Terimakasih lagi Pak Suparta, Jadi saya sudah dapat keyakinan bahwa ini adalah sistem kopleks yang paling sederhana berbasis electricity dan heat. Tinggal prosesnya ya? Karena Pemerintah sibuk ngurusi BUMN, kita tetap butuh LSM yang berkepentingan pada KONSUMEN. Perguruan Tinggi mesti ngurusi PRODUSEN. Nah, saya yang mengupayakan kerjasama konsumen dan produsen yang sudah ada di BNR itu. Selanjutnya progres disebut Public and Private Partnerships. Jadi kita musti bikin stakeholder process and partnerships. Saya mengerti deh. Salam: Tjahjo
GBSuparta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Tjahyo, Yth Terima kasih atas tanggapannya. Saya sependapat kalau sistem energi dan segudang persoalannya merupakan suatu complex systems, tetapi dapat diselesaikan secara paralel, yang berarti upaya penyelesaian perlu didekati dengan pemahaman matematika dan fisika tingkat kompleks dengan sistem pemroses paralel. Karena itu baru mencoba memetakan bersama beberapa rekan ahli Matematika dan Fisika dari UGM dan ITB. Bagi kami sudah jelas pak. Bahwa energi merupakan kebutuhan manusia. Sepanjang itu bisa dipenuhi sendiri (untuk diri sendiri atau lingkup kecil) - lakukan saja. Kami berupaya mendorong agar Pemerintah memberi insentif atas upaya berdikari/swadeshi demikian. Pada skala ini, umumnya inisiatif ini bukan bermaksud untuk tujuan komersial/private industry, tetapi memang lebih mengedepankan benefitnya bagi mereka. Bahwa energi juga merupakan kebutuhan massal. Disini peran industri, modal, ekonomi, sosial, politik, bahkan ideologi dapat saling berinteraksi. Bahkan pertimbangan sains dan teknologinya sering menjadi bias, lalu dieksploitasi sehingga "netralitas" sainstifik, engineering, dan teknologi menjadi berpihak. Kami berupaya meletakkan kembali pondasinya agar aspek-aspek yang kompleks itu bisa saling bersinergi. Kedua hal itu berbeda, bagai bumi dan langit. Jadi, bagaimana kita coba mendorong agar keduanya berjalan. Sendiri-sendiri dan paralel - oke-okelah. Masing-masing ada yang mengurus. Kalau kita bisanya segitu, ya setidaknya itu bisa menjawab masalah krisis energi kita sendiri. Peran LSM tentunya sangat besar. Tetapi, ada baiknya teman-teman LSM tidak secara gegabah memandang sisi negatif dari suatu kebijakan, program, dan implementasinya. Setiap orang/institusi punya jalan dharmanya sendiri. Perseteruan intelektual tanpa karya nyata dan bermanfaat akan banyak membuang energi ke lingkungan sehingga lingkungan hidup kita makin panas. Alam kita bisa makin panas kalau kampanye Global Warming kita tidak efisien. Kalau diskusi-diskusi di dalam ruang AC justru menghasilkan "pemanasan" baru, disamping AC itu itu sendiri membuang panas ke luar! Setidaknya kita berupaya mengingatkan bahwa sumber energi itu anugrah yang sudah given dan sesungguhnya telah tersedia di sekitar lingkungan kita, tidak perlu ngebor bumi, tidak perlu juga memanen cahaya matahari di luar angkasa dengan teknologi Space Power Station untuk ditransfer ke bumi (Ingat film James Bond Brosnan yang terakhir yang mempertunjukkan Icarus sebagai mesin penghancur bumi). Bahkan, kita dapat memperoleh energi yang menyejukkan dengan menanam tanaman (sumber biomassa), konservasi hutan (sumber daya mikrohidro) dan mengembangkan budidaya laut (angin, cahaya matahari, gelombang, ombak, elektrolit, hidrogen, dan tanaman hayati di laut). Salam, GB Suparta CHPStar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Suparta Yth, Mohon energi alternatif terus dikaji sampai dengan pengertian complex systems. Saya sebagai orang asosaiasi perencana pemerintah ternyata kami mengalami kesulitan untuk mengatakan ini the baselime (Public Electricity + Private Industry) dan itu the alternative. Kenyataannya, pakar pakar lokal sampai dengan saat ini masih sibuk meneliti bahaya tegangan extra tinggi 500 kV tapi apakah kita tahu bahwa untuk mengoperasikan Java-Bali Systems seyogianya kita butuh dana, sdm dan teknologi yang serba extra tinggi juga. Sekarang saya sebagai orang masyarakat sistem kendali masih sulit mengatakan the baseline dan the alternative adalah "parallel and distributed systems". Sebagai pribadi, kita harus jujur bahwa distributed system adalah new cooperative identity. Apakah kita masih sempat belajar tentang koperasi? Salam, Tjahjo GBSuparta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Semeton, Saya sedang melakukan kajian tentang energi alternatif, membantu kementerian ristek. Sesungguhnya banyak tersedia pembangkit-pembangkit energi yang tidak menyumbang pada pemanasan global, terutama pada jenis non-fosil (energi baru dan terbarukan, EBT). Tetapi, tidak semua jenis EBT aman dan tidak menyumbang pada pemanasan global. Kesimpulan dasar sementara saya adalah hasil residu pemanfaatan energi, energi yang disia-siakan (terbuang percuma), dan pemindahan energi (misalnya pada AC, Kulkas, dll) akan cenderung menyumbang panas ke lingkungannya. Secara kumulatif selanjutnya akan memberikan "energi" ke lingkungan, salah satunya dalam bentuk panas. Rekomendasi sementara, mari kita gunakan energi seperlunya saja, jangan berlebih. Konsep desa mandiri energi mungkin perlu dicermati dan diwujudkan karena energi yang dihasilkan lebih mudah dikelola dan relatif sedikit memberikan kontribusi pemanasan global (karena energi tidak termanfaatka). Sistem energi dengan jalur distribusi panjang merupakan sistem yang tidak efisien karena ada loss energi yang dibuang ke lingkungan (lingkungan menerima energi sehingga bertambah panas) selama perjalanannya. Semua benda menurut fisika itu adalah bentuk lain dari energi, tetapi energi itu baru berpengaruh ketika dia berubah karena posisi, keadaan, bentuk, dll. Jadi, kalau ingin menghasilkan energi, lakukan perubahan seperlunya. Residu energi yang disia-siakan akan menyebabkan benda-benda menjadi berenergi! Sebagian dari benda-benda berenergi itu sangat mungkin menjadi reaktif dan merusak lingkungan. Pernah mendengar kasus SUTET? Anda tidak direkomendasikan tinggal pada rumah beratap seng (logam) di bawah jaringan SUTET. Tapi, kalau membangun rumah genteng, boleh-boleh saja. Tapi, usahakan jangan mengoperasikan alat-alat elektronik karena potensial mengalami resonansi elektromagnet sehingga alat-alat elektronik itu menghasilkan energi. Energi itu mungkin tidak harmsfull, tetapi potensial bermasalah dalam jangka panjang. Silakan diseksamai. Salam, GB Suparta Fisika UGM Yogya --------------------------------- Check out the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos. --------------------------------- Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase. --------------------------------- Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. --------------------------------- Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids.