Wah, takut disangkain pamer niih. Tapi ini cuman share aja yah. Saya punya dinar walaupun tidak banyak, mas. Belum saya pake untuk apa-apa, mas. Rencananya sih buat tabungan anak-anak sekolah. Disimpan di deposit box, biar aman. Cara mencairkan, bisa dijual lagi ke toko emas atau ke wakala. Nyesel juga, kenapa ngga dari dulu. Tabungan pendidikan anak saya dari pertama nabung sampai sekarang, ternyata dalam dinar nilainya jadi turun hampir separuhnya (jangka waktu 5-6 tahun). Kalau mau dipake transaksi, ya kalau penjual dan pembeli mau bertransaksi pake emas, ya pake aja mas. Kata salah seorang rekan saya, di Jakarta sudah ada komunitas yang menggunakan dinar untuk transaksi. Tapi saya juga belum kenal dan belum pernah interaksi dengan komunitas ini. Ya kalau memang sudah ada, dan ada kesempatan, mau juga saya mencoba. Dealer mobil ? wah gak tahu saya, karena jarang banget beli mobil hahaha... Ya sama dengan di atas mas. Kalau mereka mau, why not ? Cuman saya ngga tau, apa ada sekarang ini dealer mobil yang mau transaksi pake dinar. Saya rasa dinar memang belum terlalu populer. Tapi getting more popular, sepertinya sih. Saya tidak heran kalau komunitas pengguna dinar akan bertambah banyak dengan cepat. Apalagi dengan kondisi sekarang ini, di mana tidak ada mata uang yang bisa dipercaya. Mungkin melihat dari segi manfaatnya. Banyak analis ekonomi yang menyarankan konversi ke emas atau dinar untuk yang memiliki uang tunai. Tapi jangan lupa, kita diharamkan menimbun harta. Di luar tabungan yang jelas projeksinya, harta kita wajib diputar. Kalau toh kita simpan, dalam bentuk dinar sekalipun, tentu tiap tahun akan menyusut karena harus dikeluarkan zakatnya. Tukang sate ? Haha... Nggak usah tukang sate, mas. Restoran di Indonesia aja banyak yang ngga mau terima dollar, dan credit card, maunya cash dan rupiah. Seperti saya bilang di atas, dinar belumlah memasyarakat. Jadi insya Allah, tukang sate belum mau dibayar pake dinar. Lagian, 1 dinar itu hari ini sekitar 1,2 juta rupiah. Kayaknya kita ngga akan makan sate sebanyak itu. yang saya pernah lihat pecahan terkecil dinar tuh 1/4 dinar, berarti nilainya sekitar 300 rb rupiah, mas. Kalau dirham, saya belum pernah tahu dan juga ngga punya. Wassalaam, -Ning
________________________________ From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Thursday, October 16, 2008 4:35 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Berakhirnya Ekonomi (The End of Economics) bt, mau nanya Mbak Ning udah punya simpanan dinar & dirham? dipake untuk apa aja? disimpannya di mana? di rumah? pake brankas atau deposit box? bagaimana cara menyimpannya biar aman? terus bagaimana cara mencairkannya dengan cepat? misal nih, saya pengin beli mobil terus saya nabung dinar dan dirham nih (belinya di wakala atau di antam) terus saya mau beli mobil kira2 kalau saya ke dealer mobil mereka mau dibayar pake emas gak ya? terus saya mau beli makan sate di pinggir jalan saya gak punya rupiah, tapi punya sekeping dinar tukang sate mau gak nerima ya? kalau mau, apa mereka ada kembaliannya juga dalam dinar atau dirham? salam, -- wikan On 10/16/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED] <mailto:ninghdw%40chevron.com> > wrote: > > > > > > > Makanya jangan emosi berlebihan, mas Ary. Nanti bisa ngawur luar biasa > ... ^_^ > > Kalau mau jujur dan berfikir jernih, tulisan di bawah sebenarnya > menjelaskan bagaimana stabilnya emas dibandingkan uang kertas. Masalah > AS yang memegang kekuasaan dengan dollar seperti yang diceritakan di > bawah, memang bisa didiskusikan lebih panjang. > > BTW, suggestion saya untuk menggunakan dinar emas dalam muamalah jual > beli atau pnijam meminjam memang mempertimbangkan keunggulan praktek > menggunakan alat tukar emas (dinar emas) dibandingkan uang kertas. Juga > untuk tabungan, misalnya tabungan untuk haji atau untuk sekolah anak. > Bila anda membuat rencana keuangan keluarga, menggunakan currency dinar > juga lebih mudah dan pasti, insya Allah, tidak perlu memperhitungkan > inflasi dll [Non-text portions of this message have been removed]