Menurut saya penataran P4 tidak mencapai apa2 (sewaktu masuk kuliah)  
karena tidak terstruktur baik. Yang terasa di masa itu adalah tekanan  
senior melalui acara insiasi. Harusnya penataran ini dipisah sehingga  
konsentrasi tidak terpecah.

Diluar itu, pelajaran PMP rasanya cukup tanpa harus ada penataran lagi.

Salam..

On iPhone

On 7 Oct 2009, at 08:32, will_b...@yahoo.com wrote:

> Sik sik sik......
>
> Apanya yang salah dengan P4 ???
> Tanpa P4 dan PMP di sekolah,
> Apa ya ada yang tertarik baca pancasila dan memahami UUD 45.
> Kenapa P4 tidak dilihat sebagai sekedar training, tentang dasar  
> negara. Seperti training lainnya, yang kadang berguna kadang nggak.  
> Yang kadang kepake, kadang nggak juga.
>
> Wah, wah, wah,
> Kalo menghujat pemerintah kok ya gampang bener. Apa ya gak nglihat  
> di jaman Sukarno dan Suharto, Indonesia dalam beberapa segi mendapat  
> penghormatan dan kebesarannya. Pancasila mendapat perhatian untuk  
> diisi.
>
> Bilapun mereka ada kesalahan, mbok ya di tetapkan salahnya mana. Dan  
> kalo mau ngisi Pancasila dengan content kita sekarang, ya mbok ya  
> barengan di isi, tanpa nyalahin P4 nya.
>
> Sorry bro, aku ngrasa P4 cukup bermanfaat, minimal untuk menggelitik  
> daya kritis kita, mengenal kebenaran dari kesalahan, daripada  
> Pancasila dan UUD 45 gak kesentuh sama sekali.
>
> Salam,
>
> Wbo.
>
>
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: "Rachmad M" <rachm...@yahoo.com>
> Date: Wed, 07 Oct 2009 04:26:04
> To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
> Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA
>
>
> Setelah ngupi, saya anda benar mas..... P4 ternyata justru merusak  
> pandangan kita terhadap Pancasila. Pancasila seharusnya biarkan saja  
> begitu, gak perlu dijadikan indoktrinasi apalagi dijadikan ideologi  
> partai. Dia adalah nilai-nilai luhur kehidupan berbangsa negara yang  
> gak perlu di obok-obok lagi....
>
>
> Salam
>
> RM
>
>
>
>
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_...@... wrote:
>>
>> Yg basi P4 nya
>>
>> Baca lagi tulisan sy mas, kalo masih ngga ngerti ngopi dulu.
>>
>> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
>>
>> -----Original Message-----
>> From: "Rachmad M" <rachm...@...>
>> Date: Wed, 07 Oct 2009 04:02:18
>> To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
>> Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA
>>
>>
>> Kalau sudah basi, kita ganti dong dengan misalnya 'amanah'. Seperti  
>> dah banyak terlontar, kita butuh pemimpin yang 'amanah' dan kata  
>> ini seperti kata sapu jagad yang bisa mengganti Pancasila.
>>
>> Masalahnya amanah ini sebetulnya bias. Seorang teroris juga  
>> menganggap tidakannya amanah karena dia punya ukuran sendiri  
>> terhadap kata 'amanah'. Sementara Pancasila sebagai suatu dasar  
>> negara ya begitu itu adanya. Kalau gak suka kata tida berketuhanan  
>> kita ganti dengan kata 'kurang' terhadap sumua sila maka hasilnya  
>> juga akan lucu :-)
>>
>>
>> Salam
>>
>> RM
>> Belum pernah ikut P4
>>
>>
>>
>>
>>
>> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_w4w@ wrote:
>>>
>>> Saya juga sepakat,
>>>
>>> Saya melihatnya Pancasila adalah sebuah janji bersama yg  
>>> mengakomodasi kebinekaan etnik, budaya dan aliran pada waktu itu.
>>>
>>> Implementasinya ya ... disesuaikan kebutuhan jaman.
>>>
>>> Seperti butir butir P4 jaman orba, mungkin sesuai untuk jaman  
>>> itu ... Sekarang ya maaf saja sdh basi.
>>>
>>> Kalau ada yg kemudian mencoba mengimplementasikan nya kedalam  
>>> ekonomi, demokrasi dsb ... sejauh ini masih klaim sepihak saja.
>>>
>>> Apa bener demokrasi ala pak Harto itu demokrasi Pancasila?
>>> Apa bener ekonomi seperti yg di gagas prof murbiyanto dkk yg  
>>> disebut ekonomi pancasila?
>>>
>>> Misal Sila 4, tentang perwakilan : bisa diterjemahkan sebagai  
>>> demokrasi terpimpin ala Sukarno, Demokrasi Kekeluargaan ala  
>>> Suharto dan Demokrasi Liberal ala pasca reformasi.
>>>
>>> Demikian juga sila ke tentang keadilan sosial. Adil disini kan  
>>> relatif, menurut siapa? Mungkin ada yg mengkalim kekayaan harus  
>>> dibagi rata. Tapi saya juga bisa bilang pembagian yg berkeadilan  
>>> sosial hanya bisa dilakukan menurut mekanisme pasar yg efisien.
>>> Yang bekerja lebih keras,lebih innovative mendapat bagian yg lebih  
>>> besar dst.
>>>
>>> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
>>>
>>> -----Original Message-----
>>> From: "Oka Widana" <oka.widana@>
>>> Date: Wed, 7 Oct 2009 10:20:56
>>> To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
>>> Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA
>>>
>>> Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan  
>>> Anda ke
>>> Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri  
>>> Negara, yang
>>> merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa  
>>> Indonesia
>>> itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau  
>>> akan diapakan
>>> pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan
>>> bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah,  
>>> masihlah
>>> wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila.
>>>
>>>
>>>
>>> Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan
>>> pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg  
>>> dinamakan P4.
>>> Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah,  
>>> karena
>>> bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara,  
>>> saya kira itu
>>> adalah tahapan belajar yang harus kita lalui.  Setelah era P4,  
>>> seolah-olah
>>> Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4,
>>> menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau  
>>> belum ada
>>> penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya...
>>>
>>>
>>>
>>> Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong  
>>> dia baru
>>> melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau  
>>> melihat, didalam
>>> wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman  
>>> bangsa ini
>>> selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2  
>>> lain saya
>>> kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini.
>>>
>>>
>>>
>>> Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara
>>> Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci
>>> (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan  
>>> lain.. (wong
>>> Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah  
>>> berani
>>> karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah  
>>> kapitalisme
>>> modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus
>>> diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak  
>>> akan pernah
>>> penuh.
>>>
>>>
>>>
>>> Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga  
>>> Negara. Jangan
>>> Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi,  
>>> entar
>>> balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas  
>>> Pemerintah,
>>> yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan  
>>> MPR, disitu
>>> ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap  
>>> sakral saja
>>> bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan  
>>> cara
>>> tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance  
>>> yg lebih
>>> jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata
>>> mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa  
>>> melangkah lebih
>>> jauh...
>>>
>>>
>>>
>>> Sebagai Moderator, saya tak ingin menutup diskusi mengenai  
>>> Pancasila ini,
>>> tapi memang kesimpulannya ngak akan jauh dari yang saya tuliskan  
>>> diatas.
>>> Kalo mau dilanjutkan silahkan sajalah...untuk membedakan dengan  
>>> topik yang
>>> terkait ekonomi, maka dibawah thread Pancasila, kita hanya akan  
>>> membahas
>>> hal2 diluar ekonomi. Hal-hal mengenai Ekonomi Pancasila, saya  
>>> sarankan
>>> dibawah traead Ekonomi Pancasila.
>>>
>>>
>>>
>>> Salam,
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
>>> [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Hok An
>>> Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:38 AM
>>> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
>>> Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Bung Poltak,
>>>
>>> bagi saya Pancasila tadinya adalah janji bentuk dari negara (waktu  
>>> itu
>>> cuma RI).
>>> Isinya adalah kompromi dari kelompok2 yang mendukung lingkaran kecil
>>> sekitar BPKNIP.
>>> Pada awalnya cuma ada 4 sila. Akhirnya jadi 5 sebab kelompok2  
>>> minoritas
>>> menuntut masuknya perikemanusian.
>>> Azas perikemanusian diaktualisasi sesudah UUD 45 diganti dengan
>>> UUDSementara dimana seluruh konvensi PBB yaitu apa yang namanya Hak2
>>> Azasi Manusia (HAM) diadopsi dalam UUD ini.
>>> Jadi Indonesia adalah satu negara yang pertama mengakui HAM.
>>> Tetapi mengakui kita sekarang tahu semua ternyata bukan  
>>> melaksanakan.
>>>
>>> Yang terjadi malah degradasi sistem negara hukum sampai nyaris  
>>> hilang.
>>> Yang hilang bukan hanya sistem hukum, tetapi juga norma dan etika.
>>> Singkat kata sesungguhnya konsensus nasional tentang baik dan buruk,
>>> benar dan salah sudah dalam keadaan lumpuh.
>>>
>>> Perlu dikaji ada atau tidak lembaga negara yang bertugas mengawasi  
>>> dan
>>> menerapkan sistem hukum, norma dan etika dalam negara kita.
>>> Sesungguhnya badan tertinggi adalah MPR. Tetapi badan ini sudah  
>>> maya,
>>> sebab fungsi yang nyata tidak jelas lagi. Sebetulnya MPR adalah  
>>> badan
>>> yang bertugas menyusun sistem nilai apakah UU yang ada sesuai dengan
>>> Pancasila atau tidak. Berdasarkan sistem nilai ini harusnya setiap
>>> undang2 bisa dinilai oleh Makamah konstitusi apakah masih berlaku.
>>>
>>> Dalam praktek se-hari2 harusnya ada menteri UUD yang bertugas  
>>> mendidik
>>> dan mengawasi semua unit2 kenegaraan supaya bekerja dalam kerangka  
>>> UUD.
>>> Di Indonesia fungsi ini tidak jelas ada di departemen apa. Harusnya
>>> jabatan ini dipegang oleh Menteri Dalam Negeri yang 10 tahun  
>>> terakhir
>>> ini se-olah2 kehilangan perannya sebagai juru pimpin tata negara  
>>> kita.
>>>
>>> Jadi Pancasila dan aparatnya yaitu seluruh sistem perundangan kita  
>>> ini
>>> belum bisa atau tidak selalu bisa ditagih, mirip obat placebo. Merek
>>> sudah ada tapi isinya masih kosong.
>>> Mengatasi masalah ini tidak mudah, sebab visi politik untuk itu  
>>> belum ada.
>>> Sebab itu perlu ditanamkan idealisme supaya visi negara modern  
>>> dengan
>>> tata negara yang jelas bisa jadi infrastruktur politik kita  
>>> dikemudian hari.
>>>
>>> Salam
>>>
>>> Hok An
>>>
>>> Poltak Hotradero schrieb:
>>>>
>>>>
>>>> At 11:40 AM 10/6/2009, you wrote:
>>>>> Aku jd tertarik jg comment. Menurutku semua pemikiran/konsep  
>>>>> selalu
>>>>> merupakan respond terhadap tantangan jaman dan waktu. Jd, ada
>>>>> assumsi yg melandasi konsep tsb.
>>>>>
>>>>> Asumsi2 dasar ekonomi kapitalis, sosialis rasanya sudah jelas. Yg
>>>>> rasanya belum jelas ialah ekebenarnya apa sih asumsi2 ekonomi  
>>>>> Pancasila?
>>>>
>>>> Bung Enda,
>>>>
>>>> Itu dia bagian dari pertanyaan saya sejak berhari-hari yang lewat.
>>>> Pancasila itu konkritnya apa? (dan sama dengan itu - ekonomi
>>>> Pancasila itu konkritnya apa?)
>>>>
>>>> Kayaknya masih belum terjawab.
>>>> Dan kalau memang belum terjawab -- bagaimana kita bisa tahu ekonomi
>>>> pancasila (apapun itu) adalah penyelesaian atas masalah ekonomi  
>>>> kita?
>>>>
>>>> Bila ternyata Pancasila tidak mendorong penegakan hukum atau
>>>> meritocracy -- maka semakin berkuranglah poin untuk menyatakan  
>>>> bahwa
>>>> ekonomi pancasila adalah resep yang tepat...
>>>>
>>>> Sekadar jadi gerakan moral ya silahkan saja -- tetapi sebagai  
>>>> "agama"
>>>> atau doktrin ekonomi -- Pancasila rasanya sudah terlalu jauh.
>>>>
>>>>> Pertanyaan berikutnya tentu, seberapa penting sebenarnya asumsi  
>>>>> tsb
>>>>> dibawa dalam tahap operasional. [Aku sendiri pernah schock baca
>>>>> paper lama dari Milton Friedman "The Methodology of Positive
>>>>> Economics", yg kurang lebih bilang bhw unrealistics assumsi dalam
>>>>> teori ekonomi tidaklah penting, selama teori tsb menghasilkan
>>>
>>> .
>>>
>>> Image removed by sender.
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>>
>>>
>>>
>>> ------------------------------------
>>>
>>> =========================
>>> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
>>> -------------------------
>>> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan  
>>> join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
>>> -------------------------
>>> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
>>> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
>>> =========================
>>> Perhatian :
>>> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/ 
>>> edit ekor posting sebelumnya
>>> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang  
>>> ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan  
>>> sanksi tegas
>>> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan- 
>>> indonesia-ow...@! Groups Links
>>>
>>
>>
>>
>>
>> ------------------------------------
>>
>> =========================
>> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
>> -------------------------
>> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan  
>> join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
>> -------------------------
>> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
>> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
>> =========================
>> Perhatian :
>> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit  
>> ekor posting sebelumnya
>> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.  
>> Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
>> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan- 
>> indonesia-ow...@...! Groups Links
>>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =========================
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
> -------------------------
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan  
> join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> -------------------------
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =========================
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit  
> ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.  
> Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo 
> ! Groups Links
>
>
>

Kirim email ke