Jadi perintah dharaba kepada anak kita yang sudah berumur 10 tahun tidak shalat juga seperti ini: "'leave him/her alone'" Tambah tidak shalatlah dia. Yang jadi masalah sekarang, semua yang keras itu dianggap tidak baik. Tidak semua yang keras itu tidak baik, tidak semua yang lembut itu baik. Banyak yang kritik Perda Syari'ah di Bulukumba ttg hukuman cambuk bagi peminum, itu tidak baik itu keras. Apa hasilnya? Lihatlah di lapangan. Pergilah lihat desa Padang desa percontohan Syari'ah di Kabupaten Bulukumba, di mana hukuman cambuk itu diterapkan bagi para pemabuk. Semua senang, masyarakat senang. Larangan menjual minuman keras, hanya di Bulukumba. Pemuda brandalan bisa pergi ke Makassar beli miras, dia bawa sembunyi-sembunyi ke tempat pemukimannya di Bulukmba, pesta miras secara diam-diam, lalu kalau sudah mabuk keluar mengganggu utamanya gadis-gadis. Degan hukuman cambuk, mereka mati kutulah. Tidak ada lagi pemuda brandalan mabuk-mabukan mengganggu gadis-gadis.
Oh, ya, hampir lupa, itu para sekularis di Indonesia ini kok tidak ribut mengkritik(*) itu hukaman cambuk di Singapura bagi pemabuk. Kalau yang dilaksanakan menurut Syari'ah para sekularis berkoar angkat bicara, itu tidak baik itu keras, tetapi para sekularis di Indonesia ini tidak berkoar mengkritik itu Singapura. Wassalam, HMNA ---------------------------- Dalam EYD kata yang diadopsi dari kata asing, hukum sengau tidak menghilangkan t, k, seperti => mentakdirkan, menterjemahkan, mengkritik, mentolerer, bukan menakdirkan, menerjemahkan, mengeritik, menolerer dll. ----- Original Message ----- From: "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Sent: Wednesday, April 04, 2007 19:44 Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan "wadhribuu hunna" (An-Nisa 34) > Kesimpulannya pemahaman Laleh Bakhtiar, Ibu Musdah dan Pak Yusuf > Estes ini sejalan, bahkan ada cross-cut nya yaitu 'leave them alone' > atau 'go away', slangnya mungkin egepe-lah. Kira-kira gitu kan, kalo > saya nggak salah baca? > > Emang udah waktunya digali lagi pemahaman kita. Buku lama yang saya > baca pertama kali tentang makna 'idrib' ini dari Fetima Mernissi, > yaitu 'leave them alone'. Dan baru-baru ini dari Prof. Jeffrey Lang. > > Yang saya kurang ngerti, penafsiran Fatima Mernissi yang sudah lama > sekali itu dikritik keras oleh jumhur ulama. Mungkin kita orang > Indonesia nggak terlalu ngeh, karena dalam pikiran bawah sadar kita, > toh kita nggak memahaminya secara harafiah 'memukul' gitu, kan. > Tapi dalam konteks budaya negaranya sendiri Pakistan (dan Timur > Tengah), Fatima Mernissi dan perempuan2 lainnya jelas mengalami > trauma dari praktek diskriminasi terhadap perempuan yang didukung > tafsiran sempit pada Quran seperti itu. > > Alhamdulillah, sekarang keberanian Fatima Mernissi membuahkan hasil. > It's long over due. Kali ini Pak Janoko akan menggumam nurutin > iklan: Mernissi...emang bikin bangga...:-) > > salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Satu lagi penjelasan perihal topik yang sedang dibicarakan, yaitu > memukul > > isteri. > > Diuraikan oleh Sheikh Yusuf Estes, seorang mantan pendeta dari > Texas, USA > > di web sitenya : www.shareislam.com atau di link tsb di bawah ini:. > > > > http://www.islamtomorrow.com/articles/women_treatment.htm > > > > > > Question: > > > > > ======================= > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... > Yahoo! Groups Links > > >