kita bisa menduga-duga sampai molor,
- bisa jadi karena yang melarang seorang nabi, punya otoritas penuh
terhadap ummat,
- bisa jadi karena kehendak seorang ayah yang tidak suka anaknya dimadu
- Bisa jadi karena alasan politis yang menurut hadist lain berhubungan
dengan keluarga Abu jahl,
- bisa jadi karena beliau mengetahui sesuatu yang mungkin terjadi di
kemudian hari akan berakibat tidak baik
 dll,,,dll,,,est,,,etc,,dkk

sama biasnya konteks menduga ini dengan konteks keadilan yang dimaksud
karena tolak ukurnya berbeda oleh masing-masing individu, keadilan
versi komunis berbeda dengan keadilan versi liberalis, dan juga
berbeda dengan versi demokratis, 
sama bedanya dengan taraf ekonomi mapan di suatu negara berbeda dengan
taraf kemapanan di negara lain,bahkan mungkin dari segi budaya juga
turut mempengaruhi 

wassalam
KnC

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Topiknya belum pindah yah... 

   paulus hamed sabeni
 
 Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 kembali lagi neh... :))

   ...Sesungguhnya Bani Hasyim bin Mughirah meminta izin kepadaku
agar menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib, aku tidak
mengizinkan mereka. Kemudian tidak aku izinkah kecuali bila Ali
menceraikan putriku dan menikah dengan putri-putri mereka.
Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku, meragukanku apa yang
meragukannya dan menyakitiku apa yang menyakitinya.(H.R Ash-Shohihain)...

   dalam konteks hadits diatas, apa yg menyebabkan sayyidina ali
dilarang untuk memadu fatimah?
   1. karena menikah dengan anaknya Hasyim bin Mughirah, atau...
   2. hati fatimah akan sakit bila dimadu

   kalau alasan no. 1, maka:
   jika dilamar selain anaknya Hasyim bin Mughirah, apakah berarti
kanjeng nabi setuju?
   jawaban: bisa setuju, bisa tidak setuju (karena ga menyebutkan,
jika dilamar anaknya si fulan akan disetujui)

   kalau alasan no. 2, maka:
   sampai kapanpun, fatimah ra ga boleh dimadu

   mohon pencerahannya...

   salam,
   ananto
 
  
   On 12/19/06, Kang-Nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 
 -- Forwarded message --
 From: Her Budiarto  [EMAIL PROTECTED]
 Date: Dec 19, 2006 6:32 AM 
 Subject:  Kisah Hidup Fathimah Az Zahra r.a.
 
 
 Julukannya adalah al-Batuul, yaitu wanita yang memutuskan
hubungan dengan yang lain untuk beribadah atau tiada bandingnya dalam
keutamaan ilmu, akhlaq, budi pekerti, kehormatan dan keturunannya.
Lahir bersamaan dengan terjadinya peristiwa agung yang menggoncangkan
Makkah, yaitu peristiwa peletakkan Hajarul Aswad disaat renovasi Ka`bah. 

   Beliau adalah anak yang paling dicintai oleh keluarganya, terutama
ayahnya. Sebagaimana tampak dalam ucapan Rasulullah SAW ,:Fathimah
adalah bagian dariku, aku merasa susah bila ia bersedih dan aku merasa
terganggu bila ia diganggu.(Ibnu Abdil Barr, Al-Isti`ab). Dalam
hadits lain diriwayatkan Barang siapa telah memarahinya berarti telah
memarahiku. ( H.R.Muslim) 

   Ketika Fathimah beranjak dewasa, Abu Bakar dan Umar bergiliran
untuk meminangnya namun Rasulullah SAW dengan halus menolaknya. Dan
kemudoan ia dinikahkan Rasulullah SAW dengan Ali bin Abi Thalib ra
dengan mahar berupa baju besi pemberian Rasul atas perintah Allah SWT
. Ali bin Abi Thalib ra.bercerita bahwa disaat ia menikahi Fathimah,
tiada yang dimilikinya kecuali kulit kambing yang dijadikan alas tidur
pada malam hari dan diletakkan di atas onta pengangkut air pada siang
hari. 

   Kemudian Rasulullah SAW membekali Fathimah dengan selembar
beludru, bantal kulit yang berisi sabut, dua buah penggiling dan dua
buah tempayan air. Saat itu mereka tak memiliki pembantu, maka
Fathimahlah yang menarik penggiling itu hingga membekas ditangannya,
mengambil air dengan tempat air dari kulit biri-biri hingga membekas
dipundaknya dan menyapu rumah hingga pakaiannya terkotori oleh asap api. 
 Manakala Ali mengetahui bahwa Rasulullah SAW memperoleh banyak
pelayan, ia berkata kepada Fathimah agar meminta kepadanya seorang
pelayan. Namun Rasulullah SAW tidak mengabulkannya dan sebagai
gantinya beliau mengajarinya beberapa kalimat do`a, yaitu membaca
tasbih, tahmid dan takbir, masing-masing 10x setelah sholat dan
mengajarkan untuk membaca tasbih 30x, tahmid 30x dan takbir 34x ketika
hendak tidur. Dari pernikahan Ali dan Fathimah, Rasulullah SAW
memperoleh 5 orang cucu, Hasan, Husein, Zainab, Ummi Kultsum dan yang
satu meninggal ketika masih kecil. 

   Cinta Rasulullah SAW kepaa Fathimah terlukis dalam sebuah hadits
dari Musawwar bin Mughromah, ia berkata Aku mendengar Nabi SAW
berkata ketika Beliau sedang berdiri dimimbar :Sesungguhnya Bani
Hasyim bin Mughirah meminta izin kepadaku agar menikahkan putri mereka
dengan Ali bin Abi Thalib, aku tidak mengizinkan mereka. Kemudian
tidak