Berita di halaman 2 Jakarta Post tgl 15 November 2000 menarik untuk disimak.
Kasau, Pak Hanafie Asnan mengatakan saat ini banyak terjadi kecelakaan pesawat tempur 
Indonesia dikarenakan "human error". Hal ini disebabkan oleh kurangnyanya budget 
sehingga untuk tahun 2000 AU hanya mampu menyediakan 36.000 jam terbang per aviator 
per tahun, yang idealnya menurut beliau adalah 55.000 jam terbang per aviator per 
tahun.

Nah, dengan perhitungan sederhana, 36.000 dibagi dengan jumlah hari dalam setahun, 
yaitu 365 hari, berarti setiap harinya ada 99 jam terbang per aviator, padahal satu 
hari satu malam cuma 24 jam.

Nah ini mungkin penyebab kecelakaan pak, karena penerbangnya terlalu lelah atau 
kelebihan jam terbang. :-) :-)

salam,
jamal

Kirim email ke