Rekan Yonsatu Yth, Wah rame juga topik ini jadinya. Saya jadi ingin nimbrung. Barang kali = kalau kita lihat dari kacamata lain dimana faktor emosi bisa = kesampingkan dan berusaha melihatnya secara gamblang, moga2 apa yang = sebetulnya menjadi "concern" bangsa ini bisa terlihat jelas. Mungkin = persoalannya tidak bisa dijadikan mudah/sederhana dan gamblang, tetapi = kita coba berusaha kearah itu.
Masalahnya adalah privatisasi BUMN, BPPN jual perusahaan (asset = nasional) dengan murah. Kemudian soal WTO, IMF, World Bank, Globalisasi, = AFTA, APEC, NAFTA, EEC dan lain2 sampai kepada penjajahan ekonomi yang = kuat terhadap si lemah, bisa2 merembet kepada kapitalist, sosialis, = komunis, ekonomi terpimpin, marhaen, sara dan sebagainya. Ujung2nya kita = tambah pusing. Dari pengalaman Lee Kuan Yew waktu membangun Singapore tahun 1965, salah = satu yang paling berharga waktu itu adalah lapangan kerja bagi rakyat = Singapore. Mereka tidak punya resource spt Indonesia. Kepemilikan = perusahaan tidak penting. Yang penting modal bisa masuk memberikan = lapangan kerja baru, rakyat dapat sumber pemasukan untuk biaya hidup = pembelanjaan lainnya. Dengan demikian income per capita naik dan taraf = kemakmuran rakyat meningkat. Kalau dilihat lebih lanjut, perusahaan = termasuk BUMN adalah alat produksi mandapatkan nilai tambah yang yang = akan dinikmati oleh negara (rakyat), melalui pajak, lapangan kerja, = dividen dari keuntungan dan lain2. Bagaimana kalau seluruh roda perekonomian dikuasai asing. Penggerak roda = ekonomi adalah SDM yang menjalankan usaha. Disinilah kita orang adu = pintar dengan bangsa lain. Bisa nggak kita berpartisipasi dan terpakai = didalam kegiatan ekonomi Indonesia?? Disamping itu regulasi pemerintah = yang adil dan tepat sangatlah diperlukan. Tentunya regulasi tersebut = dibuat berdasarkan interest yang menguntungkan bangsa kita!! Amerika dan = Jepang jelas sekali adalah begitu begitu. Siapa yang buat regulasi?? Ya = tentunya SDM Indonesia-lah!! Dari segi asset negara (rakyat). Yang sebenar asset, milik kita adalah = potensi alam (tambang, hasil laut, cuaca dan kondisi tanah dll) yang ada = didalam kandungan negara ini dan potensi SDM untuk mengeluarkannya = menjadi "harta" yang bisa dinikmati rakyat. Perusahaan tidak lain adalah = alat produksi yang dikelola SDM (manusianya). Hasilnya adalah nilai = tambah yang bisa didapat dan inilah yang betul2 langsung jadi milik = kita/rakyat.=20 Sekarang kita buat pertanyaan: 1. Siapa yang salah kalau BPPN jual asset perusahaan (alat produksi yang = sakit dan tidak produktif) kurang dari seperlima dari harga beli yang = dicatatkan didalam pinjaman (hutang) waktu membangunnya?? Kelihatannya = nilai real asset tersebut memang tidak jauh dari penawarannya (sudah di = appraised oleh pihak "netral" mungkin begitu). Menurut saya yang keliru = adalah pinjaman hutangnya melebihi dari harga real, kemudian pemerintah = menanggulanginya dengan BLBI atau bantuan lainnya, supaya yang = meminjamkan tidak mati. Siapa yang mermbuat pinjaman hutang dan yang = menyetujuinya?? Ya tentunya SDM pelaku ekonomi tadilah!! Asset dan = perusahaan adalah benda mati, yang harganya (nilainya) sudah tetap, = tidak banya bervariasi. Kasihan BPPN jadi mainan dan bulan2an. 2. Mana yang penting. Kita (rakyat) punya perusahaan tetapi memberikan = lapangan kerja terbatas (karena mungkin perusahaan tsb kiprahnya = dikandang sendiri, kemampuan SDM juga terbatas), potensi pemberian = deviden dan pajak juga terbatas. Atau banyak perusahaan asing beroperasi = di Indonesia (modal asing), lapangan kerja banyak terbuka. SDM kita ada = training ground untuk jadi professional seperti orang asing (bersaing = dan adu pintar). Apakan ekonomi kita dijajah asing?? Belum tentu (!), = yang mambuat aturan dinegara sendiri kan kita2 orang juga, kecuali kalau = kita2 orang bego tidak bisa buat aturan untuk memakmurkan rakyatnya. = Jawabannya adalah kemampuan SDM lagi. 3. Kalau bisa potensi alam kita dapat diubah dengan cepat menjadi produk = yang memberikan nilai tambah kepada "harta" negara atau rakyat kita, = rasanya kita tidak begitu "concern" siapa yang punya alat produksinya = (dengan kata lain perusahaannya). Alat produksi (milik nasional atau = asing) adalah alat produksi yang perlu biaya untuk memproduksikan = sesuatu. Selama produk dan produksinya punya kita (rakyat) boleh saja = alat produksinya di-subkontrak-kan kepada yang mampu (asing) memberikan = hasil dengan cepat dan lebih menguntungkan. 4. "Katanya" tujuan globalisasi ekonomi dengan perangkatnya (WTO, AFTA, = IMF, World Bank, dan lain2ya) adalah alat untuk mencegah perang besar = (perang dunia, nuklir dsb) yang penyebab utamanya adalah perbenturan = kepentingan ekonomi bangsa2 kuat. Globalisasi dan perangkatnya = memberikan fasilitas (fasilitator) untuk bernegosiasi, berunding kalau = ada terjadi pertentangan kepentingan terutama negara kuat supaya mereka = tidak ambil jalan senjata (militer) untuk menyelesaikan pemenuhan = kepentingannya tersebut. Tujuannya adalah untuk menimbulkan "demokrasi = ekonomi dunia". Selama didapat penyelesaian yang memuaskan para pihak = tentu perang besar dapat dicegah. Sekarang terpulang kepada kemampuan = SDM Indonesia untuk memainkannya supaya keuntungan bagi rakyat Indonesia = bisa didapat sebanyak mungkin. Kalau arus dunia bergerak kearah sana, = yang melawan arus akan tergilas "sooner or later" Kalau dilihat dari uraian diatas yang penting kita punyai adalah SDM = yang mampu, penguasaan technology, serta system regulasi yang menunjang. = Provided para elite politik kita punya gambaran yang jelas cara = membangun bangsa ini. Mereka dapat menciptakan kestabilan politik dan = keamanan yang kondusif untuk itu. Moga2 ini bisa menjadi sumbang = pikiran.=20 Sekian dulu untuk merangsang diskusi. Salam Indradjaja Dalel -----Original Message----- From: Abas F Soeriawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED]]=20 Sent: 25 April 2002 11:31 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Re: FW: [privatisasi_pertamina] Skenario Privatisasi = Pertamina Bung Sodik, Tantangan manusia sejak jaman Nabi Adam, --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu> 1 Mail/day : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>