Wah, saya seneng sekali punya senior yang sangat kritis dan open minded seperti mas Joni ini. Bikin para yuniornya tambah pinter aja, soalnya musti bener2 mikir sebelum nulis atau ngomong. Jadi prinsip 'kumaha engke wae' kelihatannya nggak berlaku sama mas Joni ini, he he he. Saya coba jawab pertanyaan mas Joni ya.
Para anggota keluarga kerajaan (kingdom/koningkrijk) belanda memang di 'bijgezet' di ruang bawah tanah gereja Nieuwe Kerk di Delft. Di 'bijgezet' ini artinya diletakkan diatas lantai, atau diatas papan penyangga (semacam rak), kalau lantai dibawahnya sudah diisi oleh peti mati anggota keluarga yang lebih dulu wafat. Jadi mereka memang tidak di 'begraven', alias nggak dikubur didalam tanah. Tapi, ruang bawah tanah itu sendiri memang berada dibawah lantai gereja, jadi secara nggak langsung ya bisa diartikan dikubur juga, tapi dikuburnya nggak ditimbun, melainkan didalam ruang. Tradisi 'bijzetting' di gereja Nieuwe Kerk Delft ini mulai dilakukan tahun 1584 ketika Prins Willem van Oranje, the father of the homelandnya bangsa belanda (Vader des vaderlands), mati terbunuh. Sebenarnya makam keluarga bangsawan Van Oranje adalah di ruang bawah tanah gereja Grote Kerk di Breda. Tapi, pada saat itu Breda sedang dikuasai Spanyol. Oleh karena itu, Willem van Oranje di 'bijgezet' di Delft, kota tempat beliau tinggal, yang selanjutnya menjadi tradisi hingga sekarang. (please checkout: http://members.home.nl/pushkar/oranje13.html). Orang belanda juga menggunakan istilah 'begraven' untuk 'bijzetting' ini kalau mereka ingin menyampaikan informasi yang sifatnya umum, yaitu pemakaman. Barulah ketika mereka akan menginformasikan proses pemakamannya sendiri, mereka bilang 'bijzetting'. Mudah2an saya nggak bikin mas Joni binun, eh bingung nih. Salam hangat, HermanSyah XIV. "Akhmad Bukhari Saleh" <[EMAIL PROTECTED]> 03/30/2004 18:21 Please respond to yonsatu To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject: [yonsatu] Re: Princess Juliana dimakamkan Saya rada-rada mengerti bahasa Belanda, tetapi bukan karena belajar formil, cuma dari dengar-dengar sana-sini. Menyimak berita "pemakaman" Prinses Juliana ini, yang luas disiarkan media massa di seluruh dunia, karena pengetahuan yang terbatas itu saya jadi bingung melihat istilah yang dipakai untuk mengatakan "pemakaman" ini (karena itu kata "pemakaman" tersebut di sini saya beri tanda petik). Saya harap Hermansyah bisa menjelaskannya. Di media massa, kalau beritanya bah. Belanda, selalu dipakai istilah "bijgezet" untuk "pemakaman" Prinses Juliana ini. Kenapa koq tidak dipakai kata "begravend" ya? Apakah "bijgezet" ini sama dengan "begravend", tetapi khusus untuk kaum ningrat (jadi seperti beda antara "penguburan" dengan "pemakaman")? Ataukah "bijgezet" itu lain dengan "begravend", dan kenyataannya memang Zijne Hoogheid was eigenlijk niet begravend, maar bijgezet, tetapi lantas bagaimana perbedaannya? (Tapi jelasinnya bah. Indonesia saja ya, kalau bah. Belanda lagi, saya nggak ngerti juga...) Wasalam. ===================== --[YONSATU - ITB]--------------------------------------------- Arsip : <http://yonsatu.mahawarman.net> atau <http://news.mahawarman.net> News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman Other Info : <http://www.mahawarman.net>