Biarkan/ Aku kembali/
Bermain/Berlari berputar menari/ Biarku/ Pejamkan mata Mengenang kembali/ Masa kecilku Masa kecil adalah masa bermain... masa yang indah, karena kita belum lagi dibebani tanggung jawab. Sekolah sewaktu sd pun masih santai, tidak seperti zaman sekarang. (Anak gue selas 2 sd sudah ditanya mengapa manusia disebut mahluk sosial? Kayaknya dulu pelajaran ini baru smp gue tahunya). Permainan berikut adalah yang terkenang olehku, dibagi dalam beberapa tulisan. Semoga bisa tuntas tak bersisa. Permainan masa kecil ada yang menggunakan alat, ada yang mengandalkan kelincahan tubuh, kemampuan berfikir dan ada gabungan kedua atau ketiganya. 1. Inggo Lari Inggo lari atau yang lebih dikenal dengan petak lari atau kucing-kucingan, sangat mengandalkan kemampuan kita untuk berlari baik untuk mengejar atau menghindari kejaran lawan. Kalo tersentuh sang penjaga/kucing maka dia gentian akan menjadi penjaga. Hati-hati jangan sampe jatuh. Tapi enaknya ada rahasia, jika kita lagi males lari atau sudah cape... maka kita bisa jongkok (inggo lari jongkok) atau berpura-pura menjadi patung (inggo lari patung). Kita tidak kena gantian jaga walaupun disentuh pengejar, kecuali kita berdiri dari jongkok atau hidup sendiri sebelum dibangunkan oleh teman kita atau kita orang terakhir sementara temen yang lain sudah jongkok atau menjadi patung. Biasanya cara kita melepas tanggung jawab, kita bangunkan temen yang sedang jongkok atau menjadi patung, dan kita sebaliknya. Cara menentukan yang jadi pengejar pertama biasanya hompimpah atau cangkacang panjang. Jika tinggal 2, maka suit dilakukan. 2. Inggo umpet/ petak umpet Permainan sembunyi-sembunyian dengan satu orang pencari. Setelah ketahuan tempat sembunyi, si pencari harus menyebutkan nama yang bersembunyi dan segera berlari ke bentengnya. Kalo salah sebut nama atau dia kalah cepat menyentuh benteng, maka orang yang bersembunyi bisa bebas bersembunyi lagi. Dan malah bisa membebaskan kawan-kawan yang sudah ditebak dengan berteriak: "BELA!" Yang biasa digunakan sebagai benteng biasanya pohon besar atau dinding rumah. Yang lainnya bisa menggunakan bite (pecahan genteng) yang disusun. Ini yang harus dijaga dan gak boleh jatuh direbut oleh musuh. 3. Tokecang Permainan yang gak begitu penting, dengan teknik membelitkan kaki ke sesama kawan, jika sudah siap semua berdiri dengan satu kaki sementara kaki yang lain terikat dengan kaki kawannya. Kemudian mereka bertepuk tangan sambil bernyanyi. Hati-hati jatuh bersama ya. 4. Saya Orang Kaya Kalo nasionalnya, lagu yang dinyanyikan Kaka Mia, permainan saling meminta anak dengan bernyanyi. Jika yang satu anaknya sudah habis, maka posisi mereka bertukar. Simak liriknya: Orang Kaya (OK): Saya orang kaya.. saya orang kaya (sombongnya, sambil maju) Orang Miskin (OM): Saya orang miskin... saya orang miskin (miskin kok ngaku-ngaku, sambil maju, si OK mundur) OK: saya minta anak ... saya minta anak OM: Namanya siapa? Namanya siapa? OK: Namanya si Fulan... namanya si Fulan OM: Si fulan cepat pergi si fulan cepat pergi Begitu diulang lagi sampe anaknya habis. 5. Tam Tam Buku Permainan serupa dengan permainan ular naga atau wak wak gung... dua orang membuat terowongan dan yang lain membuat barisan panjang. Si ular (U) bernyanyi syair berikut: Tam tam buku... slerek janda lima.. patah lemping patah satu... tarik belimbing pecah satu... kosong-kosong-kosong, isi-isi-isi. Si terowongan (T) menangkap satu anak (A) ketika mereka bernyanyi isi-isi-isi. Kemudian terjadi dialog. U: kenapa anak saya dicolong T: nyolong dendeng di atas genteng (niat amat) U: apa buktinya? T: china gundul kelap-kelip (apa hubungannya coba, emang kalo pribumi dibotakin ga kelap-kelip tertimpa sinar matahari). T: pilih matahari apa bulan (sebelumnya kedua orang yang menjadi terowongan sudah menentukan siapa matahari dan bulan. Pilihan ini bisa berubah terus biar tidak terjadi keberfihakan. Misalnya jadi apel dan jeruk dll.) A: pilih matahari Dan si anak yang diculikpun pindah ke belakang orang yang disebut matahari. Demikian sampe semua anak ular habis. Kemudian permainan berlanjut dengan saling merebut anak yang berderet di belakang. 6. Benteng Permainan memperebutkan benteng. Tapi yang duluan keluar dia lemah dan bisa ditangkap oleh lawan. Makanya ketika lawan sudah mengejar dia segera berbalik untuk kembali ke benteng, dan kawannya akan bergantian untuk mengejar musuhnya. Siapa yang tertangkap akan disandera, berderet. Yang menangkap harus menjaga tawanan ini agar tidak dibebaskan oleh lawan. Tantangannya semakin banyak yang tertangkap, semakin panjang tawanan, semakin susah menjaga sebab makin mudah dibebaskan lawan. Jika tinggal satu orang, maka orang terakhir ini akan mempertahankan dikeroyok oleh semua lawannya. Jika dia bisa menangkap musuhnya, berarti lawan berkurang. Tapi kalau benteng disentuh musuh, grupnya akan kalah. 7. Gobak sodor Permainan menembus barikade, biasanya satu grup terdiri dari 3-4 orang. Sebelumnya sudah digambar garis, dimana penjaga agar menjaga/berlari sesuai garis samping tersebut dan satu orang menjaga di garis tengah depan ke belakang. Lawan akan berusaha menembus barikade ini. Jika semua anggota berhasil, maka grup itu menang. Jika salah satu tertangkap, mereka gantian menjadi penjaga. 8. Dampuh Permainan ini menggunakan batu koral yang gepeng dan anak-anak dibagi 2 grup, sementara lawan untuk masing-masing anak juga sudah ditentukan. Grup pertama menempatkan batu-batu mereka berdiri di sebuah garis dan grup yang lain akan berusaha menjatuhkan batu itu dalam 3 tahap + 1. - Melempar batu. Dari sebuah garis mereka berusaha menjatuhkan langsung batu lawan. Jika tidak berhasil, maka mereka berjongkok dan melempar batu dari bawah dan menangkapnya di atas dengan mengandalkan kecepatan tangan. Jika tidak berhasil juga, teman yang sudah berhasil akan membantu dengan cara yang sama di tempat teman mereka gagal. Jika salah satu ada yang tidak berhasil dijatuhkan maka grup mereka akan menjadi grup penjaga. - Melontar batu dengan kaki. Batu diletakan di atas kaki di sebuah garis tertentu, kemudian dengan 2 langkah mereka melontarkan batu itu untuk menjatuhkan batu lawan. Jika tidak berhasil berlaku peraturan seperti yang pertama. - Berjalan dengan satu kaki. Dari sebuah garis mereka meletakkan batu ke atas kaki, kemudian mereka melompat jinjit sambil menggoyangkan batu dengan kaki mendekati batu lawan dan menjatuhkannya. - Tahap ke empat adalah pengusiran. Grup yang kalah harus mengikuti semua gerakan yang menang, tentukan sambil membawa batu di kaki dan berjinjit. Biasanya pada yang ngusir pada iseng, anak laki-laki pada tahu dah. Yang tidak bisa mengikuti atau batunya jatuh kalah. 9. Temprak Permainan gunungan dengan menggunak bite. Sebuah 8 kotak dan sebuah gunung digambar, dengan aturan berjinjit dan tidak boleh menginjak bite atau bintang yang sudah diraih. Setiap selesai satu putaran sampai ke gunung, orang itu akan mendapat bintang yang digambar di salah satu kotak. 10. Cor Atau getok pala babi. Permainan dengan menggunakan 2 bilah kayu pendek dan panjang. Butuh keahlian khusus untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Permainan biasanya dimulai dengan melontar kayu pendek dengan kayu yang panjang supaya ditangkap oleh teman yang lain yang kemudian dilempar untuk mengenai kayu yang panjang, jika kena maka yang bermain gentian. Kemudian dilanjut dengan memukul kayu kecil di udara, semakin banyak pukulan akan semakin memperbanyak nilai dan terakhir dipukul jauh-jauh. Cara menghitung ada yang menggunakan kayu yang pendek atau panjang, dikalikan dengan jumlah pukulan di udaranya. 10 dulu ya... entar dilanjut lagi. CONFIDENTIALITY NOTICE The information in this email may be confidential and/or privileged. This email is intended to be reviewed by only the addressee(s) named above. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any review, dissemination, copying, use or storage of this email and its attachments, if any, or the information contained herein is prohibited. If you have received this email in error, please immediately notify the sender by return email and delete this email from your system. Thank you.