Naah , ini sudah mulai positif ,....
Kita memerlukan sikap toleran dan persaudaraan semacam ini ,..
Inilah yang membuat Indonesia mampu memerdekakan bangsanya setelah 
dijajah 350 tahun dan terpecah-pecah dalam berbagai suku , ras , agama 
dan berbagai perbedaan lainnya .
Salam hangat buat Mansyah , Sharif dan Dimas Sukris ,..
Wassalam,
Priyo PS
------------------------Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Thu, 13 Nov 2003 10:19:05 +0100
Subject: [yonsatu] Re: Ekslusif dan Inklusif

> Hello rekans semua,
> Sharif Dayan wrote:
> >Bangsa kita memang masih membutuhkan didikan mengenai bagaimana
> caranya
> >hidup saling menghargai. Paling tidak Korps bisa diharapkan untuk 
> berjalan
> >paling depan dalam hal ini. Dengan demikian, tugas para penerus kita
> akan
> >menjadi lebih mudah karena kita sudah memulainya. Okeeh ?
> 
> Saya setuju sekali ini.  Saya jadi ingat, di RT saya tinggal dulu di 
> Bandung, ada satu keluarga Katholik.  Pada waktu Natal, kami berkunjung
> kerumah mereka untuk mengucapkan selamat natal.  Warga yang lain tidak
> ada 
> satupun yang datang mengucapkan selamat, karena menurut mereka itu
> haram. 
> Sebaliknya pada saat Lebaran, warga katholik ini justru datang
> berkunjung 
> kepada seluruh warga muslim untuk mengucapkan selamat.  Dalam hati saya
> berkata, betapa asosialnya warga muslim di RT saya ini.  Tapi, ya mau 
> bagaimana lagi, diajarinnya ya begitu itu sih sama orang2 yang 
> diaku/mengaku paling paham soal Islam.
> 
> Waktu adik kami berkunjung ke Belanda dan pulang ke Indonesia dengan 
> membawa oleh2 dari kami yang berupa air suci Lourdes buat warga
> Katholik 
> itu, matanya basah dilinangi air mata ketika menerimanya.  Dengan
> tersedu2 
> dia lalu mengatakan bahwa sejak kami meninggalkan Indonesia hampir 4
> tahun 
> yll, sama sekali tidak ada seorangpun warga RT yang mau mengucapkan 
> selamat kepadanya di hari Natal.  Sambil berlinang air mata dia bilang
> ke 
> adik kami, bhw dia tidak akan melupakan kami sampai akhir hayatnya. 
> 
> Aduuh, hati saya amat sangat tersentuh mendengar pesannya itu.  Betapa 
> indahnya hubungan antar manusia kalau kita mampu menembus barrier 
> kepicikan pikiran dan kekakuan hati kita, untuk kemudian memberikan
> cinta 
> kasih yang tulus kepada sesama, tanpa melihat embel2 agama.
> 
> Saya amat sangat setuju dengan rekan Sharif bahwa Korps seyogyanya 
> berjalan di barisan terdepan dalam memberi contoh kerukunan hidup umat 
> beragama di Republik ini.
> 
> Salam hangat,
> Hermansyah XIV.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Sharif Dayan <[EMAIL PROTECTED]>
> 11/12/2003 20:48
> Please respond to yonsatu
> 
>  
>         To:     Yon 1 Mahawarman <[EMAIL PROTECTED]>
>         cc: 
>         Subject:        [yonsatu] Re: Ekslusif dan Inklusif
> 
> 
> Widya Çastrena Dharmasiddha !
> 
> At 22:52 12-11-2003 +0700, "Edy Christiono" wrote:
> 
> >saya muslim, istri dan anak2 saya kristen.......sejauh ini aman-aman
> >saja...........
> 
> Ayah saya Muslim, Ibu saya Protestan. Saya dan adik dipersilakan
> memilih 
> apa
> yang akan dianut. Sampai dengan SMA, saya suka mengikuti Mata Pelajaran
> Agama Islam, walau pada usia SD sudah dibaptis di gereja. Bagi saya,
> mempelajari apa pun ada manfaatnya. Lagi pula, kami dibesarkan dalam 
> komplek
> sebuah BUMN, yang heterogen dalam hal agama.
> 
> Sepengetahuan saya -entah pada surah apa dinyatakan dalam Al Qur'an- 
> memang
> pria Muslim tidak boleh menikah dengan wanita ahli kitab. Kalau boleh 
> tahu,
> bagaimana tahapannya, sehingga Anda menikah dengan wanita Kristen ?
> 
> 
> >saya yakin jika memang Tuhan ada tentunya di
> >kehidupan kekal nanti nggak bagi-bagi kapling seperti real estate
> 
> Sampai saat ini, masih merupakan misteri bagi saya, bagaimana tiap-tiap
> orang bisa meyakini mengenai sesuatu yang berada di luar dirinya.
> Termasuk
> dalam hal ini adalah yang atheis. Bagi saya, komunis atau sosialis
> tidak
> berarti tidak beragama atau tidak memiliki keyakinan mengenai kekuatan 
> lain
> di luar dirinya. Sebaliknya, yang menyatakan diri beragama -dst...-
> belum
> tentu mengikuti syariat yang seharusnya mereka patuhi.
> 
> Masih dalam nada yang sama, saya pernah bertanyatanya, bagaimana
> mungkin 
> ada
> tentara -yang salah satu kewenangan yang diberikan padanya adalah boleh
> membunuh dalam menjalankan tugasnya- yang menjalankan kehidupan sesuai
> keyakinannya.
> 
> 
> >kalau sudah kemaleman dan masih nyanyi keras-keras
> >ngganggu tetangga....."jumpmaster"nya  sukris keluar..........turun ke
> bawah
> >dan berkata "maaf saudara-saudara sekalian sudah malam jangan
> keras-keras
> >nyanyinya , cukup sudah,   sekarang waktunya saudara-saudara  pulang 
> !!!!!!"
> >pulang...........
> 
> Dalam mengikuti ibadah-ibadah keluarga -mingguan, dibagi dalam sektor 
> sesuai
> pengelompokan tempat tinggal, merupakan rangkaian ibadah umum pada hari
> Minggu- saya sering merasa kurang sreg ketika seusai ibadah -sekitar 
> 20:30-
> diikuti dengan berlatih paduan suara. Tidak begitu menjadi masalah 
> -menurut
> saya- kalau para tetangga juga Kristen. Tapi kalau bukan, maka saya
> menganggap hal itu sudah mengganggu.
> 
> Pada kesempatan Hari Raya Idul Fitri, saya menyadari bahwa warga sektor
> yang
> saya kenali ternyata tidak mengunjungi warga Muslim yang tinggal 
> bertetangga
> dengan gereja. Saya kira hal itu kurang baik, sehingga pada tahun 
> berikutnya
> saya berprakarsa mengunjungi keluarga Ketua RT.
> 
> Bangsa kita memang masih membutuhkan didikan mengenai bagaimana caranya
> hidup saling menghargai. Paling tidak Korps bisa diharapkan untuk
> berjalan
> paling depan dalam hal ini. Dengan demikian, tugas para penerus kita
> akan
> menjadi lebih mudah karena kita sudah memulainya. Okeeh ?
> :-)
> 
> 
> Sharif Dayan
> 
> 
> --[YONSATU - 
> ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> 
> 
> 
> 
> 
> --[YONSATU -
> ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> 
> 



--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Kirim email ke