Taman Surga

By: M. Agus Syafii

Kenyataan pahit itu membuatnya terhenyak. Usahanya dibidang pertanian dan 
makanan. Gagal panen karena faktor alam membuatnya harus mengalami kerugian 
milyaran rupiah. Disaat itu dirinya benar-benar minus, bila dihitung antara 
aset dan hutang, lebih banyak hutangnya. Sejak peristiwa itu seakan membuatnya 
terasa tertohok, menerima sebuah pukulan yang cukup telak membuat tubuhnya 
terhuyung-huyung limbung dan sampai akhirnya jatuh sakit. Perusahaan yang 
hampir kolaps dan sakit yang dideritanya  telah menyadarkan dirinya, sehebat 
apapun manusia berencana pada akhirnya Allahlah yang menentukan. Dalam hatinya 
menjerit. 'Ya Allah, apa yang salah dariku? Perusahaanku hampir hancur, malah 
Engkau berikan aku sakit?' Air matanya mengalir. Ditengah istri dan 
anak-anaknya tertidur lelap. Tak kuasa menahan perih dihatinya. Terasa begitu 
sakit yang luar biasa dideritanya.

Dalam kesendirian dirinya merenung, selama ini betapa dirinya telah jauh dari 
Allah. Keyakinan terhadap diri sendiri telah membuatnya mengabaikan peran Allah 
dalam keberhasilan usahanya. Ibadah seperti sholat, zakat, puasa dan shodaqoh 
tidak pernah dilakukannya. Teringat pesan ibunda tercinta sewaktu masih duduk 
dibangku SMP agar jangan pernah meninggalkan sholat. 'Ingat nak, diakhirat 
kelak Ibu akan disiksa, bila kamu tidak pernah sholat, karena kamu tidak pernah 
berdoa untuk Ibu.'  Baju basah tergenang air mata kerinduan kepada ibunda. 
Telah sekian tahun berlalu, sholat tidak pernah dikerjakan, tenggelam dalam 
mengejar impian. tergambar jelas begitu menggebu-gebu dirinya, siang malam 
bekerja merintis usahanya.  Istri dan anak-anaknya bahkan telah kehilangan 
figur dirinya sebagai suami dan ayah yang baik. 'Ampunilah hambaMu ini, Ya 
Allah..' Ucapnya lirih tak terdengar.

Cubitan Allah itu telah menyadarkannya segera bangkit. Kehadirannya di Rumah 
Amalia untuk bershodaqoh mendatangkan kebahagiaan tersendiri baginya dan 
keluarga. Beberapa hari kemudian sakitnya sembuh. Seolah mendapatkan kekuatan 
besar untuk mengurus kembali usaha yang telah dirintis selamanya ini. Geliat 
perkembangan perusahaan pertanian dan makanan, tumbuh pesat tidak pernah 
disangkanya. Ia yakin semua itu adalah kehendak Allah dan hal itu membuat 
dirinya, istri dan anak-anaknya tidak lupa diri malah semakin dekat dengan 
Allah untuk menggapai keridhaanNya. Bagi dirinya kehidupan adalah bagai taman 
disurga. Kebahagiaan baginya berkumpul bersama keluarga. 'Keluargaku adalah 
surgaku' Itulah prinsipnya. Dirinya meyakini bahwa kesuksesan di bidang karier 
berarti juga kesuksesan membina keluarga. 'Sehebat apapun perusahaan yang saya 
bangun namun bila saya gagal membina keluarga, orang akan beranggapan saya 
adalah orang yang gagal. Sekalipun Perusahaan yang
 saya bangun tumbuh dan berkembang biasa saja tetapi saya berhasil membina 
keluarga maka orang akan beranggapan saya adalah orang yang sukses.' Itulah 
Taman surga yang indah bagi dirinya. Subhanallah.

--
'Barangsiapa bertakwa kpd Allah, niscaya Dia mengadakan baginya jalan keluar 
dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan Barangsiapa yang 
berserah diri kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. 
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah 
telah mengadakan ketentuan tiap-tiap sesuatu. Dan barangsiapa bertakwa kepada 
Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan melipatgandakan 
pahalanya.' (QS. ath-Thalaq :2-3).

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, raih keberkahan ramadhan hadir pada kegiatan 'Berkah Ramadhan Bersama 
Amalia' (BELIA) jam 4 s.d 6 sore, Ahad, 14 Agustus 2011. Bila berkenan 
berpartisipasi buku2, pakaian, peralatan sekolah, peralatan sholat, konsumsi 
berbuka. Kirimkan ke Rumah Amalia. Jl. Subagyo IV blok ii, no. 24 Komplek 
Peruri, Ciledug. Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti 
bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431

Kirim email ke