Dari sekian banyak kata, kenapa hanya kata "hantam" yang menarik arcon? 
Kayaknya arcon emang suka hantam-hantaman deh :D apalagi di milis, kerjanya 
menghantam orang terus. Jangan gitu con, dosa. Eh, dosa dalam perspektif 
liberal apa ya....? Sudah didekonstruksi belum??

sudah ah con, kamu cetek banget sih...:))


-Rizal-


--- On Tue, 9/2/08, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Namanya juga Liberal...." - re: "Menjadi 
Muslim dengan perspektif liberal"
To: "Milis wm" <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Date: Tuesday, September 2, 2008, 10:37 AM

Saya kan hanya hgomentarin rizal, bukan ngomentarin tulisan yg di fw flora atau
tanggapan doni.

Sepanjang pengamatan saya inti kalimat rizal memang hanya soal hantam ini kok.
Meresa tersinggung ya, oom.  Kok aliran rufaqa nggak dipuji puji ?  :))



Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-----Original Message-----
From: Mohammad Rizal <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Mon, 1 Sep 2008 20:32:01 
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Namanya juga Liberal...." - re:
"Menjadi Muslim dengan perspektif liberal"


Saya kira yang berkomentar pertama kali adalah yang merasa terhantam....hehe :D
buktinya, langsung keluar logika aneh tentang anak dan ibu kandung.

Tetap aja tidak bisa terlepas dari komentar pendek ya? Mengomentari atau
mencari kelemahan hanya satu-dua alinea dari sebuah tulisan panjang? Arcon malah
lebih parah, hanya mengomentari satu kata: "hantam".

Ya sudahlah, namanya juga liberal :D 

mungkin memang cuma segitu kemampuannya.


-Rizal-


--- On Tue, 9/2/08, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Namanya juga Liberal...." - re:
"Menjadi Muslim dengan perspektif liberal"
To: "Milis wm" <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Date: Tuesday, September 2, 2008, 10:17 AM

Ada yg merasa di hantam toh ?  :)). Puasa puasa gini ?  Hmmmm ....




Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-----Original Message-----
From: Mohammad Rizal <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Mon, 1 Sep 2008 20:14:14 
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Namanya juga Liberal...." - re:
"Menjadi Muslim dengan perspektif liberal"


Segitu aja komentarnya para punggawa liberalisme/pluralisme? Ayo dong Lib,
lawan dengan tulisan panjang yang bermutu. Jangan cuma komentar-komentar
pendek
tidak jelas seperti ini. Apalagi logika Donnie itu, kacau
berat...heheheh...kayaknya karena masih mencari mana tuhan yang betul :D,
semua
agama benar, tapi lho...kok...nyalah-nyalahin Islam melulu?

Yang rada pinter nulis cuma Mas Ulil saja nampaknya. Buktinya, bisa nulis
panjang dengan logika lumayan, tapi masih banyak sekali bumbu romannya.
Maksudnya supaya logika pembaca terkaburkan dengan perasaan, sehingga mereka
yang pernah mengalami romantisme sama akan "berpihak" pada jalan
pemikiran Mas Ulil.

Saya mau tambahkan satu lagi, mengapa islam liberal selalu menghantam Islam?
Padahal, yang "sangat suka" dengan agamanya ini kan bukan hanya
Islam?
Di kristen juga ada. Di hindu juga ada. Di budha juga ada. Begitu juga dengan
kejawen darmogandul itu.

Apakah memang "pesanan" boss hanya untuk menghantam Islam? Boleh
kok,
curhat di sini :-)


-Rizal-


--- On Tue, 9/2/08, syafei2002 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: syafei2002 <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [wanita-muslimah] Re: Namanya juga Liberal...." - re:
"Menjadi Muslim dengan perspektif liberal"
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, September 2, 2008, 9:39 AM

itu analogi yg maksa ..
capek deh ...

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> 
> Logika yang aneh.
> Pertama tidak meyakini sebagai ibu kandung, tidak sama dengan dengan  
> tidak yakin dengan ibu sebagai ibu kandung satu-satunya.
> Tidak meyakini ibunya sebagai ibu kandung berarti dia yakin ibu  
> kandungnya adalah orang lain
> 
> Dan menjadi ibu kandung seorang anak, tidak berarti menjadi ibu  
> kandung satu-satunya bagi sang anak itu, karena dia juga bisa punya  
> anak yang lain. Meskipun anak yang lain itu tidak mengakui sebagai  
> ibu kandung, tidak melepas status ibu tersebut sebagai ibu  
> biologisnya (tapi ini masalah yang lain).
> 
> regards,
> D
> 
> On Sep 2, 2008, at 7:10 AM, Floradianti Pamungkas wrote:
> 
> > Contoh....
> >
> > Seorang anak berkata kepada ibu kandungnya; "Ibu saya melakukan


> > perintah
> > ibu, tapi maaf saya tidak meyakini ibu sebagai ibu kandung
saya".
> >
> > Sebab menurut mas Ulil Tuhan itu bukan hanya Allah-nya umat Islam.  
> > Padahal
> > di Qur'an dan hadits bertebaran keterangan qot'i yang
menegaskan  
> > Allah itu
> > ahad tidak boleh didua dan ancaman-ancaman Allah terhadap orang yang
> > mensyarikatkan-Nya.
> >
> > Bagaimana bisa rela seorang ibu kalau anak kandungnya mau
melaksanakan
> > perintahnya, tapi tidak yakin bahwa ibunya itu sebagai ibu kandung
> > satu-satunya bagi dia?..
> 



      

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
....Yahoo! Groups Links






      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke