To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Re: Melihat Indonesia di Tangan Mega]
wuah sptnya saya juga setuju dgn pendpt bung blucer...
yg saya tdk setuju emangnya kalo yg memilih
menjadi pendukung PDI-P itu buta politik?!...
setau saya didlm PDI-P banyak org2 pintar dlm kancah
politik
Kalau kita mau maju, seraplah Kritik sebanyak mungkin,
karena dengan kritik-lah kita akan 'improve'.
(hehheee..*sok-tau*...: easy to say, hard to prove it)
Salam,
bRidWaN
At 10:06 AM 6/9/99 +0700, Frarev Sitorus wrote:
Sangat baik tulisan Surabaya Post yang dapat memberi masukan bagi
?
Efron
-Original Message-
From: Mirza Raditya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, 09 June, 1999 8:33 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Re: Melihat Indonesia di Tangan Mega]
wuah sptnya saya juga setuju dgn pendpt bung blucer...
yg saya tdk setuju emangnya kalo yg
Bung Jaya saya siap deh digantung sama pendukung Mega, demi
demokrasi(ceila...padahal mungkin nanti kenyataannya saya lari terbirit
birit)
Kalau saya jadi digantung , saya titip dua anak anak saya diurusin ya,
he..he..
Yuni
Lab Setup [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hehehe rupanya efek
Apapun yang kita omongkan di milist ini masyarakatlah yang menentukan.
Kita toh boleh-boleh saja berpendapat lain.Sebab itulah hakekat demokrasi.
Tak sabar rasanya menunggu hasil akhir keinginan rakyat.Ada sebersit
kebanggaan dan harapan rasanya setiap aku memandang ujung jariku yang
masih
Mbak Yuni yang sok tahu
Ucapan anda yang menuduh bahwa Mega hanya dendam kepada Pak Harto menambah
kesok-tahuan anda. Kritik anda bukan saja keterlaluan tetapi sangat subyektif,
sehingga dengan dasar yang sama, saya sebutkan sekali lagi bahwa anda sangat sok
tahu dengan menyatakan bahwa
Gimana kalau ente yang simpen baek-baek, seperti email-email ente sebelumnya yang
sungguh lucu-lucu.
Sungguh lucu jika banyak orang sok tahu menyebut dirinya orang yang serba ndak tahu.
Sekolah yang baek, biar cepat selesai. Sayang duit negara diambur-ambur.
Lab Setup wrote:
Hehe...coba kalo
Hehehe rupanya efek katalisatornya bukan nurunin malah naikin.
Semua orang nyang beda pendapat dibilang sok tahu...ya repot mas.
Wah gini mau mbikin iklim oposisi. Rupanya masih lama iklim demokrasi
bakal
terbentuk di Indonesia.
Iya deh... daripade dimusuhin... ane mau cari selamet deh,
wuah sptnya saya juga setuju dgn pendpt bung blucer...
yg saya tdk setuju emangnya kalo yg memilih
menjadi pendukung PDI-P itu buta politik?!...
setau saya didlm PDI-P banyak org2 pintar dlm kancah
politikkenapa jadi bil rakyat indonesia masih buta
akan politik ngga relevant skali.
Indonesia di Tangan Mega]
wuah sptnya saya juga setuju dgn pendpt bung blucer...
yg saya tdk setuju emangnya kalo yg memilih
menjadi pendukung PDI-P itu buta politik?!...
setau saya didlm PDI-P banyak org2 pintar dlm kancah
politikkenapa jadi bil rakyat indonesia masih buta
akan politik
Sangat baik tulisan Surabaya Post yang dapat memberi masukan bagi PDI-P
sekarang ini.
Perjuangan PDI-P masih panjang untuk yang akan datang.
jabat erat
FRAREV SITORUS
On Mon, 7 Jun 1999, yuni windarti wrote:
Saya turut berduka dengan kondisi Indonesia, setelah membaca berita di bawah
ini. Ini
Saya masih belum mengerti dengan arti dari "Mega bukanlah manajer konflik
yang baik" dari ucapan bapak Eep S.
Mungkin bung Jaya, atau bung Hadeer atau bang Blucer atau bang Irwan, atau
bung BriDwan atau bang Madhan atau mbak Yuni ataupun teman milis dapat
menjelaskannya...
:-)
jabat erat
FRAREV
PEACE
"Mari Kita Perjuangkan Masa Depan INDONESIA"
salam
FRAREV SITORUS
On Sat, 5 Jun 1999, A. Syamil wrote:
Salam Permias,
Saya sampaikan berita dari Surabaya Pos.
Selamat menyimak.
Jabat erat,
Ahmad Syamil
Toledo, OH
*
Melihat Indonesia
Saya turut berduka dengan kondisi Indonesia, setelah membaca berita di bawah
ini. Ini jelas-jelas bukti yang menunjukkan bahwa sebagian besar rakyat
Indonesia masih buta akan politik, mereka belum bisa membaca apa yang terjadi
sebenarnya. Saa menyadari rakyat kita masih banyak yang berpendidikan
14 matches
Mail list logo