Balik lagi ke subject, saya punya pengalaman yang lucu waktu anak saya
yang tertua masih balita. Saat itu kami tinggal di apartemen dan
bertetangga dengan seorang nasrani, yang juga mempunyai anak seusia anak
saya itu. Anak saya sering bermain ke rumah tetangga saya itu,
sebaliknya pun demikian. 

Nah suatu hari, sepulang bermain di rumah tetangga, tiba-tiba anak saya
berkata :"Ma, kita harus berdoa kepada tuhan Yesus." 
Saya kaget dan langsung bilang :"Bukan, teh. Kita berdoa bukan kepada
tuhan Yesus, tuhan kita itu Allah. Kita berdoa kepada Allah." 
Trus dia dengan wajah kebingungan bilang :"Betul kok Ma, Kata Johnatan,
tuhan itu Yesus." 
Karena saya tidak mau panjang lebar menjelaskan, saya bilang :"Bukan,
Yesus itu tuhannya orang kristen. Kalau kita, orang Islam, tuhan kita
Allah"  

Wajahnya berubah, seolah mendapat suatu insight seraya berkata " Ooo
jadi tuhan itu ada dua ya, ma ?"
Saya :"[EMAIL PROTECTED]&*"

Saya yakin, tuhan yang sejati, yang patut disembah, ilah, itu ya memang
bernama Allah. Mas Janoko yang suka tiba-tiba muncul di sela-sela
percakapan menuliskan sesuatu yang sangat logis untuk menjelaskan hal
ini, menurut saya, yakni bunyi syahadat : "Laa ilaha ila Allah", yang
artinya tidak ada tuhan selain ALLAH. Kalau Allah itu artinya sama
dengan tuhan, maka arti syahadat itu jadi aneh kan ? Tiada tuhan selain
tuhan... Ato gimana ?

Kemudian juga di surat al maidah (kalau ga salah), yang mengenai makanan
haram yang disembelih dengan nama selain ALLAH, tidak boleh dimakan. Itu
menunjukkan bahwa ALLAH itu adalah NAMA, ya ngga ?

Jadi ALLAH adalah nama tuhan. Ada nama-nama lain yang dianggap tuhan
oleh orang-orang lain. Misalnya : YESUS, Dewa-dewa, Sang Hyang Widi,
dst. Islam tidak mengakui nama-nama tersebut sebagai tuhan. Karena
tuhannya orang ISLAM itu adalah yang namanya ALLAH. ALLAH membolehkan
kita memanggil dengan nama-nama lain (asmaul husna), dan bukan dengan
nama-nama selain itu.

Mbak Chae bilang, dari sebelum Islam (maksudnya sebelum nabi Muhammad
'gitu), orang sudah menyebut ALLAH sebagai tuhan. Ya memang iya. Abah
sudah menjelaskan tuh. Saya rasa semua umat yang sampai kepadanya berita
dari para nabi dan rasul, akan mengenal nama ALLAH sebagai tuhan yang
patut disembah. Jadi bukan hanya orang Islam yang mengenal nama Allah,
insya Allah.

Wallahu'alam bishowab.
Wassalaam,
-Ning

 

-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of satriyo
Sent: Monday, April 23, 2007 6:39 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: The Name of Allah

Wa alaikumussalam warahmatulaahi wabarakaatuh.

Salam kenal juga mba Ning.

Iya, saya insyaallah menangkap apa yang disampaikan ibu Chairunisa, dan
mohon maaf jika tidak bisa segera ditanggapi karena sambil nyambi di
kantor ni ... mencari sesuap nasi sebongkah intan ... hehehe :-)

Untuk pak Chodjim, kalo mba Ning amati reply saya buat beliau terlihat
bahwa saya enggan terlalu panjang dan dalam menanggapinya ... mengingat
siapa beliau. Entah tapi buat harapan saya ini saya dianggap ad hemonim
oleh ibu Chairunisa, padahal saya mencoba menyentil sikap 'arogan' bapak
ini yang terkesan lebih tahu dan bendar karena [1] segala kutipan yang
beliau sampaikan dan [2] posisi beliau yang memegang sebuah pengajian
atau kajian keislaman...gitu ...

Insyaallah akan saya luangkan waktu buat menanggapi Achmad Chodjim
mengingat level beliau yang tidak rata-rata, jadi saya tidak mau ngaco
bicara, keblinger, sesat-menyesatkan, self-claim, truth-claim, kecuali
mungkin sedikit bersikap setara dengan lawan 'dialog' saya yang itu
diperbolehkan ko oleh kanjeng Rasul, sombong ya kita balas serupa dan
seterusnya, walau tidak berarti hantam kromo, balas- balasan jadinya ...

salam,
satriyo

PS: kalo mbayu punya rujukan monggo di sampaikan saja ... :-)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Ass wR. wB.
> 
> Mas Satriyo,
> Kayanya mbak Chae itu sebenarnya ingin tahu tanggapan mas Satriyo 
> terhadap pernyataan2 pak Chodjim. Jadi tolong ditanggapi. Gitu 
> maksudnya, mas. Saya sudah sebulan ini ngga sempat posting di sini.
Tapi
> saya baca terus. Saya senang dengan tulisan-tulisan mas Satriyo,
cerdas,
> logis dan mudah dicerna, menurut saya lho... (Mbak Mia mungkin akan 
> bilang lagi : "apa gw kate..." hehehe.. Saya tidak nge-gank dengan
mas
> Satriyo lho, mbak... Wong kenal aja nggak.)
> 
> Salam kenal buat mas Satriyo.
> Wassalaam,
> -Ning
> 
> 
>  
> 
> -----Original Message-----
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of satriyo
> Sent: Monday, April 23, 2007 3:38 PM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: [wanita-muslimah] Re: The Name of Allah
> 
> Ibu Chairunisa,
> 
> Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas masukan dan perhatian
ibu,
> dan itu sangat saya hargai, setidaknya bagi saya menunjuukkan ciri
teman
> yang baik ...
> 
> Tolong jika berkenan ibu tunjukkan dan jelaskan pada saya bagian
yang
> ibu maksud itu.
> 
> Maksud ibu satu gank itu apa? Ini agar saya tidak salah 'tafsir' ...
> 
> Sebelum saya teruskan ingin saya terlebih dulu utarakan di sini
bahwa
> saya berhak menerima masukan ibu dalam konteks apa yang saya
komentari
> atas komentar pak Chodjim bisa juga saya abaikan mengingat yang 
> berdialog di sini adalah saya dan pak Chodjim. Sehingga untuk 
> menghindari kesan ibu sebagai wasit apalagi jubir, maka saya akan 
> tanggapi sejauh menurut saya pada tempatnya. Dengan kata lain, saya 
> menunggu komentar langsung dari pak Chodjim atas komentar saya thd 
> pernyataan beliau.
> 
> Soal data-data yang diungkapkan oleh pak Chodjim, saya sebenarnya 
> tersirat menginginkan fairness dari pak Chodjim yang terlihat
implisit
> dari komentar saya, yaitu silakan pak Chodjim sertakan sumber data
yang
> disampaikan agar jelas dan tidak sekadar seolah "Oh itu kan memang 
> karena tingginya ilmu pak Achmad Chodjim" padahal jelas ada rujukan
yang
> beliau pegang.
> 
> Lalu untuk ibu Chairunisa, mengapa kutipan ayat yang dilakukan oleh
pak
> Chodjim jadi tidak terkesan self-claim, lain ketika saya yang
mengutip
> ayat? Ada apa ini?
> 
> salam,
> satriyo
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
> <chairunisa_mahadewi@> wrote:
> >
> > Pak Satriyo,
> > 
> > Justru saya melihat lagi jenis postingan dari anda yang lebih
> membidik
> > si pembawa berita daripada membidik beritanya itu sendiri (kok
jadi 
> > kebiasaan sich Pak???;)
> > 
> > Coba anda tela'ah lagi (jangan ada asumsi bahwa ini semua karena
> kita
> > satu gank loh!!!:))
> > 
> > pertama Pak Chodjim memberikan data sbb:
> > 
> > 1. Dalam Alkitab yang berbahasa Arab, Tuhan disebut Allah. 
> > > Artinya, Allah yang disebut oleh Nasrani Arab atau orang Islam
ya 
> > > sama saja. Rabb dalam bahasa Arab bukan hanya untuk Allah, tapi
> juga
> > > untuk bos, majikan atau jeragan. 
> > 
> > Coba di di counter dengan argumentasi lagi, kira-kira ada tidak
data 
> > yang bisa menyangkal hal tsb..
> > 
> > 2.Dalam QS 17:110 menyatakan bahwa DIA tidak memiliki nama
> > > khusus, maka kita diperintah menyebut Allah, atau al-Rahman,
atau 
> > > nama apa pun asalkan masih termasuk dalam "asma' al-husna".
> > 
> > Silahkan di counter dengan argumentasi lagi, anda tela'ah benar
> tidak
> > berdasarkan Qs.17:110 ada data seperti yang disajikan oleh Pak
> Chodjim
> > atau anda bisa membuktikannya lain...
> > 
> > 3.Sedangkan Allah di QS
> > > 24:25 disebut "al-Haqq al-mubiin", Yang Maha Nyata sekali, atau
> Yang
> > > Mahabenar sekaligus mahaterang/mahajelas. Oleh karena Dia itu 
> > > mahajelas maka Dia niscaya tidak membutuhkan nama, karena nama 
> > > hanyalah tanda untuk membedakan!
> > 
> > Silahkan di counter juga , adalah anda menemukan sebaliknya
> bedasarkan
> > Qur'an??
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <efikoe@> wrote:
> > >
> > > Ketika saya membaca ada pak Achmad Chodjim ikut memberikan
> komentar,
> > > pasti ada sesuatu yang menarik hingga membuat pak Achmad
Chodjim 
> > > sedemikian terusik untuk berkomentar ... dan ternyata
komentarnya 
> > > tidak terlalu kuat mengingat tidak ada landasan yang kuat
> tentunya
> > > yang mendukung argumentasi dan klaim pak Achmad Chodjim. Walau
> tentu
> > > sabda pak Achmad Chodjim akan sangat diperhatikan oleh pengikut 
> > > pengajian beliau.
> > > 
> > > Semua yang pak Achmad Chodjim sangat terasa beraroma 'menurut
> logika
> > > saya' dan bernada 'memangnya Arab itu siapa sih? kok mereka 
> > > diistimewakan begitu?' atau yang semisalnya, setidaknya menurut
> saya
> > > yang dhaif ini.
> > > 
> > > Tapi yang paling mengusik adalah pernyataan di akhir komentar
pak 
> > > Achmad Chodjim yang makin menambah kuat aroma dari asumsi saya
di 
> > > atas, (kutipannya)
> > > > Jika masih tidak percaya bahwa Allah itu aslinya tak bernama,
> maka
> > > silakan bertanya sendiri secara langsung kepada DIA! Tidak
perlu 
> > > ngotot lagi, karena Dia maha hidup, maha mendengar, dan maha
> hadir. 
> > > Pasti Dia bisa ditanyai!
> > > > 
> > > Wah selamat ya, pak Achamd Chodjim, karena bisa punya direct 
> > > connection dengan DIA (department of Internal Affairs?)
sehingga 
> > > yakin kalo yang lain pasti tidak sehebat njenengan dan pasti
nda 
> > > mampu seperti njenengan. Ah jadi teringat ada yang berkomentar 
> > > serupa. Soooooo sure of himself. Tapi nda mengapa, krn itu HAM
> anda
> > > dan saya nda mungkin menyatakan anda salah atau sesat karena 
> > > berkomentar yang salah dan sesat. hehehe ...
> > > 
> > > Njenengan ga usah kalap lho nda baik. Konon menambah %
> kemungkinan
> > > kena penyempitan pembuluh darah atau sama dengan bunuh diri ... 
> ehm.
> > > 
> > > Saya setuju dengan komentar singkat abah, karena kalo ngotot
pake 
> > > Tuhan dengan T kapital bagaimana menerjemahkan Syahadat ya? ah
> tapi
> > > tentu mudah bagi njenengan atau siapa saja yang sepakat dengan 
> > > njenengan, kan? Gitu aja ko repot.
> > > 
> > > Mas Prihatmanto, Wikan, dll gimana ni komentar mbah Achmad
> Chodjim? 
> > > Mba Aisha, Chairunisa? Self-claim nda? Truth claim nda?
> > > 
> > > salam,
> > > satriyo
> > > 
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Achmad Chodjim" 
> > > <chodjim@> wrote:
> > > >
> > > > Ketika saya membaca tulisan di milis ini, nama Allah sedang
> > > diributkan. Malah ada yang menyebut bahwa sebagian ulama
> memandang
> > > nama Allah sebagai nama pribadi Tuhan dan sebagian yang lain 
> > > mengatakan itu panggilan Tuhan dalam bahasa Arab.
> > > > 
> > > > Yang jelas:
> > > > (1) Nama atau sebutan Allah bagi Tuhan sudah ada jauh sebelum
> agama
> > > Islam dibawa oleh Kanjeng Nabi Muhammad.
> > > > 
> > > > (2) Dalam Alkitab yang berbahasa Arab, Tuhan disebut Allah. 
> > > Artinya, Allah yang disebut oleh Nasrani Arab atau orang Islam
ya 
> > > sama saja. Rabb dalam bahasa Arab bukan hanya untuk Allah, tapi
> juga
> > > untuk bos, majikan atau jeragan. Rabb dalam bahasa Inggris sama 
> > > dengan "Lord", alias Tuan. Dalam bahasa Melayu lama, tak ada
kosa 
> > > kata "tuhan". Kosa kata ini muncul di masa pendudukan Belanda di
> abad
> > > 17. Orang kita diperintah oleh Belanda menyebut dirinya "tuan". 
> Tapi,
> > > ketika Yesus juga dipanggil "Tuan Yesus", orang Belanda kurang 
> > > berkenan, dan panggilan itu harus dibunyikan secara mantap
dengan 
> > > sisipan huruf "h", jadilah "tu...h....an"
> > > > 
> > > > (3) Dalam QS 17:110 menyatakan bahwa DIA tidak memiliki nama
> > > khusus, maka kita diperintah menyebut Allah, atau al-Rahman,
atau 
> > > nama apa pun asalkan masih termasuk dalam "asma' al-husna".
> Tentunya
> > > ada jutaan nama-nama baik Tuhan jika dikumpulkan dari berbagai 
> > > bahasa. Dan, kita sah-sah saja menyebut dengan Gusti Kang
Murbeng 
> > > Dumadi, atau Sang Hyang Manon, atau Gusti Kang Paring Gesang dan
> lain-
> > > lainnya. 
> > > > 
> > > > Kisah Musa dalam QS 20:14 menyebutkan bahwa Tuhan mengenalkan
> > > dengan "Innanii anallaah". Tapi ini kisah Musa dalam bahasa
Arab 
> > > Alquran. Sedangkan kisah Musa dalam Alkitab berbahasa Arab
menyebut,
> 
> > > "Fa ajabahullah (ilaa Musa): Ahyah alladzii Ahyah (I am
> who
> > > I am).
> > > > 
> > > > (4) Allah tidak pernah memperkenalkan dirinya bahwa nama-Nya
> itu
> > > ALLAH. Lantaran Allah bukanlah sosok makhluk yang berbangsa
Arab. 
> > > Nama "Allah" itu diberikan oleh manusia kepada-NYA. Jadi,
> manusialah
> > > pencipta nama-nama bagi semuanya. Nama diberikan untuk
membedakan 
> > > antara sesuatu dengan sesuatu yang lainnya. Sedangkan Allah di
QS
> > > 24:25 disebut "al-Haqq al-mubiin", Yang Maha Nyata sekali, atau
> Yang
> > > Mahabenar sekaligus mahaterang/mahajelas. Oleh karena Dia itu 
> > > mahajelas maka Dia niscaya tidak membutuhkan nama, karena nama 
> > > hanyalah tanda untuk membedakan!
> > > > 
> > > > Jika masih tidak percaya bahwa Allah itu aslinya tak bernama,
> maka
> > > silakan bertanya sendiri secara langsung kepada DIA! Tidak
perlu 
> > > ngotot lagi, karena Dia maha hidup, maha mendengar, dan maha
> hadir. 
> > > Pasti Dia bisa ditanyai!
> > > > 
> > > > Wassalam,
> > > > chodjim
> > > > 
> > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > >
> > >
> >
> 
> 
> 
> 
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
> http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]
> 
> This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment
> .... 
> Yahoo! Groups Links
>




=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.... 
Yahoo! Groups Links



Kirim email ke