buat saya ... terlalu sedih untuk berkomentar ... terlalu absurd untuk dibayangkan ... orang mencari jalan singkat ke surga, dengan mengeliminasi hal2 di sekelilingnya dianggap jahat atau tidak benar menurut pendapat dia ... contohnya banyak deh, termasuk yang sudah Pak Dana paparkan itu.
Pak Dana, orang komentar atau tidak komentar itu terserah-serah saja. Apalagi kalau tidak ada "permintaan untuk dikomentari" (Request For Comment, RFC). Dan tidak berkomentar tidak berarti setuju terhadap apa yang dilakukan tersebut. Atau Pak Dana menganggap bahwa diamnya miliser berarti setuju? ... he he, buat saya terlalu banyak hal yang tidak perlu dikomentari, bisa karena malas, tidak tertarik, tidak menguasai permasalahan, sudah mafhum terhadap permasalahan yang dibahas, atau bingung mau komentar apa. semoga puas :) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 2/22/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Koq berita yg saya fwd dari koran Times di Inggris itu enggak ada yg > berkomentar? > > Apakah teman2 setuju bahwa seorang perempuan boleh dibunuh karena > tidak mengenakan jilbab?