malah
bicara tentang "kalah-menang"...."
tj
From: Dody Ruliawan [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US
[EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Mochtar Pabotingi Ragukan Mega
Date: Thu, 10 Aug 2000 20:16:19 -0700
Iya, saya juga ya
Iya, saya juga yakin bahwa kita akan segera masuk ke
era "tenang dan menghanyutkan"...
Artinya bangsa kita bisa hanyut lagi ke dalam arus
permasalahan dan tidak tahu kapan bisa minggir.
Prediksi saya sih Megawati tidak akan mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan Gus Dur itu. Saya
Buat Arya Indrathama (Denver):
Ini anda atau bukan ? ragu-ragu nih saya, rekeningnya
di Bandung kok email address-nya AOL, jangan-jangan
nama anda dicatut. Semoga bukan anda, soalnya kok
ikutan main ginian.
Salam,
Dody
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: [EMAIL PROTECTED]
Date: Tue, 8
Saya jadi ingat waktu Gus Dur di Indonesia mengumumkan
inisial "Brigjen K" sebagai provokator Maluku.
Ujung-ujungnya waktu didesak siapa sih sebenarnya
Brigjen K itu? Dijawab sama Gus Dur, "maksudnya itu
Brigjen Kunyuk".he..he..he.. kasihan Gus Dur,
kasihan juga rakyat yang percaya Gus
Saya setuju dengan bung Marianus tentang asumsi bahwa
pernyataan pak Dubes itu benar (ini bermanfaat untuk
mengingatkan kita). Jadi yang akan kita lakukan adalah
memperbaiki isi dari posting-posting di milis ini. Ada
beberapa cara untuk memperbaiki, salah satu yang saya
usulkan adalah penentuan
Iya, saya juga setuju nih sama bung Budi. Bosan juga baca ginian melulu
Usul aja nih, itu ketua-ketua Permias mohon untuk membuat daftar topik atau
masalah yang perlu didiskusikan di sini yang hasilnya nanti bisa disampaikan
ke DPR di Indonesia (kalau perlu DPRD juga boleh, misal DPRD DKI,
dengan tambahan transaksi
dari sektor rumah tanggaya untuk nambah-nambah
government spending yang minjam dari IMF itu
4. Mengejar ketinggalan dalam ecommerce,
dll...jadi masih lumayan daripada tidak ada tarif
khusus...
Salam,
Dody
--- Alexander Hutapea [EMAIL PROTECTED]
wrote:
On Thu, 20
to:[EMAIL PROTECTED]]On
Behalf Of Alexander Hutapea
Sent: Friday, April 21, 2000 10:43 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Bung Nasrullah Idris dan Pulsa Telpon di Indonesia
On Thu, 20 Apr 2000, Dody Ruliawan wrote:
|o|Usul saya sederhana saja. Pertama-tama tarif "leased line" diturunkan
|o|seren
Bung Nasrul,
Selama ini saya perhatikan bung punya banyak sekali ide. Semoga saya tidak
salah, bung Nasrul tinggal di Bandung? Kalau betul, usul saya bung Nasrul
bisa banyak-banyak kirim surat / ide ke Gus Dur dan Menteri Perhubungan
(yang membawahi urusan telekomunikasi) supaya di Indonesia
Buat bung Ali dan bung Faran, usul nih
Bagaimana kalau bung Ali dan bung Faran buka-bukaan
data sajanamanya juga jaman transparan, semua data
keuangan kan baiknya dibaca oleh umum. Nanti biar umum
yang mengambil kesimpulan apakah acara itu berhasil
atau tidak / bermanfaat atau tidak.
Buat mas Dandi Prasetia,
Kalau sementara di DC belum ada yang merespon minat anda,
kami di Texas juga punya "dompet Maluku" dan telah beberapa kali menyalurkan
dana ke Indonesia.
Untuk lengkapnya hubungi [EMAIL PROTECTED]
Salam,
Dody
-Original Message-
From: Indonesian Students in the
h itung2 pemerataan
pendapatan...:)
Masak selama ini cuma dokter, akuntan, insinyur
aja yg bisa "nyari duit", sudah saatnya SH berubah
dari
Susah Hidup menjadi Senang Hidup:)
Dody Ruliawan wrote:
Terlepas dari "benar - salahnya Soeharto waktu
memerintah R
Saya usul :
1. Apa peran Kedutaan / Konsulat atau pak Dubes bagi WNI atau mahasiswa
di USA ?
2. Apakah Job Description Kedutaan Besar dan Konsulat Indonesia di USA
dapat ditambah dengan :
a. Mencarikan beasiswa bagi masyarakat Indonesia agar dapat menjadi
mahasiswa di USA. Juga membantu
Terlepas dari "benar - salahnya Soeharto waktu memerintah RI", dalam
hal gugatan ke TIME ini saya dukung Soeharto untuk menggugat TIME.
Ternyata TIME juga bisa "teledor" melakukan peliputan sepihak saja.
Kenapa ya tidak suka meliput dari semua pihak, paling tidak ceritanya
kan jadi panjang dan
Setelah saya membaca ide tentang penutupan Permias@, kok rasanya aneh
ya ? Mungkin beberapa pertanyaan di bawah ini bisa jadi pertimbangan
administrator ...dan..tentu saja ini bukan pertanyaan "iseng".
1. Kalau Permias@ hanya boleh disimak oleh mahasiswa saja, berarti staf
kedutaan,
Saya yakin GMS Jusuf yang di BPPN itu sama dengan GMS Jusuf yang di
Danareksa. Setahu saya pak Glenn memang ditugasi untuk memperbaiki PT
Bahana, kemudian PT Danareksa dan sebagainya. Kalau kita lihat memang
cukup banyak manajer profesional yang ditugasi seperti itu misalnya
Tanri Abeng, Robby
Yang jelasgaya manajemen beliau itu rumusnya...:
1. "jarang berkomunikasi,supaya kelihatan misterius"
2. biarkan orang bertanya-tanya
termasuk komentar Tanri..."manajemen beliau itu suatu
fenomena.antara jelas dan tidak jelas.". hi..hi..hi..
Coba bayangkan, kalau orangtua
Wah...ada nyang salah nangkep nih...
Saya tidak pernah membahas gaji pak Glen lho..., cuma kasih contoh gaji
bawahannya saja...(yang cukup tinggi levelnya).
Ngomong-ngomong, gaji pak Glen segitu termasuk besar ? Ya syukurlah
kalau begitu
Kalau gaji PNS mah ngga' usah diomongin dulu soalnya
Wookalau bicara masalah referensi sih jelas
bagus kok
Sebenarnya masalahnya sederhana saja, tapi sampai sekarang tetap belum
terjawab, yaitu :
"Kenapa ya mbak Mega itu tidak sering-sering berkomunikasi dengan
rakyat dan media masa?"
Jadi rakyat kecil seperti saya ini jadi bingung
gitu to.saya ngga' ngikutin tuh session yang itu
Kalau mau tahu apa yang sudah dikerjakan dan akan dikerjakan oleh BPPN
ya ngobrol saja sama pak Glen, atau kalau sungkan ya sama
Christov.enak kok orangnya kalau diajak ngobrol
Salam,
Dody
--- alex [EMAIL PROTECTED]
Salam,
Wah...kalau bicara tentang mayoritas ini mesti hati-hati nih
Buktinya yang dulu-dulu...bukannya Indonesia maju seperti
Amerikamalah jeblok gara-gara perkoncoan yang dilakukan oleh
golongan "mayoritas"...
Ngga' ada kontrol sih.jadi sederhananya sekarang ini baiknya
Wahakhirnya keluar juga usulan yang realistis,
jempol deh buat bung Pattiwael. Tinggal sekarang bagaimana caranya
supaya rencana tadi bisa terwujud ?
Ayo bung Jayanimbrung gih...kita pakai usulan dari bung Pattiwael
sebagai titik awal.
Buat bung Pattiwael, belum dijawab tuh masalah LSM
Thanks buat bung Madhan atas artikelnya.
Wah, saya kira bakal ada bukti baru tentang KKN pak Harto, tapi kok
ternyata TIME hanya mengulang-ulang lagu lama.
Berita mengenai Ibnu Sutowo dan Pertamina itu sih sudah basi dan
sayangnya sampai sekarang juga
tidak diungkap lagi oleh kejaksaan,
23 matches
Mail list logo