Ya iya lah. Semua yang saya baca dari media, gak tau bener apa 
gaknya. Baca di Media, polisi bilang itu bom type C4. Besoknya lagi 
media bilang, polisi bilang itu type TNT. Dari Media, Polisi Jatim 
lagi bilang itu cuma bom rakitan. Ahli bom dari luar negeri 
bilang...bla bla bla...

Tapi memang faktanya gak ada rekonstruksi. Gak ada pembuktian kalo si 
Amrozi memang ahli 'merakit' bom type itu. Pokoke dibuat seolah2 itu 
kerjaan Amrozi dkk sendiri, gak ada otaknya lagi. Jadilah, Amrozi 
orang sakit. He..he..pernyataan2 Amrozi dgn segala gayanya bikin 
tambah bukti dia 'sakit jiwa'. Alhasil nantinya sakit jiwa harus 
direhab, bukan di eksekusi. Selesai deh skenarionya.

Buanyak sekali kasus peradilan yang terdakwa 'dibuat' sakit dan sakit 
jiwa, supaya ngulur2 dan akhirnya bebas...bukan?

Tuh kan? Saya baca Amrozi ketangkep (ntah lagi buron ato gak) waktu 
lagi bawa karbit. Mas Ary bacanya AMrozi ketangkep die lagi buron 
(ntah lagi tidur ato lagi bw bakwan). Pokonya semua...'katanya'. 
Orang dibuat gak jelas ato emang sengaja untuk menyimpulkan sendiri-
sendiri.

Sekarang, kita liat aja...bakal dieksekusi gak??? 


Politik emang gampang dibuat panggung sandiwara.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> mbak Lina,
> 
> Sebaiknya memang tidak berandai-andai dong, tapi punya dasar dengan 
informasi walaupun dari media.
> 
> 1. Amrozi ditangkap bukan waktu bawa karbit 1 ton di L300.
> Karbit 1 ton di L300 itulah yang diduga bom. 
> Bandingkan sama McVeigh Oklahoma 1993 yang pake pupuk 1 truk~3ton.
> Amrozi ditangkap waktu buron.
> 
> 2. (Orang) Amrik itu punya setannya sendiri. Kita juga punya 
setannya sendiri.
> Ketika Amrik temenan sama setannya, masak kita ikut-ikutan temenan 
sama setan kita?
> 
> 
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Lina Dahlan 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Thursday, October 09, 2008 4:40 PM
>   Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
pending executions
> 
> 
>   Mbak Mia yang smart,
>   Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan-
>   pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media 
>   Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada 
>   sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang 
>   pasti kita tau media itu siapa punya?
> 
>   Namun saya orang yang peduli bahwa hukum harus ditegakkan di 
negara 
>   ini. Jadi, kalau memang Amrozi betul2 pelakunya, hukum matipun 
tak 
>   apa dijatuhkan kepadanya.
> 
>   Namun mengikuti kisah2 peristiwa pemboman di Bali ini, saya 
cenderung 
>   percaya bhw Amrozi dkk cuma kambing hitam. Dia bukan orang cerdas 
>   yang bisa meng'operate' type bom yang meledak di Bali tsb. 
Mengapa 
>   polisi takut melakukan rekonstruksi? Kalo gak salah waktu itu 
Amrozi 
>   ketangkep waktu bawa karbit 1 ton di dalam mobil L300
> 
>   Mbak Mia, gossipnya neh dan ini yang merupakan politik yang 
hidden: 
>   Bom Bali ini memang merupakan ancaman AS kepada pemerintahan Mega 
>   yang tidak mau menyerahkan ABB ke AS (layaknya kasus Al Faruq yg 
>   dirender), setelah mbak Mega setuju menerima 'carrot' (uang) krn 
>   setuju membantu AS dalam pemberantasan teroris (program Bush). 
> 
>   Jadi, saya punya pikiran Amrozi ngomong begitu begini emang sudah 
>   diskenariokan. Malahan saya pikir kalo sampe Amrozi di bebaskan 
dari 
>   eksekusi, itupun juga skenario yang dari jauh-jauh sebelumnya 
ketika 
>   Amrozi di pilih sbg kambing hitam. Dunia ini emang panggung 
sinetron.
> 
>   Buat Mas Ary,
>   Saya juga setuju dengan pendapat Mas Ary kalau kita boleh tak 
setuju 
>   dengan tindakan Amerika, tapi bukan berteman dengan setan. 
Masalahnya 
>   dalam kasus ini kalo setannya itu sendiri Amerika, gimana dong? 
Gak 
>   usah ditemenin ya?...:-))
> 
>   wassalam,
>   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <aldiy@> wrote:
>   >
>   > Dear all, happy lebaran!
>   > 
>   > Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka, 
>   politiknya 
>   > dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati 
>   > emangnya jaran dilakukan?
>   > 
>   > aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi. 
>   Bener2 
>   > geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini. Ada 3 orang sakit 
nggak 
>   > papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian 
kita 
>   > tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI 
>   > terhadap Ahmadiyah, misalnya.
>   > 
>   > ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, 
sedemikian 
>   > rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya. 
>   > 
>   > Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian 
kecil 
>   > orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi 
>   kemungkaran 
>   > atas nama Allah". Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan 
>   > teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk 
unsur 
>   > politik. Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita, 
>   sehingga 
>   > malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan. Mispersepsi 
ini 
>   > mempengaruhi keputusan sebagian kita, sedemikian rupa sehingga 
>   > sejumlah tokoh pemerintah bukannya membubarkan FPI, malah 
Ahmadiyah 
>   > yang dilarang. 
>   > 
>   > Gap itu adalah, kalau kita nggak seperti FPI/Amrozi, kalau kita 
>   nggak 
>   > mau melakukan itu, kalau kita nggak pro kekerasan, kenapa 
>   menganggap 
>   > mereka semacam pahlawan, sehingga mempengaruhi keputusan kita?
>   > 
>   > Alhamdulillah sih, sejujurnya kewarasan masih berpihak pada 
para 
>   > pemegang keputusan, sehingga Ahmadiyah nggak dilarang, Amrozi 
dkk 
>   > dihukum, RUU anti pornografi tertunda terus (berkat lobinya 
>   Herni..:-)
>   > 
>   > salam
>   > Mia
>   > 
>   > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" 
<masarcon@> 
>   > wrote:
>   > >
>   > > 
>   > > Makan makan yuk, sebelum bro amrozi dan imam samudra di 
eksekusi.
>   > > 
>   > > Btw, yg istrinya cakep di antara mereka siapa yah ? Ada yg 
>   menunggu 
>   > jandanya ? :))
>   > > 
>   > > 
>   > > 
>   > > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
>   > > 
>   > > -----Original Message-----
>   > > From: "Lina Dahlan" <linadahlan@>
>   > > 
>   > > Date: Mon, 06 Oct 2008 08:56:28 
>   > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
>   > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
>   pending 
>   > executions
>   > > 
>   > > 
>   > > Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo 
emang 
>   > > bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? 
>   > > 
>   > > wassalam,
>   > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <ambon@> 
wrote:
>   > > >
>   > > > Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi!
>   > > > 
>   > > > ----- Original Message ----- 
>   > > > From: Lina Dahlan 
>   > > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   > > > Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM
>   > > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
>   > > pending executions
>   > > > 
>   > > > 
>   > > > Hayooo...jadi di eksekusi gak neh???
>   > > > 
>   > > > wassalam,
>   > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <ambon@> 
>   wrote:
>   > > > >
>   > > > > http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-
bombers-
>   > show-
>   > > no-
>   > > > remorse-pending-executions.html
>   > > > >
>   >
> 
> 
> 
>    
> 
> 
> --------------------------------------------------------------------
----------
> 
> 
>   No virus found in this incoming message.
>   Checked by AVG. 
>   Version: 7.5.526 / Virus Database: 270.7.6/1715 - Release Date: 
08/10/2008 19:19
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke