-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mo ndaftar :    [EMAIL PROTECTED]
Arsip lengkap Berita-berita Lingkungan Hidup di Indonesia, silahkan klik:
        http://www.egroups.com/group/berita-lingkungan/messages
-----------------------------------------------------------------------------------------------

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/20/IPTEK/dass10.htm
>Senin, 20 November 2000

DAS Empat Sungai di Aceh Utara Rusak Diterjang Banjir
Lhokseumawe, Kompas

Daerah aliran empat sungai besar di Kabupaten Aceh Utara, yakni
Sungai Sawang, Sungai Peusangan, Sungai Pase, dan Sungai
Keureutow mengalami kerusakan parah akibat setiap tahun diterjang
banjir. Di Sawang, ratusan hektar kebun dan permukiman penduduk
runtuh saat banjir pekan lalu.

Beberapa penduduk Sawang mengatakan, erosi di daerah aliran
sungai (DAS) Sawang terjadi mulai dari Desa Babah Krueng sampai
ke Desa Teupin Mane sepanjang 18 km. Akibatnya tiga ratus hektar
lebih lahan kebun dan tanah permukiman penduduk runtuh ke
sungai. 

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/20/IPTEK/sisk10.htm
>Senin, 20 November 2000

Sarwono Kusumaatmadja: 
Siskamling Laut Perlu untuk Atasi Tindak Kekerasan
Probolinggo, Kompas

Tindak kekerasan di laut yang dilakukan oleh oknum aparat penegak
hukum, seperti yang sering dilaporkan nelayan di pantai utara Jawa,
hendaknya diatasi oleh masyarakat setempat dengan membentuk
sistem keamanan lingkungan (siskamling) laut. Dalam kaitan ini,
pemerintah daerah (pemda) diharapkan membantu dengan
mengeluarkan peraturan daerah (perda) untuk menguatkan status
hukum lembaga itu.Demikian dikemukakan Menteri Kelautan dan
Perikanan Sarwono Kusumaatmadja kepada wartawan dalam
kunjungan kerjanya ke Pesantren Nurul Jadid, di Paiton Probolinggo,
Jawa Timur, Minggu (19/11), berkaitan dengan peringatan HUT Ke-51
pondok pesantren tersebut. Tampak hadir pada acara itu Menteri
Agama Tolchah Hasan, para ulama dan tokoh masyarakat setempat.
Sarwono juga mengunjungi Pondok Pesantren Bustanul Ulum di
Lumajang. 

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/20/JATIM/pela19.htm
>Senin, 20 November 2000

Memahami Madura Pelajaran dari Kasus Sampang

SEJAK pemerintahan rezim Orde Baru hingga kini, Madura sudah
berkali-kali menarik perhatian publik karena terjadinya tindak
kekerasan atau amuk massa. Mulai dari kasus pembangunan
Waduk Nipah di wilayah Kabupaten Sampang, kasus pertikaian
antaretnik di Sambas, serta kerusuhan massa pada Pemilu 1977
yang merata di semua wilayah Madura.

Di pengujung tahun ini, lagi-lagi Madura menjadi perhatian publik
dengan terjadinya amuk massa di Kota Sampang yang berpangkal
pada hasil pemilihan bupati dan wakil bupati. Akibatnya, sampai
sekarang pelantikan tertunda, dan Gubernur Jatim Imam Oetomo
menyerahkan masalah ini ke pusat, yang sampai sekarang pun
belum jelas juntrungannya.

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/20/METRO/awas32.htm
>Senin, 20 November 2000

Awas Jakarta Banjir 

DI samping faktor besarnya curah hujan ada
empat faktor lain yang dapat menyebabkan
terjadinya banjir besar di Jakarta. Faktor-faktor
itu ialah: Pertama, pengurukan rawa. Kedua,
perubahan tata guna lahan pada daerah aliran
sungai. Ketiga, mendangkal dan semakin
mengecilnya sungai-sungai. Keempat, terjadinya
penurunan permukaan tanah Jakarta. 

Keempat faktor tersebut saling memperkuat satu sama lain sehingga
besarnya dampak yang dapat ditimbulkan oleh banjir semakin
mencekam dan mengancam Jakarta.

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/20/NASIONAL/lbhp06.htm
>Senin, 20 November 2000

LBH Perlu Fokus Membangun Gerakan 
* YLBHI Bubar pada Oktober 2001
Jakarta, Kompas

Struktur organisasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia
(YLBHI) yang sudah berjalan 30 tahun dirasakan tidak cocok lagi
untuk menghadapi situasi maupun peta kondisi nasional yang sudah
banyak berubah. Oleh karena itu, mulai Oktober 2001, YLBHI tidak
akan ada lagi, dan yang ada adalah konfederasi lembaga-lembaga
bantuan hukum di seluruh Indonesia. Fokus aktivitas LBH juga tidak
bisa lagi hanya bertumpu pada kegiatan litigatif, tetapi harus lebih
diarahkan untuk membangun gerakan.Hal itu disampaikan Wakil
Ketua Dewan Pengurus YLBHI Munir ketika berbicara pada evaluasi
30 tahun LBH, akhir pekan lalu, di Jakarta. Peneliti LIPI Hermawan
Sulistyo yang turut menyumbangkan pikirannya pada acara yang
sama, sependapat dengan Munir bahwa LBH sudah harus berubah.

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/20/NASIONAL/peta26.htm
>Senin, 20 November 2000

Peta Bencana dan Manajemen Bencana 

PETA bencana banjir, tanah longsor, atau
ancaman bahaya gunung api, di atas
kertas relatif mudah dibuat atau dicari. Di
Posko Bencana Alam, kantor Kanwil
Departemen Pekerjaan Umum (PU), atau
lembaga penelitian, peta "fisik" itu
kemungkinan besar akan kita
peroleh.Akan tetapi, bagaimana sebenarnya peta persoalan institusi
berkompeten harus bertanggung jawab, mengantisipasi, atau
mengembangkannya, tidak pernah kita rumuskan sungguh-sungguh.
Akibatnya selalu timbul kerugian besar karena selalu terlambat
mengantisipasi. 

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/20/NASIONAL/harm07.htm
>Senin, 20 November 2000

Harmonisasi Kepentingan Investasi Asing dan Tuntutan Lokal
SOROTAN

PEMBAKARAN lima unit sumur minyak milik PT Caltex Pacific
Indonesia (CPI) di Tanah Putih, Riau, baru-baru ini menjadi pukulan
berat bagi stabilitas dan kepastian dalam bidang investasi asing
secara langsung (foreign direct investment/FDI) di Indonesia.
Kerugian ditaksir sebesar 200 juta - 300 juta dollar AS dan turunnya
kapasitas produksi dari 700.000 barrel menjadi 70.000 barrel per hari.
Fenomena mengerikan ini terasa ironis di tengah giat-giatnya usaha
pemerintah Gus Dur menarik modal asing ke Indonesia dalam
memulihkan perekonomian kita yang sedang terpuruk ini.

http://kompas.com/kompas-cetak/0011/20/DAERAH/dite20.htm
>Senin, 20 November 2000

Ditemukan, 13 Lokasi Baru Rawan Longsor di Purworejo
Yogyakarta, Kompas 

Ada 13 desa baru di Kabupaten Purworejo
yang menunjukkan gejala kuat merupakan
lokasi rawan longsor. Tanah di desa-desa
yang umumnya terletak di lereng perbukitan itu banyak ditemukan
retakan-retakan, bahkan beberapa rumah pun telah retak. 

Demikian hasil penelitian dari tim Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yang
disampaikan oleh Dr Dwikorita Karnawati kepada Kompas, Minggu
(19/11). Penelitian dilakukan oleh tim sejak peristiwa longsor di
Kabupaten Purworejo Oktober lalu, hingga Sabtu (18/11). 


---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id

Kirim email ke