BUNGA Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar dan ia melontarkan kata-kata menyakitkan. Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena hari ini ia mengirim aku bunga.
Aku mendapat bunga hari ini. Ini bukan ulangtahun perkawinan kami atau hari istimewa kami. Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai mencekikku Aku bangun dengan memar dan rasa sakit sekujur tubuhku. Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena ia mengirim bunga padaku hari ini. Aku mendapat bunga hari ini, padahal hari ini bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain. Semalam ia memukuli aku lagi, lebih keras dibanding waktu-waktu yang lalu. Aku takut padanya tetapi aku takut meningggalkannya. Aku tidak punya uang. Lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak-anakku? Namun, aku tahu ia menyesali perbuatannya semalam, karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga. Adabunga untukku hari ini. Hari ini adalah hari istimewa : inilah hari pemakamanku. Ia menganiayaku sampai mati tadi malam. Kalau saja aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk meninggalkannya, aku tidak akan mendapat bunga lagi hari iniā¦ Puisi ini adalah puisi yg dibuat oleh seorang perempuan untuk para perempuan. Diposting oleh seorang perempuan di http://simplychi.wordpress. com/2008/ 04/28/untuk- wanita/ Dan di copy paste (oleh saya) untuk disebarkan ke para perempuan PS : Tolong di forward ke perempuan dibelahan dunia manapun. Kadang Perempuan terlalu lemah dan menerima saja untuk disakiti. [Non-text portions of this message have been removed]