Kompas, Senin, 12 Maret 2007                                                    
                                                                                
                                                                                
                                                                                
                                                                                
                       
 Tekanan Hidup
 Ibu dan 4 Anaknya Tewas Minum Racun 
 
Malang, Kompas - Diduga tak kuat menanggung beban persoalan ekonomi dan 
keluarga, seorang ibu beserta empat anaknya yang masih kecil bunuh diri dengan 
meminum racun potasium. Racun itu diduga dicampur dengan air, lalu diminumkan 
kepada keempat anaknya. Setelah anak-anaknya tewas, sang ibu menyusul meminum 
racun yang mematikan itu. 
Peristiwa mengenaskan itu diketahui pada Minggu (11/3) pukul 11.30. Para korban 
adalah Ny Junania Mercy (37) dan empat anaknya, yaitu Athena Latonia (11), 
Prinsessa Ladova (9), Hendrison (7), dan Gabriela Al Cein (2). Jenazah para 
korban kemarin dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Saiful Anwar, Malang, untuk 
diotopsi. 
Saat ditemukan di kamar tidur utama rumah mereka di Jalan Taman Sakura, 
Kelurahan Lowokwaru, Kota Malang, Ny Mercy dalam posisi tertelungkup di tempat 
tidur tambahan bagian bawah. Sementara keempat anaknya dalam kondisi bersedekap 
di tempat tidur bagian atas. 
Suami Ny Mercy, Hendri Suwarno (35), berada di Surabaya untuk bekerja di salah 
satu bengkel mobil. Menurut para tetangga korban, sudah sekitar tiga pekan 
terakhir Hendri belum pulang ke Malang menjenguk keluarganya. 
Kejadian itu pertama kali diketahui Rudy Suwarno (34), adik Hendri, yang 
biasanya tinggal bersama korban. Menurut Ketua RT 1 Hantoko (45), malam itu 
Rudy menginap di rumah temannya di Batu. Saat pulang, Rudy menemukan kakak ipar 
beserta empat keponakannya tewas. 
Menurut Susi (41), istri Hantoko, Mercy pernah bercerita, kondisi kesehatan 
anaknya Hendrison membebani pikirannya. Anak itu menderita kelainan darah 
sehingga harus menjalani perawatan rutin di rumah sakit. 
Mercy dengan ayahnya, Jopie (67), sebenarnya tinggal tidak berjauhan. "Hubungan 
kami tak begitu dekat. Ia juga tak pernah bercerita masalah keluarganya kepada 
saya," ujar Jopie. 
Kepala Kepolisian Resor Kota Malang Ajun Komisaris Besar Erwin Chahara Rusmana 
seusai evakuasi jenazah korban menuturkan, korban tewas dipastikan akibat minum 
potasium. Diduga Ny Mercy nekat melakukan itu akibat tak kuat menanggung beban 
persoalan ekonomi dan keluarga. 
"Bubuk potasium diminumkan bersama air putih kepada anak-anaknya setelah itu 
baru ibunya sendiri meminumnya," ujar Erwin. Bubuk potasium itu dikemas dalam 
kapsul hijau putih. Erwin memperkirakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam. 
Di dekat mayat korban, polisi menemukan surat wasiat tertanggal 10 Maret 2007. 
Dalam surat itu, Ny Mercy menyatakan akan pergi dengan anak-anaknya. 
Korban tinggal di rumah yang menempati lahan sekitar 15 x 25 meter yang terbagi 
menjadi tempat tinggal dan gudang/bengkel. Di ruang keluarga hanya ada televisi 
29 inci, meja, kursi, boks bayi, dan sejumlah perabot lain yang tidak tertata 
rapi. Di dalam kamar ada tempat tidur, lemari, dan meja-kursi. Anak-anak itu 
umumnya bersekolah di sekolah swasta di Kota Malang, tetapi mereka tidak banyak 
berinteraksi dengan tetangga sekitar. 
Alternatif terakhir  
Pengamat sosial di Yogyakarta, Darmaningtyas, mengatakan, bunuh diri dengan 
latar belakang kemiskinan menunjukkan korban sudah sangat putus asa dan 
frustrasi akibat penderitaan dan tekanan beban hidup yang sangat berat. "Bunuh 
diri adalah pilihan atau alternatif terakhir bagi korban untuk keluar dari 
masalah," ujarnya. 
Menurut Darmaningtyas, kasus bunuh diri menunjukkan makin merosotnya kepedulian 
dan solidaritas sosial di masyarakat. Selain itu, bukti ketidakpedulian aparat 
pemerintah terhadap warga miskin. Kasus bunuh diri berlatar belakang kemiskinan 
harus dicegah dengan memberantas kemiskinan. (DIA/RWN) 

 
---------------------------------
Sucker-punch spam with award-winning protection.
 Try the free Yahoo! Mail Beta.

Kirim email ke