RE: [R@ntau-Net] Kebohongan kolektif dan hierarkis
Saya justru aneh dengan keterangan ini, 1. masa ngecek tenker harus lihat fisik, ngerti apa anggota dewan itu tentang tanker ? masa perusahaan besar gak punya audit tentang asset dan kondisi asset, bukannya secara berkala perusahaan besar melakukan appraisel terhadap nilai dan kondisi assetnya ? napa harus dikunjungi tuh tanker :d 2. Ngapain rame2 ngecek tenker ? Dimilis ini semua analisa, bukan informasi pasti, so kalou informasi pasti tabayun oke, tapi analisa ? semua orang boleh, layaknya kampanye negatif tentang sby yang katanya pengurusnya nasrani disebarkan oleh partai islam juga, dah tabayun ? Oceh ~ ronal chandra (lagi makan empe2 tebet enak banget euy ) --- Ronald P. Putra [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin ada baiknya mencari informasi yg akurat dulu sebelum menjatuhkan prasangka. Begitulah Islam mengajarkan kpd kita. Sedikit informasi yg saya terima mengatakan bahwa justru pelesiran anggota DPR tsb telah membuka konspirasi yg sebenarnya, dimana ternyata kedua tanker tsb masih sangat layak pakai dan tidak ada alasan utk menjualnya. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
RE: [R@ntau-Net] Kebohongan kolektif dan hierarkis
Assl WW Ronald dan sanak nan lain, iko batua itu bana, kalau pakai kaco mato surang-surang. Urang nan indak tau kapa mancek kapa iyo jangga rasono. Mungkin dek indak picayo jo surveyor atau konsultan kali? Atau alah kanai pulo dek marandahkan konsultan dalam nagari dari pado LN. Kalau diambo iyo bapikia agak sederhana sajo, baa mangko dijua baliak tanker nan alun jadi dipagunokan itu? Dalam hukum ekonomi, satiok transaksi ado keuntungan, paliang indak ado nan maambiak keuntungan. Sia nan maambiak kaeuntjngan tu mungkin tim sukses. Wass. WW St.P -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Ronald P. Putra Mungkin ada baiknya mencari informasi yg akurat dulu sebelum menjatuhkan prasangka. Begitulah Islam mengajarkan kpd kita. Sedikit informasi yg saya terima mengatakan bahwa justru pelesiran anggota DPR tsb telah membuka konspirasi yg sebenarnya, dimana ternyata kedua tanker tsb masih sangat layak pakai dan tidak ada alasan utk menjualnya. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
RE: [R@ntau-Net] Kebohongan kolektif dan hierarkis
rasanya tidak menjawab substansi persoalan yg sebenarnya. Mau seorang atau seribu orang aleg DPR pun kesana, yg jadi persoalannya adalah mengapa kedua tanker itu dijual ? dan kok dijualnya ke panawar peringkat dua ? btw, saya tdk dlm posisi membela siapa-siapa, dan sayapun tidak bisa menjawab kenapa mereka rombongan kesana, krn belum dpt info sama sekali. Jika kemudian prosedur yg ditempuh oleh para aleg itu salah, ya wes...biarkan hukum yg bicara. But, jgn hanya melihat dari satu sisi saja, let see the other side of the story. wassalaam, Ronald -- Original Message -- From: Ronal Chandra \RR\ [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 23 Jun 2004 23:12:33 -0700 (PDT) Saya justru aneh dengan keterangan ini, 1. masa ngecek tenker harus lihat fisik, ngerti apa anggota dewan itu tentang tanker ? masa perusahaan besar gak punya audit tentang asset dan kondisi asset, bukannya secara berkala perusahaan besar melakukan appraisel terhadap nilai dan kondisi assetnya ? napa harus dikunjungi tuh tanker :d 2. Ngapain rame2 ngecek tenker ? Dimilis ini semua analisa, bukan informasi pasti, so kalou informasi pasti tabayun oke, tapi analisa ? semua orang boleh, layaknya kampanye negatif tentang sby yang katanya pengurusnya nasrani disebarkan oleh partai islam juga, dah tabayun ? Oceh ~ ronal chandra (lagi makan empe2 tebet enak banget euy ) --- Ronald P. Putra [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin ada baiknya mencari informasi yg akurat dulu sebelum menjatuhkan prasangka. Begitulah Islam mengajarkan kpd kita. Sedikit informasi yg saya terima mengatakan bahwa justru pelesiran anggota DPR tsb telah membuka konspirasi yg sebenarnya, dimana ternyata kedua tanker tsb masih sangat layak pakai dan tidak ada alasan utk menjualnya. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
RE: [R@ntau-Net] Kebohongan kolektif dan hierarkis
Title: RE: [EMAIL PROTECTED] Kebohongan kolektif dan hierarkis Mak Adr, Saya tidak heran dengan kelakuan anggota DPR yang rusak. Yang membuat saya miris adalah perjalanan itu dipimpin oleh Irwan Prayitno yang ketua Komisi VIII, yang pimpinan PKS, yang katanya lebih perduli dan bersih (Saya kader PKS tetapi ini sudah nggak benar menurut saya), yang urang sumando kito. IP ngomong di radio bahwa tidak ada acara pelesiran ( bagi saya big ???). Seharusnya keputusan menjual atau tidak itu urusan Pertamina ( PT toh?), yang harus diusut oleh DPR adalah kenapa tender langsung, apakah ada korupsi disitu, apakah merugikan negara atau tidak. Seandainya harus ke korea, kenapa tidak dua tiga orang saja trus presentasi di gedung DPR. Apakah DPR begitu gobloknya sehingga tidak satupun mampu presentasi. Bayangan saya begitu DPR ke HKG dan Korea trus dipresentasikan mengenai cetak biru dan technical spec, DPR pada bengong sambil mikirin kapan acara jalan-jalan ke Kwangju nih. IP harusnya berani menolak pergi kalau menurut dia sudah terlalu banyak anggota DPR yang pergi. Hitungan kasar kepergian dan SPJ 16 orang itu paling tidak menghabiskan setengah milyar. Kalau 0.5 milyar itu dipakai untuak pembangunan gedung SD yang rusak alah bara gedung nan salasai, yo ndak. Kalau ado sanak nan punyo email hotline langsuang ke DPP PKS ambo ingin kirim email ke DPP tu. Wassalam mh -Original Message- From: Adrisman [SMTP:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 23, 2004 9:46 PM To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) Subject: [EMAIL PROTECTED] Kebohongan kolektif dan hierarkis http://www.mediaindo.co.id/editorial.asp?id=2004061801431606 Jum'at, 18 Juni 2004 EDITORIAL -- Sekali Berbohong tetap Berbohong KELAKUAN yang memalukan kembali dipertunjukkan oleh anggota DPR. Lembaga yang tugasnya antara lain mengontrol pemerintah itu, terlibat dengan kebohongan publik. Bahkan, inilah kebohongan berlipat ganda. Kebohongan itu bermula dari rencana Pertamina menjual dua tanker raksasa miliknya. Penjualan yang kontroversial, karena menimbulkan pro dan kontra yang hebat. Yang pro, didukung argumentasi yang kuat, karena keuangan Pertamina sedang gawat. Likuiditas perusahaan minyak itu terancam defisit akibat membengkaknya biaya pengolahan bahan bakar minyak, karena tingginya harga minyak dunia. Maka, untuk menyelamatkan cash flow perusahaan, sejumlah proyek yang memberatkan perlu ditinjau ulang, termasuk pembuatan dua tanker yang sedang dibangun di Korea Selatan. Inilah pandangan direksi Pertamina yang sekarang. *** This email is confidential and intended solely for the use of the individual to whom it is addressed. Any views or opinions presented are solely those of the author and do not necessarily represent those of the BOC Group plc or any of its affiliates. If you are not the intended recipient, be advised that you have received this email in error and that any use, dissemination, forwarding, printing, or copying of this email is strictly prohibited. If you have received this email in error please return the message to the sender by replying to it and then delete the message from your computer. This footnote also confirms that this email message has been checked by anti-virus software for the presence of computer viruses. However, the BOC Group plc or any of its affiliates accepts no responsibility for any virus or defect that might arise from opening this e-mail or attachments. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
RE: [R@ntau-Net] Kebohongan kolektif dan hierarkis
Mungkin ada baiknya mencari informasi yg akurat dulu sebelum menjatuhkan prasangka. Begitulah Islam mengajarkan kpd kita. Sedikit informasi yg saya terima mengatakan bahwa justru pelesiran anggota DPR tsb telah membuka konspirasi yg sebenarnya, dimana ternyata kedua tanker tsb masih sangat layak pakai dan tidak ada alasan utk menjualnya. ada beberapa hal aneh yg terjadi : 1. kenapa dijual ? kalau dilihat, penjualan tanker pertamina hanya akal-akalan agar dikemudian hari pertamina harus menyewa tanker, dan tanker yg disewa ini adalah milik konglomerat hitam indonesia. Masih ingat nggak, misteri penggantian dirut pertamina dari Baihaki Hakim ke Ariffi Nawawi. Sebelum Baihaki diganti, justru pertamina telah menandatangi mou dgn perush Hyunday utk pengadaan kedua tanker ini, anehnya, pengganti Baihaki justru mau menjualnya. Ada apa ? 2. ada unsur KKN, karena dijual kpd bidder yg menghargai kedua tanker lebih rendah dibanding bidder lain. Wallahu 'alam, sampai saat ini saya berkeyakinan ada alasan yg masuk akal bagi para aleg DPR tsb utk mengeceknya kesana. Saya tidak mau berspekulasi ini dan itu, tapi akan banyak versi yg muncul, mana yg benar ? wallahu 'alam. Saya yakin, waktulah yg akan menunjukkan kpd kita semua ada apa sebenarnya. wassalaam, Ronald -- Original Message -- From: Hasbi,Mukhlis [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 24 Jun 2004 03:22:38 +0100 Mak Adr, Saya tidak heran dengan kelakuan anggota DPR yang rusak. Yang membuat saya miris adalah perjalanan itu dipimpin oleh Irwan Prayitno yang ketua Komisi VIII, yang pimpinan PKS, yang katanya lebih perduli dan bersih (Saya kader PKS tetapi ini sudah nggak benar menurut saya), yang urang sumando kito. IP ngomong di radio bahwa tidak ada acara pelesiran ( bagi saya big ???). Seharusnya keputusan menjual atau tidak itu urusan Pertamina ( PT toh?), yang harus diusut oleh DPR adalah kenapa tender langsung, apakah ada korupsi disitu, apakah merugikan negara atau tidak. Seandainya harus ke korea, kenapa tidak dua tiga orang saja trus presentasi di gedung DPR. Apakah DPR begitu gobloknya sehingga tidak satupun mampu presentasi. Bayangan saya begitu DPR ke HKG dan Korea trus dipresentasikan mengenai cetak biru dan technical spec, DPR pada bengong sambil mikirin kapan acara jalan-jalan ke Kwangju nih. IP harusnya berani menolak pergi kalau menurut dia sudah terlalu banyak anggota DPR yang pergi. Hitungan kasar kepergian dan SPJ 16 orang itu paling tidak menghabiskan setengah milyar. Kalau 0.5 milyar itu dipakai untuak pembangunan gedung SD yang rusak alah bara gedung nan salasai, yo ndak. Kalau ado sanak nan punyo email hotline langsuang ke DPP PKS ambo ingin kirim email ke DPP tu. Wassalam mh -Original Message- From:Adrisman [SMTP:[EMAIL PROTECTED] Sent:Wednesday, June 23, 2004 9:46 PM To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) Subject: [EMAIL PROTECTED] Kebohongan kolektif dan hierarkis http://www.mediaindo.co.id/editorial.asp?id=2004061801431606 Jum'at, 18 Juni 2004 EDITORIAL -- Sekali Berbohong tetap Berbohong KELAKUAN yang memalukan kembali dipertunjukkan oleh anggota DPR. Lembaga yang tugasnya antara lain mengontrol pemerintah itu, terlibat dengan kebohongan publik. Bahkan, inilah kebohongan berlipat ganda. Kebohongan itu bermula dari rencana Pertamina menjual dua tanker raksasa miliknya. Penjualan yang kontroversial, karena menimbulkan pro dan kontra yang hebat. Yang pro, didukung argumentasi yang kuat, karena keuangan Pertamina sedang gawat. Likuiditas perusahaan minyak itu terancam defisit akibat membengkaknya biaya pengolahan bahan bakar minyak, karena tingginya harga minyak dunia. Maka, untuk menyelamatkan cash flow perusahaan, sejumlah proyek yang memberatkan perlu ditinjau ulang, termasuk pembuatan dua tanker yang sedang dibangun di Korea Selatan. Inilah pandangan direksi Pertamina yang sekarang. *** This email is confidential and intended solely for the use of the individual to whom it is addressed. Any views or opinions presented are solely those of the author and do not necessarily represent those of the BOC Group plc or any of its affiliates. If you are not the intended recipient, be advised that you have received this email in error and that any use, dissemination, forwarding, printing, or copying of this email is strictly prohibited. If you have received this email in error please return the message to the sender by replying to it and then delete the message from your computer. This footnote also confirms that this email message has been checked by anti-virus software for the presence of