*Oleh : E. Widiyati*

05-Mei-2008, 18:55:01 WIB - [*www.kabarindonesia.com*]**

* *

*KEBIJAKAN RESMI BELANDA SEPUTAR FILM FITNA: **
Wawancara Pimpinan Umum Harian Online KabarIndonesia (HOKI), E. Widiyati
dengan Menteri Luar Negeri Belanda, Drs. M.J.M. Verhagen
*
*KabarIndonesia* - Heboh kasus pembuatan dan pemutaran film Fitna yang sudah
sempat tayang di beberapa provider internet dan disaksikan oleh pengguna
internet di seluruh dunia, gaungnya sudah mulai mereda. Film garapan anggota
parlemen Belanda, Geert Wilders, yang tidak lain adalah Ketua Partai
Kebebasan Belanda (PVV) telah memunculkan perdebatan dan ketegangan baru di
berbagai kalangan, terutama karena mengangkat isu-isu bernuansa keagamaan,
yakni implementasi isi ajaran Alquran oleh sekelompok kecil Islam garis
keras. Syukurlah, persoalan itu akhirnya mulai mendingin dan tidak lagi
menjadi topik hangat, baik di Belanda maupun di negara lain.

Namun begitu, akan amat penting bagi masyarakat dunia, khususnya bagi
Indonesia yang notabene sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di
dunia, untuk mengetahui secara detil pandangan dan kebijakan resmi
Pemerintah Belanda atas peristiwa semacam itu.

Beruntung sekali, Redaksi Harian Online KabarIndonesia (HOKI) yang diwakili
langsung oleh Pimpinan Umum, Elisabeth Widiyati, berkesempatan mewawancarai
Menteri Luar Negeri Belanda Drs. M.J.M. Verhagen yang hasilnya dituturkan
berikut ini.
*
HOKI: Apa pendapat Anda sebagai Menteri Luar Negeri Belanda terhadap reaksi
**Indonesia** atas peluncuran film Fitna?**

**MV:* Saya menghargai respon dari Pemerintah Indonesia, yang memberitahukan
kepada masyarakat bahwa pembuatan dan pemutaran film Fitna di internet,
bukan merupakan refleksi kebijakan dari Pemerintah Belanda. Seperti halnya
masyarakat Muslim di Belanda, publik Indonesia pun secara umum telah
merespon dengan tenang dan bertanggung jawab atas film Fitna karya Tuan
Geert Wilders.

Pemerintah Belanda, dari awal telah dengan jelas menyatakan bahwa Pemerintah
terlepas ataupun tidak terkaitan sama sekali dengan film tersebut.
Pemerintah Belanda bersama mayoritas anggota parlemen telah mengkritik dan
menolak film itu. Media Belanda pun berbalik tidak mendukung penanyangan
film tersebut; tidak satu pun stasiun televisi yang berkeinginan untuk
menayangkannya, sehingga hanya internet yang menjadi pilihan terakhir bagi
Tuan Wilders untuk menayangkan filmnya.

Pemerintah  Indonesia telah meminta untuk dilakukan penuntutan secara hukum
atas pembuatan dan pemutaran film tersebut. Berdasarkan konstitusi Belanda,
tidak dimungkinkan untuk melarang pemutaran film Fitna sebelum diluncurkan.
Kebebasan berekspresi tidak dilarang di Belanda walaupun pembatasannya
dilakukan melalui Undang-Undang. Pihak otoritas Belanda sedang melakukan
penelitian apakah Tuan Wilders telah melanggar hukum atau melakukan tindakan
kriminal. Perangkat hukum akan memutuskan apakah Tuan Wilders patut dihukum
atau tidak*.**
**
**HOKI:** Apakah Anda merasa peluncuran film Fitna telah memunculkan
permusuhan antara masyarakat **Indonesia** dengan masyarakat Belanda?**
**
MV:* Pemerintah Belanda mendambakan sebuah masyarakat dimana setiap orang
dapat hidup bersama secara damai berdasarkan saling menghargai dan
menghormati nilai-nilai dasar kemanusiaan. Belanda terkenal dengan tradisi
saling menghargai, toleransi dan tanggung jawab.

Menyerang dengan sengaja terhadap perasaan dan kepercayaan suatu kelompok
baik di dalam maupun di luar kelompok tersebut, adalah jelas bukan bagian
tradisi Belanda. Bagaimanapun, kebebasan berekspresi dan saling menghargai
adalah bagian tradisi dari masyarakat Belanda.

Fitna, dibuat oleh seorang anggota parlemen Belanda yang mewakili minoritas,
partai oposisi. Saya sangat yakin bahwa rakyat Indonesia mengerti hal ini
dan mengetahui bahwa pemerintah bersama masyarakat Belanda secara umum tidak
setuju dengan sejumlah kutipan ayat Alquran dalam film tersebut yang
menggambarkan kekerasan.
*
HOKI: Apa pernyataan resmi Pemerintah Belanda kepada rakyat
**Indonesia**atas kasus pemutaran film Fitna?
**
**
MV:* Pemerintah Belanda menghormati semua agama termasuk Islam. Kami akan
melanjutkan perang terhadap penghinaan, diskriminasi dan intoleransi seperti
juga terhadap semua bentuk ektriminisme.

Tidak mungkin menolak fakta bahwa terjadinya kontak antar budaya, antar
kebiasaan, dan antar agama pasti memicu ketegangan. Pertanyaannya adalah
bagaimana sebaiknya kita menyiasati ketegangan-ketegangan tersebut?
Bagaimana kita menjembatani perbedaan-perbedaan tersebut?

Kita tidak boleh menuduh  masyarakat dari agama lain, tidak seperti mereka
yang menyalahgunakan agama untuk mencapai tujuan mereka, kita harus
mendorong terjadinya dialog seluas-luasnya. Belanda akan tetap membuka diri
kepada semua pihak yang menginginkan dialog secara damai. Hanya dengan cara
ini kita dapat sukses dalam bekerja sama membangun masyarakat yang
benar-benar mengakar di dalam hal saling pengertian dan saling menghormati,
yang amat dibutuhkan saat ini.

Prioritas tertinggi adalah memastikan adanya ruang yang cukup bagi semua
pihak untuk terlibat dalam dialog berdasarkan saling menghormati dan
mematuhi prinsip-prinsip hukum. Pemerintah Belanda akan menciptakan dialog
terbuka dan dewasa di Negeri Belanda dan dengan negara-negara lain termasuk
Indonesia. Saya percaya bahwa kita tidak akan membiarkan film Fitna
mengganggu kita dalam tanggungjawab ini.
*
HOKI: Apa yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Belanda, jika kemudian muncul
kemarahan besar orang Indonesia terhadap orang Belanda yang ada di
Indonesia?
**
MV:* Saya amat memahami terhadap kepedulian dan perasaan karena film ini
telah membangkitkan amarah Muslim internasional dan komunitas Indonesia.
Namun perasaan yang terluka tidak dapat dijadikan pembenaran terhadap
tindakan agresif dan mengancam keselamatan orang lain.

Saya mengharapkan semua pemerintahan bertanggung jawab terhadap keselamatan
publik dan melaksanakan tugas-tugasnya di bawah hukum internasional untuk
melindungi warga negara Belanda, harta bendanya dan lembaga-lembaga yang ada
di negara masing-masing. Ketika terjadi demonstrasi bernuansa kekerasaan di
seputar konsulat Belanda di Medan, pihak otoritas Indonesia telah melakukan
langkah-langkah pengamanan secara bertanggung jawab dan saya sangat
menghargainya.
*
**HOKI:** Pelajaran apa yang dapat Anda ambil atas respon rakyat **Indonesia
** terhadap keputusan pemerintahan Belanda untuk membiarkan peluncuran film
Fitna?**
*
*MV:* Peluncuran film Fitna telah menunjukan bahwa kebebasan beragama dan
kebebasan berekpresi merupakan hal-hal yang emosional yang menjurus kepada
kesalahpahaman dan perbedaan pendapat.

Kebebasan beragama adalah hak azasi manusia yang universal dan dijamin
secara hukum oleh konstitusi Belanda. Hal ini tidak boleh dicederai.
Kebebasan beragama berarti kebebasan untuk melaksanakan ajaran agama
masing-masing, disertai juga kewajiban untuk menghormati agama atau
kepercayaan orang lain. Masyarakat Muslim di Belanda menikmati kebebasan
beragama.

Konstitusi Belanda juga melindungi kebebasan berekspresi, yang artinya bahwa
semua penduduk di Belanda dapat mengekspresikan pendapat mereka di depan
publik tanpa harus meminta izin terlebih dahulu dari pihak berwenang dan
tidak ada sensor di Belanda. Siapa pun yang memiliki pemikiran kritis
terhadap ketentuan-ketentuan beragama atau dokrin agama tertentu mempunyai
hak mengekpresikan pendapatnya. Hanya pengadilan yang dapat menilai apakah
hukum telah dilanggar setelah sikap dan tindakan dilakukan oleh seseorang.

Walaupun begitu saya tidak ingin menginterpretasikan kebebasan berekpresi
sebagai lisensi untuk menghina orang lain atau menyerang kepercayaan mereka.

*HOKI:** Apakah Anda merasa kebijakan dan policy Pemerintah Belanda ini
cocok dipublikasikan melalui HOKI, atau sebaiknya hal ini ditangani di
tingkat diplomatik?  **
**
MV:* Dialog di antara masyarakat dengan perbedaan latar belakang politik,
budaya dan agama, harus dilakukan pada semua tingkat di masyarakat. Di
tingkat diplomatik, Pemerintahan Belanda telah melakukan kontak dengan
Pemerintahan Indonesia dan pemimpin dari negara-negara Organisasi Konfrensi
Islam untuk menekankan bahwa rakyat Belanda benar-benar terlepas dari
persoalan film Fitna.

Kedutaan-kedutaan besar Belanda di setiap negara telah melakukan kontak yang
sama dengan pemerintah dan pimpinan keagamaan, pimpinan organisasi
kemasyarakatan dan juga kepada media. Jadi, jawabnya: Ya, saya kira hal ini
sangat tepat untuk disampaikan atau dipublikasikan di Harian Online
KabarIndonesia.

Perbincangan siang itu berlangsung sangat akrab dan bersahabat. Pemerintah
dan masyarakat Belanda menyadari sejak awal bahwa ada garis sejarah yang
amat terang antara Indonesia dengan Negeri Belanda yang kiranya menjadi
pengikat kerjasama antara kedua bangsa. Diharapkan, ke depan ada dialog yang
lebih komprehensif dan bermakna bagi membangun tata dunia baru yang saling
menghormati, saling menghargai, dan saling mendukung satu sama lain.


*Blog: 
**http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/*<http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/>
*Alamat ratron (surat elektronik):
[EMAIL PROTECTED]<[EMAIL PROTECTED]>
*Berita besar hari ini...!!! **Kunjungi segera:**
**www.kabarindonesia.com* <http://kabarindonesia.com/../>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke