Ada kepercayaan jika pihak keluarga wanita menerima semua barang lamaran dan
tidak mengembalikan barang lamaran maka pihak wanita tidak boleh ikut campur
dalam kehidupan anak gadis.
Jika kita mengembalikan 1/2 barang lamaran maka keluarga wanita berhak ikut
campur dalam kehidupan anak gadis.
 
Menurut saya jika pihak keluarga wanita lebih kaya daripada pria. Keluarga
pria tidak berani terlalu ikut campur dalam kehidupan anaknya.
Berbeda jika keluarga wanita lebih miskin daripada pria. Keluarga pria
selalu memperlakukan menantu tidak baik, terlalu banyak mengatur kehidupan
anaknya.
 
Akibat tradisi kuno yang tidak menguntungkan wanita. Maka banyak yang
beralih ke agama lain yang tidak terlalu banyak tradisi.
Tidak hanya itu, banyak yang tinggal terpisah dari orang tua daripada ribut
dengan mertua.
 
Saran saya, lebih baik tinggal terpisah daripada tinggal bersama dengan
orang tua.
Biar semua orang mengatakan kita sebagai menantu yang tidak berbakti pada
mertua daripada ribut membuat dua keluarga ribut pada akhirnya.
 
-Lim Wiss-

  _____  

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of melani chia
Sent: Sunday, June 25, 2006 6:19 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: tatacara lamaran hakka dan hokkian



Setuju sama bu Martha,sy sendiri mereakan penderitaan yg diciptakan ibu
mertua tio ciu,sebenarnya tradisi itu mah dibuat2 ngak usah dipercaya,yg
penting ada niat baik dan kawin dari hati ingin membentuk rumah tangga.

Sy masih ingat,yg nentuin pihak ibu mertua,yg bikin aturan dia juga,yg ngak
enak dia biang begitni kalau anak perempuan udah kawin udah miik org jd
maksudnya kalau mau ditorture pihak keuarga tdk boleh marah,konyol
tau,diemah lha anak perempuannya dijahatin mertunya dia ikut maki2.

Dasar budaya begoooooooooooooooooooo,yg jelas org punya niat jahat baru
bikin byk aturan,duit lamaran cuma berapa ratus dolar aja,udah mau nyiksa
gw.

Nah dimilis ini ya kaau mau kawin,kawin aja,yg kuno ngak usah dibawa2 udah
basi.
Supaya ngak byk yg berduka lara kayak saya.




marthajan04 <marthajan04@ <mailto:marthajan04%40yahoo.com> yahoo.com> wrote:
Duh saya kok sebel sih sama tradisi lamar2an budaya apapun juga. 
Semua kebudayaan kuno /tradisi soal pernikahan itu semuanya 
merendahkan pihak wanita, se-olah2 wanita itu dibeli. Memberikan 
lamaran dari pihak laki2 kepada pihak perempuan sampai ada istilah 
ganti uang susu, menurut saya benar2 menghina keluarga wanita. 
Anaknya mau diambil, jerih payah ibunya membesarkan anaknya hanya 
dihargai berapa juta rupiah saja.
Seharusnya setelah itu dilakukan, memang keluarga pihak wanita tidak 
punya hak lagi terhadap anak gadisnya, sebab segala jerih payah 
orang tuanya sudah ditebus pihak laki2.
Makanya jaman dulu kala, menantu perempuan itu suka disiksa sama 
keluarga suaminya, dijadikan pembantu keluarga itu dsb. dan keluarga 
pihak perempuan harus rela karena begitulah tradisinya dan juga 
karena sudah dijual dengan cara memberikan lamaran2 itu.

Jaman sekarang mah enggak usah lagi diteruskan budaya menjual anak 
perempuan itu. Jadikan saja kenang2an bahwa jaman dulu anak 
perempuan dijual orangtuanya kepada pihak suami.

Bukan hanya pada budaya tionghoa saja tapi juga pada semua tradisi 
nikah dalam budaya apapun juga. Misal : budaya jawa yang 
mengharuskan perempuan bersimpuh didepan suaminya dengan mencuci 
kakinya yang kotor kena telor yang sengaja diinjak.
Itu kan melukiskan bahwa wanita itu harus jadi babu suaminya.

Sebetulnya saya juga ingin kasih contoh budaya2 lainnya yang 
semuanya merendahkan wanita tapi berhubung saya juga kurang banyak 
pengetahuan tentang itu, jadi hanya ini saja yang saya jadikan 
contoh.
Tapi saya yakin, semua tradisi kuno tentang pernikahan itu 
merendahkan perempuan sebagai istri.
Sudah selayaknya kita sebagai orang tua menolak anak kita dijual 
bukannya malah kesempatan minta ini itu. Percayalah anak wanita anda 
bukannya dihargai malah dihina.

MJ

--- In budaya_tionghua@ <mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com, "Lim Wiss" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Memang ada baiknya kalian bicarakan dengan masing-masing orang tua.
> Keinginan setiap orang tua berbeda saat menerima barang lamaran.
> 
> Tanyakan pula hari & jam buat acara lamaran pada pihak keluarga 
wanita.
> Jika tidak sesuai, bisa membuat keluarga wanita jadi berprasangka 
buruk pada
> keluarga pria.
> 
> -Lim Wiss-
> 
> _____ 
> 
> From: budaya_tionghua@ <mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com
> [mailto:budaya_tionghua@ <mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com] On Behalf Of Rinto Jiang
> Sent: Thursday, June 22, 2006 8:38 PM
> To: budaya_tionghua@ <mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] tatacara lamaran hakka dan hokkian
> 
> 
> 
> Phanbienton menulis:
> 
> Para suheng yang terhormat,
> mohon penderahan mengenai:
> 1) tradisi/cara melamar anak gadis ornag Hakka. Apa
> saja yang harus dibawa? seingat saya ada 9 macam
> dengan isi masing2 12 biji lalu diserahkan ke orangtua
> gadis itu dan kemudian dikembalikan ke ornagtua pihak
> lelaki separuh. Apa makna masing2 jenis barang?
> misalnya ada kucai, jeruk, apel, putaochiu, satru?,
> dsb...
> 2) tradisi untuk melamar anak gadis orang hokkien?
> to xie.
> 
> Rinto Jiang:
> 
> Pertama, tidak ada tradisi baku mengenai ini. Walau secara garis 
besar 
> pada dasarnya ada kesamaan di antara sesama Hokkian atau Hakka, 
namun 
> ini masihpun lebih banyak perbedaannya. Yang paling penting adalah 
2 
> keluarga harus menyamakan dulu persepsi dan pendapat di antara 
mereka. 
> Itu gunanya mak comblang dalam tradisi pernikahan Tionghoa.
> 
> Biasanya, tidak boleh ada jumlah ganjil dalam simbol tradisi 
pernikahan. 
> Hadiah cuma diberikan sewaktu melamar, sewaktu melamar itulah, mak 
> comblang ada sebagai protokol. Tentunya zaman sekarang tak seperti 
dulu, 
> banyak keluarga anak muda yang telah saling kenal sewaktu mereka 
> berpacaran, sehingga boleh saja dimusyawarahkan bersama. Namun, 
tentu 
> saja masih tetap ada kesungkanan, makanya, mak comblang mungkin 
dapat 
> mengatasi masalah di antara 2 keluarga tadi. Misalnya, terkadang 
sulit 
> bagi pihak perempuan untuk membuka mulut mengenai bagaimana 
resepsi 
> dilaksanakan, tamu yang diundang dan lain2. Mak comblang dapat 
menjadi 
> penyalur suara yang baik dalam masalah seperti ini.
> 
> Hadiah2 yang harus diantarkan sewaktu melamar, lebih baik langsung 
> ditanyakan kepada orang tua di keluarga kita atau di pihak mereka. 
Bila 
> kesepakatan dicapai, tidak akan ada salah paham terjadi kemudian. 
Ini 
> penting, karena yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut 
mereka. 
> Tidak terikat harus buah2an misalnya, karena itu hanya simbol.
> 
> Selain hadiah, ada pula bingkisan angpao. Biasanya, di kalangan 
Hokkian 
> ada 2 macam, mahar besar dan mahar kecil. Mahar kecil merupakan 
ucapan 
> terima kasih kepada orang tua pihak perempuan jasa mereka telah 
> membesarkan sang calon istri. Mahar kecil ini akan diterima oleh 
orang 
> tua pihak perempuan. Sedangkan mahar besar adalah cara keluarga 
pihak 
> perempuan memberikan muka kepada keluarga laki2, biasanya akan 
> dikembalikan langsung atau setelah resepsi usai.
> 
> Ini cuma lamaran, terkadang hari lamaran ini juga sekaligus hari 
> tunangan. Bila demikian, maka mas kawin berupa cincin atau 
perhiasan 
> lainnya harus disiapkan pada hari tersebut.
> 
> Begini dulu singkatnya, karena belum menikah jadi kurang jelas 
detilnya.
> 
> Rinto Jiang
> 
> 
> 
> 
> 
> <http://promos. <http://promos.hotbar.com/promos/promodll.dll?>
hotbar.com/promos/promodll.dll?
RunPromo&El=&SG=&RAND=18941&pa
> rtner=hbtools> Upgrade Your Email - Click here! 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


---------------------------------
Try the all-new Yahoo! Mail . "The New Version is radically easier to use" -
The Wall Street Journal

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 
<http://promos.hotbar.com/promos/promodll.dll?RunPromo&El=&SG=&RAND=77640&pa
rtner=hbtools> Upgrade Your Email - Click here! 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke