--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "Franklin" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Sebaiknya memang tidak direject, tetapi Bung Suharyo sebagai fisikawan
> profesional tentunya dapat memberikan POV-nya mengapa artikel ini atau
> itu termasuk sampah fisika dan ditulis oleh quack.

Tulisan ini tidak salah dari segi berusaha men-dispute teori-teori
yang sudah mapan.  Kesalahannya adalah berusaha mengaitkan teori-teori
fisika yang mapan dengan ide-ide religious.  Tidak ada satupun teori
baru muncul dari tulisan tsb, yang muncul adalah ide untuk mengaitkan
teori fisika yang sudah ada dengan ide-ide filosofis atau religius. 
Faktanya: fisika sendiri tidak mendapat kemajuan dari tulisan semacam
ini. Tambahan lagi, kesannya sangat propaganda, ini mengingatkan saya
pada posting tentang Harun Yahya bbrp waktu lalu.

Masalahnya sekarang, filsafat dan agama punya 1001 macam interpretasi
dan opini, dan tidak semuanya bisa di-rukunkan satu sama lain.

Apakah ini hal yang buruk ? Susah dijawab.  Namun opini saya
mengatakan milis ini bukan tempat semacam ini. Tulisan semacam ini
bisa untuk motivasi pribadi, atau untuk dikirimkan ke milis agama atau
filosofi.

Rule of thumb saya, untuk posting semacam ini, didasari generalisasi
motto berikut:

"There is no national science, just as there is no national
multiplication table; what is national is no longer science."

Ganti 'national' dengan 'religious' atau denominator-denominator
lainnya, dan itu menjadi rule of thumb apakah sesuatu dijalankan
sesuai metodologi ilmiah.

> Tentunya Bung Suharyo tidak lupa kan, kalau TIDAK semua anggota milis
> MFI ini sudah sekaliber fisikawan profesional seperti Bung Suharyo? 

Sebenarnya, untuk bersikap profesional, itu bisa dilakukan siapa saja
lepas dari tingkat pendidikannya. Seorang siswa SMU yang menanyakan
konsep fisika sederhana, murni dari sudut pandang fisika, di mata saya
bersikap lebih profesional dari orang yang memposting ide bahwa segala
persamaan mekanika kuantum (+bawa bawa nama Schrodinger Heisenberg
segala macam) terkait dengan ideologi atau religi.

Saya sendiri sebagai manusia juga punya minat filsafat dan agama
sendiri, namun saya selalu berusaha untuk tidak memasukkan hal-hal
tersebut di atas ke dalam dunia kerja fisika saya.  Kalau saya
mendiskusikan paper atau analisis data, saya tidak akan mencoba
mengaitkan dengan agama atau filsafat.  Saya tidak akan menyebutkan
kitab suci/agama/aliran filosofi apa saja yang sudah saya baca atau
pelajari: apa saya perlu menyebutkan semua itu agar orang percaya pada
konsep/teori/analisis data saya ?

Apakah se-SULIT itukah membatasi diskusi kita murni pada fisika/sains
saja, di milis fisika juga ?  Dan membawa diskusi filosofi, agama,
politik, di milis/forumnya sendiri ? Semua ada tempatnya sendiri, dan
pendapat saya, milis kita ini untuk fisika khususnya atau sains
umumnya.  Milis 'Interdisiplin' kelihatannya banyak memuat topik
semacam itu, jadi saya kira kalau diskusi semacam itu dihilangkan dari
milis fisika, tidak ada milisers yang kehilangan.

Apakah perlu polling baru lagi ?


---

Haryo


------------------------------------

===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/ 
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke : 
                     <[EMAIL PROTECTED]> 
===============================================================
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke