Yth. Bpk Taufan,

Kalau dilihat dari namanya Bapak mungkin orang Muslim
bukan,

Kita sebagai orang muslim tidak boleh berprasangka
atau menduga-duga hal-hal yang belum dapat pasti
terjadi, spt halnya sang bayi dlm kandungan Istri
Bapak, saya harap janganlah sampai sang bayi
digugurkan karena,  dlm Alquran, jelas tertulis bhw
Allah yg maha besar menciptakan makhluknya ada yang
cacat dan tidak cacat, jadi cacat-atau tidaknya,
sesuai harapan atau tidak kita pasrahkan kepadaNya dan
untuk usaha yg kita lakukan mungkin yaitu pengecekan
secara detail dan saya punya teman juga demikian ttp
akut atau tidaknya saya kurang jelas, ttp  waktu dlm
kandungan si ibu diterapi obat dan wkt bayi lahir juga
diterapi obat dan hingga sekarang 2.5 th si anak
sehat-sehat aja, segitu aja saran saya.

Ummi Jauhar dan Nazhif
--- Viv <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Yth Pak Taufan, kami turut mendoakan keluarga Bapak
> atas keadaan ini.
> Saya baru ingat hari ini, kebetulan saya sedang
> hamil juga. Waktu kehamilan
> 15 minggu, saya diharuskan tes darah, selain untuk
> mendeteksi rubella,
> golongan darah, hb dll juga sekalian untuk
> mengetahui kemungkinan bayinya
> punya RESIKO kena 'down syndrome' atau tidak. Nah,
> saya berpikir alangkah
> baiknya kalo memang masih memungkinkan istri bapak
> dimintakan tes darahnya
> juga untuk hal ini. Mudah2an ini belum terlambat,
> krn di sini (uk) tes darah
> ini harus dilakukan pada saat kehamilan 15 minggu
> atau lebih beberapa hari
> boleh, tapi tidak sebelum 15 minggu atau > 16
> minggu. Dari hasil tsb akan
> diambil langkah2 yg perlu, kalo hasil negatif ya
> tidak diapa2kan, tapi kalo
> positif akan dilakukan pengambilan sample cairan
> dari janin untuk pengecekan
> thd kromosom janin. Jadi dari sini memungkinkan
> untuk 'menjadikan'
> kromosomnya normal. Pengambilan cairan ini mempunyai
> kemungkinan kecil
> terjadi keguguran. Hal2 lain mungkin Bapak bisa
> tanyakan ke dokter kandungan
> yg menangani istri bapak. -Ivana-
> 
> > -----Original Message-----
> > From: Taufan Surana
> [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> > Sent: 21 Juli 2000 13:29
> >
> > Buat rekan-rekan netters, Selama ini saya adalah
> anggota pasif
> mailing-list ini, tetapi banyak sekali ilmu yg telah
> saya dapatkan. Melalui
> milis ini saya sangat mohon saran & pertimbangan
> rekan2 atas masalah yg
> sangat pelik yg sedang saya hadapi. Saya sudah
> mempunyai keluarga dg 1 orang
> anak (2,5 thn), Rihan Fathirizza namanya, dan sangat
> sehat. Saat ini istri
> saya sedang hamil 18 minggu. Masalahnya, dari test
> thd kehamilan tsb,
> ternyata bayi tsb terkena infeksi toxoplasma akut
> (istilah kesehatannya, IgM
> positif dan IgG positif ; kalau salah satu saja ada
> yg negatif masih
> termasuk belum akut). Infeksi toxoplasma adalah
> infeksi virus yg tertular
> dari binatang peliharaan spt kucing, dll., atau
> infeksi dari masakan yg
> kurang matang ("well-done") dalam pengolahannya.
> Akibat dari infeksi ini
> adalah anak akan lahir cacat seperti kebutaan, tuli
> dan/atau keterlambatan
> pertumbuhan mental / idiot (ini kemungkinan yg
> terbesar, yaitu 75%). Menurut
> hasil USG, saat ini (hamil 18 minggu) bayinya masih
> dalam keaadan sehat,
> tetapi menurut dokter dan buku2 kesehatan, biasanya
> gejala akan muncul pada
> kehamilan 6 bulan (24 minggu) keatas. Masalahnya,
> saat ini saya oleh dokter
> diminta utk mengambil keputusan, apakah kehamilan
> ini akan tetap diteruskan
> atau akan digugurkan, karena menurut hukum kesehatan
> di Jepang (maaf belum
> dijelaskan didepan, saat ini saya sedang tinggal di
> Jepang), bayi hanya
> boleh digugurkan sebelum usia kehamilan 21 minggu.
> Setelah itu, maka apapun
> yg terjadi harus dilahirkan. Saya sendiri adalah
> orang yg sangat menentang
> pengguguran bayi. Apalagi setelah membaca kiriman
> artikel seorang rekan yg
> lalu mengenai pengguguran bayi dan juga saya sudah
> bisa melihat sendiri bayi
> tsb melalui USG, dimana saat ini sangat sehat.
> Tetapi saya sangat takut
> sekali apabila akhirnya nanti bayi tsb lahir tidak
> sehat. Kasihan sekali dia
> nanti kalau hidup di dunia dalam keadaan yg lain
> dari orang-orang normal.
> Saya sangat takut nantinya bukannya memberikan
> kebahagiaan kepadanya, tetapi
> justru beban yg harus ditanggungnya seumur hidup.
> Dia pasti akan menyalahkan
> kami sebagai orangtuanya, kenapa dilahirkan seperti
> itu. Sebaliknya, apabila
> ternyata akhirnya dia tidak mengalami kelainan
> apapun, maka saya akan merasa
> sangat bersalah dan berdosa kepadanya dan kepada
> Tuhan karena tidak
> memberikan kesempatan hidup bersama di dunia ini.
> Saya telah merebut hak
> hidup dia. Terus terang, istri saya hanya bisa
> menangis utk menentukan
> pilihan ini. Sayapun saat ini sangat sedih dan
> bingung, APA YANG HARUS SAYA
> PUTUSKAN ???????
> Ternyata kemajuan teknologi kadang2 membuat kita
> sangat tidak enak, karena
> bisa tahu apa yg akan terjadi nantinya, walaupun
> hanya kemungkinan2 yg tidak
> mutlak 100%. Saya sangat mengharapkan masukan2 dari
> rekan2 semua dalam saya
> harus mengambil keputusan yg sangat sangat sangat
> sulit ini. Terima kasih
> sekali sebelumnya atas masukan2-nya. Taufan
> 
> 
> >> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut
> hadiahnya <<
> >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik,
> http://www.indokado.com
> >> Info balita,
> http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Stop berlangganan, e-mail ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Get Yahoo! Mail – Free email you can access from anywhere!
http://mail.yahoo.com/

>> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke