[yonsatu] Re: .net

2002-06-13 Terurut Topik widya utama

lho kok..apanya yang gagah. bisa ditanya tuh ke mahasiswa itb.
lha buktinya, yon1 - itb mengalami krisis kader :-((
kan lebih gagah pakai yahoo.com atau hotmail.com, . banyak orang pakai,
go international dan gampang ngingatnya :-))

aku jadi ingat iklan rokok : yang penting rasanya bung !

mohon beribu maaf, kang syafril.

salam,
widya

Widya Çastrena Dharmasiddha !

At 13:46 12-06-2002 +0700, Edy Christiono wrote:

gagah juga pakai address
yon1.mahawarman.net

Memang gagah, saya jadi ngiri...kapan ya bisa memunculkan mahawijaya.net
atau apalah. Tapi saat ini yang penting -MHS, menurut hemat saya- adalah
mengurus ksatrian.or.id dulu, yang sementara ini terpaksa di'istirahat'kan
dulu.

Untuk yang akan ngumpul di Posko Yon 1 : Selamat Bekerja !


Sharif Dayan




--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: katanya wajar

2002-06-12 Terurut Topik widya utama

mas bud,
jika sehari ada 24 jam; dan diantaranya dipakai untuk:
tidur 8 jam, makan 2 jam, ibadah 2 jam (tenan tah iki?), sosialisasi 2 jam,
olahraga 1 jam, dolan 1 jam, males-malesan 1 jam , maka masih tersisa
tersisa 7 jam.
mosok sih, jik enggak isok belajar...yo pantes lek enggak lulus
ujianptt koyo aku sing jik durung lulus juga (jare cak sodik :
mahasiswa abadi) :((


salam,
widya

Kenapa banyak siswa yang gagal ujian ???

sebenarnya bukan salah
sang siswa bila ia tidak lulus ujian, belajar pun tidak sempat.

Tahukah Anda, setahun itu hanya terdapat 365 hari?
yang kita tahu sebagai tahun akademik siswa Kita hitung!

Hari Minggu; 52 hari dalam setahun, Anda pasti tahu
kalau hari minggu adalah untuk istirahat.

 Hari tersisa tinggal 313.

Hari Libur (Nasional maupun Internasional); Tak
kurang dari 13 hari libur setahun.

 Hari tersisa tinggal 300.

Liburan sekolah; Jelas semua siswa akan berlibur dan
tidak akan belajar. Biasanya sekitar 2 bulan lebih, anggaplah sekitar 60
hari.

Hari tersisa tinggal 240
TIDUR 8 Jam sehari untuk kesehatan; berarti 120 hari terpakai.

 Hari tersisa tinggal 120.

Tentu kita beribadah kan? paling tidak 1-2 jam kita beribadah, kita
alokasikan 25 hari dalam setahun.

Hari tersisa tinggal 95.

BERMAIN yang juga baik untuk kesegaran dan kesehatan, paling tidak
memerlukan 1 jam sehari. Terpakai lagi 15 hari.

 Hari tersisa tinggal 80.

MAKAN! paling tidak selama satu hari kita habiskan 2 jam untuk
makan/minum
hilang lagi 30 hari.

 Hari tersisa tinggal 50.

Jangan lupakan, Manusia adalah makhluk sosial, butuh berinteraksi dengan
orang lain, kita ambil 1 jam perhari untuk berbicara. 15 jam terpakai
lagi.

 Hari tersisa tinggal 35.

Kita pun bisa sakit; paling tidak 5 hari dalam
setahun, sudah cukup mewakili.

 Hari tersisa tinggal 30.

Ujian itu sendiri biasanya dilaksanakan selama 2 minggu per semester,
berarti 24 hari sudah teralokasi untuk ujian.

 Hari tersisa tinggal 6.

Nonton dan jalan-jalan paling tidak 5 hari dalam setahun.

 Hari tersisa tinggal 1 hari.

Satu hari yang sisa itu kan HARI ULANG TAHUN !
 Masa' belajar sih?



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Fw: Hi

2002-04-25 Terurut Topik widya utama

setelah kemenangan le pen dalam pemilihan presiden babak pertama, omongan
tentang persoalan rasisme mengingkat dan menghangat. orang menjadi lebih
berhati-hati dalam soal yang sensitif ini.
guyonan dibawah ini juga bersifat rasis, saya tidak berani meneruskan
guyonan ini ke teman prancis dalam kondisi sensitif seperti saat ini.

apakah orang indonesia cenderung rasis? ini adalah salah satu pertanyan
teman saya yang bule tentang orang indonesia.

salam,
widya


- Original Message -
From: Chandra
To: SPIRA Hector TENARIS ; Abas Soeriawidjaya ; FERREIRA Sergio R TENARIS
; NUGROHO PURBOWINOTO
Sent: Thursday, April 25, 2002 12:34 PM
Subject: Fw: Hi



- Original Message -
From: Chandra
To: TRS
Sent: Thursday, April 25, 2002 12:32 PM
Subject: Hi


Something to share-

 Last month, a survey was conducted by the U.N. worldwide. The only
 question
 asked was, Would you please give your most honest opinion about
 solutions
 to the FOOD SHORTAGE in the rest
 of the world?
 The survey was a HUGE failure.
 In Africa they did not know what food meant.
 In Western Europe they did not know what shortage meant.
 In Eastern Europe they did not know what opinion meant.
 In the Middle East they did not know what solution meant.
 In South America they did not know what please meant.
 In Asia they did not know what honest meant.
 And in the USA they did not know what the rest of the world meant.

 Sure we all living in all parts of the world can relate to it..



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] masih tentag us-afghan-ben laden

2001-09-19 Terurut Topik widya utama


selamat membaca,
salam,
widya

ps: semua e-mail yang mencamtumkan kataa: us, afghan, ben laden (masih
banyak lagi) tidak lepas dari kuping elektronik cia dan konco-nya.


 Dear Gary and whoever else is on this email thread:

 I've been hearing a lot of talk about bombing Afghanistan back
 to the Stone Age. Ronn Owens, on KGO Talk Radio today, allowed
 that this would mean killing innocent people, people who had
 nothing to do with this atrocity, but we're at war, we have
 to accept collateral damage. What else can we do? Minutes later
 I heard some TV pundit discussing whether we have the belly to
 do what must be done.

 And I thought about the issues being raised especially hard because
 I am from Afghanistan, and even though I've lived here for 35 years
 I've never lost track of what's going on there. So I want to tell
 anyone who will listen how it all looks from where I'm standing.

 I speak as one who hates the Taliban and Osama Bin Laden. There is
 no doubt in my mind that these people were responsible for the
 atrocity in New York. I agree that something must be done about
 those monsters.

 But the Taliban and Ben Laden are not Afghanistan. They're not
 even the government of Afghanistan. The Taliban are a cult of
 ignorant psychotics who took over Afghanistan in 1997. Bin Laden
 is a political criminal with a plan. When you think Taliban, think
 Nazis. When you think Bin Laden, think Hitler. And when you think
 the people of Afghanistan think the Jews in the concentration camps.
 It's not only that the Afghan people had nothing to do with this
 atrocity. They were the first victims of the perpetrators. They
 would exult if someone would come in there, take out the Taliban
 and clear out the rats nest of international thugs holed up in their
 country.

 Some say, why don't the Afghans rise up and overthrow the Taliban?
 The answer is, they're starved, exhausted, hurt, incapacitated,
 suffering. A few years ago, the United Nations estimated that
 there are 500,000 disabled orphans in Afghanistan--a country with
 no economy, no food. There are millions of widows. And the Taliban
 has been burying these widows alive in mass graves. The soil is
 littered with land mines, the farms were all destroyed by the Soviets.
 These are a few of the reasons why the Afghan people have not overthrown
 the Taliban.

 We come now to the question of bombing Afghanistan back to the
 Stone Age. Trouble is, that's been done. The Soviets took care
 of it already. Make the Afghans suffer? They're already suffering.
  Level their houses? Done. Turn their schools into piles of rubble?
 Done. Eradicate their hospitals? Done. Destroy their infrastructure?
 Cut them off from medicine and health care? Too late. Someone
 already did all that.

 New bombs would only stir the rubble of earlier bombs. Would they
 at least get the Taliban? Not likely. In today's Afghanistan, only
 the Taliban eat, only they have the means to move around. They'd
 slip away and hide. Maybe the bombs would get some of those disabled
 orphans, they don't move too fast, they don't even have wheelchairs.
 But flying over Kabul and dropping bombs wouldn't really be a strike
 against the criminals who did this horrific thing. Actually it would
 only be making common cause with the Taliban--by raping once again
 the people they've been raping all this time

 So what else is there? What can be done, then? Let me now speak with
 true fear and trembling. The only way to get Bin Laden is to go in
 there with ground troops. When people speak of having the belly
 to do what needs to be done they're thinking in terms of having the
 belly to kill as many as needed. Having the belly to overcome any
 moral qualms about killing innocent people. Let's pull our heads out
 of the sand. What's actually on the table is Americans dying. And not
 just because some Americans would die fighting their way through
 Afghanistan to Bin Laden's hideout. It's much bigger than that
 folks. Because to get any troops to Afghanistan, we'd have to go
 through Pakistan. Would they let us? Not likely. The conquest of
 Pakistan would have to be first. Will other Muslim nations just
 stand by? You see where I'm going. We're flirting with a world war
 between Islam and the West.

 And guess what: that's Bin Laden's program. That's exactly what he
 wants. That's why he did this. Read his speeches and statements.
 It's all right there. He really believes Islam would beat the west.
 It might seem ridiculous, but he figures if he can polarize the
 world into Islam and the West, he's got a billion soldiers. If
 the west wreaks a holocaust in those lands, that's a billion people
 with nothing left to lose, that's even better from Bin Laden's point
 of view. He's probably wrong, in the end the west would win, whatever
 that would mean, but the war would last for years and millions would
 die, not just theirs but ours. Who has the belly for that? Bin Laden
 does. Anyone else?

 Tamim Ansary





[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-11 Terurut Topik widya utama

Mas Bud,
terimakasih atas undangan makan; apalagi bersama mas Taufik. saya sangat
merindukan kalian semua.
berbicara soal rokok: saya sarankan agar bagi para merokok untuk merokok
rokok produksi SEITA, jangan lagi kretek indonesia. lho bukannya ngajak
meracuni diri sendiri atau mematikan produsen rokok kretek, namun
berdasarkan siaran berita radio prancis tadi pagi: pengadilan tinggi
prancis menguatkan keputusan pengadilan yang lebih rendah untuk memhukum
SEITA agar mau membayar uang kompensasi plus pengobatan kanker paru-paru
seorang perokok setia SEITA. di prancis orang mendahulukan hak orang yang
menuntut udara segar daripada hak orang untuk merokok.
salam,
widya

Mas BudiNir:
Setiap orang hampir dipastikan mengetahui bahwa merokok adalah sangat
merugikan bagi kesehatan, baik diri sendiri maupun orang lain. Semua
informasi resiko sudah disebarkan, diketahui. Persoalannya adalah, bahwa
resiko itu baru didapatkan setelah berjalan 10 tahun atau 15 tahun, bahkan
25 tahun kemudian. Andaikan semua resiko kesehatan itu terjadi 1 (satu)
minggu setelah merokok, saya yakin sedikit sekali orang yang berani merokok.
Artinya, 1 (satu) minggu setelah merokok, maka orang bersangkutan langsung
kena Kangker Paru-paru, TBC, atau penyakit yang aneh-aneh.

BudiNir.

PS: Mas Yoyok, kapan pulang ke Jakarta, saya ingin makan bareng sekalian
dengan Mas Taufik.

-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-10 Terurut Topik widya utama

hallo gank,
dengan 4,5 jut, saya bisa lakukan paris-jkt pp (saat low season).  untuk
paris-amsterdam pp (yang jaraknya lebih pendek dari pada sby-jkt) tidak
lebih dari 200 gulden.
dalam soal per-kereta api-an, perbedaan nyata yang gampang diamati adalah:
mereka yang bekerja di sepanjang rel milik sncf (pjka prancis) dan hs (pjka
belanda) dapat bekerja dengan tenang, dalam taraf hidup sangat layak,
sedangkan mereka yang di pjka (indonesia) bekerja terkantuk-kantuk atau
ngelamun karena ada beban pikiran tambahan: cari biaya asap dapur, sekolah
anak, uang sewa rumah etc. namun ada juga persamaannya: mereka yang bekerja
di belakang meja direksi di semua pjka tersebut (indonesia, prancis,
belanda) bekerja dengan tenang dan enjoy karena mereka digaji hanya untuk
mikir per-kereta api-an,  memang sayang bukan mereka yang nyupir dan ngatur
perjalanan kereta api di lapangan. satu lagi: kalau para pekerja di rel
kereta api ini mogok kerja, di prancis, sebagian besar penumpang justru
simpati dengan mereka walaupun sambil ngomel karena perjalanan terganggu.
bicara soal gaji: di prancis perbedaan gaji (take home pay) antara pucuk
pimpinan tertinggi dan jongos terendah adalah 15 kali (maksimum, diatur
oleh undangg); take home pay ini diluar biaya asuransi kesejahteraan sosial
(misal: kesehatan, uang sekolah anak). berapa di indonesia, di perusahaan
pak syafril misalnya?
di sisi lain: dulu, sedikit sarjana/insinyur dan banyak jongos maka aturan
(yang dibuat oleh si insinyur dan terutama untuk diatati oleh jongos) mudah
diterapkan sehingga sedikit human error. sekarang: banyak sarjana/insinyur,
ditambah lagi oleh jongoss yang semakin pandai dan merasa pandai: aturan
semakin sulit diterapkan, karena masing-masing menjadi pandai mengakali
aturan dan kata sepakat semakin sulit dicapai sehingga human error semakin
besar. bukankah mengatur jongos jauh lebih mudah daripada mengatur sarjana?
voila, enggak ngono tah?
salam,
widya

mungkin bisa dicek tiket Paris - Amsterdam (jangan yang TGV lho...) berapa
ya. buat rekan yang lagi di Paris please, request your comment. saya
kira nggak nyampe 4.5 juta..

sukris

sukris
 edy christiono wrote:
 
  sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia
  sudah demikian majunya  , kereta malam Surabaya - Jakarta  tiketnya f
  10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ...
   sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang
  sungguh memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya
  insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak sekarangsaat
  itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi jongos, koeli atau
  klerk..jadi bagaimana ini ?  ...
 
  mohon komentar...
 
  sukris


 Salah satu sebabnya saya kira (di samping sebab-sebab yang lain) adalah
 kenyataan bahwa pada tahun 1936 biaya perjalanan Surabaya-Jakarta Rp
 45.000,--. Kalau biaya hidup tahun 2001 dibanding dengan tahun 1936 kira
 kira 100 kali lipat (saya kira lebih), maka agar perkeretaapian kita
 dapat hidup sehat, biaya perjalanan Surabaya-Jakarta = Rp 4.500.000,--.


 Joesoef A.M.

 --
 --[YONSATU - ITB]--
 On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 ---


 Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED]



--
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED]

-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-10 Terurut Topik widya utama

cak budi,
opo ukurane moral iku?
nang paris: akeh wong rangkulan, seret pisan (pokoke enggak peduli wong
ning sebelah), yo nang ndalan, yo nang metro, yo antara lanang-wedok, yo
lanang-lanang, yo wedok-wedok. copet - rampok bank - nyolong / ngobong
mobil yo enggak kurang. musim panas entas iki, wong njemur awak cawetan tok
nang taman, pinggir kali seine yo enggak kurang. pamong praja korup, kkn yo
onok ae beritane. tepu-menepu soal duit, bajak-membajak soal karya
intelektual yo onok juga. anak ngusir wong tuwone saka omahe yo enggak
kurang. presidene tarung terus karo perdana menterine, opo maneh saiki
menjelang pemilihan presiden. judi sing cumak 10 francs gampang dituku,
kasino yo aku tau mlebu (tapi apes, kalah 500 francs, lha wong cumak pingin
ngerti, kenalan karo sing jenenge mejo rolet). sing mlebu grejo, melu misa
yo cumak wong tuwo. sing mlebu mesjid akeh wong arab-e, tapi sing mlebu
penjara yo jenenge akeh sing berbau arab. wong mabuk pinggir ndalan, nang
stasiun metro yo akeh. wong ngemis nang metro yo onok ae. crito bab wong
slingkuh iku crito biasa, lha wong dosenku ae yo ngono kok.
tapi soal naati lampu merah, ndisikno penyebrang dalan, nepati wektu etc.
yo jalan bagus. wong prancis lek tukaran, yo cumak omonge ae sing banter,
tapi enggak katik bogem. lek onok tawuran, paling yo arek welasan tahun.
lek senggolan nang pasar: terus saling senyum lan ngomong: pardon. bea
siswaku sing wis entek yo disambung karo wong prancis, tanpa onok imbalan
kwajiban saka aku. barusan iki, sebulan lalu, aku teledor: dompetku tibo
tanpa tak sadari nang stasiun sepur pas njemput konco saka jerman, seminggu
berikutnya aku diceluk kantor polisi dikon njupuk dompet: isine komplit,
utuh termasuk duit, hampir  2000 francs (duwik hotele konco) sing enggak
onok tulisane milik widya (lha lek kartu bank, pasport kan onok tulisane
milik widya).
kontradiksi kan?
sing jelas: wong wedi karo aturan / undangg; polisi, hakim, jaksa-ne kereng
tenan. kehidupan pribadi enggak diurusi wong liyo, tapi kehidupan
profesional sangat dituntut.
voila, upsss maaf aku terlanjur pakai bahasa prancis, mungkin hanya cak
budi yang mengerti.
salam,
widya


Kecelakaan/kekacauan/kehancuran/kebrutalan dan berbagai macam kerusakkan
hanya disebabkan oleh MORAL yang BOBROK,
Bukan oleh jumlah Insinyur ataupun Sarjana.
Jadi, yang dibutuhkan sekarang adalah Manusia yang mempunyai MORAL yang
baik.

BudiNir.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Nggak bisa masuk ke Sukris

2001-09-10 Terurut Topik widya utama
ni sering diisi pula oleh hal-hal yang tidak raional. Lagi pula, kehidupan ekonomi toh akan tetap jalan dengan harga bbm berapapun. Maka, lebih jauh dari hal tersebut, ada persolanan lain yang ingin saya kemukakan, yaitu masalah pengelolaan energi nasional secara holistik. Dengan memperhatikan disertasi Pak Lilik Hendradjaja, rektor ITB, pada Kursus Lemhanas beberapa tahun yang lalu, maka saat ini adalah saat kritis bagi Indonesia untuk bisa menyebut dirinya sebagai eksportir bbm atau justru importir bbm. Memang, kebijakan energi nasional tidak bisa dibahas secara sektoral yang terpotong-potong. Pilihan bentuk sumber energi yang tepat pada beberapa aspek kehidupan masyarakat akan berdampak besar pada dinamika masyarakat dan lingkungannya, demikian juga sebaliknya. Ini semua adalah suatu wacana nasional yang sekaligus merupakan tantangan bersama demi kemandirian bangsa di repuplik ini.
Terimakasih sekali lagi atas kesempatan berkomunikasi yang diberikan. Jika diperkenakan, saya ingin berkenalan secara nyata dengan Pak Gana dan Pak Buang, tentu setelah saya punya kesempatan singgah di Jakarta nanti.
Hormat saya,
Widya



Yth Pak Gana dan pak Widya Utama,
Saya sangat bahagia anda semua berbicara tentang BBM dan peran Pertamina.Berkaitan dengan hal tsb tanggal 28-29 Juni 2001 Pertamina  dan Wartawan Migas telah mengadakan orientasi Wartawan di Anyer. Kebetulan saya ikut sebagai salah satu penyaji dan menyiapkan bahan untuk pak Dirut. Untuk tidak menimbulkan berbagai tafsiran, anda dapat membaca paper dengan judul Pertamina dan Prestasi 2000( dibagikan pak Dirut Pertamina kepada seluruh Wartawan ) yang menjelaskan tugas Pertamina dalam menyediakan dan mendistribusikan BBM.Ini menunjukkan kemauan Pertamina akan transparansi Artikel lain dapat anda baca pada majalah Pilar edisi Juni 2001.
Terimakasih BS

-Original Message-
From: Ganapati [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, June 29, 2001 9:04 AM
To: 'widya utama'; '[EMAIL PROTECTED]'; '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: [pepap] RE: [YONSATU] [PERTAMINA] "Subsidi BBM" apa perlu?> Respons k e Cak Yoyok

Pak Widya Utama dan rekan-rekan lain,
Saya yakin bahwa Anda tidak bermaksud menggurui atau hal-hal negatif lainnya.
Hanya saja saya melihat nada apriori dalam kalimat-kalimat yang Anda kirimkan baik terhadap Pemerintah maupun PERTAMINA. Jika memang benar Anda banyak berdiskusi dengan mereka-mereka yang berkompeten dalam Perencanaan Negara ini termasuk yang mengurusi Subsidi BBM, mestinya tidak hanya cerita miringnya saja yang tertinggal di benak kita. Hal-hal yang positif semestinya juga tercerna dengan baik.
 
Saya tidak menutup kemungkinan adanya kelemahan, kesalahan dan bahkan kenakalan pihak pengelola, tetapi banyak juga rasanya hal-hal yang positif seperti murahnya harga yang sampai dengan hari ini masih dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat baik yang sangat mampu, mampu, setengah mampu maupun yang tidak mampu. Saya kurang tahu apakah di Perancis sana hal seperti ini juga dapat Anda nikmati?
 
Ngomong-ngomong, apakah anda dapat menginformasikan sekarang ini berapa harga di pompa bensin Perancis sono untuk produk Premium (bertimbal atau tidak bertimbal) dan Diesel? Lalu berapa konsumsi rata-rata perhari per mobil pribadi? Bukan apa-apa biar ada perbandingan konsumsi kita di Jakarta dan mereka di Perancis.

widya utama [mailto:[EMAIL PROTECTED]]  on  Wednesday, June 27, 2001 6:49 PM  wrote: 

Yth. Pak Ganapati

Pertamina dan pemerintah, memang dua kutub yang yang idealnya bersinergi tapi saya tahu betul bahwa bukan itu yang sering terjadi. Pertamina sering menjadi kendaraan dan sapi perah dari beberapa orang pemerintahan demi alasan tertentu. Di sisi lain yang rakyat tahu: urusan bbm adalah urusan pertamina, maka kesemerawutan bbm juga karena pertamina yang semrawut. Dalam poin ini, kalau boleh saya bertanya: bagaimana kerja purel pertamina selama ini?  

Pak Widya,

Purel PERTAMINA memang masih mempunyai banyak sekali kekurangan, tetapi bukankah sulit juga jika tiba-tiba purel PERTAMINA mengeluarkan press release "Saudara-saudara perlu diketahui bahwa urusan BBM adalah urusannya Pemerintah..." wong memang Pemerintah meminta PERTAMINA untuk mengolah Minyak Mentah menjadi BBM, mendistribusikan BBM ke seluruh Indonesia dengan harga yang sama sesuai dengan Keputusan Pemerintah. Jadi PERTAMINA memang menjadi kepanjangan tangan Pemerintah dalam hal ini. 
Yang kami harapkan adalah orang-orang seperti Anda yang sudah banyak tahu mengenai hal baik dan buruknya pengelolaan, pengambilan keputusan dan lain sebagainya mengenai BBM dan Perencanaan Pembangunan Negara ini jangan bersuara seperti orang awam lagi!!!

Opini publik yang sudah terbentuk sekian lamanya tidak mungkin hanya dihapus oleh action Purel PERTAMINA, apalagi jika bagian masyarakat yang well educated ikut-ikutan berpendapat seolah-olah mereka masyarakat awam.

Memang repot kerja purel; dia harus tahu target bicara: dengan rakyat banyak yang sudah ruwet kehidupannya d

[YONSATU] Referensi Kiblat

2001-07-12 Terurut Topik widya utama

pertanyaan kang edhie ini memang philosopis sekali. saya takut kualat
jika menanyakan masalah agama yang bisa sangat sensitif, tapi ada
pertanyaan serupa yang cukup sulit untuk saya: jika saya berada tepat di
titik kutub utara bumi, dimana arah selatan dari titik itu, yang lebih
sulit lagi adalah: dimana pula arah utara dari titik tersebut?
jika tingkat presisi yang diminta semakin tinggi, rasanya kita perlu
merubah dulu kerangka asumsi pemikiran yang biasa kita pakai, malah
seringkali dengan perubahan radikal untuk membuka prespektif baru. nah
dalam masalah agama, soal prespektif baru ini yang sering bikin kualat.
salam,
widya

Ada pertanyaan, mungkin bodoh, tetapi menggelitik buat saya karena saya
membayangkan sedang sholat berjamaah di suatu tempat di bumi yang merupakan
kebalikan Ka'bah (mungkin di laut ya?), terus shafnya juga berbentuk
lingkaran,
tetapi saling membelakangi, maka :
Apakah definisi arah qiblat ?, maksudnya apakah :
1. Arah garis singgung (yang terdekat ke arah Ka'bah) dari suatu titik di
tempat
kita sholat pada bidang lingkaran, yang dibuat melalui perpotongan antara bola
bumi dengan bidang datar yang dibuat melalui Ka'bah, tempat kita berdiri, dan
titik pusat bumi. (ini menurut saya), atau.
2. Arah garis singgung (yang terdekat ke arah Ka'bah) dari suatu titik tempat
kita berdiri pada busur lingkaran yang terpendek yang bisa dibuat melalui
Ka'bah
dan tempat kita berdiri, atau
3. Arah point to point ke Ka'bah, atau
4. Dll. dll.
Mungkin, rekan-rekan yang ahli navigasi dan fiqih bisa menjelaskan.
Meskipun demikian : Kemana saja kau menghadap, disitulah wajah Tuhanmu.

