Just curious, kenapa ya belakangan mas Yos suka mengawali dengan IMHO
atau CMIIW ... menurut saya agak kurang tepat penggunaannya.

Setahu saya 
IMHO = In My Humble Opinion
IMO = In My Opinion
CMIIW = Correct Me If I'm Wrong

Jadi agak kurang tepat kalau di awal mas tulis IMHO, trus nulis ayat2
Qur'an yang panjang-panjang.. Lha Ayat Qur'an kan bukan your opinion,
isn't it?

Maaf ya mas kalau saya sok tau.
Wass,
-Ning

-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO
WIJANARKO
Sent: Tuesday, October 18, 2005 12:01 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Ant: [wanita-muslimah] Re: Wanita berjilbab & yang tidak
berjilbab

Ass wr wb,
 
IMHO
 
Wah saya membaca tulisan teman-temin ( pria dan wanita ) di milis ini
jujur saja saya jadi terharu, dadaku jadi mengkab-mengkab ( jantungku
berdegub ), seandainya diskusi seperti ini bisa diaplikasikan dalam
kehidupan nyata dalam hubungan antar bangsa pasti sangat indah sekali.
 
Dengan kenyataan seperti ini , adanya Kartini-kartono perdamaian dan
persaudaraan Global seperti ini yang diwakili oleh Kartini Mia, Kartini
Chae, Kartini Herni, Kartini Anita, Kartini Mei, Kartini Aisha, Kartini
Ni LONDO, Mbak Eneng  ( dan masih banyak lagi, maaf tidak saya sebutkan
semua ) dan diwakili oleh Kartono DP, Abah Achmad, Mas Ayeye, Mas Ary,
Dimas He-man, Mas Arcon dan yang lain maka saya yakin sekali kalau Clash
of civilisation seperti yang dikatakan oleh Saudaraku yang terhormat Mas
Samuel P Huntington bisa dihindari dan menjadi " Dialogue among
civilization" sehingga bisa promote Universal Brother (sister)hood ,
peace and unity.
 
Kita memang memerlukan orang-orang seperti yang saya sebutkan diatas
seperti yang dikemukakan oleh yang saya hormati Mas Alvintoffler yang
mengatakan, " Society needs people who take care of the elderly and who
know how to be compassionate ( mempunyai jiwa belas kasihan ) and honest
( jujur ) ---- Altruism.
Society needs people who work in hospitals. Society needs all kind of
skill that are not just cognitive, they're emotional, they're
effectional. You can't run they society on data and computers alone." 
 
 
 
 
And dispute not with the People of the Book (the Jews and the
Christians), except in the best way, unless it be with those of them who
do wrong; and say: "We believe in the Revelation which has come down to
us and in that which came down to you. Our God and your God is One
(Allah); and it is to Him we submit (in Islam)."   (29:46)
 
Al - Ankabut 46
Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara
yang paling baik, kecuali dengan orang-orang lalim di antara mereka, dan
katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan
kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah
satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri". 
 
 
" O mankind! We created you from a single (pair) of a male and a female
and made you into nations and tribes, that you may know each other (not
that you may despise each other), Verily the most honored of you in the
Sight of Allah is (he who is) the most righteous of you. and Allah has
full knowledge and is well acquainted ( with all things )."  ( Qur'an
49:13 )
 
Al - Hujuraat  13 :
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.
 
 
The believers are but a single Brotherhood so make peace and
reconciliation between your two (contending) brothers: And fear Allah,
that you may receive Mercy." (Qur'an, 49:10)
 
 
Salam Persaudaraan Global
 
 
 
 
Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Terimakasih mbak Ni. Membaca uraiannya mbak seolah-olah saya jadi 
merasa di Eropa - di ghetto-ghetto itu. Inilah yang dari dulu saya 
tunggu-tunggu, bagaimana kita bercerita tentang keadaan sosial-
psikologis disekeliling kita dan menginformasikannya kepada temen-
temen di belahan bumi lain.  

Pantesan selama ini kesannya Pak Dana sama orang Arab gimana 
gitu...sampe dulu kan pernah mau diruwat sama temen-temen disini 
hahaha...Udah saya pancing-pancing, karena pingin tahu bagaimana 
demography sosial Muslim disana, tapi Pak Dana suka hemat 
cerita..hehehe...

Sejujurnya baru setahun dua tahun belakangan ini saya mulai 'ngeh' 
dengan kondisi masyarakat Muslim di Eropa.  Apalagi selama ini 
pandangan saya dibayangi dengan imigran Muslim di Amerika yang 
secara pukul rata lebih sukses, bahkan kadang diperhitungkan secara 
politis (termasuk Black Muslim).

Kok saya jadi membandingkan ghetto Muslim Eropa dengan ghetto Black 
people di Amerika? Eksesnya, yang satu diasosiasikan dengan rasial 
agama, yang satu lagi dengan rasial kulit. Dan jadi 
mengasosiasikannya dengan Yahudi Eropa jaman dulu.

Tentu saja setiap negara-bangsa punya persoalan lokalitas masing-
masing.  Karena itu hipotesa saya yang berikut patut dipertanyakan 
apakah relevan dan valid: "Dengan latar belakang sosio-demografi 
masing-masing, patut dipertanyakan apakah garis besar kebijakan 
negara Eropa efektif dalam mengelola imigran, dengan tolak ukur 
Amerika yang relatif lebih sukses?" Ini adalah pertanyaan hipotetis 
yang meminta jawaban yang komprehensif.

Pak Dana memang mensimplifikasikan permasalahan dengan langsung saja 
membenturkan soal sekuler, hukum negara sekular yang berlaku dengan 
dinamika masyarakat terkini di ERopa.  Karena blio bilang: patuhilah 
hukum tanpa kompromi.  Iyalah, aku pikir nggak ada yang membantah 
ini. Tapi kan kita lagi ngomongin kebijakan publik seperti jilbab.  
Apa salahnya kalau ada gerakan inisiatif Pemerintah dan 
NGO 'mempromosikan' jilbab sebagai wilayah pribadi. Biarkan 
perempuan-perempuan itu memutuskan untuk dirinya sendiri setelah 
mendapat pencerahan, ketimbang diatur sana-sini oleh komunitasnya 
sendiri, eh...malah oleh negara pula. Kita mengakui simbolisme salah 
kaprah dari jilbab itu, namun kita harus mengambil resiko susah 
payah untuk meruntuhkan simbolisme itu dengan kebijakan yang 
persuasif dan rasional.  Kurang dari pada ini, adalah sama saja 
dengan memerangi simbolisme itu dengan kebijakan emosional 
yang 'stupid'. Dan akibatnya menjurus ke arah EGP, diskriminasi 
bahkan clash of civilisation.

Kemudian Pak Ary mengangkat soal EGP (ketidakpedulian) setiap kita 
dalam soal kemiskinan orang lain,  Iyah emang.  We are the best 
people, we are not guilty (or maybe feeling guilty if we are 
Germans), but we don't want to spend our money, we dont wanna have 
dirty hands, we dont wanna share our gentility (if we are British 
and Parisian) and we don't want to take risks!

That's EGP all about. Dan jelas EGP itu nggak rasional, karena 
kemiskinan orang lain adalah persoalan kita semua. Ketika kita lahir 
ke dunia, kita nangis karena udah ngeliat resiko ke depan. Hadis 
yang bilang bahwa berkah Allah nggak datang pada kita selama 
tetangga kita itu nggak makan, kan maksudnya ini, bukannya literal 
ngasih makan tetangga kita itu setiap hari.

Persoalan kemiskinan yang makin jadi struktural dan sikap EGP 
menguatirkan. Jadi mengarah ke clash civilisation terhadap Islam.  
DAlam hal ini jadi mengental stigma terhadap ajaran Islam itu 
sendiri, justru yang diyakini oleh Muslim.  Walah, pantesan Jusfiq 
jadi koyo ngono.  Kelamaan di Eropa dia. Lihatlah dampak dari stigma-
stigma itu. Yang moderat jadi merasa termarjinalkan, yang miskin 
jadi marah, yang fundamentalis ngebom, orang lain jadi melihat Islam 
tambah mengenaskan.

Saya nggak bicara soal bagaimana ajaran Islam itu, yang masih 
diyakini secara harafiah dan fiqh oriented, yaitu fiqh dari 1400 
tahun lalu.  Saya bukan bicara soal ini.  Tapi saya bicara soal 
stigma pada suatu keyakinan yang dipercayai jutaan orang.  

Mempercayai dan mengikuti suatu stigma adalah suatu bentuk EGP dan 
nggak rasional.  Karena stigma memarjinalkan orang lain dari 
lingkaran persoalan kita sendiri dan mereka, yang merupakan 
persoalan bersama.  

Saya percaya bahwa kebanyakan netter disini relatif bebas dari 
stigma.  Tapi jangan lupa untuk mensharing pengetahuan kita pada 
keluarga dan temen-temen lain.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ni londo <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:

> 
> mbak Mia,
> 
> ya, saya orang Jerman, tinggal di Jerman.
> 
> Menurut pengalaman saya, Muslim Indonesia yang tinggal
> di Jerman jauh lebih terbuka terhadap lingkungan baru
> mereka daripada Muslim keturunan Turki. Masalah utama
> kayaknya masalah sosial: Muslim Indonesia di Jerman
> biasanya dari kalangan menengah ke atas, berpendidikan
> tinggi, sedangkan para imigran Turki dari desa2
> terpencil di Anatolia. Mereka berasal dari kalangan
> kelas bawah, background petani dari daerah2 yang untuk
> ukuran orang Turki dari kota besar pun terasa
> terbelakang dan seperti dari "dunia lain". Banyak
> perempuan dari generasi tua masih buta huruf. Jadi
> mereka di Jerman mengalami culture shock yang dobel:
> pertama, gaya hidup di kota berbeda sekali dengan
> struktur2 patriarkis di desa2 terpencil, dengan
> kontrol sosial yang mutlak. Kedua, lingkungan baru
> mereka itu Jerman, berbeda budaya lagi. 
> 






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.... 



SPONSORED LINKS 
Women 

---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



---------------------------------



                
---------------------------------
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

[Non-text portions of this message have been removed]




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.... 
Yahoo! Groups Links



 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke