Emang kalo yang membeli surga pake alat tukar "berderma" ngga pake duit mbak 
Lina?
Lha yang masukin ke kencleng di mesjid gimana?
Yang berzakat itu gimana?
Yang memberi makan orang miskin itu gimana?
Yang memberi permen ketika waktu berbuka?
dll.

Bukankah kita sekarang sedang berlomba-lomba untuk melunasi dosa?
atau gimana sih sebetulnya?


  ----- Original Message ----- 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, September 04, 2008 9:45 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Menyuap Malaikat, Membeli Surga


  MASALAHNYA para koruptor dan artis2 yang diomongin/yg dijadiin contoh 
  itu mencoba membeli surga memakai alat tukar uang...:-). Pikiran 
  mereka malaikat bisa disogok dengan uang!

  Nampaknya si penulis juga udah bilang bahwa ini suatu fenomena (kalo 
  Mas Ary bilang paradigma, sama gak tuh?). Cuma kayaknya si bung 
  Nasulloh Afandinya sangat menggebu-gebu...;-) sehingga kesannya 
  sewot. Kalau mau lebih kasar/sewot lagi, mungkin si penulis mo 
  ngomong,"elu kira malaikat bisa disogok, apa?"

  Saya pribadi sih do'a in aja moga2 amalan2 mereka itu ada manfaat 
  spiritualnya buat mereka juga. Kali aja para duafa yang dapat duit 
  tsb mendo'akan si donatur dengan ikhlas, dan do'a si duafa itu 
  diijabah oleh Allah SWT.

  Saya mbandingin dengan koruptor or artis yang tidak berubah sama 
  sekali di bulan Ramadhan ini, ato bahkan lebih korup dan lebih 
  seronok! Naudzubillaah...:-)

  wassalam,
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" 
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > bukan su'udzan kok...
  > memang nggak ngerti saya... ;-)
  > kenapa pada sewot soal koruptor dan artis-artis sedang beramal-
  shalih?
  > 
  > bukankah memang paradigma kita memang "membeli surga"?
  > tinggal alat tukarnya saja apa,
  > - ada yang pake perbuatan baik
  > - ada yang berderma
  > - ada yang bunuh kafir
  > - ada yang banyak2 puasa
  > dengan dasar iman...deh(entah pake definisi yang mana)
  > 
  > jadi dimana masalahnya?
  > 
  > 
  > ----- Original Message ----- 
  > From: IrwanK 
  > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  > Sent: Wednesday, September 03, 2008 5:18 PM
  > Subject: Re: [wanita-muslimah] Menyuap Malaikat, Membeli Surga
  > 
  > 
  > Lho koq nada pertanyaannya su'udzon begitu, bos? :-)
  > Logika keimanan yang saya pahami adalah, tidak bisa air kotor 
  membersihkan
  > cucian.. itu aja koq.. simple dan gak neko".. Yang penting, kita 
  sepakati
  > dulu
  > bahwa logika 'membeli syurga' adalah logika yang keliru.. sesat..
  > dan respon kita tidak menimbulkan ledekan/hinaan baru.. begitu 
  lho bos..
  > 
  > Soal 'beriman & beramal sholih', ini kan memang digariskan di 
  Alqur'an..
  > Tapi karena saya awam, belum berani membahas lebih dalam.. :-)
  > CMIIW..
  > 
  > -- 
  > Wassalam,
  > 
  > Irwan.K
  > "Better team works could lead us to better results"
  > http://irwank.blogspot.com/
  > 
  > Pada 3 September 2008 17:08, Ary Setijadi Prihatmanto <
  > [EMAIL PROTECTED]> menulis:
  > 
  > > ya nggak bisa juga mas kalo pake logika matematis,
  > > emang ada nilai konversinya? antara amal shalih, duit, pahala, 
  dosa dll.
  > > satu kebaikan akan dilipat gandakan 100x
  > > (apa sih satu kebaikan itu?)
  > >
  > > logika keimanan itu yang mana?
  > > bukankah "asal islam masuk surga"?
  > > mau beramal shalih sebanyak apapun kalo nggak islam ya nggak 
  masuk surga
  > > bukan?
  > > mau korup kek, yang penting islam...
  > >
  > >
  > > ----- Original Message -----
  > > From: IrwanK
  > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%
  40yahoogroups.com>
  > > Sent: Wednesday, September 03, 2008 5:02 PM
  > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Menyuap Malaikat, Membeli Surga
  > >
  > > Istilah 'membeli surga' kan hanya label atau sentilah terhadap 
  tingkah laku
  > > tersebut. Apakah faktanya demikian? Logika keimanan sih bilang 
  gak bisa..
  > > Kalau logika matematika, bisa saja.. :-p
  > >
  > > Yang terpenting adalah, jangan sampai 'kekeliruan paradigma' 
  ataupun
  > > 'ledekan' tersebut jangan sampai ditanggapi dengan 
  ledekan/hinaan yang
  > > lebih parah.. Kalau itu yang terjadi, berarti ada yang salah 
  dengan niat &
  > > logika mereka yang gemar menghina itu.. :-)
  > >
  > > CMIIW..
  > >
  > > --
  > > Wassalam,
  > >
  > > Irwan.K
  > > "Better team works could lead us to better results"
  > > http://irwank.blogspot.com/
  > >
  > > 2008/9/3 Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED] <linadahlan%40yahoo.com>>
  > >
  > > > Ada banyak koruptor yang rajin bersedekah dan menyantuni anak 
  yatim.
  > > > Ada artis-artis erotis yang membangun masjid dan pesantren. 
  Inilah
  > > > femonema 'membeli surga'
  > > >
  > > > Oleh: Nasrulloh Afandi *
  > > >
  > > > Membeli surga? Rasanya kok mengada-ada. Tapi fenomena seperti 
  ini
  > > > banyak kita rasakan dan cukup "ngetrend" di negeri kita.
  > > > Gelombang "simbolis religius" akhir-akhir ini banyak terjadi,
  > > > khususnya di kalangan artis, pejabat dan orang-orang 
  superkaya. Surga
  > > > dan malaikat, seolah-olah bisa disuap dengan uang dan harta 
  kekayaan
  > > > mereka.
  > > >
  > > > Meski tak banyak, ada saja kalangan pejabat yang nampak alim 
  ketika
  > > > pulang kampung. Bersedekah kemana-mana, membantu masjid dan 
  royal
  > > > pada anak yatim. Sebaliknya, di luar rumah, dia justru di 
  kenal
  > > > sebagai pejabat paling korup dan suka memarkup dana APBN/APBD.
  > > >
  > > > Pernah suatu kali, di sebuah surat pembaca konsultasi fikih di
  > > > majalah Islam, seseorang pembaca bertanya, "Ustad, sebelum 
  ramai-
  > > > ramai istilah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), saya 
  bergelimang
  > > > uang haram. Bisakah dosa saja terhapus bila kami sumbangkan 
  pada
  > > > yayasan Yatim Piatu?'
  > > >
  > > > Ini adalah fenomena nyata di masyarakat. Artis-artis kita, 
  nampak
  > > > sopan di kala Ramadhan. Seorang penyanyi erotis, bahkan 
  berjanji
  > > > mengenakan jilbab bila di panggung selama puasa. Artis-artis 
  lain
  > > > juga beramai-ramai bersedekah. Meski selesai Ramadhan, 
  kegiatannya
  > > > mengundang syahwat kembali lebih `gila' dari bulan puasa.
  > > >
  > > > Uang, seolah bisa "menyuap malaikat Rokib", malaikan pencatat 
  amal
  > > > ibadah. Inilah adalah fenomena "pragmatisme ibadah", yang 
  dilematis
  > > > bagi Muslimin
  > >
  > 
  > [Non-text portions of this message have been removed]
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > ----------------------------------------------------------
  ----------
  > 
  > 
  > No virus found in this incoming message.
  > Checked by AVG. 
  > Version: 7.5.526 / Virus Database: 270.6.15/1648 - Release Date: 
  02/09/2008 17:29
  > 
  > 
  > [Non-text portions of this message have been removed]
  >



   


------------------------------------------------------------------------------


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.526 / Virus Database: 270.6.15/1648 - Release Date: 02/09/2008 
17:29


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke