Catatan Mawar Merah Café Bandar:
  
  KONSER  ANGGUN, "KONSER UNTUK NEGERI"
  
  Anggun selebritis. Ini pasti. Sebagai penyanyi, ketenarannya telah melampaui batas wilayah Indonesia,   negeri kelahirannya  yang tak pernah ia lupakan dan selalu ia cintai serta selalu ia bawa dan sebut pada berbagai kesempatan. Pada tanggal 25 Mei 2006 mendatang ia akan menyelenggarakan konser bertempat di Plenary Hall,  Jakarta Convention Center.
  
  Konser Anggun kali ini menarik perhatian saya terutama  karena konsernya dijuduli  "Konser Untuk Negeri". Melalui judul ini, saya membaca semangat dan jiwa Anggun, perjalanan spritual dan perkembangan pemikirannya.
  
  Pertama kali saya mengenal nama Anggun ketika ia serta dalam penyusunan buku pelajaran bahasa Indonesia ditulis oleh Maurie-Laure Beck diterbitkan oleh  Assimil, Paris pada tahun 1996. Anggun turut berperan dalam penyusunan buku ini bersama Radian Rahmananta [waktu itu sedang belajar tentang perfileman di Paris], Muhammad Abduh dan Elvire CHERON [yang seorang pengacara]. Tahun 1996 terbilang sebagai tahun-tahun awal Anggun di Paris ketika ia masih bersama suami Perancisnya yang berjasa dalam mengorbitkan Anggun sebagai penyanyi. Pada waktu itu Anggun sering datang makan ke Restoran Indonesia, 12 rue de Vaugirard, 75006 Paris. Setelah ia jarang lagi datang, tapi saban berada di Paris, ia selalu mencari waktu datang untuk mendapatkan semur makanan kesukaannya di restoran. Kalau pun ia tidak berkesempatan datang, kepada pers, ia selalu merekomendasikan Restoran Indonesia sebagai tempat mengenal berbagai aspek Indonesia  dan masakan Indnonesia.  Tidak sedikit para wartawan
Paris yang datang ke restoran Indonesia atas rekomendasi Anggun sambil dengan bangga menunjukkan kartu alamat Anggun. Foto Anggun dan rekomendasinya yang dimuat oleh Mingguan Jounal du Dimanche, Paris,  terpampang di kaca depan Restoran Indonesia.
  
  Rekomendasi Anggun sebagai seorang selebritis kepada pers Perancis mempunyai dampak besar bagi Restoran Indonesia. Tanpa kehadirannya, lagu-lagunya selalu diperdengarkan di Restoran ini di samping lagu-lagu seluruh daerah Indonesia. 
  
  Saya pribadi membaca rekomendasi pers Anggun ini, selain sebagai kesetiaan pada persahabatan dan solidaritas sesama anak bangsa ,  tapi terlebih terarah kepada perkembangan pemikiran dan sikap Anggun. Rekomendasi persnya dan perkembangan pemikiran serta sikap ini kukira mempunyai tautan. Dari sinilah aku melihat bahwa judul konser  Anggun,  25 Mei mendatang "Untuk Negeri" sangat berarti dilihat dari segi pemikiran dan sikap Anggun sebagai seorang Indonesia dan selebiritis. Patriotisme Anggun nampak benar ketika ia menjawab pertanyaan-pertanyaan wartawan tivi Perancis tentang Indonesia. Dalam jawabannya, Anggun dengan berani mengutuk diktaturialisme, otoritarianisme, militerisme yang menguasai Indonesia selama lebih dari tiga dasawarsa. Kesadaran begini tentu saja bukan kebetulan, tapi suatu proses. Mula pertama ketemu Anggun, tak pernah kudengar Anggun berbicara setegas ini. Bisa jadi, selain karena memang karena proses pemikiran, tapi juga setelah diktator runtuh, orang
bangkit dari ketakutan. Hal yang wajar saja jika kemudian bahwa semua yang tadinya tiarap setelah badai petaka lalu , semua ingin tampil sebagai pahlawan. Sikap begini jauh lebih sederhana daripada menentang badai waktu badai mengamuk.  Betapapun dengan memahami wajarnya sikap takut manusia pada ajal , kukira kita perlu menghargai dan memberi arti pada potensi terpendam dari ketakutan serta menunggu serta memberikan syarat bangkitnya orang dari ketakutaan serta mencoba menemukan diri.
  
  Konser Anggun "Untukmu Negeri" adalah hasil dari proses menemukan diri dan bangkit dari ketakutan . Dari segi ini, Anggun barangkali merupakan wajah, paling tidak sebagian dari dari wajah pola pikir dan mental Indonesia yang sekarang berada di ujung tanduk kehancuran. "Untukmu Negeri"  tidak lain dari seruan bahwa Indonesia dan republik tetap suatu konsep besar dan mulia yang sedang menjadi. Patut di reformat ulang. Barangkali. Anggun melalui konsernya  "Untukmu Negeri" mendatang mengungkapkan setianya pada konsep ini sekali pun dengan segala kesamaran seorang selebritis yang sering hampa konsep dan memang bukan wilayahnya.
  
  Konser "Untukmu Negeri" paling tidak meninggalkan pesan bagaimana mungkin kita bisa tak acuh pada negeri kelahiran dan bisa tidak mengindahkan politik?! "Untukmu Negeri" adalah  kata-kata syarat makna politis. Kukira!  Anggun dalam perjalanannya tahu jawabnya. Apalagi cinta tidak berakhir pada kata. Tapi kristalisasi pikir dan rasa terungkap pada tindak.
  
  Terimakasih Anggun untuk rekomendasi persmu untuk Restoran Indonesia serta solidaritas pada  sesama anak  bangsa. Benarkah "Konser Untuk Negeri" Anggun kali ini juga pengejawantahan dari ide berdiri di kampung halaman memandang tanahair merangkul bumi" dan bahwa etnik dan bangsa hanyalah perbatasan semu bagi kemanusiaan sebagaimana dikatakan oleh Paul Ricoeur alm. bahwa kebudayaan itu beragam, kemanusiaan itu tunggal?
  
  Paris, Mei 2006.
  ---------------------
  JJ. Kusni

           
---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos.

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Different religions beliefs Islam
Muslimah Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke