lesson-1: 
'casing' tidak sama dengan 'chasing'. 

lesson-2: 
casing bagus, signal kuat, pulsa penuh, battery full = sip, ciamik.

lesson-3: 
casing ciamik, dikit-dikit low-bat, dikit-dikit missed-calls, dikit-
dikit minta ditelpon, dikit-dikit ndak punya pulsa, dikit-dikit signal 
lemah = 'mbo-hwat' (ini bahasa arab yang artinya pokay, payah).  

lesson-4:
merek tidak penting, yang penting nilai, manfaat dan kemampuan 
kinerjanya.

intermezzo:

saya pernah kluyuran di gang dolly surabaya (lokasi pelacuran) dan 
menemukan etalase-etalase yang berisi perempuan-perempuan pekerja 
komersial seksual (psk) yang sedang mejeng di sana. saya masuk di 
salah satu etalase dan melakukan wawancara dengan salah satu germo 
yang mengelola rumah bordil itu. saat saya tanya apakah pakaian yang 
mereka kenakan itu merupakan pilihan mereka sendiri ataukah diatur 
oleh germo. dia mengatakan begini, "kami bisa menyuruh mereka 
berpakaian apa saja: seragam sekolah, seragam pramugari, seragam 
polisi, seragam suster, jilbab atau apapun yang dikehendaki oleh 
pasar. tapi, kami tidak dapat menjamin bahwa pakaian itu bebas dari 
penyakit kelamin." 

"akhir-akhir ini," kata germo, "jilbab sedang in, populer di antara 
para lelaki hidung belang yang 'sok islami'. bahkan di antara para 
pelanggan ada yang secara khusus menghendaki pesanannya mengenakan 
mukena sebelum melayaninya. tujuannya semata-mata hanyalah untuk 
meningkatkan gairah." 

batin saya, "uedan! jangan-jangan pelanggan itu juga ingin menghina 
atribut yang dipakainya itu.dasar laki-laki 'pervert', maunya aneh-
aneh... aya-aya wae..."

kesimpulan:

'casing' hanyalah bungkus...
 





Kirim email ke