Precedence: bulk TUDUHAN NARKOTIKA DIJADIKAN TEROR GERAKAN MAHASISWA JAKARTA, (21/9/99). Tiga mahasiswa diculik dari tempat kosnya dan sepuluh orang yang lain diciduk seusai aksi menolak RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB) Jumat (17/9) lalu. Penggeledahan dan penculikan mahasiswa tersebut menggunakan alasan kriminal dan narkoba (narkotika dan bahan adiktif lainnya). Isu narkoba yang tengah marak di masyarakat ini tampaknya dipakai aparat untuk menteror gerakam mahasiswa anti RUU PKB itu. Bentuk teror lainnya dengan dicurinya dua mobil milik mahasiswa yang selalu digunakan alat angkut logistik saat demonstrasi. Tiga orang mahasiswa Akademi Bahasa Asing (ABA) anggota Forum Kota (Forkot) diculik petugas dari tempat kostnya Jumat, tengah malam (17/9) seusai demonstrasi menolak RUU PKB. Menurut sumber SiaR, mahasiswa tersebut bernama Faisal, dan dua orang temannya diangkut petugas intel berpakaian preman sekitar pukul 23.00 WIB di sekitar Jl Penegak, Matraman, Jakkarta Pusat. Beberapa mahasiswa ABA/ABI yang dihubungi SiaR mengungkapkan Faisal dan kawan-kawannya diciduk dengan tuduhan terlibat kasus narkoba. Konon penculikan itu juga disertai dengan penggeledahan Beberapa kalangan memang mencemaskan isu narkoba dan karnaval anti narkoba yang disponsori Pangdam Jaya, Mayjen TNI Jaja Suparman, akan dipakai untuk mengalihkan perhatian dan dipakai sebagai upaya pendekatan terhadap masyarakat menjelang Sidang Umum. Peristiwa penculikan Faisal cs dengan disertai penggeledahan karena dituduh menyimpan narkoba dicurigai sebagai modus baru dari rentetan teror kalangan intelejen terhadap pelaku demonstrasi mahasiswa. Teror lainya adalah ditangkapnya sepuluh orang mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN), seusai aksi demo menolak RUU PKB, Jumat (17/9). Seorang mahasiswa UPN bernama Dody mengungkapkan, ia tidak tahu apa alasan penangkapan kawannya. "Tiba-tiba saat kami bubar demo, puluhan Polisi menangkapi dengan alasan yang tidak jelas", ujar Dody. Sembilan mahasiswa dilepas esoknya (Sabtu, 18/9) namun Asep, yang bertugas sebagai fotografer baru dilepas Minggu. Asep dilepas dalam keadaan muka memar dan babak belur. Saat diperiksa menurut Asep, ia dipaksa mengakui bahwa penangkapannya karena kasus kriminal dan menghina petugas. Menurut seorang anggota Forkot yang menanggapi hal itu, mengatakan teror dan penculikan itu berkaitan dengan ancaman mahasiswa akan menggunakan kekerasan jika aparat tetap represif. Upaya teror terhadap gerakan mahasiswa dan pendukungnya juga mulai merembet tidak hanya ke mahasiswa. SiaR memperoleh informasi dalam minggu lalu, terjadi pencurian yang sangat sistematik dan terarah, yakni hilangnya dua mobil yang biasa digunakan sebagai pengangkut logistik mahasiswa. Sebuah mobil Kijang biru dan sebuah Jeep Nissan Terano, coklat metalic keduanya hilang dalam semalam. Pencurian yang terkesan direncanakan itu berlangsung Kamis (16/9). Kedua mobil itu sedianya akan digunakan untuk mengangkut logistik Forkot. *** ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html