Orang fundamentalis enggak hanya dari golongan beragama tapi yang non
agama juga sami mawon,.. beda-beda jubah.. ada yang model jubah
superman, batman,gatot kaca dll..  cuman sama-sama pake jubah..jubah
kesombongan.. dan jubah ketidak percayaan diri...

Padahal sudah dibilang .."bagimu agama mu dan bagi ku agama ku.."
kalau versi Yesus sih .."ini cuman buat domba-domba dari kawanan yang
tersesat.."..versi ABG mah EGP....napa seh pake rese...:) sorry cuman
bisa nyeletuk iseng..


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, radityo djadjoeri
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ahmadinejad
>   
>   Dunia harus hancur, kata mereka. Tuhan menghendaki itu. Telah
dinubuatkan perang penghabisan akan pecah, kata mereka. Iblis akan
dihadapi dalam Armageddon itu, sorga akan terkuak, dan `Yang Setia dan
Yang Benar' akan turun mengendarai seekor kuda putih,.… memakai jubah
yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: `Firman Allah'. Dan
semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia, mereka menunggang kuda
putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.  Dan dari mulut-Nya
keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul semua bangsa…      
>  
> Gambaran yang seram itu dikutip dari Wahyu, bagian terakhir Alkitab.
Saya tak tahu apa hubungannya dengan zaman ini. Tapi mereka --
orang-orang  fundamentalis Kristen di Amerika --  menganggap itulah
ramal yang pasti. Armageddon bukan hanya pasti terjadi, tapi juga,
kata mereka, akan meletus di masa kini, di Timur Tengah, sebelum
datang `Yerusalem yang Baru' di mana tak akan ada lagi laknat.
>   
>   Maka mereka menantikan perang itu…
>  
> Akan terkejutkah kita bila hari-hari ini orang-orang fundamentalis
itu harap-harap cemas memandang Iran sebagai `Iblis' yang disebut
dalam nubuat itu? Saya duga mereka akan bergembira melihat presiden
negeri itu: kulitnya gelap, matanya menatap dari rongga yang dalam,
cambangnya kencang, dan kata-katanya muram mengancam akan
menghancurkan Israel dan menyiapkan senjata nuklir.  Mereka akan
bergembira sebab kepercayaan mereka akan dibenarkan, sang Antikristus
telah muncul, Armageddon akan terjadi, dan halleluyah,  bumi baru akan
datang.
>   
>   Ada satu ciri kaum fundamentalis, dari agama apapun: mereka
memusuhi hidup. Hidup adalah sejenis hukuman, karena fana dan diubah
waktu. Bagi mereka waktu yang berubah adalah jalan kemerosotan.. Sebab
itu, mereka cegah waktu dari doktrin, tiap kalimat dalam Kitab Suci
harus dipatok sebagai sesuatu yang mandeg. Bagi mereka hidup di dunia
selalu terancam najis. Sebab itu Tuhan adalah suara amarah: `dari
mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul semua
bangsa'. 
>   
>   Aneh, sebenarnya: Tuhan sebagai pembinasa, hidup sebagai cela.
Padahal kaum fundamentalis itu tak perlu berkeluh kesah. Mereka tak
menanggung sakit dan miskin. Mereka orang Amerika yang makmur.
Pengumpulan pendapat oleh majalah Newsweek menjelang akhir 1999 (dua
bulan sebelum milenium baru) menunjukkan 40% penduduk negeri itu
percaya akhir zaman akan terjadi melalui Perang Besar Armageddon.
Artinya mereka percaya seperti tertulis dalam Wahyu: setelah perang
itu, setelah Iblis akan dilemparkan ke jurang maut,  `kemah Allah'
akan ditegakkan di tengah manusia, dan Ia akan menghapuskan air mata
dan kematian.

> Begitu rentan-kah orang-orang itu terhadap duka dan ajal, hingga
bagi mereka sorga di bumi adalah kehidupan tanpa perkabungan dan ratap
tangis? Kenapa mereka tak menggambarkan sorga sebagai situasi tanpa
ketidak-adilan?
>   
>   Apapun sebabnya, Juru Selamat dalam bayangan kaum Kristen
fundamentalis tampaknya tak sama dengan `Ratu Adil' dalam bayangan
orang-orang melarat di Jawa.  Mungkin `adil' bukanlah persoalan pokok
mereka.
>   
>   Dalam sebuah buku yang kini dilupakan, Prophecy and Politics
(terbit di tahun 1986), Grace Haskell memberi ilustrasi bagaimana yang
dirayakan  kaum Kristen fundamentalis itu justru apa yang tak adil.
Buat menyiapkan buku itu Haskell pergi ke Israel dua kali bersama
rombongan Pendeta  Jerry Faldwell. Orang-orang ini – kemudian disebut
sebagai `Zionis Kristen' -- sangat siap untuk mengelu-elukan
ketidak-adilan yang menyakiti orang Palestina. Mereka percaya bahwa
janji Tuhan kepada Abram dalam Kejadian – akan ada negeri baru dan
akan dijadikan Bani Israel `bangsa yang besar' --- berarti berdirinya
Negara Israel seperti sekarang.  Mereka tak peduli bila dengan
demikian orang Palestina yang Kristen termasuk yang dizalimi.  Bagi
mereka, seperti ditulis Haskell, tiap tindakan yang dilakukan Israel
sudah diatur Tuhan, dan sebab itu harus didukung. 
>   
>   Tentu tak adil. Tapi mereka sadar, dengan ketidak-adilan itu
amarah akan berkobar, perang akan meletus, nubuat Armageddon akan
terlaksana, akhir zaman akan tiba  dan `kerajaan seribu tahun' Kristus
akan datang.
>   
>   Maka kaum `Zionis Kristen' selalu mendesak agar bantuan AS kepada
Israel tak berkurang – dan berusaha agar perdamaian tak terjadi.  Di
tahun 2000, tiga orang fundamentalis fanatik Amerika mencoba
meledakkan Masjid Al-Aqsa untuk memprovokasi kemarahan orang
Palestina. Di tahun 2003, Senator Tom DeLay, yang kurang-lebih
mengikuti keyakinan yang sama, datang ke parlemen Israel dan
mengatakan, `tak ada nilainya sikap di tengah-tengah dan mengambil
posisi moderat'. Dengan kata lain: yang kuat tak perlu mengalah;
kekuasaan melahirkan legitimasinya sendiri….
>   
>   Mungkin ini menjelaskan kenapa Tom DeLay bisa menghalalkan
keterlibatannya dalam skandal keuangan yang kemudian terbongkar,
sebagaimana Amerika bisa membenarkan dirinya untuk merencanakan 125
bom nuklir baru tiap tahun sementara ia melarang negeri lain melakukan
hal yang mirip, sedikit.

> Tapi, sekali lagi, adil bukanlah urusan pokok di situ. Maka di
manakah, dalam pandangan itu, apalagi dalam doktrin kaum Zionis
Kristen, orang ingat khotbah Yesus di bukit? Di manakah suara yang
memuliakan mereka yang miskin, yang lemah lembut, yang membawa damai
dan sebab itu layak `disebut anak-anak Allah'? 
>   
>   Saya tak tahu.  Yang saya tahu, Allah diseru di mana-mana, tapi
bersama itu juga dilakukan kebengisan. Kita sering mendengarnya dari
mulut Muslim, tapi sebetulnya tak hanya Muslim. Agaknya itulah inti
surat Presiden Ahmadinejad kepada Presiden Bush: `Tuan Presiden, tuan
mungkin tahu saya seorang guru.
>   
>   Murid-murid saya bertanya bagaimana tindakan-tindakan [Amerika]
dipertautkan dengan nilai-nilai…yang dibawakan Yesus Kristus, nabi
perdamaian dan permaafan…'.
>   
>   Tentu saja Bush tak menjawab.
>  
> Goenawan Mohamad
>
>
>            
> ---------------------------------
> Be a chatter box. Enjoy free PC-to-PC calls  with Yahoo! Messenger
with Voice.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Different religions beliefs Islam
Muslimah Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke