Herannya umat Islam malah lebih siap berdemokrasi, daripada pemeluk 
aggama tetangga ....


Dana Pamilih wrote:
>
> Barangkali pandangan ini akurat karena dalam agama lain negara
> berdasarkan agama adalah perkembangan belakangan dan nabinya bukan
> pemimpin negara.
>
> Akibatnya Islam itu secara doktriner suatu negara agama, suatu
> teokrasi, sehingga pemisahan agama dari negara adalah tindakan yg
> bertentangan dg doktrin awal Islam. Jadi pemisahan itu mengakibatkan
> bukan Islam lagi.
>
> Baru mengerti saya.
>
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>, "Lina Dahlan" <linadahlan@ 
> ...>
> wrote:
> >
> > Beberapa Pandangan Orientalis terhadap Islam
> >
> > 1) Dr. V. Fitzgeraldi berkata, Islam bukan hanya sekedar Religion,
> > tapi juga adalah tatanan politik (a Political System).
> > 2) C.A. Nallino berkata, pada waktu yang sama Muhammad telah membangun
> > sebuah agama (Religion) dan daulah (state), batasan diantara keduanya
> > saling berdampingan selamanya.
> > 3) Dr. Schacht berkata, karena islam itu dipahami lebih dari sekedar
> > agama, maka ia juga menggambarkan teori-teori hukum dan politik. Islam
> > adalah tatanan peradaban yang komplit, mencakup agama, daulah secara
> > berbarengan.
> > 4) R. Strothmann berkata, Islam adalah fenomena agama yang berwawasan
> > politik. Sebab pendirinya adalah seorang nabi dan sekaligus seorang
> > politikus yang bijak atau negarawan.
> > 5) D.B. Macdonald berkata, di sana (madinah) berdiri negara Islam
> > pertama dan di sana diletakkan dasar-dasar pemerintahan dan Undang-
> > Undang Islam.
>



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke