Mas Alfri,

Sebenarnya saya juga agak gak mudeng soal lubang biawak itu, hehehe.
'Ramalan' spt itu saya rasa banyak sekali ya? Yg mungkin perlu
direvisi ramalannya, misalnya soal ramalan tanda2 kiamat yg katanya
jumlah perempuan melebihi laki2 sehingga satu laki2 mengurus 4
perempuan :-)) Menarik juga kalau mau meneliti soal ramalan religius
ini, hehe..

Yg kedua, soal masa 'jahiliyah' itu lho. Saya setiap membaca postingan
mbak flora selalu inget mbak2 ukhti dulu. Soal 'perang pemikiran' yg
sebenarnya cerita soal kresten dan yahudi, soal masa 'jahiliyah' dan
Islam datang kemudian jahiliyah (lagi) sekarang2 ini, termasuk masa2
'kejahiliyahan' mbak2 ukhtinya. Ini dakwah apa curhat pribadi soal
keberhasilan menempuh tingkatan spiritualitas? hehehe.. 

Spiritualitas pada dasarnya adl perjalanan pribadi, personal
experiences. Dan personal experiences ini sifatnya sangat cair dan
beragam. Sehingga ketika personal experiences ini dibawa ke wilayah
publik, yg terjadi sebaiknya bukan menyampaikan cerita dlm posisi
subordinasi, tapi ya itu tadi, cair dan beragam. Contoh sederhana ya
soal ibu rumah tangga - karier dan jilbab - tidak berjilbab. Postingan
 pertama soal 'transformasi' wanita karier ke ibu rumah tangga yg
menempatkan seolah2 wanita karier itu tidak baik, dng argumentasi dari
pengalaman pribadi yg mengatakan duluuuu saking workoholicnya, sampe
suami sakit tidak pulang ke rumah. Padahal, ini harus diposisikan
sebagai pengalaman pribadi saja. Saya rasa, banyak perempuan2 masa
kini, terlepas dari statusnya single atau double, menjadi'wanita
karier' dan mungkin workoholic juga, dng motivasi yg berbeda2 dan
belum tentu melakukan sesuatu yg dilakukan mbak flora dulu, sampai
melupakan keluarga meninggalkan suami yg sakit. Yg ada juga bawa
laptop ke rumah sakit. Betul begitu, mas DWS? :-) Kalau saya suka
bercanda ma temen2 saya, status sih single, mentalnya emak-emak,
hahaha. Ya karena banyak perempuan double atau single yg memikul
tanggung jawab keluarga. 

Yg kedua, soal 'transformasi' jilbab, juga dng didukung argumen yg
sama dng pengalaman pribadi dulu yg punya 'dirty look' dng perempuan
berjilbab. Padahal bisa jadi banyak perempuan2 yg tidak berjilbab atau
yg berjilbab yg tidak punya dirty look pada perempuan lainnya, spt
mbak nuri dan mbak aisha misalnya. Yg satu tidak berjilbab yg satu
berjilbab tapi get along ajah (kayanya siiiy). Karena buat mereka,
penarikan batas2 moralitas sbg seorang 'wanita-muslimah' bukan soal
pake atau tidak pake jilbab. Itu bagaimana kita melihat diri kita
sendiri dan bagaimana kita menunjukkan pada dunia soal identitas. Yg
namanya identitas pan sangat pribadi, unik dan beragam. Kenapa lantas
jadi ditempatkan ke ruang publik dan diseragamkan? Belum tentu yg
ber-tank top atau berjilbab itu kelakuannya miring atau shaleh loh.
Ini yg berkali2 ditanyakan ketika bicara moralitas, batas 'miring' dan
'shalihah' itu apaan siiiy? Saya yakin pada realitanya, mbak flora gak
begitu spt yg dikonfirmasi oleh mbak Mei. Tapi tetap saja, pikiran itu
ada di belakang kepalanya. Ini pernah iseng2 didiskusikan dng teman
saya dulu, soal (tingkatan) toleransi pemikiran & perbuatan.

Mungkin ini persoalan identitas. Menjadi muslim bukan sekedar memakai
simbol2 Islam dan berkata2 manis ttg Qur'an dan Hadits serta pejuang
Allah :-). Menurut saya, bukan begitu caranya menginterpretasikan
slogan2 yg ada di belakang mobil: Islam is the way of life.

Ps. problem pribadi saya soal jilbab adalah, jilbab itu sangat
'keliatan'. Saya punya masalah pribadi dng 'ibadah sosial' dan
'berjamaah', meski pahalanya banyak, kecuali jilbab dan
sumbang-menyumbang. Gak comfortable aja, buat saya itu sangat
personal. Makanya males banget ke mesjid atau ke pengajian. Lagian
banyak juga yg ke mesjid/pengajian utk belajar agama sekalian hunting
dan flirting, hihihi...sapa tuuu? :-) Kalau kata mas DWS, ustadz juga
manusia, hihihi...


cheers,
herni



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "oracle_9000"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Ah,mbak herni terlalu mengada2.maksudnya nabi tu bkn 
soal jilbab.masa jilbab dg lubang biawak.:-) 
maksudnya,kita ngikutin kbiasaan non muslim,spt 
nyetir mobil.trus dia terprosok ke lubang biawak.
nah,kita yg ngga jago nyupir,ngikutin cara dia.
ikutlah terprosok.Jd pesan nabi simple.PD aja deh.
jgn ikut2an. Eh,btw,jilbab itu ngikutin tradisi 
biarawati ya? nah loh.. Ikut2an dong? :) 

salam.






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke