Siancai .. Siancai .. ternyata rahib botak pun sudah dimanipulasi untuk cari
duwit .. 

Nanti owe sebrangkan mereka semua ke langit barat .. J

 

Tapi ... show-nya boleh juga tuh .., seneng juga owe nontonnya .., anggap
aja menaikkan pamor kungfu China sono ...

 

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of henyung
Sent: Tuesday, September 07, 2010 12:01 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Baca Dan Respon Posting. (Was: Kejahatan
rasial di bis kota di Jakarta)

 

  

Yang mana yang kemaren ? Di Kompas atau di NatGeo ?

Semua rahib itu marganya Shi. Kalau pun benar itu rahib ketuanya, berarti
campur tangan Gongchandang semakin merajalela.

Jadi ingat Shanghai, satu biara 4 rahib ketua. Karena ada 4 botak pake baju
kilat2 khusus rahib kepala yang pasang harga, jualan servis doa.

Tiket masuknya aja 10 rmb ! Liat patung giok tambah lagi 10 rmb !

Welcome to China, mate

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
<mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com> , agoeng_...@... wrote:
>
> Yg kmrn seh katanya shaolin asli kok, yg pernah dibahas di kompas ketuanya
rahib shi klo ga salah. N merupakan wakil propinsi (henan?) Untuk duduk
diparlemen n disebut2 merupakan salah seorang paling berpengaruh di
tiongkok. 
> -----Original Message-----
> From: "henyung" <heny...@...>
> Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
<mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com> 
> Date: Tue, 07 Sep 2010 04:23:58 
> To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com
<mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com> >
> Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
<mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com> 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Baca Dan Respon Posting. (Was: Kejahatan
rasial di bis kota di Jakarta)
> 
> Ini setahu saya yah.
> 
> Shaolin yang dikomersialisasi itu adalah Shaoling BODONG. Di gunung Song
itu sepanjang jalan menuju biara Shaolin ASLI bertebaran sekolah kungfu
aliran Shaloin dan biara BODONG untuk tujuan komersial dan pariwisata.
> 
> Para BOTAK BODONG inilah yang melanglang buana cari duit makan mewah
foya-foya. Bhiksu-Bhiksu aslinya mah gak begitu.
> 
> Jadi tidak heran kalo pihak Nat Geo bisa mendapatkan sumber Shaolin
lengkap dengan botak-botaknya, kalau perlu pasang botak dengan jubah
berkilat-kilat. Di mana justru bhiksu aslinya berpakaian sederhana. 
> 
> Ada kejadian lucu beberapa waktu yang lalu di Bogor. Diceritakan langsung
oleh seorang rekan yang panitia pegelaran kungfu Shaolin di Bogor.
Penyelenggaranya satu organisasi besar yang mengusung nama Tionghoa.
> 
> Ceritanya rombongan BOTAK diberi penginapan di vihara Vajrabodhi di Bogor.
Tentu saja dengan setengah menggerutu, mereka terima. Nah Vihara tersebut
kebetulan baru kedatanan Bhiksu ASLI dari Shaolin, singkatnya
bersilahturahim dan bertukar ilmu. Sayangnya si Bhiksu ASLI itu sudah keburu
pulang pas rombongan BOTAK datang. Oleh Bhiksu vihara Vajrabodhi, rombongan
botak tersebut setengah dikerjain. Disuruh bangun pagi-pagi buta untuk
berdoa (Zhao Ke), tentu saja karena mereka cuman BOTAK alias gundul kepala
bukan di hati, ini sama saja dengan menyiksa.
> 
> Sekian, agar jelas.
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
<mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com> , "Ophoeng" <ophoeng@> wrote:
> >
> > Bung SF or Sawfa dan TTM semuah,
> > 
> > Hai, apakabar? Sudah makan (sahur)?
> > 
> > Nimbrung dikit ya...
> > 
> ----------- dipotong ----------- biar hemat bandwith
> 
> > 
> > O, ya, by the way, busway, kemaren malem saya nonton tayangan Saolin
Kungfu Inc. di Nat-Geo - ternyata 'gereja' aka vihara aka biara Saolin itu
jadi bisnis besar di Tiongkok sana. Para 'biksu'nya gak menutup diri dari
modernitas. Mereka mengadakan tur keliling dunia bikin show yang tidak kalah
ama safari-nya si Jacko, kolaborasi dengan koreografer dari Perancis(?),
jual memorabilia, bikin tur keliling biara - gak kalah ama Vatikan. Mereka
pada maen kompi juga - jangan-jangan pada baca milis kita juga tuh, pegang
HP, dan ketika ditanya apa gak takut kuwalat ama kakek moyang (di Saolin gak
ada 'nenek') boss-nya bilang: kalau pendiri Saolin masih ada, kayaknya
mereka akan merestui langkah kami ini, jeh! 
> > 
> > 
> > 
> > Begitu sajah sih ya kira-kira.
> > 
> > Salam makan enak dan sehat,
> > Ophoeng
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
<mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com> , "sf" <sawfa@> wrote:
> > 
> > sekian lama sy merasa cara ahimsa nya mahatma gandhi adalah paling baik,
maka sy lebih merasa cara bun lebih baik dari bu. pilihan sy ini sejalan dg
pandangan 1 generasi di atas sy, tentunya berdasarkan pengalaman mereka masa
itu. di singkawang dulu ada seorang jago kungfu yg sekarang sy lupa nama
aslinya siapa (dulu sy tidak tau) tapi dikenal dg panggilan cimuk On. dalam
suatu pertandingan persahabatan dg jago karate dari jepang, setelah si
jepang pulang ke rumah, muntah darah dan mati. cimuk On kemudian jadi buron
dan disembunyikan murid2nya di jakarta, dan sampai akhir hayatnya tinggal di
jl. TSS.
> > 
> > kejadian itu mungkin salah satu kejadian yg membuat trauma shg setelah
itu tidak terdengar lagi cerita2 pembela kebenaran dari singkawang. padahal
jika dirunut-runut ke belakang, sy rasa nenek moyang orang tionghua di
singkawang rata2 menguasai ilmu bela diri yg cukup mumpuni shg mampu
mengatasi medan yg berat.
> > 
> > pd jaman orba, di tingkat kebijakan, semua yg berbau cina sebisa mungkin
dihilangkan. di tingkat implementasi, sejak anak2 sdh timbul kebencian yg
sangat kental terhadap cina di kalangan melayu, entah apa yg ada di pikiran
anak2 itu sehingga harus malak dan ngajak berantem. dan tambah menjadi-jadi
karena tidak ada lagi komunitas tionghua yg mengajarkan ilmu bela diri. sy
sendiri waktu umur 9 atau 10 tahun di suatu malam pulang dari belanja di
warung sendirian, pernah dicegat dan dikerubuti 6-7 anak2 tetangga tapi
karena gelap, sepi, gak ada pilihan lain, lebih baik melawan sebisanya
daripada mati konyol. itu pengalaman berantem satu2nya yg sy punyai,
hehehe..
> > 
> > komunitas tionghua yg lebih maju umumnya tergabung di gereja, yg setau
sy belum pernah ada sejarahnya, gereja mengadakan latihan ilmu bela diri,
kungfu atau karate atau boxing sekalipun. sesepuh2 yg dianggap bijaksana sbg
tempat mengadu, biasanya menenangkan dg kata2: sebisa mungkin kita
menghindar saja, biarkan mereka berbuat jahat terhadap kita, suatu saat
mereka pasti akan ketemu orang yg membuat mereka jera. tapi dari hari ke
hari, semakin banyak yg ngomong begitu, sementara orang yg akan memberi
pelajaran yg membuat jera, tak kunjung muncul, hehehe.
> > 
> > dlm sebuah retret meditasi, sy ketemu kawan2 dari makassar. salah
satunya sangat menggemari ilmu beladiri, bahkan di retret sebelumnya katanya
dia ketemu seorang ahli taichi yg masih muda huaqiao dari amerika. yg
mengagetkan sy, teman ini bercerita bahwa ia sering duel dg tukang2 becak di
sana. kalau ada yg belagu atau ngata2in cino, dia akan pancing ke tempat
sepi, dan hajar di sana, tapi jangan sampai mati, katanya, hehehe. padahal
ia adalah seorang sarjana hukum.
> > 
> > semoga di pontianak dan daerah2 lain semakin banyak orang2 spt teman
> > makassar itu atau spt koko dari ikkyosensei, maka menurut sy, huaren
akan lebih dipandang dlm kehidupan bermasyarakat secara nasional.
> >
>



Kirim email ke