EVY ARYANTI <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Ass.Wr.Wb.
 
Saya sudah membaca dan mempelajari 'Crash Program'-Re Building Yon I/ITB yang dibuat 
oleh P' Susilo, P' Priyo, P' Tjipto, P' Indradjaya Dalel, P' Budiono dkk.
Mohon ma'af, saya tidak bisa hadir dalam pertemuan tgl 3 September karena saat itu 
saya tidak berada di Bandung (keluar kota).
 
Crash Program yang disusun oleh P' Susilo sudah sangat bagus, demikian juga dengan 
konsep 'Team Task Force' yang diusulkan oleh P' Priyo.
 
Saya tertarik untuk menanggapi komentar P' Budiono (pada saat pertemuan di Jakarta), 
yaitu bagaimana cara mengukur keberhasilan crash program tsb ?
Menurut saya hal ini sangat penting, karena pengukuran adalah suatu hal yang vital 
dalam melakukan evaluasi atau pengendalian terhadap suatu project.
 
Sebelum melangkah ke 'Crash Program', saya kira perlu dirumuskan terlebih dahulu suatu 
'Visi Komprehensif' dari Organisasi Yon I/ITB agar diperoleh gambaran yang jelas 
tentang PERAN, Tujuan Dasar, Karakteristik dan Filosofi Organisasi Yon I/ITB di 'MASA 
DATANG'.  Karena yang saya amati selama ini, rasanya belum pernah dirumuskan suatu 
'Visi Komprehensif' Yon I/ITB (Suatu 'Visi Bersama' yang disusun secara bersama-sama 
dan melibatkan semua pihak yang terkait), dan kelihatannya visi-misi Yon I/ITB selalu 
berubah-ubah sesuai dengan visi-misi pribadi DanYon (2x)-nya.
 
Untuk pengukuran kinerja/efektivitas dari 'crash program' yang telah disusun oleh P' 
Susilo, saya kira bisa digunakan pendekatan 'BSC' (Balance Score Card) sebagai berikut:
Setelah 'visi komprehensif' Yon I/ITB dirumuskan, visi tsb lalu dirinci/dijabarkan 
berdasarkan 5 perspektif yaitu:
 
1.  Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
 Yaitu berbagai prioritas untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi organisasi, 
inovasi dan pertumbuhan secara organisational.
 
2.  Perspektif Proses Internal
Yaitu prioritas strategi atas berbagai proses pendidikan/pembinaan dalam tubuh Yon 
I/ITB yang berorientasi pada peningkatan kompetensi menjadi 'manusia unggul'.
 
3.  Perspektif Customer (Mahasiswa ITB, ITB, dan Masyarakat)
Yaitu strategi menciptakan nilai tambah (added value), differensiasi dan kepuasan dari 
mahasiswa ITB (calon/kader Yon I dan mahasiswa ITB secara umum), ITB dan masyarakat.
 
4.  Perspektif Alumni Yon I/ITB
Yaitu strategi menciptakan 'sinergy' antara Yon I/ITB dan para alumni-nya.
 
5.  Perspektif Keuangan 
Yaitu strategi pembiayaan, pengelolaan keuangan dan profitabilitas. 
 
Ke-lima (5) perspektif tsb di atas adalah 'ASPEK-ASPEK YANG DIUKUR'.
Kemudian dari ke-lima perspektif di atas, untuk masing-masing perspektif (satu per 
satu) dirinci/dijabarkan lagi ke bawahnya (vertikal ke bawah):
1.  Goal 
2.  Strategys
3.  Objectives
4.  Programs
5.  Targets (tolak ukur/measures dan targetnya)
 
Susunan visi, perspektif (5 bagian), goals, strategys, objectives, programs dan 
targets (tolak ukur/mesures dan target-nya) akan membentuk suatu bagan 
kotak-kotak/kartu-kartu/ 'bagan scorecard' (bisa membayangkannya kan ?).
 
Jika semuanya sudah tersusun (dijabarkan) dalam suatu bagan scorecard, kita tinggal 
mengembangkan tolak ukur kunci, top level score dan kemudian mengukur dan 
menyeimbangkannya.
Dengan balance scorecard tsb segala sesuatunya bisa terukur dan kita bisa melakukan 
evaluasi/pengendalian/kontrol terhadap efektivitas/kinerja dari organisasi pelaksana 
'crash program' tsb.
 
Program-program yang diusulkan P' Susilo dalam 'crash program' bisa 
dikelompok-kelompokkan ke dalam 5 (lima) perspektif tsb di atas, demikian juga dengan 
team-team-nya, sehingga proses mentoring yang dilakukan oleh alumni bisa lebih 
terarah/fokus.
Mengingat terbatasnya personil Yon I/ITB, saya kira beberapa team bisa 
digabung-gabungkan dalam satu team leader, mungkin lebih baik jika team-team tsb di 
kelompokkan saja menjadi 5 team leader sesuai dengan persektif program/kegiatannya, 
jadi lebih ringkas.
 
 
Wass.Wr.Wb.
Evy Aryanti
 
NB:
Saya ingin menanggapi statement P' Susilo pada hal 5 tentang 'Concerns Alumni'.  Di 
situ dikatakan 'Kegiatan kursus yang mengadopsi buku-buku hanya akan menambah 
kebingungan para mahasiswa'.
Wah P' Susilo mendapatkan kesimpulan itu darimana ?
Saya kira buku-buku yang saya sebutkan dalam program-program training tsb, sifatnya 
memperkaya materi.  Justru jika teori-teori dalam buku tsb disusun/didesign ke dalam 
suatu materi kursus , malah akan menambah/mempertajam pemahaman terhadap isi buku-buku 
tsb, karena dalam suatu materi training/kursus yang diajarkan bukan hanya teori-teori 
saja tapi disertai dengan contoh-contoh aplikasi/penerapan praktis-nya dalam kegiatan 
sehari-hari.  Sorry, kalau ada kata-kata yang kurang berkenan.
 
 
  
    
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
---------------------------

_________________________________________________________________
The new MSN 8: smart spam protection and 2 months FREE* 
http://join.msn.com/?page=features/junkmail


---[Anggota YON-1 ITB]------------------------------------------

Milis Internal Keluarga Besar YON-1 ITB Bandung.
Diluar anggota dilarang masuk, anggota dilarang keluar, hanya boleh 
cuti :-)




---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software


---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Kirim email ke