Salam,
Edhie Harjoso

Abdul Sodik wrote:

 Mungkin anda membutuhkan...dan maaf bagi anda yang non muslim

 Salam
 Asodik

   -Original Message-
  From: Asep Hendriana
  Sent: Tuesday, July 10, 2001 3:15 PM
  To:   Jonih; Anditya Ibrahim; Avicenia Darwis; Bambang Supriyanto;
  Brahmantyo; Candra Negara; Didik Pudji H; Djafar Ahmad; Djumlati; Eddy
  Hermanto; Imam Setiawan; Indro Purwaman Hardi; Nizar Mujahidin; Nugrahani;
  Rahmat; Redesmon Munir; Abdul Sodik
  Subject:  Referensi Kiblat
 
  Yth. Kaum Muslimin wal Muslimat / Ikhwan / Ukhti
  di
Tempat.
 
 
  Assalaamu'alaikum Wr.Wb.
  (saya kopikan dari milis tasawuf..semoga berkenan)
 
  Kita umumnya mematok arah qiblat berdasarkan arah kompas. Arah kompas
  berpatokan pada magnet bumi. Padahal magnet bumi tidak  stabil dari waktu
  ke waktu selalu mempunyai penyimpangan. Maka sebenarnya qiblat yang
  didasarkan arah kompas tidak selalu pas tepat ke Ka'bah. Tetapi Allah Swt
  ternyata telah menyediakan jalan keluar terhadap hal ini, cuma kita yang
  tidak menyadarinya, yaitu: Dalam satu tahun ada 2 hari dimana matahari
  tepat tegak lurus di atas Ka'bah. Pada saat itulah kalau anda berdiri di
  luar rumah di tempat terbuka, maka bayangan diri anda di-tanah (permukaan
  bumi) akan membentuk garis yang arahnya tepat menuju Ka'bah.
 
  Untuk tahun ini waktu dan tanggal tersebut jatuh pada 28 Mei 2001 pk 12.18
  waktu Mekkah atau pk.16.18 wib., dan TANGGAL 16 JULI 2001 PK 12.27 WAKTU
  MEKKAH ATAU PK.16.27 WIB. Nah, Insya Allah yang bulan Juli ini kita Nggak
  lupa).
 
  Ini merupakan kesempatan yang berharga untuk meng-adjust  qiblat di
  Tempat anda masing-masing, baik di rumah, kantor, maupun  hotel-hotel
  (bagi yang  punya hotel) serta mesjid-mesjid (bagi yang pengurus mesjid).
 
  Tolong disebarluaskan kepada rekan-rekan muslimin dan muslimah lainnya,
  mudah-mudahan bermanfaat.
 
  Wabillaahi taufik wal hidayah..
 
  Wassalaam wr. wb,
 


-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[YONSATU] [PERTAMINA] Subsidi BBM apa perlu?

2001-06-27 Terurut Topik widya utama

cak sodik, nyuwun sepurone sing akeh yo.
saya tidak main tembak-tembakan kok, apalagi sampai menembak sobat sendiri
yang banyak membantu saya waktu kita sama-sama menghuni markas ganesa dulu.
adalah kesalahan saya terbesar tidak teliti membaca sumber berita dan
menyebut nama cak sodik. terimakasih sudah dimaafkan.
salam,
widya


Wah Pak Widya Utama (Yoyok) lagi ngelamun yah, anda salah komentar dan salah
baca. Karena komentar dibawah ini bukan dari saya, itu kan forward dari
Pak Kusnendar (PERTAMINA).

-Original Message-
From: Kusnendar [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, June 26, 2001 9:12 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [PERTAMINA] Subsidi BBM apa perlu?


Iya deh, saya maafin sebelum anda minta maaf. Maklum jauh disono
jangan-jangan Original Message mengkerut dan terpotong dari aslinya karena
kedinginanweleh-weleh..

Salam
Asodik




-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---