Permasalahan Mengangkat Tangan atau Tidak Pada Takbir takbir setelah Takbiratul Ihram Di dalam Shalat Ied Oleh Syaikh Ali Hasan bin Ali Al Halabi Al Atsari Dari Aisyah ra., ia berkata, Bahwa Rasulullah biasa bertakbir pada shalat Iedul Fithri dan Iedul Adh-ha, pada rakaat pertama tujuh kali takbir dan pada rakaat kedua lima kali takbir, selain dari dua takbir ruku (HR. Abu Dawud no. 1150, Ibnu Majah no. 1280, Ahmad VI/70 dan Al Baihaqi III/287, hadits ini sanadnya shahih) Imam Al Baghawi mengatakan, Ini merupakan pendapat mayoritas ulama dari kalangan sahabat dan juga orang orang setelah mereka, dimana mereka bertakbir dalam shalat Ied di rakaat pertama tujuh kali takbir selain takbir iftitah (takbiratul ihram). Dan pada rakaat kedua lima kali takbir selain takbir berdiri (menuju rakaat kedua) (Lihat Syarhus Sunnah IV/309 dan Majmuu Fataawaa XXIV/220- 221) [Namun] Tidak ada hadits shahih yang diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau mengangkat kedua tangannya bersamaan dalam takbir takbir dalam shalat Ied (Lihat Irwaa-ul Ghaliil III/112-114 oleh Syaikh Albani), hanya saja Ibnul Qayyim mengatakan bahwa Ibnu Umar ra. dengan kegigihannya mengikuti sunnah mengangkat kedua tangannya pada setiap kali takbir tersebut (Zaadul Maaad I/441 oleh Ibnul Qayyim). Saya (penulis, Syaikh Ali Hasan) katakan, Sebaik baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW Syaikh Albani di dalam Kitab Tamaamul Minnah hal. 348 mengatakan, Status riwayat Umar dan puteranya tidak menjadikannya sunnah, apalagi riwayat Umar dan putranya tidak shahih. Adapun yang bersumber dari Umar diriwayatkan oleh al Baihaqi sanadnya dhaif. Sedangkan yang berasal dari putranya, Abdullah, maka sekarang ini saya belum dapat menentukan (shahih tidaknya) [Tetapi] Syaikh kami (Syaikh Albani) di dalam Kitab Ahkaamul Janaa- iz hal. 148, mengatakan mengenai suatu masalah yang berkaitan dengan masalah ini, Oleh karena itu, barangsiapa yang mengira bahwa dia yakni Ibnu Umar ra. tidak mengerjakan hal tersebut kecuali dengan ketetapan dari Nabi SAW, maka dia boleh mengangkat tangan (di saat takbir tersebut) Maraji: Meneladani Rasulullah SAW dalam Berhari Raya, Syaikh Ali Hasan bin Ali Al Halabi Al Atsari*, Pustaka Imam Asy Syafii, Bogor, Cetakan Pertama, September 2005, hal 59-61 ==================================== artika Paristya Dewi <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tue Jan 3, 2006 8:46 am Subject: tanya mengenai mengangkat tangan ketika takbir pada shalat assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, sudah masyhur di masyarakat, pada takbir yang 7 pada raka'at pertama, dan takbir yang 5 pada raka'at kedua, dilakukan sambil mengangkat tangan.yang ana mau tanya, apa sudah pernah dibahas sebelumnya mengenai bagaimana sebaiknya yg kita lakukan, apakah tidak mengapa menyelisihi imam yang takbir sambil mengangkat tangan, atau kita mencari tempat shalat yang imamnya mengerti tentang hal ini, sekalipun tempat shalat itu jauh? jazakumullah khair.. wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> ------------------------------------------------------------------------ Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -----> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] ------------------------------------------------------------------------ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/