************************ Laporkan Situasi lingkungan <[EMAIL PROTECTED]> Atau Hub Eskol Hot Line Telp: 031-5479083/84 ************************** Salam sejahtera, Kerinduan kita adalah terciptanya hidup damai berdampingan dalam keberagaman. Salam. Eskol Net Tiga Meninggal, Delapan Terluka dalam Pertikaian di Ambon `````````````````````````````````````````````` Monday, May 21, 2001/12:05:23 AM Ambon, 21/1 (ANTARA) - Sedikitnya tiga orang warga meninggal dan delapan lainnya mengalami luka berat dan ringan akibat penyerangan sekelompok perusuh berseragam militer di kawasan Mardika dan Soya kecil, Kecamatan Sirimau, Kodya Ambon, Minggu malam, sekitar pukul 21.45 WIT. Data yang diperoleh ANTARA dari Rumah Sakit Bhakti Rahayu, tiga korban meninggal yakni Ruce Gaspers, Rafelus Ferdinandus dan Wenan Tomasoa. Ketiganya meninggal akibat luka tusuk dengan sangkur di sekujur tubuhnya oleh para perusuh yang menyamar dengan menggunakan baju loreng serta dilengkapi dengan sangkur dan bom rakitan. Sementara delapan korban luka-luka diantaranya, Danny Siahainenia, Ricky Oktolseya, Wempy Gosal, Ricky Payer dan Ny Anita Papilaya, sedangkan dua lainnya tidak teridentifikasi karena hanya mengalami luka ringan dan hanya memperoleh rawat jalan. Para korban tersebut umumnya akibat terkena luka bacokan, serpihan bom maupun tembakan. Sedikitnya empat korban luka terpaksa dirujuk ke RSUD Dr Haulussy pada Minggu malam karena luka yang diderita tergolong parah. Pertikaian itu juga mengakibatkan puluhan unit rumah penduduk di kawasan Mardika dan Soya Kecil terbakar. "Saat itu lampu padam dan ada yang mengetuk pintu rumah kemudian saya membukanya dan langsung ditikam dengan bayonet di dada kanan, namun karena terlalu gelap saya tidak kenal orangnya dan hanya melihat pakaian loreng yang dikenakan," kata Rafelus Ferdinandus (42), sebelum menghembuskan nafas terakhir di RS Bhakti Rahayu. Sejumlah warga Mardika dan Soya Kecil yang ditemui saat menjenguk para korban di RS Bhakti Rahayu, juga membenarkan, ketiga korban meninggal itu akibat dibacok dengan sangkur di rumahnya masing-masing oleh sekelompok orang tidak dikenal yang menyamar dengan menggunakan pakaian loreng dan menyusup ke pemukiman mereka. Sementara itu, sejumlah saksi mata mengatakan, para penyerang itu telah menyusup ke lokasi permukiman warga di kawasan Mardika dan Soya Kecil, ketika aliran listrik di daerah itu padam antara pukul 18.00 WIT hingga pukul 21.15 WIT. Para penyusup kemudian melemparkan puluhan buah bom ke pemukiman penduduk yang mengakibatkan rumah penduduk terbakar serta warga setempat panik dan berlarian menyelamatkan diri untuk mencari tempat perlindungan. Selang 10 menit setelah ledakan beruntun itu, baru terdengar rentetan tembakan aparat keamanan untuk menghalau para penyerang, namun upaya itu pun mendapat perlawanan para penyerang yang juga melepaskan tembakan balasan serta pelemparan bom rakitan serta mortir ke arah aparat keamanan maupun permukiman penduduk. Masyarakat setempat menyatakan penyesalan terhadap pengamanan yang dilakukan aparat keamanan terutama Yonif 521, mengingat para perusuh itu bisa melewati pos-pos aparat di kawasan perbatasan untuk membunuh warga maupun membakar rumah penduduk. "Jangan-jangan ada aparat keamanan juga yang terlibat dalam aksi penyerangan itu, karena sangat mustahil para perusuh yang menyamar itu bisa melewati pos aparat keamanan yang digelar di kawasan perbatasan Mardika-Batumerah, apalagi dijaga ketat siang dan malam," kata sejumlah warga dengan kesal. Dari pemantauan ANTARA, aparat keamanan baik dari Yonif 521 maupun Yon-Gab yang dilengkapi dengan panser telah diterjunkan ke lokasi untuk menghalau para penyerang maupun melakukan penyisiran di sejumlah lokasi yang dicurigai merupakan markas para perusuh melaksanakan aksinya. Sementara itu, rentetan tembakan aparat keamanan maupun para perusuh masih terus terdengar dengan diselingi bunyi bom dengan daya ledak sangat besar, di samping ledakkan mortir yang ditembakkan. Pangdam XVI/Pattimura, Brigjen TNI I Made Yasa maupun Komandan Sektor I Ambon, Kolonel I.G.D Sugiarta belum bisa dikonfirmasi, karena sedang berada di lapangan untuk mengendalikan aparat yang diterjunkan. (U.ABNPK01/ABN03/ABN02/B/20/05/:1 23:53/ND08 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l