Precedence: bulk PERNYATAAN SIKAP MASYARAKAT & LSM JEPANG TENTANG KEADAAN TIMOR LOROSAE NINDJA News, 10 September 1999 Kami, masyarakat dan NGO Jepang menyampaikan surat pernyataan sikap kepada KBRI di Tokyo pada tanggal 9 September 1999. Surat pernyataan tersebut dibuat dan didukung oleh 20 lembaga dan 142 orang secara individu. Pada pukul 11:00 siang 9 September, kami mulai unjuk rasa di depan KBRI. Para pengunjuk rasa memakai pita hitam di dada untuk menyampaikan rasa berduka cita. Rekan-rekan dari Japan Catholic for Justice and Peace menyelenggarakan upacara berduka cita. Mereka mempersembahkan salib, lilin dan bunga di depan pintu gerbang, berdoa dan menyanyi lagu-lagu pujian. Dibacakan pula Kitab Suci Buddha oleh biarawan dari Nihonzan-myohoji. Sayangnya, pada saat kami membacakan surat pernyataan sikap tersebut, staf KBRI tidak berani keluar. Namun demikian, kami serahkan surat pernyataan itu kepada mereka untuk disampaikan Presiden Habibie melalui Dubes RI di Jepang. Pada saat ini di Timor Lorosae rakyak menghadapi ketakutan dari pembakaran, perampasan, dan pembantaian. Pemerintah Indonesia sudah berada posisi terisolir dalam opini publik dunia, namun masih tidak berusaha mengendalikan situasi keamanan di Timor Lorosae. Kami tetap akan mengawasi dengan kiritik terhadap pemerintah Indonesia. --------------------- Kepada Yth Presiden RI B.J.Habibie, Ketua MPR Harmoko, Menko Polkam Feisal Tanjung Menhankam/Pangab Wiranto, Menlu Ali Alatas, Menkeh/Mensesneg Muladi, Kapolri Rusmanhadi, Dubes RI di Jepang Soemadi D.M.Brotodiningrat Hal: Pernyataan Sikap Masyarakat & LSM Jepang tentang Keadaan Timor Lorosae Kami merasa sangat sedih dan marah terhadap keadaan Timor Lorosae dimana dengan mudah berjatuhan korban jiwa, masyarakat merasa terancam dan takut oleh tindak kekerasaan milisi pro-otonomi. Hasil jajak pendapat tanggal 30 Agustus lalu membuktikan bahwa 78.5% rakyat Timor Lorosae menghendaki kemerdekaan, bukan otonomi luas yang diusulkan oleh pemerintah Indonesia. Tetapi sesudah hasil tersebut diumumkan, serangan yang dilakukan oleh milisi pro-otonomi terhadap masyarakat semakin besar. Dikabarkan ratusan jiwa telah dikorbankan dan puluhan ribu orang telah mengungsi atau meninggalkan Timor Lorosae. UNAMET, serta berbagai unsur yang mendukung kemerdekaan Timor Lorosae pun ikut menjadi sasaran serangan dan diusir dari sana. Pemerintah Indonesia yang semestinya bertanggung jawab situasi keamanan di Timor Lorosae tidak melakukan tindakan apa-apa terhadap kekerasaan oleh Milisi. Sebaliknya, ada banyak kesaksian bahwa TNI dan Polri sendiri terlibat dalam serangan terhadap masyarakat. Dikabarkan pula bahwa Kopassus memberi dukungan kepada milisi pro-otonomi dengan memberikan senjata dan obat-obatan, serta melatih mereka. Kami sudah mendapat konfirmasi bahwa TNI, Polri dan milisi pro-otonomi ikut bekerjasama di dalam beberapa insiden, yaitu helikopter yang membawa staf lokal UNAMET ke Dili ditembak sore hari, tanggal 5 September 1999. Dan pada tanggal yang sama, tempat pengungsian yang berada di samping UNAMET diserang di waktu malam hari. Kami merasa sangat marah bahwa Timor Lorosae berada dalam situasi seburuk ini. Kami masyarakat dan LSM Jepang menyatakan rasa prihatin dan ingin menyampaikan permintaan kami terhadap pemerintah Indonesia, sebagai berikut: 1. Jajak pendapat kali ini disetujui antara PBB, pemerintah Indonesia dan pemerintah Portugal. 450 ribu orang mendaftarkan diri, dan 98.6 % telah mengikuti jajak pendapat tersebut. Kami berharap hasil jajak pendapat ini dihormati dan dihargai, seperti yang sudah dikatakan oleh Presiden B.J. Habibie. 2. Kami mendapat informasi bahwa TNI berada di belakang milisi pro-otonomi, dengan memberi senjata dan melatih para milisi. TNI dan Polri tidak melakukan tindakan apa-apa terhadap kekerasaan yang dilakukan oleh milisi pro-otonomi yang bersenjata. Banyak warga Timor Lorosae mengungsi. Staf atau relawan UNAMET dan wartawan asing pun dievakuasi. Dengan diberlakukan keadaan darurat sepak terjang milisi, TNI dan Polri tidak begitu nampak, dan dikhawatirkan keadaan akan bertambah buruk dan brutal. Semestinya masyarakat internasional bisa memantau situasi ini. Kami menuntut TPF yang beranggotakan tiga pihak, yaitu PBB, LSM, dll. akan segera melakukan penelitian tentang hubungan antara milisi pro-otonomi dengan TNIdan Polri. 3. Sesuai persetujuan di New York tanggal 5 Mei 1999, pemerintah Indonesia berjanji bersama masyarakat internasional, bahwa akan bertanggung jawab terhadap keamanan Timor Lorosae. Tetapi TNI dan Polri tidak menindak apa-apa terhadap kekerasaan yang dilakukan milisi pro-otonomi. Malah dijelaskan bahwa TNI dan Polri mendukung atau bekerjasama para milisi. Kami mengkhawatirkan situasi Timor Lorosae semakin buruk. Kami menuntut pemerintah Indonesia memenuhi keinginan rakyat Timor Lorosae agar keamanan dan ketertiban berada di bawah penanganan PBB. Demikian penyataan kami untuk disikapi dengan segera, demi kemanusiaan dan masa depan rakyat Timor Lorosae. Tokyo, 9 September 1999 Kami yang mendukung pernyataan ini : 1.Lembaga : A SEED JAPAN Asia Resource Womens Center APEC monitoring NGO network Banaba Heritage Society Inc.(Australia) Chunanbei to Koryusuru Kyoto no Kai Consumer's Union of Japan The Foundation for Human Rights in Asia, Japan (FHRA) Institute for Alternative Community Development (IACOD) Japan Catholic Council for Justice and Peace ; Nagano Japan Catholic Council for Justice and Peace Japan International Volunteer Center (JVC) Kobe Student Youth Center Network for Indonesian Democracy, Japan (NINDJA) Pacific Asia Resource Center (PARC) People to People Aid Peacenet News Red de Cooperacion Mutua entre America Latina y Japon (RECOM) Sapporo Freedom School "YOU" Women's Democratic Club Zainichi Gaikokujin to rentaisurukai; Nagano 2. Individu : Kanna Tomoko, Ishizeki Masahiro, Harakawa Atsuko, Chiba Hiroyuki, Tsuru Sawako, Satake Masaaki, Ando Eriko, Oota Hiroyuki, Paul McCartin (Justice and Peace Coordinator, Society of St Columban Japan), Wada Tomoko, Miyake Takashi(SVA), Tahira Yukiko (Inter Band/UNAMET United Nations Volunteer), Rev. Dr. Watanabe Nobuo (Pastor of Confessing Chuch Tokyo Church of Christ in Japan), Takahashi Hajime (Rakuno Gakuen Univ), Machiba Tomoo (University College London), Nakata Chinatsu, Masaki Toshiyuki (FHRA), Takagi Harumitsu (NEOS), Sakuma Tomoko (People's Forum 2001 Japan), Terao Terumi, Nemoto Kazuyoshi, Ohata Yutaka, Akiko Frid, Nakamura Etsuko, Kojima Mutsuo (Shizuoka Univ), Mori Shinichi, Ueba Ikuko, Inuma Sayoko, Prof.Dr.Shuto Motoko (Komazawa University), Takeshita Miho (Tokyo Woman's Christian University), Yamasaki Hisataka (NGO FACTIVE), Takeda Sadahiko, Hanafusa Kazuo, Toda Kiyoshi (Nagasaki University), Kitazawa Ken, Un'no Yahiro (Kanazawa Univ.), Muto Ichiyo, Nakagawa Tsukasa, Komaki Kaoru, Koide Hiroaki (Kyoto University), Yanagisawa Takao, Morofuji Kyoko, Ozono Hiroshi, Inagawa Tomoyuki, Mori Toru (IACOD), Keira Mitsunori, Nakano Satoshi, Miyauchi Taisuke, Jimbo Tetsuo, Ago Kenji, Kitaguchi Manabu (Banaba Heritage Society, Japan), Koizumi Masahiro (Sapporo Freedom School "YU"), Inoue Reiko (PARC), Shimakawa Masashi, Fujibayashi Yasushi (IACOD), Deguchi Ayako, Abe Yoko, Abe Mitsuko, Abe Masayoshi, Oishi Mikio, Ohno Kazuko (Asian Farmers Exchange Center), Oi Taeko (Jichi-shimin93), Nakajima Takahiro (Asian Health Institute), Uyama Kayako, Ozeki Yoko, Sasaki Koho (Graduate School of Asia-Pacific Studies Center Waseda University), Kikuchi Shoko, Kamei Toshiya, Watanabe Katsuo, Komori Yoshiko, Ishio Miyoko (WILPF), Oba Toshikazu, Nakayama Kahoru, Stefany Renato (Pacx Christy Japan), Takeda Takao (Nihonzan Myohoji), Fujino Kayo (Sapporo Freedom School "YU"), Oshima Kaoru, Oshima Ai, Nanao Hisako (Sapporo Freedom School "YU"), Watanabe Teruno, Yamada P Osamu, Goto SIMEON Masashi, Kanemoto Hideki, Nagataki Hitoshi, Nagataki Kuniko, Han Heungcheol, Noda Yukie, Shimokawa Masatsugu, Sakamoto Shuich, Teruoka Shuzo, Jens Wilkinson (The New Observer), Kubo Yasuyuki (NINDJA), Hachiya Takashi, TaniYoichi (Solidarity Network Asia and Minamata ), Nisio Masaji, Hatanaka Kiyoharu, Hiki Kiyoshi, Koike Jiro, Hayashi Kazunori, Arima Shiro, Akasako Tomio, Yamaguchi Tetsuro, Ikefuji Tatsuo, Vincent Mujika, Miquel Angel Aragon, Justo Segura, Callistus Sweeney, Hakoda Tetsu, Ishikawa Hiromi, Ito Hiroshi, Koshida Kiyokazu (PARC), Ito Fumio, Ito Michiko, Sasaoka Masatoshi (NINDJA), Kobayashi Hiroko, Suzuki Taku, Tsuji Shuji, Ito Junko (NINDJA), Nagashima Meiko, Murai Akiko, Muraosa Ryoko, Aizawa Hideki, Takahashi Keiko (PARC Freedom School), Shibata Kazue, Niizuma Akio, Ito Yoko, Murai Yoshinori (Sophia University), Saeki Natsuko (NINDJA), Morita Seiya (Tokyo Metropolitan College), Furusawa Mei, Ishii Sumito, Nishikawa Kanae, Kawaguchi Takeshi, Yokota Masako ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html