Hi Bung Poltak

Maaf saya ikut nimbrung tanpa introduksi.

Saya kira economic instincts adalah universal dan pre-dates economic
sciences. 

Economic sciences try to explain in structured and scientific ways the
mechanics of economic instincts but did not discover it let alone
invented it.

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Pioltak Hotradero
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> At 08:19 PM 9/17/2007, you wrote:
> 
> >Pendek aja.
> >
> >Sangat penting, karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Kalau
ada ekonom
> >yg hanya memikirkan hajat hidup sedikit orang, lebih baik dia jadi
> >konsultannya saja, atau jadi businessmen sekalian.
> 
> 
> Boleh dikata hampir semua orang adalah ekonom (terselubung).
> Bedanya, ada yang ngerti mekanisme - dan ada yang tidak.
> Buktinya?  Orang menghabiskan 1/3 dari hari kerjanya (kira-kira 8 jam 
> sehari) hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.  Siapa bisa bilang 
> ekonomi tidak penting?  Siapa bilang ekonomi itu cuma masalah 
> pendekatan top-bottom...?
> 
> 
> Beberapa hari yang lalu saya sempat ngobrol dengan teman - dan 
> terlontar hal berikut:
> 
> - Uang itu tidak punya agama.
> - Pada banyak keadaan - ternyata orang ngomong soal agama semata-mata 
> supaya bisa dapat uang.
> - Karena ekonomi cuma memperhatikan tingkah laku - ternyata setiap 
> orang itu jujur dalam motif - yaitu ingin memperoleh lebih dari 
> segala keterbatasannya.
> 
> (kata: agama di atas bisa diganti dengan politik, keadilan, 
> kesejahteraan, "kepentingan rakyat", dll.)
> 
> Nah apa itu bukan artinya bahwa hampir semua orang adalah ekonom 
> (terselubung)...?
>


Kirim email ke