[skdtt] Selowww Bae!

*****

Saat mekanik kami tegang dan tensi tinggi, ini adalah proses pengangkatan 
dengan alat berat yang kritis. Instruksi yang diberikan harus aman dan clear. 
Apalagi operator crane tidak bisa melihat langsung benda yang akan diangkat. 
Jadi satu rigger di bawah dan satu rigger lagi di atas untuk memberi instruksi 
ke operator. Marah-marah menjadi biasa. Padahal butuh juga suasana nyaman 
sehingga kerja enak dan tidak grusa-grusu. Aku menyabarkan yang diomeli, 
sedangkan pak tris, mendinginkan yang marah-marah. "Seloww bae," katanya.

Yah… bener.. selow bae.. santai aje kalo kate orang betawi mah.. yang penting 
aman, semua enak, kerjaan lancar. Gak pake esmosi.

*****

Kemarin malam aku ke jambi. Paginya aku ingin mencoba bubur ayam yang katanya 
enak. Ternyata adanya di seberang Telkom jambi, di samping cwi mie malang. Ada 
3 tukang bubur di sana, tapi hanya satu yang ramai. Sudah tahulah aku yang mana 
yang harus dituju. Kami pesan dua, tapi telur habis (pake telur asin? Aneh 
deh). Sebentar kemudian pesanan kamipun datang. Kami minta pelengkap tusukannya.

Enak. Tusukannya juga berase! Pembeli bermobil pun mulai berdatangan.

Aku memakan sambil berfikir ini tukang bubur aslinya dari mana? Ah ada cakwenya 
berarti dari Bandung kan? Aku meneruskan makan. Tapi kok ada kuahnya ya? Ah 
iya… aku pernah makan yang mirip dengan ini di Keramasan. Tapi waktu itu 
kuahnya banjir banget. Sampe kelebu tuh buburnya dan encer kuahnya. Yang ini 
kuah karinya lebih kental. Pas si bapak menjual ngomong, yakinlah aku dia orang 
sumatera.

Ketika driverku bilang, cakweh itu tambahan yang baru, dulu tidak ada. Dia 
bilang penjualnya dari medan. Tapi aku yakin dia dari daerah sumatera selatan. 
Jelas bedalah logatnya, dan aku yakin. Ini tak kami perdebatkan, lebih mudah 
kalo nanti kami datang dan menanyakannya langsung bukan.

Tukang parkir, mengatur mobil kami untuk keluar. Melihat situasi lalu lintas 
yang ramai, dia berkata ke driver ku yang mulai tak sabaran…"Selowww bae!"

*****

Selow bae. Ungkapan campuran bahasa inggris dan jawa, yang diucapkan dengan 
logat sumatera, kadang bisa menjadi mantera. Mendinginkan suasana panas atau 
malah mencairkan keadaan yang kaku. Kalau mau ditambahin kosa kata medan, 
mungkin bisa menjadi Selow bae, coyyy! Halah emangnya apaan?

Yup. Selow bae. Tidak semua kerjaan serius harus dilakukan serius. Suasana yang 
santai dan cair malah mungkin bisa memecahkan masalah daripada otot-ototan. 
Selow bae. Dengarkan pendapat yang baik dengan hati jernih. Jadikan itu 
keputusan bersama yang menjadi solusi.


*****

Ramadhan bulan baik. Seloww bae masih bisa dipakai. Jelas. Bukan kerja yang 
menjadi lambat. Kerja tetap harus cekatan. Berpikir harus tetap cepat dan 
cerdas. Tapi hati tetap selow. Tahan emosi. Dengarkan yang bergerak, perhatikan 
yang terdengar. Menjadi lebih peka terhadap sekitar kita.

Baca quran…  selow bae..  tartil... Jangan biarkan target kejar khatam sebulan 
menghilangkan nilai memaknai alquran itu sendiri. Selow. Bacaan tidak boleh 
lebih cepat dari pemahaman tiap-tiap ayat yang kita cumbui. Bahkan sesekali… 
jika bisa berhentilah… membayangkan syurga saat ayat memberikan harapan dan 
pengampunan… atau menangislah… saat membaca ayat-ayat peringatan dan kesudahan 
umat terdahulu… 

Saat sholat tarawih.. selow bae… tumaninah.. saat dulu Rasulullah, membaca 
surat-surat yang panjang, berdiri dengan tenang… menghadap sang Kekasih… bukan 
seperti grandprix menjadi yang tercepat dan pergi meninggalkan ruang sujud kita.

Saat sepuluh malam terakhir.. selow bae.. dan berhentilah… biarkan hati kita 
untuk merenung… berfikir.

Selamat Ramadhan.. semoga sukses menjadi muttaqien.

*****

I'TIKAF

ketika tiba saatnya 
kita harus berhenti 
dan seharusnya kita berhenti 
berhenti walau dalam bilangan detik 
sudikah kita berhenti  

membiarkan satu ruang kosong dalam hati 
untuk merenung
berfikir

kita diam dari yang selain-Nya
menghitung hari
menghitung diri

dan ketika saat itu tiba
apakah kita mau berhenti?
ataukah saat itu sudah tiba
dan kita belum berhenti?

padahal begitu begitu banyak waktu
yang diberikan untuk kita
mengapa tidak kita sempatkan untuk sekedar berhenti

membiarkan  satu ruang kosong dalam hati
untuk merenung
berfikir 
*****


Kirim email ke