Sebagai seorang warga Jakarta, saya sangat bangga dengan Ibukota tercinta ini. 
Selalu menjadi tempat kontrovesial, standar daerah untuk membangun dan selalu 
terbuka terhadap perubahan, kota jakarta!.
Namun apa yang disandang Jakarta masih sangat jauh bila melihat kota 
metropolitan sekelas Washinton DC, Tokyo, bahkan tetangga kecil kita Singapura.
Infrastruktur yang terus diupdate tidak serta merta mengurangi masalah. 
Misalnya pemindahan parkir motor di stasiun Gambir. Pemindahan yang terkesan 
memaksa itu cenderung mempersulit penggunanya. Parkir motor di Gambir tidak 
memperhatikan pelayanan kepada konsumennya.
Kesan yang tertangkap adalah mempermudah para pengguna mobil -yang memang tarif 
parkirnya lebih mahal, untuk akses ke stasiun, pool damri (bandara, maupun 
lampung).
Pengguna motor hanya dianggap sebagai penambah masalah disamping penambah 
pendapatan. Mengapa demikian? Pengendara motor disuruh berjalan kaki lebih jauh 
lagi baik ke dan dari stasiun, pool damri. Bila memang hanya sendiri, pasti 
akan mengurangi 'gerutu'an ini. Namun sebaliknya akan menambah gerutu bila 
ditambah barang bawaan plus anggota keluarga. Dimankah pelayanan dari pengelola 
parkir di Gambir?
Berharap ada tanggapan dari pembaca, atau stakeholder yang ada. Terima kasih. 

Kirim email ke